Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
X Bunga Yang Belum Sempat mekar Kini Layu
Saat mobil sudah memasuki pekarangan mansion dan berhenti disana. Awan langsung keluar begitu saja,tanpa menghiraukan senja yang masih bengong didalam mobil melihat kepergian Awan yang begitu saja tanpa kata. Senja merasa aneh Awan tiba-tiba diam setelah menjahilinya,bahkan diperjalanan mereka saling diam.
"Dasar manusia berkepribadian ganda,sedikit-sedikit berubah?" gumam Senja dengan hati dongkolnya.
Tanpa menunggu lama lagi Senja pun keluar dari mobil, Kakinya melangkah menuju dalam mansion lalu segera ke paviliun niatnya di akan langsung mengistirahatkan tubuh. Hari pertama tentu saja terasa berat bagi senja meski semua berjalan dengan lancar.
Namun saat sampai diruang tamu,Senja melihat ada Nyonya Arumi disana sedang bersantai menikmatinya sorenya. Mungkin dia sengaja menunggu senja pulang dari butik.
Namun tadi dia juga sempat terheran melihat awan dengan raut mukanya yang seakan sedang bercerita tidak baik-baik saja.
Melihat Senja masuk kedalam mansion senyum cantik Nyonya Arumi mengembang sempurna. Senja disambut hangat seperti seorang ibu yang sedang menyambut putrinya saat pulang kerja.
"Senja duduk sini dulu?" Kata nyonya Arumi sambil melambaikan tangan dan tersenyum.
Senja pun langsung menghampirinya dan duduk disebelah Nyonya Arumi. Dan Nyonya Arumi langsung menariknya lembut agar Senja bisa duduk dekat dengnnya.
"Duduk sini jangan jauh-jauh seperti orang marahan saja?" katanya bercanda.
Senja tersenyum kaku dia merasa masih sangat segan saat didekat sang majikannya itu. Tp selalu berusaha menutupinya.
"Bagaimana tadi apa kamu nyaman dengan tutormu?" tanya Nyonya arumi penasaran bagaimana pendapat senja. Meski tadi sebenarnya dia sudah mendapatkan laporan langsung dari para tutor,bahkan tante lita diam-diam tadi mengmbil video saat Senja mulai belajar. Dan dia sangat kagum pada gadis belia ini.
"Alhamdulillah nyonya semua berjalan dengan lancar,sekali lagi terimakasih atas kebaikan dari nyonya?" ucap Senja dengan wajah cerianya.
"Syukurlah kalau begitu,saya yakin kamu gadis yang cerdas dan bisa dengan cepat memahami semuanya?ucap nyonya Arumi penuh keyakinan sambil mengelus rambut senj.
Senja yang mendapat perlakuan istimewa itu langsung terperanjat,dia merasa sedang dielus rambutnya oleh sang ibu. Tiba-tiba saja air matanya sudah mulai menggenang dipelupuk mata.
Melihat itu nyonya Arumi terheran,kenapa senja seperti akan menangis apa ada masalah pikirnya.
"Ada apa Senja?" kenapa menangis tnya Nyonya Arumi sayang.
"Tidak apa-apa nyonya saya hanya tiba-tiba teringat ibu,saya merindukannya?" ucap senja dengan nada rendah dan matanya tertunduk kebawah.
"sudah jangan sedih lagi disini ada saya kan,saat kamu rindu ibumu anggap saja saya ini ibu kamu senja...saya tidak keberatan justru akan sangat senang?" ucap nyonya arumi lagi dengan menggenggam tangan senja.
"Terimaksih atas semua kebaikan nyonya,entah dengan apa saya harus membalasnya?" ucap senja sendu.
"kamu tidak perlu membalas dengan apa pun,cukup menjadi diri kamu sendiri. Kamu tau dari dulu saya ingin memiliki seorang putri cantik sepertimu tapi Allah tidak izinkan?" ucap nyonya Arumi sayang.
