NovelToon NovelToon
Cintaku Bukan Kamu

Cintaku Bukan Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Arij Irma

Aira harus menelan pil pahit, ketika Andra kekasih yang selama ini dicintai dengan tulus memilih untuk mengakhiri hubungan mereka, karena terhalang restu oleh orang tua karena perbedaan keyakinan.
padahal Aira sedang mengandung anak dari kekasihnya.
apakah Aira akan mampu bertahan dengan segala ujian yang dihadapinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arij Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22

Tin... Tin...

"Aira bang Kosim sudah datang!" teriak bulek.

"ya bulek, suruh tunggu sebentar," jawab Aira tak kalah kencangnya.

"pagi menjelang siang kak Aisyah," sapa bang Kosim setelah mematikan motor.

"Pagi juga bang, sebentar ya bang Airanya masih siap-siap," ucap bulek sambil menggendong bayi Aron di depan rumah.

"iya kak, santai saja," jawabnya.

"Bang, Saya nitip keponakan saya ya bang, Jagan sampai lecet."

"siap kak Aisyah, kalau sama bang Kosim pasti aman terkendali," jawabnya sambil tersenyum lebar dan menepuk dadanya.

"ok deh, percaya saya bang," ucap bulek.

Tak lama kemudian Aira berjalan keluar.

"bulek, Aira berangkat dulu ya, nitip Aron ya bulek!" ucapnya sambil melihat Aron yang anteng dalam gendongan bulek Aisyah.

"Tenang aja Aira, bulek akan menjaga Aron dengan sepenuh hati," jawab bulek sambil memandangi aron yang sedang terlelap itu.

"makasih bulek," ucapnya.

"Aira berangkat ya bulek!" ucapnya dengan mengecup punggung tangan bulek.

"iya, hati-hati dijalan, sukses ya Aira, fokus dan jangan pikirkan Aron, Aron disini akan aman sama bulek."

"assalamualaikum bulek."

"waalaikumsalam".

"ayo bang," Aira mendongak ke bank Kosim.

"Masyaallah!" ucapnya kaget, dia memegang dadanya dan mundur kebelakang karena melihat penampilan bang Kosim.

"Apa ini yang dibilang bulek, kalau aku gak boleh kaget, astaghfirullah astagfirullah," ucap dalam hati, sambil mengelus dadanya.

"kenapa Aira?" tanya bulek dengan menahan senyumnya.

"i-tu bulek, itu yang namanya bang Kosim," ucapnya agak gak enak.

"iya, kenapa kaget? Kan tadi udah bilang, jangan kaget, kalau lihat bang Kosim, ya beginilah penampilannya, tapi jangan takut, dia jinak kok! Ya gak bang?" penjelasannya sambil cengengesan.

"he he he tenang neng, jangan takut Abang udah jinak!" ucap bang Kosim sambil cengengesan.

"i--ya ba-ang," ucap Aira dengan kikuk.

Aira kaget ternyata bang Kosim ini sangat diluar ekspektasi nya. Tinggi besar rambut panjang bertatto, memang definisi preman aktif. Sempat takut tapi karena buleknya sudah menjamin, jadi tidak boleh ragi lagi.

"ya sudah bulek Aira berangkat dulu," lanjut Aira yang sudah duduk di jok belakang.

"siap neng," ucap bang Kosim.

"yuk mang berangkat," lanjutnya.

"oke, kita Kemon."

"bulek, berangkat." ucap Aira dengan melambaikan tangan ke buleknya.

"oke, hati hati." membalas lambaian tangan buleknya.

Kembali ke dan bang Kosim.

"Kita kemana neng?" Tanya bang Kosim.

"Ke jalan xxx bang!" jawab Aira.

"Jalan xxx ya, dekat dengan bandara ya neng?" tanya balik.

"Gak tahu bang, iya mungkin bang,"lanjutnya.

"ya gak tahulah aku bang! Kan aku bukan orang sini bang!"

"Apalah Abang ni," ucap Aira dalam hati.

"iya ya," bang Kosim menggaruk-garuk tengkuknya.

"ya sudah, udah siap neng, kita let's go ya!" lanjutnya.

"iya bang ayo, nanti aku telat ni!" ucap Aira agak kesal.

"santai saja kalau sama Abang neng, pasti tepat waktu," ucapnya dengan percaya diri yang tinggi.

"terserah Abang lah!" pasrah Aira.

Aira menikmati setiap angin yang menerpa wajahnya. Dia akan berusaha agar anaknya hidup dengan layak kelak dengan jerih payahnya. Tidak mungkin untuk tergantung oleh orang tuanya.

Akhirnya sampai juga setelah perjalanan yang memakan waktu 1 jam lebih itu.

"Neng, kita sudah sampai ni!" ucap bang Kosim saat sudah berhenti.

