WARNING!
Cerita ini hanya fiksi mohon bijak dalam menanggapi,Dan mohon jangan tiru adegan yang tidak layak.Jadilah pembaca yang bijak.
______________________
Fira Alexander,Gadis cantik bergelar badgirl di sekolahnya,Tidak ada yang berani berteman dengannya.Melihat sifatnya yang nakal dan berandal.Namun,Ada satu pemuda yang diam-diam menyukainya bernama Vian Wijaya,Sang ketos yang sering menghukumnya,Bagaimanakah perjalanan hidup mereka?Baca aja!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najmu Laila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersatu.
Fira mengeryit heran,Apakah kelima gadis di hadapannya sedang merencanakan sesuatu.Karna menurutnya orang seperti Yuna tidak mungkin mau tunduk pada orang lain terlebih lagi Fira.
"Kalian berlima sehat?"Fira menatap satu persatu gadis itu dengan senyuman miringnya.
"Kami sehat,Walaupun masih sakit bekas tadi."Ucap Laras dengan wajah sedikit kesal.
Dug!
"Jangan memasang wajah seperti itu."Bisik Aulia dengan takut sambil membenturkan pundaknya pada Laras.Laras pun terdiam dan langsung merubah ekpresinya.
"Kalian yakin mau jadi anak buah gw?"Tanya Fira dengan senyuman sinisnya,Yuna pun mendongak dengan wajah malu.Hari ini benar-benar hari memalukan untuknya.
"Kami semua yakin,Tolong terima kami."Ucap Yuna menunduk malu.
"Tatap wajah gw."Ucap Fira tersenyum.Yuna memalingkan wajahnya dengan kesal,Gadis itu rasanya ingin menghilang sekarang.
"Yuna,Jangan gitu nanti kita ketahuan...rencana kita bisa gagal."Bisik Sonya pada Yuna yang berada di sebelahnya.Yuna pun memberanikan diri menatap wajah menyebalkan Fira.
"Gw mau jadi anak buah Lo,Gw yakin sama keputusan gw."Ucap Yuna menatap tajam Fira,Fira pun tersenyum miring.
"Oke,Mulai sekarang Lo semua jadi anak buah gw."Ucap Fira tersenyum,Kelima gadis itu langsung mendongak dengan wajah senang.
...----------------...
Lira tersenyum membayangkan pemuda yang tadi sempat ia tabrak,Wajah tampan yang dingin itu membuatnya tak bisa berhenti tersenyum.
"Dia kenapa?"Ninda menatap lira dengan bingung,Kini mereka masih didalam kelas.
"Jangan-jangan dia keserupan."Ucap Felia ketakutan.
"Tutup mulut beg* Lo itu,Ngomong jangan asal!."Kesal Marsela.Marsela berpindah duduk di dekat lira.
"Lo kenapa?"Tanya Marsela,Kali ini ia harus bersikap baik,Karna sepertinya lira bisa menjadi lawan yang sepadan dengan Fira.
"Sela,Gw butuh bantuan Lo!"Ucap Iira menatap binar Marsela,Gadis itu pun mengeryit,Namun segera tersenyum.
"Lo perlu bantuan apa?Kami siap bantu."Ucap Marsela tersenyum remeh.
"Tolong bantu gw Deket sama cowok ganteng dingin yang ada di sekolah ini."Ucap lira meremas kedua pundak Marsela,Marsela pun menutupi kegeramannya.
"T-Tunggu,Siapa yang Lo maksud?"Ucap Marsela bingung sambil melepaskan tangan lira dari tubuhnya.Gadis itu benar-benar kuat.
"Besok pokoknya Lo harus bantuin gw!"Ucap lira dengan semangat,Ketiga gadis di hadapannya hanya menatap dengan wajah bingung.
......................
Fira pulang seperti biasa,Motornya kini sudah terparkir apik di halaman rumahnya,Namun keadaan rumahnya masih tetap sama,Yaitu sepi di tambah lagi kemarin kembar baru saja pulang membuat rumah itu sepi,Dengan Steven yang jarang di rumah,Serta Bianka yang sedang bertugas.Hanya para pembantu yang sibuk yang menghiasi rumah mewah itu.
"Non,Udah pulang...bibi udah masak nih."Ucap bi inah tersenyum,Ia tahu betul perasaan anak majikannya itu,Dulu Fira bahkan anak yang sangat cengeng,Entah mengapa gadis itu sekarang terlihat sangat berpower.Mungkin Karna ia sudah terbiasa hidup seperti ini.
"Oke bi!"Jawab Fira langsung duduk di meja makan tanpa melepas tas yang masih melekat di punggungnya.
"Non,Sini tasnya biar bibi taruh."Belum sempat BI Inah menyentuh tas itu,Fira segera mengambil tas itu dan meletakannya asal.
"Biarin aja bi,Oh yaa...bibi udah makan?"Fira berbicara sambil mengunyah.
"Sudah non."Jawab BI Inah.
"Oh..."Raut wajah Fira terlihat ceria,Namun mata itu seakan kosong.
"Non,Tuan dan nyonya akan segera pulang beberapa hari lagi,Non...bisa bertemu mereka."Ucap BI Inah menatap Fira penuh iba.Bibir itu menyinggung kan sebuah senyuman.
"Makasih bi,Makanannya enak."Ucap Fira kembali menyangkil tasnya menaiki tangga menuju kamarnya.Pandangan BI Inah tak lepas dari gadis itu.
"Non,Bibi cuma berharap non gak sedih lagi."Gumam BI Inah menatap kepergian Fira.
TBC
like dan komen.