Senja pun menatap bola mata Nyonya Arumi,dan menemukan memang disana terlihat ada luka tersembunyi dimata Nyonya Arumi. Tapi entahlah senja tidak tau luka apa itu.
"Jadi kamu cukup jadi putri saya sekarang..Ya sudah sekarang kamu istirahat bersihkan tubuhmu. Satu jam lagi kita makan malam bersama. Oh iya senja mulai hari ini kamu tidak lagi tidur dipaviliun ya,kamarmu ada disebelah kamar Awan. Tadi saya sudah menyuruh Arin untuk memindahkan semua barang mu kesana?ucap Nyonya Arumi dengan nada tegasnya namun penuh kelembutan.
Senja yang mendengr itu langsung terkaget,bagaimana bisa dia tidur di rumah utama. Dan lebih parahnya disebelah kamar Awan. Senja tau itu sebenarnya adalah kamar tamu kenapa tiba-tiba dia harus pindah kesana.
"Tapi nyonya kenapa saya harus pindah kamar?" tanya senja dengan nada sedikit protes.
"Kamu sekarang bukan pembantu,tapi sekarang aku menganggapmu seorang putri?" ucap nyonya Arumi.
"Tapi nyonya bagaimana dengan yang lain,pasti tidak menyukai saya?" protes senja,sungguh dia tidak ingin menciptakan jarak diantara di dengan teman-teman pekerja yang lainnya. Apalagi dia tau jika Arin tidak menyukainya. Apalagi sekarang tentu semakin membencinya.
"Kamu jangan pikirkan yang lainnya,fokus pada pengembangan diri sendiri. Jadikan kamu pantas dan sebanding dengan keluarga Abimana atau paling tidak orang lain tidak akan ada lagi yang bisa meremehkanmu?" jawab Nyonya Arumi tegas namun masih terdengar penuh sayang.
Namun difikaran senja,siapa di sampai bisa sebanding dengn kelaurga abimana. Dia hnya gadis desa anak orang tidak mampu. Bahkan kesini pun melamar jadi asisten rumah tangga.
Senja tidak pernah bermimpi terlampau tinggi melebihi batas kemampunnya.
"Tapi nyonya..bagaimana saya bisa?"ucap senj yang belum percaya dengn ucapan Nyonya Arumi.
"Sudah jangan difikirkan terlalu berat dijalani saja,dan diupayakan yang terbaik. Dan satu lagi senja jangan memanggilku Nyonya panggil mommy seperti awan memanggilku?" ucapnya tegas kali ini.
"Tapi nyonya?" protes senja..
"Mommy...just mommy senja?" ucap Arumi penuh penekanan.
"Baiklah...mom..my?kata senja terbata bata.
"Nah gitu dong,sekarang istirahat gih putri mommy yang cantik?" ucap Nyonya Arumi.
Lalu senja hanya menganggukkan kepalanya.
"Baiklah nyo..eh mom..my saya kekamar dulu?" pamit senja.
"Hem..istirahatlah?" ucap nyonya Arumi dengan tatapan sayanganya.
Dari Awal senja masuk kedalam keluarga Abimana,Nyonya Arumi sangat menyukai Senja. Apalagi sebelumnya Bi Sari selalu bercerita tentang keponakannya itu. Bi Sari adalah seorang janda cerai,setelah pernikahannya menginjak 12tahun namun belum memiliki keturunan suaminya menceraikannya. Saat itu dia sempat depresi berat,namun keluarganya sangat mendukung bi sari hingga pulih total. Peran Senja disini sangatlah luar biasa,bocah itu masih duduk dibangku sekolah dasar,namun dengan telaten merawat sang bibi. Setiap hari dia disuruh ibunya mengantar makanan ketempat bi sari,dengan telaten Senja menyuapi bibinya tersebut. Waktu itu bi sari sudah ikut bekerja dengan Nyonya Arumi,jadi Nyonya Arumi juga tau bagaimana perjuangan bi sari untuk pulih seperti saat ini.
