Warning ⚠️ ini Novel 🌶️🙈
"Jangan pura-pura, Daniar! Aku tahu kamu masih cinta padaku," ujar Leonard, suaranya bergetar dengan gairah.
"Tolong Mas! Lepaskan aku, ini salah, aku tidak bisa melakukan ini. Aku sudah memiliki anak." Daniar berusaha kabur.
"Aku tidak peduli pada statusmu. Hanya kamu! Hanya kamu wanita yang aku inginkan!"
Cinta lama yang tak terlupakan, gairah yang tak terkendali. Leonard, mantan suaminya, kembali mengisi hidup Daniar. Kenyataannya mereka masih sama-sama saling cinta. Apakah Daniar akan memilih cinta lama atau mempertahankan pernikahan keduanya?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
PLAK!
Leonard menampar wajah Daniar dengan keras. Suara tamparannya menggema keras di lorong, mengguncang suasana.
Daniar terkejut, matanya terbelalak. Rasa perih di pipinya menjalar hingga ke ulu hati, membuatnya merasa terhina dan terluka. Ia pun menatap Leonard dengan rasa kecewa yang mendalam, sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Sementara itu, Leonard tampaknya telah kehilangan kendali atas dirinya. Matanya yang memerah dan napasnya yang terengah-engah membuatnya tampak seperti orang yang tengah diliputi kegilaan.
Amarahnya semakin memuncak, tak bisa diredam, setelah Daniar mendesaknya untuk meminta cerai. Ia terjebak dalam ilusi negatifnya sendiri, tanpa tahu bagaimana cara menenangkan diri.
"Aagghh! Sakit!" Daniar memekik karena tangannya di tarik paksa.
Leonard, dengan tangan yang kuat, menariknya semakin keras. Wajahnya dipenuhi aura kemarahan, Daniar hanya bisa meronta, berusaha melepaskan diri dari cengkraman Leonard yang terasa semakin menggigit.
"Lepaskan aku, Mas! Apa yang mau kamu lakukan?!" Daniar berteriak dengan suara yang penuh keputusasaan, namun Leonard tidak menghiraukannya. Ia terus menarik lengan Daniar dengan keras, menaiki tangga yang melingkar dengan langkah kaki yang panjang dan cepat.
Daniar terpaksa mengikuti, namun langkah kakinya terseok-seok dan tidak mampu mengikuti irama langkah suaminya. Ia merasa seperti sedang diseret ke suatu tempat yang tidak diinginkannya.
Leonard membuka salah satu pintu kamar tamu dengan mudah, menarik Daniar masuk ke dalam ruangan yang gelap dan sunyi. Kemudian, ia menutup pintu dengan keras, suara kunci yang berputar menggema di seluruh ruangan seperti ancaman yang tidak dapat diabaikan.
"Jangan melawan ku Daniar!" teriak Leonard, suaranya serak dan penuh peringatan. Dia melepaskan tangan Daniar yang sempat terkepal kuat, namun tak memberi ruang untuk melarikan diri.
Daniar merasa terjebak dan tak berdaya, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia hanya bisa berharap bahwa suaminya akan sadar dan melepaskannya, namun harapan itu tampaknya semakin tipis.
Bruk!
Suaminya mendekat, lalu mendorong kasar tubuh Daniar hingga tersungkur di atas ranjang ukuran queen size.
Kepala Leonard terasa amat pusing, efek obat perangsang yang diberikan ayahnya masih membara, membuat birahinya menggebu-gebu tak terkendali. Ia ingin segera menuntaskan hasratnya, tanpa mempedulikan perasaan Daniar.
"MAS!" teriak Daniar, matanya menatap suaminya getir. Baru saja pundaknya digigit hingga meninggalkan ruam-ruam merah yang memar.
"Kamu suka kan dikasari seperti ini, sampai kapanpun tidak akan menceraikan mu!" bentak Leonard, nada suaranya tinggi dan kasar, emosinya sudah tidak terkontrol lagi.
Nada itu membuat Daniar ketakutan, Daniar merasa seperti kembali ke masa lalu, ketika ia menjadi korban kekerasan suaminya. Ia takut bahwa sejarah akan berulang, dan ia tidak tahu bagaimana cara menghentikan Leonard kali ini.
Leonard mulai membuka paksa gaunnya, "Jangan! Aku gak mau, aku mau pulang," mohon Daniar menangis tergugu, tidak ada siapapun yang akan menolongnya sekarang.
"Aku suamimu! Jangan membantahku!" Leonard berteriak marah pada Daniar, seperti saat dulu.
Daniar semakin ketakutan, namun tak sanggup melawan. "Kumohon mas! Jangan paksa aku, perutku terasa mual sekali, aku gak mau!" Daniar menangis keras.
Hati Leonard kembali mendingin seperti dulu, "Aku tidak suka di lawan! Diam lah!" Leonard sudah dibutakan dengan amarah, ia kembali berlaku kasar, tanpa ada kelembutan sedikitpun. Pakaian istrinya ia lucuti secara paksa.
"Huhuhuhu...." suara isak tangis Daniar yang tak berdaya, kedua tangan mencoba menepis cengkraman tangan suaminya, tapi percuma saja, tenaganya kalah jauh.
Plak!
Tangan Daniar bergerak cepat, menampar wajah suaminya dengan keras. Ini adalah upaya terakhirnya untuk menyadarkan Leonard dari kekacauan emosi. Namun, reaksi Leonard tidak seperti yang diharapkan. Dengan mata yang kosong dan wajah yang datar, ia membalas tamparan Daniar dengan kekuatan yang lebih besar.
Plak!
"Uugh..." Daniar merintih kesakitan, memegangi pipinya yang bengkak dan berdarah. Air matanya mengalir deras, merasakan sakit yang tidak hanya di fisik, tetapi juga emosional. Ia merasa terjebak dalam situasi yang tidak dapat dikendalikan.
"Turuti semua ucapanku," ucap Leonard dengan nada yang dingin dan tanpa emosi, sambil menarik ikat pinggang kulitnya. Daniar merasa tak berdaya, tidak mampu melawan suaminya yang sedang dalam keadaan tantrum. Ia hanya bisa pasrah, tanpa ada yang menolong.
Tidak ingin Daniar melawan, Leonard mengambil tangan istrinya, lalu mengikatnya erat menggunakan ban pinggang kulit.
Daniar tidak bisa bergerak, mencoba berbicara pun tidak bisa, suaranya tertahan di tenggorokannya.
Leonard menatap istrinya dengan intensitas yang membuat Daniar merasa tidak nyaman. Situasi itu menjadi semakin tegang, dan Daniar sudah tau hal buruk apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Aaahhkk!" jerit Daniar memenuhi ruangan kamar.
Secara kasar Leonard menggagahi istri yang tak berdaya berulang kali, tidak ada kelembutan, hanya ada rasa sakit dan panas hati. Suara isak tangis dan rintihan kesakitan Daniar terus terdengar semalaman suntuk.
Jebakan James dan Calista telah berhasil menghancurkan pernikahan mereka. Leonard kembali diubah menjadi binatang buas yang tidak terkendali.
.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️
**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**