My Hot Gigolo

"Ini makanlah!"

Sean benar-benar merawat Arabelle dengan baik. Dia selalu siap siaga disaat Arabelle membutuhkan sesuatu. Saat sadar dari pingsannya Arabelle meminta dicarikan tempat tinggal untuk sementara. Beruntungnya unit di sebelah Sean akan dikontrakan jadi wanita itu memilih untuk tinggal disana.

"Ini sudah dua hari, dan kurasa keadaanku sudah membaik. Aku bosan, biarkan aku berjalan-jalan sebentar." rengek Arabelle.

"Xander masih mencarimu Ara, ini satu-satunya tempat aman untuk bersembunyi."

"Apa kau sudah mendapatkan kabar tentang Zio?" tanya Arabelle untuk yang kesekian kalinya.

"Tidak ada. Pria itu menghilang bak ditelan bumi."

"Apa aku harus pulang dan menyerahkan diriku supaya Xander melepasnya?" Dia masih berpikir kalau Zio ditawan oleh Xander.

"Aku tidak mengerti kau berbicara apa, Ara. Dan sebenarnya aku ingin bertanya sesuatu kepadamu."

"Apa itu?"

"Siapa Zio?"

Arabelle gelagapan, dia jadi bingung akan menjawab apa, "Dia hanya orang bayaranku."

"Benarkah?" tanya Sean penuh selidik.

"Tentu saja benar." jawab Arabelle tidak meyakinkan.

"Lalu kenapa kau sampai rela menukar diri demi dia?"

Skakmat. Arabelle tidak bisa berbicara lagi.

"Baiklah jika kau masih tidak ingin berbicara. Aku akan bertanya hal lain."

"Apa aku tidak punya hak bertanya disini?"

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Informasi apa yang Zio laporkan kepadamu? Dan apa itu sudah cukup untuk mengajukan berkas perceraianku?"

Sean terdiam, sepertinya ini waktu yang tepat untuk Arabelle mengetahui semuanya, "Sangat cukup. Tapi benar kau ingin tahu? Kutakut kau akan sakit hati."

Arabelle mengernyit bingung, "Sebenarnya ada apa? Sakit hati apa yang kau bicarakan?"

"Sebenarnya.." Sean mulai menjelaskan semua permasalahnnya secara jelas sesuai dengan hasil informasi yang Zio bawa kepadanya. Dia hanya berharap semoga Arabelle tidak terguncang setelah mengetahui kebenarannya apalagi dia sedang berbadan dua.

"Jadi dia memang menjebakku sejak awal?" tanya Arabelle yang sudah tersulut emosi. Benar-benar reaksi diluar dugaan Sean.

"Maaf Ara, sebenarnya aku tidak percaya. Seorang Arabelle dengan mudahnya dibodoh-bodohi seperti itu."

Arabelle mengepalkan kedua tangannya, rasa dendam dan benci terhadap seseorang yang berstatus sebagai suaminya itu semakin menjadi-jadi. Arabelle bersumpah dia akan membalasnya!

"Beruntungnya sampai saat ini aku belum kunjung hamil. Entah aku atau dia yang mandul tapi yang jelas aku merasa semua ini adalah anugerah dari tuhan supaya aku tidak terjebak terlalu dalam."

Sean terdiam mendengarnya, jadi Arabelle belum tahu kalau dirinya itu sedang hamil? Apa Sean harus memberitahunya juga?

"Tidak, Ara. Menurut pemeriksaan Dokter kemarin, dia menyatakan kalau kau ini sedang hamil muda. Itu sebabnya dia menganjurkan untuk bedrest."

"Apa!!?"

Flashback On

Kenyataan buruk untuk Arabelle disaat dirinya mendapatkan sebuah kabar yang menyatakan jika ibu dan ayahnya meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat.

Tepatnya satu hari yang lalu kedua orang tuanya itu berpamitan untuk melakukan perjalanan reuni. Tapi saat ini kedua orang tuanya itu kembali dalam keadaan tidak bernyawa.

Arabelle tidak mempunyai sanak saudara karena kebetulan kedua orang tuanya itu adalah anak tunggal dan kakek neneknya juga sudah tidak ada.

Hidup seorang Arabelle menjadi tidak tentu arah, padahal usianya baru saja menginjak lima belas tahun. Selama satu tahun Arabelle tumbuh dibawah asuhan seorang pelayan yang memang sudah bekerja dengan keluarganya selama berpuluh-puluh tahun.

Sampai Arabelle memutuskan untuk menempuh pendidikannya di luar negeri dan meninggalkan Italia. Arabelle tumbuh dewasa seorang diri, anak perempuan yang semula menyedihkan itu berubah menjadi seorang gadis cantik dengan berbagai prestasi.