Saat itu bi sari lantas berhenti bekerja karena sakit,namun Nyonya Arumi tidak lepas tangan. Semua pengobatan bi sari ke psikiater Nyonya Arumi lah yang membantunya. Nyonya Arumi ingat betul,saat itu dia pergi kerumah bi sari didesa di mendapati seorang gadis kecil nan cantik sedang menyuapi bibinya penuh kasih sayang. Bahkan gadis kecil itu memberi kalimat-kalimat ajaibnya untuk mendorong bi sari agar segera pulih.
"Jangan sedih bi,ada senja? Senja kan putri bibi juga,bibi tidak boleh sakit nanti senja ikut sedih. Jika semua orang meninggalkan bibi,Senja janji tidak akan meninggalkan bibi. Senja sayang bibi?" ucap senja kecil waktu itu,lalu diciuminya sang bibi yang hanya punya tatapan kosong itu.
Melihat itu hati Nyonya Arumi sangat terenyuh,bagaimana bisa gadis kecil ini begitu pintar,pikirnya. Sejak saat itu dihatinya suatu saat kelak ingin anak laki-laki satu-satunya itu saat dewasa bisa berjodoh dengan wanita berhati lembut seperti Senja.
Setelah bi Sari Sembuh Nyonya Arumi memanggilnya kemabli untuk bekerja disana. Dan setelah beberapa tahun kemudin bi sari kembali menceritakan tentang gadis yang dulu mencuri atensinya.
Hatinya sangat terenyuh mendengar bagaimana kegigihan gadis tersebut namun harus berhenti melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi. Dan memutuskan untuk mencari pekerjaan dikota.
Saat itu Nyonya Arumi langsung mengatakan pada bi sari jika mau gadis itu bekerja disini. Mendengar itu bi sari berbinar bahagia langsung menghubungi senja dan tanpa banyak pertimbangan senja langsung setuju. Mengingat gaji yang dijanjikan nyonya Arumi sangat besar bagi senja.
Setelah melihat mengamati senja beberapa hari nyonya Arumi berdiskusi dengan Tuan abimana agar senja lebih baik diberi palatihan mengurus butik dan belajar fashion design. Nanti jika semua sudah berjalan dengan baik,nyonya Arumi akan menawarkan Senja untuk kuliah dijurusan itu.
Sungguh nasip senja kini berubah tiga ratus delapan puluh derajat.
Selain itu Nyonya Arumi dan Tuan abimana berencana mendekatkan putranya itu agar lepas dari felisya. Mereka sungguh tidak menyukai Felisya,bukan karena gaya hedonnya nyonya dan tuan Abimana tidak akan mempermasalahkan itu bahakn akan memberi apa saja lebih dari yang dia mau. Namun lebih ke sifat dan sikap Felisya yang tidak mungkin bisa berubah.
Pengaruh buruk Felisya nyatanya sungguh tidak baik bagi Awan. Dulu awan tidak pernah menginjakkan kakinya ke club malam,atau seperti sekarang yang sukanya jajan sembarangan meski mereka tau wanita yang dipakai Awan dari kalangan atas. Bahkan sebagian adalah seorang selebriti,tapi siapa yang akan menjamin seseorang terbebas dari HIV jika sering bergonta ganti sarang.
jadi mereka sepakat mengangkat senja sebagai putrinya lebih dahulu agar tidak terkesan menjodoh-jodohkan. Karena mereka juga tau jika putranya akan langsung menentang keinginan mereka. Namun Nyonya Arumi juga berjanji pada dirinya sendiri tidak akan membiarkan putranya menyakiti gadisnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Senja menarik handle pintu kamar yang ditunjuk Nyonya Arumi dia sungguh sangat lelah ingin merebahkan badannya dikasur.
