NovelToon NovelToon
Istri 1 Triliun

Istri 1 Triliun

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Nikah Kontrak
Popularitas:893.7k
Nilai: 5
Nama Author: Navizaa

Revan Alfredo harus menikah dengan Bella Amanda, gadis yang di pilihkan oleh keluarganya agar mendapatkan warisan.
Demi menutupi hubungan Revan dengan kekasihnya di depan semua orang, Revan terpaksa menyetujui perjodohan itu dan menjadikannya Bella sebagai tamengnya.
Sehari setelah pernikahan, Revan melemparkan kontrak pada Bella.

"Oke, aku setuju dengan persyaratan itu, tapi aku juga memiliki persyaratan!" ucap Bella

"Apa?" tanya Revan.

"Aku minta kamu tf ke rekeningku 1 triliun diluar dari nafkah yang seharusnya kamu berikan, deal, aku akan tanda tangan!" tantang Bella, tentu dia tidak akan membuat kekasih gelap Revan bersenang-senang dengan uang suaminya.

Apakah Revan akan memberikan apa yang di minta Bella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengunjungi Mertua

Happy Reading.

"Stop Revan, aku bisa ambil minum sendiri!"

"Sayang, aku hanya ingin mengambilkan mu minum," Bella menatap tajam ke arah Revan.

"Kenapa kamu panggil aku dengan kata-kata seperti itu?"

Revan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sebenarnya sudah lama dia sangat ingin memanggil istrinya dengan sebutan sayang.

Seperti kebanyakan pasangan suami istri lainnya, tidak seperti kehidupan rumah tangganya yang sejak awal dia buat berantakan seperti ini.

Sedangkan Bella sendiri benar-benar kesal dengan Revan yang memanggilnya seperti itu.

"Jangan panggil aku 'sayang'!" seru Bella dingin. Wajahnya jutek benar-benar membuat Revan merasa gemas.

Kenapa dia baru sadar kalau istrinya marah, terlihat semakin imut, benar-benar membuatnya ingin mencium bibir pink itu lagi.

"Terserah aku donk mau manggil istriku apa, 'kan wajar juga kalau manggil istri dengan panggilan sayang," jawab Revan cengengesan.

"Kalau kamu yang manggil, itu tidak wajar!"

"Aku kan sudah minta maaf, Bella, apa kamu tidak mau memaafkanku?"

"Terserah!" Seru Bella kemudian pergi dari hadapan Revan.

Revan yang melihat Bella pergi langsung mencegahnya.

"Tunggu sayang," Revan mengejar istrinya dan langsung menghadangnya.

Sedangkan Bella benar-benar merasa jengah. Sungguh dia tidak habis pikir dengan kelakuan suaminya itu.

"My Beauty!"

"Jangan panggil aku My Beauty! Namaku Bella!" sungut Bella berkacak pinggang. Dia masih sangat kesal dengan Revan.

Namun tentu saja Revan tidak akan berhenti menggoda nya, dia ingin bisa membuat Bella kembali mencair

"Iya-iya, Bella yang cantik!"

Bella tidak memperdulikan ocehan suaminya, "minggir!! Aku mau lewat!"

"Kamu udah maafin aku 'kan?

"Tidak!!"

Revan tersenyum lebar saat melihat istrinya ini yang sedang dalam mode marah.

"Kamu setuju kan kalau nanti malam kita ke rumah Papa?" tanya Revan kali ini mengutarakan keinginan kedua orang tuanya.

Sebenarnya Bella ingin sekali menolak, tapi tentu saja dia tidak bisa karena itu adalah keinginan mertuanya.

"Terserah kamu, aku mau ke butik jangan halangi jalanku lagi, Revan!"

"Baiklah, nanti aku jemput kamu di butik karena kita langsung menuju rumah Papa," Revan menatap wajah istrinya.

Bella tidak menjawab, dia langsung pergi begitu saja dari hadapan Revan.

Moodnya benar-benar sedang tidak baik saat ini, kemarin dia sudah terlena dengan sikap suaminya itu, tapi nyatanya semua itu hanyalah kepalsuan.

Bella belum bisa percaya terhadap Revan meskipun dia meminta maaf berkali-kali.

Sedangkan Revan tersenyum senang saat Bella menyetujui permintaannya. Dia akan menggunakan kesempatan itu untuk bisa lebih dekat dengan istri dinginnya itu. Tapi sekarang Revan semakin menyukai sikap Bella.

****

Viona mencoba menghubungi Revan kembali, wanita itu bertekad tidak akan melepaskan pria yang sangat di cintainya itu. Tapi sejak kemarin nomer Revan tidak bisa dihubungi.

"Revan pasti masih di rumah kan? mobilnya saja masih ada di garasi," gumam Viona.

Dia sudah mengetahui kelemahan Revan jadi Viona akan memanfaatkannya untuk mendapatkan pria itu kembali.

