NovelToon NovelToon
Bos Muda

Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari / Si Mujur
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Humble

Arsa menjalani hidup yang sangat sulit dan juga aneh. Dimana semua ibu akan bangga dengan pencapaian putranya, namun tidak dengan ibunya. Alisa seperti orang ketakutan saat mengetahui kecerdasan putranya. Konfilk pun terjadi saat Arsa bertemu dengan Xavier, dari situlah Arsa mulai mengerti kenapa ibunya sangat takut. Perlahan kebernaran pun mulai terkuat, dimulai dari kasus terbunuhnya Ayah Arsa, sampai skandal perusahaan besar lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humble, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kilas balik Alisa

Sejak saat itu, Arsa baru mengerti apa yang membuat ibunya terlihat tersiksa. Dengan mengikuti apa yang dilakukak ayahnya, dia sadar telah membuat ibunya semakin merindukan pria yang sangat dicintainya, yang sudah meninggalkan mereka untuk selamanya itu.

“Arsa, kekayaan bukanlah sesuatu yang penting. Tapi, keluargalah yang terpenting. Ingatlah itu, mengerti?” Alisa menasehati.

“Aku mengerti.”

Waktu berlalu dan Arsa tidak lagi berniat untuk mengikuti jejak ayahnya. Karena hanya Alisa yang saat ini dia miliki, Arsa berniat untuk melakukan apapun yang ibunya inginkan agar bisa membahagiakannya.

“Arsa, barusahalah untuk menyelesaikan kuliahmu. Tapi, jika itu tidak menyenangkan, maka kembalilah. Ibu sudah menyiapkan sebuah lahan, agar kamu bisa membuka perkebunan dan sedikit memelihara hewan ternak untuk masa depanmu.” Ucap Alisa

Meski akhirnya tetap berkuliah ditempat yang sama dan juga mendapatkan beasiswa, Arsa memutuskan mengambil jurusan pertanian dan peternakan. Karena itulah hal yang terakhir kali Alisan inginkan darinya.

Hanya beberapa bulan sejak saat itu. Kesehatan Alisa memburuk, tidak ada yang mengetahui hal ini sebelumnya.

Saat tubuh Alisa sudah terbaring sangat-sangat lemah, barulah saat itu Arsa mengetahui bahwa ibunya sudah bertahan melawan kanker otak cukup lama.

Hingga akhirnya terungkap, namun semua sudah terlambat. Kanker yang bersarang di kepala ibunya itu, sudah berada pada stadium akhir.

“Arsa, hiduplah selama mungkin.”

“Arsa, jika ada yang menganggumu. Menjauhlah dari mereka.”

“Arsa, jika kau terdesak… maka lawanlah! Lawan!”

“Arsa, jadilah kuat!”

“Arsa….

“Arsa, jangan mati…

“Arsa… ibu.. menyayangimu..!”

Hari-hari terakhir yang dilakui Alisa, dia habiskan dengan kalimat-kalimat yang terdengar merancu, seolah-olah memberi kesan bahwa itu adalah peringatan dan tanda bahwa ibunya akan segera pergi meninggalkannya.

“Arsa… Ma-maafkan.. I-ibu… Maaf membuatmu tumbuh dengan sangat besar… maafkan ibu.”

Dan pada akhirnya, ibunya menutup mata menyusul ayahnya. Bukan dengan ucapan selamat tinggal, melainkan sebuah pemintaan maaf.

Tiga tahun berlalu sejak saat itu. Sekarang Arsa kembali ketempat ini. Di depan baru nisa, yang tidak jauh dibawah sana, dua orang yang paling dia sayangi, sedang terbaring dan beristirahat hingga akhir dunia.

Akan tetapi saat ini. Arsa telah mendapatkan jawaban dari kenapa Alisa, ibunya meminta maaf sesaat sebelum dirinya meninggal dunia.

Bertemu dengan Adam Xavier membuatnya mengetahui sebuah fatka yang membuat dirinya begitu terguncang, baik hati maupun jiwa.

Arhan Pratama bukan meninggal karena sakit seperti apa yang dikatakan ibunya. Melainkan ayahnya mati terbunuh, dan mayatnya ditemukan di dalam sebuah tempat sampah dengan uang yang sangat banyak menimbunya.

Adam Xavier mengatakan bahwa saat itu. Ayahnya baru berhasil membongkar dan menghancurkan seorang bandar saham yang mencoba mempermainkan bursa efek dengan kekuatan finansialnya.