Saat masuk kedalam kamar itu terlihat mbak Arin keluar dari walk in closet kamar tersebut dengan tatapan kebencian. Senja yang melihat itu sebenarnya tidak enak hati namun ini juga bukan maunya,ini keputusan sang majikan.
"Heh...dasar muka penjilat!hardiknya
"Jangan harap ya aku bakalan anggap kamu seperti tuan putri rumah ini?kamu hanyalah pembantu juga sama seertiku. Kulakukan ini karena perintah Nyonya?" ucap Arin berapi-api penuh kebencian.
"Lagian heran bener ya jadi kamu,kamu sudah rebut mas rianku sekarang berlagak jadi tuan putri?" ucapnya lagi dengan nada kasar.
"Mbak Arin aku tidak merebut siapa pun,dan ini kamar ini juga sekarang posisi ini bukan aku yang ingin. Bahkan aku sudah nolak sama Nyonya beberapa kali tapi Nyonya nggak mau dengar?" jawab senja tak kalah nyalang matanya menatap Arin.
"Dasar manusi munafik?" hardik arin lagi.
Karena senja saat ini sangat lelah dia enggan membalas ucapan Arin dia berniat mengakhiri perdebatan tak berguna itu agar bisa langsung istirahat.
"Ya sudah mbak Arin kalau nggak percaya,sana kekamar nyonya dan tanyakan sendiri?" putus senja lalu berlalu begitu saja meninggalkan Arin disana. Senja menuju kamar mandi ingin menyegarkan tubuhnya.
Sedangkan didapur Rian sedang galau,pasalnya saat akan melintasi taman,dia tidak sengaja mendengar ucapan sang majikan yang ingin menjodohkan senja dengan putranya. Seketika badannya terasa lemas,dia tidak akan mampu menyaingi keturunan Abimana yang harta bendanya tak berseri itu.
Memikirkan saja dia langsung bergidik ngeri sendiri,sudah lama ikut sang majikan tentu dia juga tau bagaiman super power dari majikannya itu. Kini bunga cinta yang belum sempat mekar harus layu. Apalagi dia juga sedikit banyak tau karakter Senja dia bukanlah wanita yang mudah dia dekati. Meski dia mau berteman dengan siapa saja namun bukan berarti jika tentang pasangan hidup.
Tapi sekarang bukan saja Rian yang sedang galau namun juga Awan dia mondar mandir bagai setrikaan tak tenang dikamarnya
AWAN POV.
Aku tadi bertemu dengan Felisya kekasih yang sangat kucintai. Sudah terhitung hampir sebulan aku diIndo tapi dia belum bisa ku hubungi. Kontakku diblokir olehnya,lalu aku menghungi orang suruhanku untuk mencari keberadaannya karena saat aku pergi kerumahnya rumahnya kosong kediaman Tuan Kenned itu tak ada seorang pun. Yang ada hanya asisten rumah tangga mereka saja,ternyata Tuan Kenned sedang sakit dirawat di Amerika,sakit jantungnya kembali kambuh,dan sedang melakukan pengobatan. Sedangkan Felisya dari info mereka masih di Indo karena memang saat ini memang feli sedang menyelesaikan S2 nya. Lalu aku bergegas ke apartemennya tapi disana juga kosong. Dari info terpercaya Feli sudah tidak menginjakkan kakinya dari beberap bulan lalu. Kecewa tentu saja,aku pun kembali kekantor langsung kuhubungi orang kepercayaanku untuk mendapatkan informasi tentangnya. Tak butuh waktu lama orang kepercayaanku sudah mendapat info akurat semua tentang feli. Ternyata belakangan ini dia tinggal bersama marco diapartemennya. Dan saat ini dia sedang ada pertemuan dengan seseorang di cafe. Kebetulan dekat butik mommy. Aku tak ingin membuang waktu lagi,aku ingin menemuinya meminta penjelasan darinya. Sungguh aku sangat sakit hati,rasanya hatiku remuk berkeping-keping. Kupacu mobil dengan kecepatan tinggi karena aku tak mau lagi kehilangan jejaknya. Sungguh mereka tega menghianatiku,marco adalah sahabat baikku. Dan benar saja,kulihat feli sedang makan siang bersama seorang pria,terlihat sangat intim. Bahkan aku tidak mengenalinya,sekrang entah mengapa dihatiku ada keraguan untu feli cinta yang menggebu-gebu seakan mulai terkikis.