Saat ini Viona telah berada di depan rumah Revan dengan membawa koper, dia berencana akan menginap di rumah itu.

"Aku harus bisa mendapatkan perhatian Revan kembali," gumam wanita itu.

Bella keluar dari dalam rumah dan melihat seorang wanita di depan rumahnya.

Bella mengernyit melihat Viona berada di depan rumahnya dengan menenteng koper.

"Hai Bel? apa Revan ada di dalam?" tanya Viona tersenyum.

Tidak ada raut rasa bersalah ataupun tidak enak dengan istri dari pria yang sedang di carinya.

Bella melihat koper yang di bawa wanita itu dengan tatapan datar, dia sudah tahu apa yang akan di lakukan kekasih dari suaminya itu.

"Masuklah, dia ada di dalam," jawab Bella tanpa ekspresi. Kemudian ia langsung berjalan menuju ke mobilnya dan langsung masuk ke dalam.

Sedikit membanting pintunya keras karena merasa kesal. Bella menghela nafas kasar, sungguh sangat rumit perjalanan pernikahannya itu, meskipun itu hanya pernikahan kontrak tapi nasibnya sungguh miris.

Kekasih dari suaminya akan tinggal di rumah mereka berdua? apa yang harus Bella lakukan? apakah dia akan mengusir atau membiarkan wanita itu. Rasanya menunggu waktu empat bulan terasa begitu lama.

Pasti Revan akan dengan senang hati menyambut Viona dengan tangan terbuka. Cih! Mana ucapannya yang katanya dia tidak akan dekat-dekat dengan wanita lain!! Hanya bualan saja yang datang dari mulut Revan.

Bella sudah tidak bisa mempercayainya lagi, saat ini dia hanya percaya pada dirinya sendiri.

Bella segera melajukan mobilnya ke butik karena dia merasa sudah tidak tahan lagi melihat pelakor yang terang-terangan akan tinggal di rumahnya itu.

Viona langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, dia berjalan membawa kopernya dan langsung menaiki tangga menuju lantai atas.

Revan yang akan masuk ke dalam kamarnya mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat.

Pria itu tersenyum karena mengira Bella yang sedang naik ke lantai atas.

"Sayang, apa ada yang ketinggalan?" tanya Revan sedikit berteriak.

Tapi dia kaget saat melihat yang naik bukanlah Bella melainkan Viona.

"Iya sayang," jawab Viona senang karena Revan memanggilnya sayang.

Dengan penuh semangat Viona berjalan mendekat ke arah Revan dengan senyuman lebar.

"Viona!" gumam Revan heran menatap wanita itu berada di depannya.

"Iya Van, aku tinggal di rumahmu, ya? soalnya kalau di apartemen aku sendirian, aku kan takut, apalagi kalau penyakit ku kambuh, kamu juga sudah tidak pernah mengunjungi ku lagi," ucap Viona.

Revan menatap Viona dengan tatapan emosi. Pria itu tampak mengepalkan kedua tangannya sampai otot-otot lengannya terlihat jelas.

"Pergilah Viona! aku tidak mengizinkan mu masuk ke rumah ku lagi, apalagi sampai menginap!!" teriak Revan mengusir Viona.

"Tapi Van, bagaimana kalau aku sakit lagi? aku takut tinggal di apartemen sendirian." Jawab Viona dengan nada di buat sedih.

Revan mengusap wajahnya kasar, dia memang selalu tidak tega apabila harus melihat Viona yang mempunyai penyakit lambung kronis itu sampai kambuh.

Tapi saat ini dia sedang berusaha memperbaiki hubungannya dengan Bella. Revan tidak mau istrinya itu marah atau mengabaikannya. Tekad Revan sudah sangat kuat, dia harus benar-benar menyingkirkan wanita itu dari hidupnya.

Mulai saat ini pria itu tidak akan melukai hati istrinya lagi.

"Pergi atau aku akan menyeret mu keluar!! Jangan sampai setelah ini aku melihat mu lagi, aku tidak ingin melihat istri ku terluka karena kehadiran mu di rumah ini!!" Revan berbalik menuju kamarnya.

"Tapi, Van?" Viona mengejar Revan tapi pria itu telah masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya.

Viona mengepalkan tangannya kuat, hatinya begitu terluka saat Revan melakukan hal itu terhadapnya.

"Bella lagi, wanita itu memang harus di singkirkan," gumam Viona.

Dengan menahan amarahnya Viona keluar dari rumah Revan dengan perasaan kecewa. Tapi dalam hatinya dia tetap tidak akan melepaskan Revan begitu saja.

***

Sore harinya Revan menepati janji untuk menjemput sang istri di butik, saat ini keduanya sudah berada di dalam mobil menuju rumah Mertua Bella.

Revan melirik sang istri, entah kenapa raut wajah Bella sedari tadi hanya terlihat datar.

Apa Bella tidak suka kalau di ajak ke rumah kedua orangtuanya?

