NovelToon NovelToon
Wanita Satu Malam Ceo

Wanita Satu Malam Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Xavier Zibrano, CEO muda yang selalu di paksa menikah oleh ibunya. Akan tetapi ia selalu menolak karena masih ingin menikmati masa mudanya.


Divana Veronika, gadis cantik yang rela meninggalkan orang tuanya dan lebih memilih kekasihnya.


Namun siapa sangka, kekasih yang ia bela mati-matian justru menghianatinya. Divana memergoki kekasihnya sedang berhubungan intim dengan sahabatnya sendiri di sebuah kamar hotel.

Dengan perasaan hancur, tak sengaja Divana di pertemukan dengan Xavier yang baru saja selesai menghadiri acara gala diner di hotel yang sama.

Divana yang sedang kalut akhirnya menawarkan sejumlah uang kepada Xavier untuk menghabiskan malam bersamanya.

Akankah Xavier menerima penawaran tersebut?
Yuk simak cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Waktu berlalu begitu cepat, semua keluarga Zibrano sudah berkumpul di mansion Justin. Guna mempersiapkan pernikahan Xavier dan Divana yang akan di langsungkan besok pagi.

Zoya memboyong semua anak-anaknya membuat suasana di Mansion Justin semakin ramai.

Anak-anak terlihat begitu semangat bermain bersama saudara-saudaranya, terutama Noel. dia merasa bahagia bertemu Michelle.

Sementara para orang tua berkumpul di ruang keluarga untuk membahas persiapan pernikahan Divana dengan Xavier

"Bagimana Sarah, sudah berapa persen persiapannya?, jangan sampai acaranya berantakan karena kurangnya persiapan" tanya Amira mengingatkan sang menantu.

"Sudah sembilan puluh lima persen mom, tinggal menyelesaikan dekornya saja. Untuk yang lain sudah selesai semua" jawab Sarah.

"Mi, bolehkah aku meminta sesuatu?" tanya Divana memberanikan diri.

"Katakan saja, selagi kita mampu kita akan memberikannya kepadamu" ucap Sarah.

"Aku ingin pernikahannya di adakan secara privat, hanya di hadiri keluarga saja" Pinta Divana.

Dia tidak mau keluarganya tahu tentang pernikahannya, karena takut akan menyakiti orang tuanya. Sebab, dia menikah tanpa restu dari mereka, apalagi sang daddy, pasti akan kecewa karena tidak bisa menjadi wali nikah untuknya.

Divana juga tidak mau mantan kekasihnya dan juga mantan sahabatnya tahu keberadaannya, dia sudah muak berurusan dengan orang munafik seperti mereka.

"Maaf Nak, bagaimana dengan keluargamu?" tanya Amira berhati-hati.

Sejak bertemu dengannya tidak sedikitpun mereka tahu tentang asal usul perempuan itu, mereka tidak tahu Divana masih memiliki orang tua atau sudah yatim piatu. Karena sampai sekarang Divana tidak pernah menceritakan keluarganya.

Divana meremas tangannya, wajahnya terlihat bingung. "Maaf" hanya itu yang keluar dari mulut perempuan itu. Dia tidak bermaksud menutupi asal usul keluarganya, hanya saja dia malu dengan dirinya, yang rela meninggalkan keluarga demi pria brengsek seperti Samuel.

Jawaban Divana membuat semua orang menjadi bertanya-tanya, terutama Xavier. Dia melihat sesuatu yang di sembunyikan oleh calon istrinya itu.

Amira tidak lagi bertanya. Ia tidak ingin menekan perempuan itu, mereka juga berpikir mungkin Divana malu dengan statusnya saat ini yang sudah memiliki anak tanpa sebuah ikatan pernikahan.

"Bagaimana menurutmu Vier?" tanya Sarah.

"Tidak masalah, turuti saja apa maunya" jawab Xavier, dia tidak masalah dengan permintaan perempuan itu, ia juga tidak suka bertemu dengan banyak orang.

"Baiklah, kalau begitu mami hanya akan mengundang kerabat terdekat saja" putus Sarah.

Xavier bangkit dari tempat duduknya, dia menuju ke ruang kerjanya untuk menghubungi seseorang.

"Cari tahu informasi tentang Divana, beserta masa lalunya! Saya ingin informasi yang lengkap, jangan sampai ada yang tertinggal satupun" perintah Xavier kepada seseorang.