Tak beberapa lama laki-laki itu berdiri begitu juga Feli,mereka berpelukan lama. Lelaki itu sempat mengecup bibir Feli singkat. Cemburu tentu saja,meski aku tau feli juga pernah melkukan hubungan intim dengan laki-laki lain tapi aku tak langsung menyaksikannya.
Hatiku berdenyut nyeri,air mataku runtuh begitu saja namun segera menghapusnya.
Terlihat Feli kembali duduk menikmati makanannya sedangkan laki-laki tafi sudah pergi. Kesempatanku menghampirinya.
Saat aku berdiri didepannya Felisya sangat kaget,dia mungkin tidak menyangka aku sudah di Indonesia. Dia hendak memelukku tapi entah kenapa spontan aku langsung beringsut mundur. Melihat itu Felisya mengkerutkan dahinya heran karena biasanya aku langsung memeluknya bahkan kadang tak atau tempat menciumnya dengan ganas.
Hingga akhirnya perdebatan terjadi diantara kami. Aku bertanya kenapa dia tinggal diapartemen marco. Bukan jawaban yang kudapatkan dia justru marah karena aku sudah menyelidikinya,beralibi aku tidak mempercayainya lagi. Bahkan dikemarahannya dia mengatakan perasaannya telah berubah kepada ku. Meski dia mencintaiku tapi dia juga mengatakan dengan jelas jika dia tidak bisa terkekang. Dia juga mengatakan cintanya sudah tak sebesar dulu,marco selalu ada menemaninya disaat dia membutuhkan dukungan. Dia juga mengatakan terkadang lelah dengan kondisi hubungannya denganku yang tak jelas arahnya. Bahkan orangtuaku belum bisa menerinya.
Dengan kemarahan juga di meninggalkanku disana begitu saja. Mau kecewa aku memang sangat kecewa tapi aku tidak bisa menyalahkannya sepenuhnya karena apa yang dikatakannya memang benar. Sampai saat ini sudah lebih enam tahun aku menggantungnya.
Ah...Rasanya kepalaku mau pecah saja. Semua pekerjaanku dikantor kubiarkan begitu saja karena tak bersemangat rasanya. Lalu kuputuskan pulang. Sebelum itu aku menjemput Senja,karena entah kenapa melihat gadis itu pikiranku yang semrawut tiba-tiba saja lebih tenang.
Karena aku tak ingin dia besar kepala jadi saat menjemputnya aku bilang ini utusan mommy. Bahkan tadi aku sempat menghungi pak supri agar tidak menjemputnya dan mengatakan dia akan pulang bersamaku.
Setelah masuk mobil ada insiden kecil yang sempat menggetarkan hatiku. Entah kenapa aku tidak bisa mengontrol diri saat melihat wajahnya yang imut dengan bibirnya yang mengerucut,aku begitu gemas. Langsung kukecup bibir mungil nan sexi yang rasanya sangat manis itu. Jangan ditanya bagaimana jantungku,saat itu berdegup sangat kencang.
Hingga tiba-tiba aku semakin bersalah pada Felisya. Meski di menghianatiku tapi akulah penyebabnya yang tidak selalu ada untuknya. Seharusnya sebagai kekasih aku hrus selalu ada disetiap waktunya. Tapi tidak denganku,dan itu membuat moodku kembali memburuk. Aku tidak ingin berbicara dengan siapa pun termsuk senja.
Flasback OFF.