Prestasi yang di ukir Arhan Pratama. Mendapat pujian serta pengakuan tidak hanya di dalam negeri saja, melainkan di dunia.

Karena apa yang dilakukan Arhan saat itu, memiliki dampak yang sangat besar. Ayahnya membongkar trik rumit dari bandar saham, yang sudah beberapa bulan membuay otoritas jasa keuangan di banyak negara kesulitan.

Kasus yang membuat hilangnya seorang broker hebat itu, sempat membuat gempar dan heboh seluruh dunia, khususnya dunia investasi.

Akan tetapi, hingga novel author tulis, belum diketahui siapa yang telah membunuhnya. Sampai akhirnya kasus itu pun ditutup, dunia investasi di tingalkan seorang legenda dengan misteri besar yang dibawanya.

*

Sudah beberapa jam Arsa berdiri di depan batu nisan. Tidak ada kata tidak ada suara, dia mencoba mengingat semua kenangan yang pernah dia lalui bersama kedua orang tuanya.

Hanya sedikit, dan benar-benar sedikit. Segala sesuatu yang dia ingat tentang ayahnya, benar-benar hanya sedikit.

Namun, meski jauh lebih banyak kenangan bersama Alisa ibunya, semua terasa sulit dan menyedihkan. Hidup yang Ibunya jalani setelah kematiaan suaminya, benar-benar seperti neraka.

Arsa mengerti kenapa Alisa takut jika dia mengikuti jejak ayahnya dan berakhir mati terbunuh. Karena hal itu, Arsa selalu di tekan agar tidak terlalu pintar dan lebih baik hidup bertani.

Arsa tahu bahwa dia adalah putra dari sepasang manusia yang sangat hebat. Namun, sekarang dia tidak bisa menerima apa yang keduanya alami sebelum akhirnya meninggal dunia.

“Ayah, Ibu…. Terimakasih, karena telah menjadikanku ada.” Mengatakan itu, Arsa berbalik. Dia memejamkan matanya dan menarik napas panjang sebelum akhirnya melepaskannya.

‘Aku bersumpah akan membuat mereka membayar apa yang telah mereka lalukan pada kalian dan keluarga kita.’ Batin Arsa memekik dengan kebulatan tekad yang tinggi.

*

Siang itu, meski sedang berawan. Tapi cuaca sangat terang, namun entah bagaimana, semua orang melihat kilatan-kilatan di udara.

Tidak ada yang tahu, saat itu seorang pemuda yang baru saja keluar dari sebuah komplek pemakaman, berjalan dengan mata menatap sangat jauh.

Tatapan itu benar-benar jauh kedepan, tidak untuk tempat ini, dan juga tidak untuk waktu ini. Arsa Arhan Pratama junior, sedang melihat masa depan.

Sebuah masa depan yang akan mengguncang dunia. Saat dimana semua orang mengetahui siapa dirinya, masa depan dengan hanya ada satu nama yang berdiri di puncak kejayaan dunia.

“Dunia, bersiaplah!…. Aku datang”

**

Arsa sudah memutusakan apa yang akan dia lakukan setelah mengetahui rahasia ibunya. Tentang bagaimana ayahya mati. Untuk itu, Arsa akhirnya menemui Adam Xavier di tempatnya.

Orang yang mengaku mengenal dekat dengan kedua orang tuanya. Sebelum renretan peristiwa kelam yang menimpa keluarganya itu terjadi.

“Junior, maafkan aku. Aku tidak tahu bahwa kau sama sekali tidak mengetahui hal ini sebelumnya.” Ujar Adam Xavier.

Di gerdung tinggi Xavier corporate, di ruang kerja milik Adam, keduanya bertemu. Permintaan maaf ini sudah beberapa kali dia katakan.

“Tuan Adam. Aku tidak mempermasalahkannya. Bahkan aku sangat berterimakasih karena anda bersedia memberitahuku tentang hal ini.” Jawab Arsa dengan suara dingin.

Adam menganggukkan kepala, mengerti. Namun saat ini juga dia mengerti kenapa selama ini Alisa menolak bantuan dari dirinya.

Bahkan, Alisa menolak semua saham yang dimiliki suaminya di Xavier Corporate, dan memutuskan untuk tidak lagi berkomuniasi dengannya.

