Lahir dari keluarga kaya, Davina menyamar menjadi seorang gadis biasa, Dia merasa lelah karena sering di manfaatkan. Dalam kesederhanaan nya, Davina menjalin hubungan dengan Gio. Seorang pria yang Davina tahu adalah pria yang lahir dari keluarga sederhana.
Davina kira, Menjalin hubungan dengan orang sederhana itu akan selalu setia. Ternyata, Tidak semua orang sama.
Bukan karena di selingkuhi namun sejak hadirnya sahabat Gio yang bernama Caca, Pria yang menjadi kekasihnya itu berubah. Di setiap waktu atau kondisi apapun selalu sahabatnya lah yang di utamakan.
Davina muak! Hingga akhirnya Davina menunjukkan bahwa sebenarnya dia bukanlah gadis biasa. Membuang pria sederhana itu lalu menjalin hubungan baru dengan pria yang setara dengannya. Bagaimana reaksi Gio setelah tahu bahwa Davina ternyata adalah gadis kaya?
••••••
"Jika Daddy bisa mendapatkan wanita sederhana yang setia. Maka aku, Aku akan mencari pria yang setara dan setia." Davina Anggraini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Berhasil
"Davina.. Bangun.. Bangun! " Sebuah cipratan air di wajahnya membuat gadis cantik itu mengerjabkan matanya. Mata Davina masih lengket karena sisa rasa kantuk yang luar biasanya.
"Mommy.." Ucapnya lirih, Gadis itu hendak berbalik badan dan tidur kembali namun Mommy Ayra melarangnya.
"Mom..
"Bangun! Jangan tidur lagi.. " Davina menghela nafas panjang. Akhirnya dengan terpaksa Davina membuka matanya.
Di sebelahnya seorang pria tampan juga sedang di bangunkan. Sama seperti Davina, Pria yang tak lain adalah Samudra itu jujur masih merasa ngantuk sekali. Akan tetapi Papa Erick menarik putranya tersebut agar duduk.
"Pa.. Sam masih mengantuk..
"Davina juga masih mengantuk banget.." Seketika keduanya langsung membuka mata lebar saat telinga tajam mereka mendengar suara lain selain suara orang tuanya.
Davina dan Samudra sama-sama menoleh. Mata keduanya membulat dengan mulut yang terbuka. Samudra dan Davina masih merasa bingung saat ini. Hingga tatapan keduanya mengarah pada tubuh masing-masing. Davina menatap tubuh Samudra yang hanya mengenakan kaos singlet itu sebelum melihat tubuhnya sendiri. Dan benar tubuhnya hanya mengenakan sebuah tanktop saja.
Samudra pun juga begitu, Pria itu melakukan hal yang sama. Jangan tanya bagaimana kondisi jantung mereka saat ini sudah pasti berdegup tak karuan.
"Om...
"Davina..
Keduanya sama-sama menunjuk, Kali ini mata mereka memerhatikan kamar luas di mana mereka berada. Tak lupa, Keduanya berada di atas ranjang yang sama..
"AAAAAAAAAAAA!!!
Teriak keduanya dengan lantang. Davina meraih selimut untuk menutupi tubuhnya, Samudra pun juga.
"Om? Kok Om bisa ada disini sih??
"Kok kamu malah tanya aku.. Seharusnya aku yang tanya bagaimana kau bisa ada disini?" Davina tidak menjawab, Dia juga bingung kenapa dia ada disini. Davina memegang kepalanya, Dia tidak ingat apapun sama sekali.
"Om.. Ini pasti ulah Om kan? Om yang udah jebak aku.." Tuding Davina pada Samudra, Samudra yang sama bingungnya bagaimana bisa dia berada disini pun jelas tidak terima di tuduh.
"Kamu jangan asal bicara ya?? Saya aja bingung bagaimana bisa ada disini? " Kepala Davina menoleh kesana kemari, Di kamar itu tidak hanya ada dirinya dan Samudra. Tapi ada kedua orang tuanya dan kedua orang Samudra.
"Mommy Daddy..." Rengeknya. Daddy Nalendra mendekat, Dia sebagai seorang ayah tentu saja terkejut mendapati putrinya tidur dalam satu ranjang bersama seorang pria yang sangat ia kenali.
Pria itu adalah Samudra, Rekan kerjanya selama ini. Daddy Nalendra kenal dengan Samudra melalui kerja sama antar perusahaan mereka. Dan mereka terjalin kerja sama ini sekitar tiga kali. Kalau tidak salah sekitar tiga tahun yang lalu dan yang ketiga baru saja beberapa hari ini.
Sebagai seorang ayah yang bijak Daddy Nalendra tidak bisa langsung marah begitu saja. Sebelum itu dia harus tahu lebih dulu apa alasan keduanya tidur dalam satu kamar.
"Pakai pakaian kalian.. Daddy tunggu penjelasannya.." Ucap Daddy Nalendra dengan nada datar dan dingin. Pria itu pun berlalu pergi.
Davina hanya bisa menunduk saja, Seumur hidup dia tak pernah mendengar Daddy nya bicara dengan nada dingin seperti itu.
"Mom.. Daddy marah..." Mommy Ayra menggelengkan kepalanya.
"Udah gapapa.. Daddy gak marah kok. Mungkin dia cuma lagi syok aja.." Ucap Wanita itu menenangkan sang putri. Davina menoleh ke arah Samudra yang sejak tadi banyak diam
"Kita butuh penjelasan.." Kata Papa Erick, Pria itu sepertinya sedang menyusul Daddy Nalendra di luar.