"Baik tuan" jawab seorang dari sebrang telpon.

Xavier mematikan panggilannya setelah selesai berbicara dengan orang tersebut, Setelah itu dia keluar dari ruang kerja, dan kembali turun dan berkumpul dengan keluarganya di ruang keluarga. Mereka kembali berbincang.

Saking seriusnya mengobrol sampai mereka tidak menyadari dua anak kecil yang sedang mencoba menerobos keluar dari area Mansion.

"Kalian berdua mau kemana" tanya penjaga.

"Mau antal Noel beli cilok dulu paman, tolong buka pintu gelbangna ya, tadi Michi cudah ijin cama kakek Justin" kata Michelle

"Benal paman" timpal Noel semakin meyakinkan penjaga.

Akhirnya penjaga membuka pintu gerbangnya untuk mereka, Noel langsung mengayuh sepedanya dengan begitu semangat. Mereka tertawa karena berhasil mengelabuhi penjaga.

Mereka berdua berboncengan dengan menggunakan sepeda roda empat milik Noel yang baru saja di belikan Xavier. Noel mengayuh sepedanya menuju ke taman komplek karena biasanya disana banyak penjual yang sedang menjajakan dagangannya.

"Cilok lima lebu bang, causnya on the cide" ucap Michelle.

"On the side apa neng" tanya penjual.

"Picah bang, gitu aja ngga ngelti cih" sewot Michelle.

"Makanya jangan pakai bahasa inggris neng, abangnya ngga ngerti" ucap penjual.

Pesanan Michelle jadi dan penjual memberikannya kepada gadis kecil itu.

"Telima kacih bang" ucap Michelle dan berlalu bersama Noel.

"Kita mau beli apalagi" tanya Noel dengan nafas ngos-ngosan.

"Beli batagol dulu, tadi kan udah beli cilok kamu cekalang gililan Michi yang jajan" sahut Michelle dan di angguki oleh Noel.

Noel kembali mengayuh sepedanya dan berpindah ke tukang penjual batagor.

*****

Penjaga rumah masuk kedalam mansion dan menghampiri Xavier yang sedang berkumpul dengan keluarganya.

"Ada apa pak" tanya Xavier.

"Anu tuan, tuan kecil dan nona Michelle..... " penjaga ragu mengatakannya kepada Xavier.

"Bicara yang jelas pak" desak Xavier.

"Tuan lihat sendiri saja, mereka ada di depan" sahut penjaga dan pamit.

Xavier yang penasaran, segera bangkit dari tempat duduknya, dia mengajak Zoya untuk melihat anaknya.

"Ayo Zoy kita lihat" ajak Xavier.

"Malas, kamu sama Dean aja" Zoya trust issue dengan putrinya, dia takut di tagih lagi oleh pedagang batagor seperti di rumahnya waktu itu.

Akhirnya Dean dan Xavier beranjak dari ruang keluarga.

"Pasti anakmu buat ulah lagi De" ucap Xavier.

"Namanya juga anak kecil, kalau tidak berulah berarti tidak normal" sahut Dean yang selalu membela putrinya itu.

Mereka melangkahkan kakinya menuju ke pintu utama dan keluar dari Mansion. Terdengar suara sorak anak-anak yang menertawakan Michelle dan juga Noel.

"Hahahahah..... Kalian hitam seperti monster" ucap mereka.

Xavier dan Dean yang penasaran langsung menghampiri mereka. Betapa kagetnya Dean dan Xavier saat melihat tubuh Michelle dan Noel hitam seperti habis tercebur got.

"Michelle... "

"Noel... "

Pekik Dean dan Xavier secara bersamaan.

"Kalian darimana saja kenapa hitam seperti ini" seru Xavier tak habis pikir dengan keduanya.

"Jangan malah-malah dulu papa, bantu Noel dulu. bau ini" ucap Noel yang sudah merasakan aroma tidak sedap dari tubuhnya.

Penjaga memberikan selang air kepada Xavier, lalu menyemprot keduanya dengan air.

"Besok lagi kalau ada Michelle ke sini papa akan kurung kamu di kamar, kalian kalau sudah bertemu ada aja proyek yang kalian kerjakan" omel Xavier seperti mak-mak sambil membersihkan tubuh putranya begitu pula dengan Dean.