"Bel, Bella?"

"Hm," jawab Bella singkat.

Revan berusaha memancing istrinya agar mau bicara, bahkan dia menceritakan hal-hal yang menurutnya tidak penting.

Revan cemberut melihat Bella sedari tadi hanya diam saja, Revan yang melihat hal itu merasa sedikit kesal karena di abaikan.

"Bella, sayang, cantik banget sih kalau diam gitu," goda Revan.

Bella hanya menoleh sebentar kemudian menatap lurus ke arah depan kembali.

"Ugh gemesnya, istriku cantik seperti Miss universe, deh," Revan melirik ke arah sang istri yang masih diam saja.

Seakan tidak tertarik sama sekali digoda seperti itu.

"Kenapa sih kamu diam saja, sayang?"

Krik, krik, krik.

"Apa aku ada salah sama kamu?" tanya Revan lagi.

"Diam lah, Van! telinga ku panas mendengar ocehan mu itu!" seru Bella kali ini benar-benar terpancing.

"Eh aku beneran loh, bukan gombal, kamu memang cantik, sayang," Revan menoel dagu istrinya.

Bella langsung dalam mode marah.

"Revan sialan!!"

"Tapi Revan yang sialan ini sayang sama kamu, cinta sama kamu, gimana donk!!"

"Revan berisik banget!!"

Bella mencubit lengan Revan dengan keras, pria itu mengaduh pura-pura kesakitan, padahal itu tidak berasa sakit sama sekali. Ya, cubitan Bella hanya seperti di gelitik saja.

"Aww sayang, sakit, nih! kamu harus tanggung jawab, loh," Revan mengelus lengannya yang baru saja menjadi sasaran kemarahan dari istrinya.

Bersambung.

Akak reader semuanya, kalau ada orang ingin minta kesempatan kedua, dan berjanji untuk memperbaiki diri, setuju gak?

1
Dahlia Dwi Aisyah
kan sesuai perjanjian kontrak...jangan melibatkan urusan pribadi masing² dan jgn bawa perasaan....baru digituin sm bela, revan langsung galau 🤭🤭
Soraya
mampir thor
Katherina Ajawaila
Bela ngk komek2 nanti kalau banyak pelakor bikin ulah nangis, tapi tak suami tunda2 kalau ada yg kesambet sm Revan nangis. ribe jg 😎
Katherina Ajawaila
keren Bella drow, biar tau rasa jgn egois Revan🤓
Katherina Ajawaila
salah besar kamu. Revan di kadalin Viona, tdk ada lg kata. maaf utk. Bella. cukup sudah kata Bella🥸
Katherina Ajawaila
enak ngk Revan, baru liat josh pelu Bella langsung pusing kan., jgn coba2 buat istri cemburu, perempuan berkelas akan buat diri nya semakin bernilai di hadapan pria yg ngk mutu 😜
Katherina Ajawaila
Luar biasa
Katherina Ajawaila
jgn terlalu PD Revan, jijik malah Bella liat gaya kamu😳
Katherina Ajawaila
suruh jalang mu urus Revan, kan kamu sendiri yg buat peraturan. telan situ peraturan mu🤬
Katherina Ajawaila
ya jauh lah dari Bella, Revan ntar juga kamu nyesal, Bella wanita berkelas, berkarier, sedang kan viona hanya bisa nya buka kaki habisin duit mu, belum tentu tipe setia. bego aja kamu Revan di kadalin viona🥸
Katherina Ajawaila
aku suka baca gaya Bella, keren ngapain harus ribet di atas kertas kamu menang banyak Bella, ngk di jamah ngk rugi tetap ori, suami bego di jadi in. mesin ATM sm viona. udh bolong pula 😡
Katherina Ajawaila
spet nya ceritNya sangat menarik
aku mau baca thour
Bunda
ijin nyimak kak 🙏🏻
Andi Tri putra
Luar biasa
Rita Juwita
selalu bagus thor ceritanya...
namia khira
Luar biasa
Leni
cerita a tarik ulur datar greget hmmm
zian al abasy
bdoh bnget si bella..bkin mual bcany..scra riel gk ad wanita mau sprti bella aplg brthan smpai sthun hnya mlihat suami egois..prg tnggl prgi ngapain pke nyerhin tbuhny dlu dsar bego..
zian al abasy
huhhhh wanita memeng mahluk yng pling bdoh dn lemah..seribu 1 wanita tegas dn pny htga dri..yng lain nool trmasuk bella .crta bgni nie yng mncrrminkan btpa bobrok ny wanita .mudh d mnfaatkn dn bdoh
Khasanah Mar Atun
bela jgn selalu berprasangka buruk sm revan. cb komunikasi sm revan ttg mslh yg sdg dihadapi suami kamu. cari solusi,jgn menyimpulkan sendiri. blm tentu yg ad di pikiran kmu itu bnr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!