NovelToon NovelToon
Bayangan Terakhir

Bayangan Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Roh Supernatural
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Azka Maftuhah

Genre : Misteri, Thriller, Psikologis, Supranatural
Sinopsis :
Setelah suaminya meninggal didalam kecelakaan yang tragis. Elysia berusaha menjalani kehidupan nya kembali. Namun, semuanya berubah ketika ia mulai melihat bayangannya bertingkah aneh dan bergerak sendiri, berbisik saat ia sendiri, bahkan menulis pesan di cermin kamar mandinya.
Awalnya Elysia hanya mengira bahwa itu halusinasi nya saja akibat trauma yang mendalam. Tapi ketika bayangan itu mulai mengungkapkan rahasia yang hanya diketahui oleh suaminya, dia mulai mempertanyakan semuanya. Apakah dia kehilangan akal sehatnya ataukah ada sesuatu yang jauh lebih gelap yang sedang berusaha kuat untuk berkomunikasi dengannya.
Saat Elysia menggali hal tersebut lebih dalam dia menunjukkan catatan rahasia yang ditinghalkan oleh mendiang suaminya. Sebuah pesan samar yang mengarah pada sebuah rumah tua dipinggiran kota. Disanalah ia menemukan bahwa suaminya tidak mati dalam kecelakaan biasa. Akan kah Alena mendekati jawabnya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azka Maftuhah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1 - BAYANGAN CERMIN

Elysia tengah menatap pantulan dirinya pada cermin di kamar mandi dengan tatapannya yang kosong. Cahaya lampu yang redup membuat wajahnya tampak lebih pucat dari biasa. Lingkaran hitam menghiasi bawah matanya, bukti bahwa ia belum beristirahat dan tidur dengan nyenyak sejak 2 Minggu yang lalu. Sejak dimana hidupnya telah berubah selamanya.

Didalam nya air dari keran terus mengalir dengan deras nya dan memenuhi wastafel putih dengan percikan kecil yang berantakan. Dengan tangan gemetar Elysia menadahi air dan terus membasuh wajahnya. Terasa dingin dan segar. Tapi tetap saja, perasaan hampa di dalam dadanya tak ikut luruh bersama air yang telah menetes dari dagunya.

Ia terus mengangkat kan kepalanya kembali pada cermin. Namun apa yang telah dilihatnya membuat matanya terbelalak seolah tak percaya akan apa yang terjadi.

Yaa.. Bayangannya terlambat 1 detik sejak ia mengangkat kepalanya.

Merasa tak percaya akan apa yang telah terjadi Elysia membeku. Jantungnya berdegup lebih kencang. Itu tidak mungkin. Ia berkedip cepat, berharap hanya salah lihat. Namun kali ini, ia lebih memperhatikan nya dengan seksama. Saat ia menggerakkan tangan ke kiri bayangannya tetap diam sejenak sebelum akhirnya mengikuti gerakan nya.

Elysia melangkah mundur seolah tak percaya. Pantulannya pun ikut mundur, tapi ada yang tidak beres. Ekspresi nya tidak sepenuhnya sama. Ada sesuatu dalam matanya, yang membuat tubuh Elysia merinding.

Lalu, setelah beberapa saat pantulan itu tersenyum.

Bukan senyum biasa, melainkan senyuman tipis, samar seakan akan menyembunyikan sesuatu.

Elysia terkesiap, dadanya naik turun tak karuan. Ia menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada orang lain dalam kamar mandi itu. Kosong. Hanya dirinya sendiri dan suara keran yang terus mengalir.

"Aku mungkin kurang tidur..," bisiknya dalam hati, mencoba menenangkan dirinya.

Ia lalu menarik napas dalam dalam dan membiarkan tubuhnya menjadi lebih rileks. Ini bukan pertama kalinya ia mengalami hal aneh sejak Edric pergi. Ya Edric, suaminya. Ia sering merasa diawasi, mendengar suara suara kecil pada malam hari, bahkan mencium aroma parfum Edric dikamar mereka meski sudah berminggu-minggu sejak kepergian suaminya.

Dengan langkah ragu, Elysia memberanikan dirinya untuk keluar dari dalam kamar mandi, membiarkan lampunya terus menyala.

Saat pintu menutup dibelakang nya, hal yang aneh kembali terjadi.

Di dalam cermin, bayangan Elysia tidak langsung ikut menghilang. Ia tetap berdiri disana selama beberapa detik lebih lama, menatap lurus ke arah pintu yang kini telah tertutup rapat.

Dan saat itu pula, pantulan itu masih tersenyum.

Lalu ia bergerak perlahan .