Sekarang Adam sangat menyesal, karena telah memberitahu tentang hal itu pada pemuda di depannya ini. Dia melihat Arsa seperti sedang merencanakan sesuatu.

“Jadi, apa rencanamu selanjutnya?” Pancing Adam.

Adam tidak perlu bersusah payah untuk mencari tahu, karena saat itu Arsa langsung mengatakannya dengan sangat jelas.

“Tuan Adam… jika kau mengetahui seseorang telah menyebabkan ayahmu terbunuh, apa yang akan kau lakukan?” Balas Arsa, balik bertanya.

Mendengar itu, Adam langsung tertegun. Dari bagaimana cara Arsa mengatakan hal tersebut, jelas pemuda ini bersungguh-sungguh dalam setiap ucapannya.

Adam segera menggelengkan kepala dan berkata. “Tentu aku akan membalasnya. Tapi junior, jika kau ingin menemukan orang itu, kau harus masuk ke dunia ini. Dan dunia investasi, tidak hanya tentang angka, ini adalah—“

Belum sempat Adam menjelaskan, Arsa langsung memotongnya. “Hutam Rimba, bukan?”

Adam kembali tertegun saat Arsa mengatakannya. Namun sesaat setelahnya, dia kembali mendengar Arsa berbicara.

Arsa sudah mengetahui hal itu, bahkan semua orang juga telah mengetahuinya. Dunia investasi, benar-benar memiliki satu hukum, dimana yang berkuasa, akan selalu memangsa yang lemah.

“Tuan Adam, aku tahu bahwa aku masih terlalu muda untuk ini. Tapi, aku tidak akan membiarkan mereka hidup lebih lama lagi.” Ujar Arsa

Arsa sudah menghabiskan waktu untuk memikirkan hal itu. Mengingat ayahnya harus meregang nyawa hanya karena sebuah profesi, membuatnya sedikit mengerti bahwa dunia investasi tidak hanya sekedar angka dan uang saja.

“Junior, apa kau tahu apa yang dilakukan ibumu selama ini, adalah untuk melindungimu?” Tanya Adam menanggapinya.

Mendengar itu, Arsa menundukkan kepalanya. Suaranya langsung merendah. “Tentu saja aku tahu.”

Melihat Arsa seperti itu, Adam menyandarkan punggungnya. Sebenanrnya dia juga merasa bersalah, pada apa yang telah menimpa ayah pemuda ini.

Saat itu, Arhan Pratama bekerja dibawah perusahaan miliknya, namun dia tidak bisa melakukan apa-apa. Karena dia tahu dia memang tidak bisa melakukan apa-apa.

Siapa pun yang menargetkan ayah Arsa itu. Sudah bisa dipastikan bukan bandar saham biasa. Arhan Pratama tidak hanya sekedar membongkar, tapi juga menghancurkan sebuah skema transaksi besar yang melibatkan banyak negara.

Akan tetapi, di depannya ini adalah junior. Putra dari orang yang selalu dibanggakannya, pria yang paling berjasa dalam hidupnya.

Berkat ayah Arsa, Adam bisa menikmati hidul dengan jauh diatas kata cukup. Namun kehilangan pria itu, juga meninggalkan lubang besar yang terus mengangga di hatinya.

Adam memiliki tidak hanya cukup, tapi sudah sangat berlebih dalam segi keuangan untuk menikmati masa tuanya. Akan tetapi, sejak peristiwa itu sampai saat ini, dia tidak bahagia sama sekali.

“Junior, apa kau benar-benar ingin melakukannya?” Tanya Adam tiba-tiba.

Arsa langsung mendongkakkan kepalanya, namun tidak ada anggukan atau pun tanggapan yang di ucapkannya. Akam tetapi, Adam tahu jika pemuda itu tidak hanya sekedar mengikuti emosi untuk melakukan hal tersebut.

1
Humble
Oke
Edy Putra
lanjut thorr
echa purin
/Good//Good/
Edy Putra
lanjut thorr
Ahmad
terima kasih kak.dan tetap semangat (👍👍
Humble
Oke santai
Ahmad
lanjutin dong kak, setidaknya buat gw baca.....plis......🙏🙏
Ahmad
semangat kak author, meskipun sepi
Humble
Hahah gapapa mungkin belum aja
Ahmad
sepi ya kak author?
Humble
Makasih, semoga betah
Viva/Vivian
Membuat saya ketagihan
Humble
Terima kasih kak
danisya inlvr
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!