Sementara Mama Andien, Wanita itu diam sajs dulu dan pura-pura tidak tahu.
...****************...
"Sekarang kalian jelaskan bagaimana bisa kalian berada dalam satu kamar di hotel.." Tanya Daddy Nalendra. Saat ini mereka semua berada di kediaman Daddy Nalendra.
Sebenarnya mereka ingin melakukan sidang ini di hotel akan tapi setelah di pikir-pikir sepertinya akan lebih baik kalau di tanyakan secara baik-baik di rumah saja.
"Kenapa kalian diam saja? Sekarang jelaskan bagaimana bisa kalian berada dalam satu kamar??" Davina medongak, Ia memberanikan diri menatap Daddy nya.
"Davina itu gak tahu apa-apa Dad.. Davina gak inget apapun. Yang Davina ingat Davina itu makan di pesta terus minum abis itu aku ngerasa ngantuk banget.. Abis itu gak tahu deh.. Tanya aja sama Om Sam.. Mungkin dia yang lebih tahu." Davina menunjuk Samudra, Pria itu langsung menggelengkan kepalanya cepat.
"Sumpah Om.. Demi apapun saya juga tidak tahu. Karena sebelum saya sadar berada di kamar itu saya merasakan hal yang sama. Saya merasa mengantuk sekali. Jadi untuk mencari aman, Saya meminta tolong seseorang untuk mengantarkannya saya ke salah satu kamar hotel untuk sekedar istirahat. Setelah itu saya tertidur dan tidak ingat apapun. Saya juga tak terlalu merhatikan kalau di ranjang itu ada Davina..." Daddy Nalendra menghela nafas panjang. Dia yakin kalau tidak terjadi apapun pada putri dan pria ini, Terlihat dari penampilan Davina yang masih rapi. Hanya pakaian gaunnya saja yang terbuka.
"Dad.. Tapi yakin deh kalau kita tuh gak ngapa-ngapain.. Buktinya Davina gak ngerasa apapun tuh. Katanya kan kalau habis gituan sakit.. Tapi Davina gak ngerasain tuh.." Mommy Ayra memijit pangkal hidungnya, Ini putrinya kenapa bicaranya terang-terangan sekali.
"Davina.. Bisa tidak bicaranya di sensor.. Malu.." Tegur Mommy Ayra, Jujur saja putrinya yang berucap dia yang malu.
"Papa tidak tahu kalian telah melakukan atau tidak. Tapi kalian telah ketahuan tidur dalam satu kamar.. Kamar hotel lagi.." Setelah tadi diam saja, Sekarang Papa Erick angkat bicara.
"Gimana kalau kita nikahkan mereka.. Daripada terjadi salah paham mulu ya kan? Terlebih tadi ada orang lain yang tahu.. Bagaimana nanti kalau di nyebarin hal yang aneh-aneh.. Apalagi Davina seorang model.." Sahut Mama Andien. Inilah yang dia inginkan, Rencana yang diam-diam ia susun itu berhasil.
"Maaa..
"Ya kenapa? Daripada citra kalian jelek ya kan??" Mama Andien kemudian diam setelah pura-pura mencari solusi.
Samudra harus segera menikah. Agar tak ada wanita yang berani mendekati putranya itu lagi. Terlebih kalau istrinya itu seorang Davina, Siapa yang berani bersaing dengan seorang cucu Sanjaya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Baiklah.. Demi menjaga nama baik, Kalian harus segera menikah.." Mama Andien tersenyum senang. Akhirnya keputusan Daddy Nalendra final juga. Setelah di diskusi secara matang Samudra dan Davina akan segera di nikahkan.
"Davina..
"Iya Dad..
"Bagaimana? Kamu siap menikah?" Sebenarnya Daddy Nalendra berat dengan keputusan yang ia ambil ini. Pria paruh baya itu belum siap melepas putrinya. Namun mau bagaimana lagi, Keduanya ketahuan berada dalam satu kamar. Apalagi jaman sekarang jaman sosial media dimana orang-orang lebih percaya dengan apa yang mereka lihat daripada yang merasa dengar.
"Ya, Mau gimana lagi.. Nikahnya sama Om Sam kan? Ya gapapa lah.. Om Sam ganteng kok Dad, Poin pentingnya dia kaya juga..
"Davina!!" Lagi-lagi Mommy Ayra menegur putrinya. Dia tak habis pikir dengan mulut Davina yang lemas itu.
"Gapapa.. Namanya juga wanita.. Wanita itu suka uang kan? " Kata Mama Andien membela Davina. Gadis itu tersenyum manis. Apa salahnya dia nikah, Dia nikahnya juga sama manusia bukan sama monster..
"Sam juga setuju.. Daripada nama keluarga ini tercoreng, Alangkah lebih baik di perbaiki kan?" Tentu saja Samudra setuju karena pria itu memang mengincar Davina akhir-akhir ini.
"Yeeess!! Akhirnya.. Rencana yang aku susun berhasil juga...
•
•
•
TBC
Pov Mama Andien: " Hayoo kalian yang kemaren pada gak respek sama rencana Mama.. Sekarang rencana Mama berhasil looo...😎 Sekarang kalian mau apa??
biarr sdr diri tu lakikkk dah untung ada yg sukak😒😒
baca di jam kunti🤭
ni mlh blng'ny mlm ni doang....ya ngmbek lh istri trcntanya....sna bjuk dlu...kl ga,trpksa bbo d luar....🤣🤣🤣
kpn baby loncing Thor, dah nunggu nihhh🤓