Pantulan Elysia mengangkat tangannya dan menyentuh permukaan cermin dari dalam. Senyuman nya menghilang, bergantian dengan ekspresi kosong. Matanya menatap tajam ke arah pintu, seakan sedang menunggu sesuatu.

Dan kemudian, ia berbisik.

"Aku adalah Kamu."

BRAKK!!!

Elysia tersentak ketika mendengar suara keras terdengar dari dalam kamar. Lalu ia bergegas kembali dengan cepat, matanya terus menyapu seluruh ruangan, tapi nihil tidak ada siapapun didalamnya.

Dengan penuh kehati hatian ia bergerak menuju meja kerja disudut kamar. Sebuah buku telah tergeletak dilantai. Buku Jurnal Edric.

Elysia menelan ludah. Ia berbisik dalam hatinya ia yakin bahwa buku itu tertata rapi di dalam laci.

Jari jemarinya gemetar saat membungkuk dan mengambil buku itu. Sampulnya sudah lusuh dengan tulisan suaminya dibagian depan. Buku ini adalah jurnal yang sering suaminya bawa kemanapun ia pergi, tempatnya mencatat segala sesuatu tentang pekerjaannya sebagai jurnalis investigasi.

Saat Elysia membuka halaman pertama, sesuatu membuat nafasnya tercekat.

terdapat tulisan yang sebelumnya ia tidak pernah lihat. Tulisan yang bukan milik Edric.

"Jangan percaya Bayangan mu."

Elysia dapat merasakan bulu kuduknya meremang. Ia memandang sekeliling, seolah berharap menemukan jawaban. Tapi tak ada yang berubah. Hanya dirinya, kamar yang sunyi dan perasaan bahwa sesuatu sedang mengawasinya.

Kemudian ia terus membalik halaman halaman berikutnya. Tulisan Edric memenuhi sebagian besar jurnal, berisi catatan catatan investigasi yang ia lakukan sebelum kecelakaannya. Namun, disela sela tulisan ada beberapa catatan yang membuat Elysia kebingungan.

"Aku melihatnya. Dia meniru gerakan ku, tapi bukan aku."

"Semakin lama dia semakin berbeda."

"Jika aku menghilang carilah dibalik cermin."

Jari jari Elysia semakin erat menggenggam buku tersebut. Kepalanya berputar. Apa maksud dari semua ini ??

Sampailah pada halaman terakhir.

Sebuah tulisan yang tampak ditulis dengan tergesa gesa pada halaman tersebut, seperti ditulis dalam keadaan panik.

"Bayanganku bukan aku. Dia ingin menggantikan ku."

Elysia merasakan dadanya berdegup hebat.

Dan saat itu juga udara disekelilingnya berubah.

Suhu dalam kamar turun drastis. Angin sepoi sepoi berhembus entah darimana, mengibarkan tirai jendela meskipun jendela dalam keadaan tertutup.

Lampu kamar berkedip 2 kali.

Suara pelan terdengar dari sudut ruangan.

Ketuk...ketuk...ketuk...

Elysia membeku mendengar suara ketukan itu.

Bukan dari pintu.

Bukan dari jendela.

Suara itu datang dari cermin.

Dengan tubuh yang telah kaku, ia perlahan menoleh ke arah cermin besar yang berada disudut kamar.

Dan saat melihatnya darahnya seakan membeku.

Bayangannya berdiri disana akan tetapi dengan ekspresi berbeda.

Mata pantulan itu tetap tampak gelap, seperti lubang tanpa dasar. Bibirnya tersenyum dengan lebar, jauh lebih lebar dari seharusnya.

Elysia merasakan nafasnya tercekat di tenggorokan. Ia ingin lari, tapi tubuhnya seakan terpaku di tempat.

Lalu, pantulan tersebut mengangkat tangannya dan mengetuk permukaan cermin sekali lagi.

Ketuk.

Suaranya menggema di ruangan yang sunyi.

Pantulan itu membuka mulutnya dan berkata sesuatu.

Tapi tidak ada yang ia katakan.

Hanya gerakan bibir yang membentuk satu kalimat.

Elysia mencoba memahami gerakan itu.

Dan ketika ia menyadari apa yang dikatakan pantulan itu, tubuhnya langsung bergetar hebat.

"Saatnya bertukar tempat."

Lampu kamar tiba tiba mati total.

Dan semuanya berubah menjadi gelap.

---BERSAMBUNG---

1
Isa Mardika Makanoneng
baru awal udah tegang aja kk
Lalula09
Gokil!
Koichi Zenigata
Seru abiss
Graziela Lima
Ngebayangin jadi karakternya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!