Dia selalu menyibukan diri, dia juga mulai mencintai dunia modelling. Karir Arabelle langsung memuncak apalagi dia mempunyai kelebihan dengan otak yang sangat cerdas. Nama Arabelle begitu disorot.

Namun sayangnya model cantik ini tidak tersentuh. Banyak pengusaha maupun kalangan artis dan model pria yang mencoba mendekatinya tetapi Arabelle selalu menolaknya.

Tetapi di suatu ketika dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang menyelamatkannya dari ambang kematian. Tepatnya saat itu Arabelle baru saja kembali dari sebuah acara, dia mabuk tapi tetap memaksakan diri untuk mengemudi. Ditengah perjalanan mobilnya sudah mulai oleng bahkan beberapa kali melewati jalurnya.

Arabelle terus melajukan kendaraannya, tanpa sadar jika di depan sana ada sebuah truk container yang melaju kencang berlawanan arah. Seketika itu ada seseorang yang berteriak memperingatinya. Suara itu berasal dari mobil yang berada tepat disebelahnya.

Sampai Arabelle tersadar dan secara spontan membelokan arah dan menepi. Begitupun dengan mobil yang beriringan dengannya, ternyata pengemudinya adalah seorang pria. Akhirnya malam itu dia mengantarkan Arabelle pulang dengan selamat. Sejak saat itu Arabelle mulai mengenalnya, pria itu bernama Xander Weister yang kebetulan juga berasal dari negara yang sama dengannya. Dari sanalah mereka mulai dekat dan memutuskan untuk berpacaran selama tiga bulan lamanya dan akhirnya memutuskan untuk menikah, dengan syarat Arabelle harus meninggalkan pekerjaannya.

Arabelle yang sudah lama tidak tersentuh rasa cinta dan kasih sayang begitu buta disaat seseorang datang menawarkan semuanya. Dia begitu percaya dengan ketulusan Xander, rasa cinta dan kasih sayang pria itu, dia pikir semuanya itu tulus. Setelah kesedihan yang ia alami mungkin ini adalah waktunya dia kembali merasa bahagia. Pikirnya.

Dan siapa sangka ternyata semua itu hanyalah tipuan. Xander datang dengan sengaja dan niat yang buruk. Dia sengaja mencari-cari seorang wanita bernama Arabelle Amoora, putri tunggal dari pasangan Anthony Amoor dan Vivian Amoora yang merupakan sahabat baik dari mendiang ayahnya, Weight Weister.

Ketiga sahabat yang meninggal di waktu, tempat dan kejadian yang bersamaan.

Xander sendiri adalah anak pertama dari Weight Weister dan Seena Weister, namun sayangnya kedua orang tuanya itu memutuskan untuk bercerai sejak dirinya masih berusia lima tahun dan Xander memilih ikut bersama ibunya.

Disaat Weight meninggal dunia, Seena langsung membawa anaknya ke mansion besar Weister. Dia meminta hak anaknya apalagi Weight sudah menikah lagi dan mempunyai dua anak perempuan. Tetapi siapa sangka ternyata Weight sudah meninggalkan sebuah permintaan, permintaan yang harus diwujudkan oleh Xander jika dia benar-benar menginginkan haknya.

Yaitu, Xander harus bersedia menikah dengan anak dari sahabatnya yang bernama Arabelle Amoora. Tak sampai disitu mereka juga harus mempunyai keturunan terlebih dahulu barulah Xander akan mendapatkan haknya. Bahkan semuanya tertulis begitu jelas. Hitam diatas putih. Gila bukan?

Saat itu Xander tidak terima, bisa-bisanya ayahnya meminta hal konyol seperti ini. Bahkan dia tidak mengenal Arabelle Amoora sama sekali. Tetapi Seena memaksanya, wanita paru baya itu bilang Xander hanya perlu menikahi dan menghamilinya setelah itu Xander boleh meninggalkannya.

Dengan terpaksa, Xander pun menurut. Padahal dia sudah mempunyai seorang kekasih yaitu Jessica. Dengan segala macam cara akhirnya Xanderpun berhasil meluluhkan hati Arabelle dan meperistri wanita itu.

Satu tugas terakhirnya adalah membuat Arabelle hamil lalu melahirkan keturunan keluarga Weister dan keluarga Amoor. Maka keinginannya akan cepat terselesaikan. Dan ternyata tugas terakhir ini begitu sulit, terbukti sudah satu tahu mereka menikah tetapi Arabelle belum kunjung hamil.

Flashback off