"Benar, lain kali papa tidak ajak kamu main kerumah kakek lagi, pusing papa sama kelakuan kamu" timpal Dean.

"Jangan papa, Noel cekalang cudah jadi bectina Michi" seru Noel.

"Besti, besti, sekarang ceritakan kenapa kalian bisa seperti ini? Siapa yang menyuruh kalian keluar dari mansion?" tanya Xavier penasaran.

kedua bocah kecil itu saling tatap.

"Kamu aja yang celita, Michi malu" suruh Michelle.

"Michi aja, Noel juga malu" ucap Noel

Kedua bocah kecil itu saling menyuruh satu sama lain, mereka berdua tidak ada yang berani cerita.

"Cerita atau papa adukan ke mama" ancam Xavier , ia tahu kedua putranya itu sangat takut dengan mamanya.

Akhirnya Noel menceritakan kronologi kejadiannya.

*Flasback On*

"Noel mau beli apa lagi" tanya Michelle setelah mendapatkan batagornya.

"Pulang aja, nanti di caliin mama" jawab Noel

Michelle mengangguk dan mengayuh sepedanya pulang kerumah, ketika sudah mau sampai di Mansion tak sengaja mereka bertemu dengan seekor anjing di jalan.

"Michi ada a*jing, cepat kabul Michi, Noel nda mau di makan a*jing" pekik Noel ketakutan.

"Pegangan Michi, aku mau ngebut ini" pinta Noel.

Michelle memeluk Noel dengan erat, kedua bocah kecil itu benar-benar takut di kejar anjing. Jarak anjingnya semakin dekat membuat mereka berdua menjadi panik, Noel mengayuh sepedanya dengan begitu kencang sembari sesekali menoleh ke belakang.

Karena tidak fokus akhirnya membuat sepeda merek oleng dan masuk kedalam got.

*Falshback Off*

Noah dan yang lain tertawa terbahak-bahak mendengar cerita kembarannya.

Sementara Xavier dan Dean tidak tahu harus tertawa atau sedih, tapi dia merasa lucu dengan cerita Noel.

"Makanya kalau mau pergi-pergi tuh pamit, jangan main kabur aja" ucap Xavier.

Tubuh keduanya sudah bersih, Xavier dan Dean mambawa mereka masuk kedalam Mansion.

"Noel kenapa? Kok bajunya basah semua" tanya Divana khawatir, dia melangkahkan kakinya menghampiri sang putra.

"Kecebur ke got anaknya" jawab Xavier membuat Divana membulatkan matanya.

Noel langsung ngumpet di belakang sang papa menghindari amukan mamanya, dia takut di hukum oleh mamanya.

"Memangnya darimana kenapa bisa sampai kecebur got" tanya Divana mencoba menahan emosinya.

"Kabur mereka, beli cilok" lagi-lagi Xavier yang menjawab.

Divana mengalihkan pandangannya kearah sang putra yang sedang bersembunyi di belakang Xavier, matanya menatap tajam Noel. Lama-lama putranya itu menguji kesabarannya.

Perasaan Naura dulu putranya tidak nakal seperti ini, mungkin karena di sini dia mendapatkan teman yang sefrekuensi dengannya.

"Masuk kamar dan ganti bajumu sekarang, mulai besok tidak ada main-main lagi kamu harus belajar menghitung dan membaca" tegas Divana

Noel mendongak keatas menatap papanya, ia berharap sang papa mau menolongnya, dia paling tidak suka di suruh belajar.

"Tolongin Noel papa" pinta Noel dengan wajah memelas.

"Maaf boy, papa tidak bisa" ucap Xavier yang bergidik ngeri melihat kemarahan calon istrinya.bisa-bisa besok dia tidak mendapatkan jatah malam pertamanya.

Dengan langkah gontai Noel naik keatas menuju kamarnya.

1
MIZIL
Luar biasa
Atik Marwati
gabung thor
stefani n.i.s
thor terlalu byk typo nya..
Pia Nur
semangat kak dilanjut ya kak
اختی وحی
sikembar tu cwek apa cwok, kok kdang putra kdang putri
pardan m fadilah
kok nama nya berubah ubah
Yessi Kalila
akhirnya ketemu camer...
Adinda
Papa kangen sama mama nggak hehe
Farida amin
lnjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!