"iya bang, Abang nanti jangan pulang dulu ya, tunggu aku sebentar ya bang," ucapnya.

"Iya neng, Abang akan setia menunggu si Eneng," godanya.

"ish si Abang ma bercanda mulu," lanjut Aira dengan sedikit kesal

"he he he maaf neng, bercanda," ucapnya.

Aira turun, Muali berjalan untuk masuk.

"Permisi, maaf mau tanya ruang HRD dilantai berapa ya?" tanya Aira ketika sampai depan resepsionis.

"iya, Maaf ada keperluan apa ya?" jawab sang resepsionis.

"em saya mendapatkan undangan interview untuk menemui Bapak Handoko, selalu HRD di CV. zzzz

"oh, maaf dengan siapa ya?"

"saya Aira Larasati kak!"

"Oh dengan kak Aira ya, kakak langsung masuk aja ke lift disamping terus naik ke lantai 10, nanti kemudian tanya saja sama sekertaris disitu Ruang interview."

"iya kak, terimakasih.

Aira berjalan hingga memasuki lift, dipencet nya lantai 10.

Ting... bunyi pintu lift tertutup dan Muali bergerak setelah Aira menekan tombol angka 10.

Dalam hati Aira selalu berdoa agar selalu dimudahkan dalam urusannya " bismilah bismilah bismilah"

Ting... Bunyi pintu sudah terbuka mendak Aira sesudah Sampai lantai 10, Aira keluar, dia melihat banyak sekali orang yang berpakaian rapi sepertinya sedang melakukan interview seperti halnya Aira.

"permisi, maaf saya mau melakukan interview," tanya Aira setelah Samapi depan pegawai yang sedang berjaga di depan meja.

"iya tunggu sebentar ya, disebelah sana! Tunggu nanti dipanggil, silahkan tinggalkan cvnya," jawabnya.

"iya kak!" jawabku.

Aira berjalan ikut bergabung dengan banyaknya pelamar, satu persatu orang silih berganti keluar masuk ruangan, hingga kemudian sampai Aira dipanggil namanya.

"Aira Larasati," panggil pegawai yang bertugas didepan tadi.

"iya saya!" jawabku

"silahkan masuk," lanjutnya.

Aira melangkah ke dalam ruangan dengan perasaan gugup dan takut.

"Bismillahirrahmanirrahim," tak lupa Dia mengucapkannya sebelum masuk.

"tok... Tok... Tok... Permisi" ucap Aira saat hendak masuk tak lupa dengan senyum yang mengembang.

"silahkan duduk," ucap salah satu orang yang akan mewawancarainya.

Aira masuk melihat ada 5 orang yang akan mewawancarainya nanti, dia malah semakin gugup, Aira menutupi rasa gugupnya dengan senyuman yang terus mengembang.

"silahkan perkenalkan dirimu?" ucap salah satu orang yang berada didepan Aira.

Aira memperkenalkan dirinya setelah duduk

"perkenalkan nama saya Aira Larasati, saya lulusan S1 universitas xxx di Semarang jurusan management bisnis dengan IPK 3.78

belum menikah, saya akan berusaha bekerja dengan sebaik baiknya, terimakasih," ucap Aira dengan menjelaskan panjang lebar apa yang ada dipikiran Aira.

setelah melakukan sesi tanya jawab yang sangat amat panjang ini.

"baiklah nanti akan kami kabari kelanjutannya, silahkan anda kembali," ucap salah satunya.

"terimakasih bapak, saya akan tunggu konfirmasinya," ucap Aira, dia berdiri dan kemudian berjabat tangan sebelum meninggalkan ruangan yang sudah seperti ruang sidang tersebut.

Aira menghela nafas setelah menutup pintu.

"huft... Akhirnya selesai juga, tinggal tunggu hasilnya, semoga tidak mengecewakan."

Aira berjalan menuju keluar perusahaan tersebut untuk kembali ke rumah. Dia sudah kangen sekali dengan bayinya.

"kangen sekali dengan Aron, baru aku tinggal sebentar saja sudah kangen banget, bagaiman kalau nanti aku tinggalin lama ya!" pikir Aira.

disetiap jalan dia berbicara sendiri sudah kayak seperti orang gila, untung aja hanya gumanan pelan, bukan bukan nyring, nanti bisa disangka orang gila beneran dia.

disetiap jalan Aira tersenyum dengan senang seperti orang menang lotre saja.

.

.

Bersambung.

Nantikan kelanjutannya ya kakak!

Apakah Aira akan mendapat pekerjaannya atau akan gagal?

Jangan lupa tunggu cerita kelanjutannya ya kakak✌️😁

1
Chipmunks
Bikin nangis dan senyum sekaligus.
Gaara
Seru banget, gak bisa berhenti baca😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!