Apa itu kekuatan ? Apa itu bakat ? Dan apa itu keistimewaan ? Jika kamu memiliki kekuatan besar atau bakat dalam dirimu, apa yang akan kamu lakukan ? Menggunakannya untuk kebaikan, atau sebaliknya ?
"Memiliki kekuatan besar maka datanglah tanggung jawab yang besar." kurang lebih seperti itu kata-kata dari Ben Parker, meskipun hanya karakter fiksi, tapi kata-katanya sangat tidak biasa. Dan sekarang, cerita ini akan menceritakan kisah orang-orang yang luar biasa.
Note : update 2 hari sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 : Strongestman, Chapter 09.
.
Kini pria misterius itu tergeletak tak sadarkan diri setelah menerima serangan terakhir dari Brian. Dan sekarang pemuda itu hanya diam dan berdiri di dekat tubuh pria itu, di tangan kanannya menggenggam bola kristal hitam yang sudah ia pisahkan dari tongkat pria itu, lalu ia melihat sekitarnya, banyak sekali orang-orang aliansi mulai berjalan mendekatinya.
"Apa kau sudah mengalahkannya ?"
"Kau dari Kerajaan mana ?"
"Kau dari keluarga Bangsawan mana ?"
"Siapa kau sebenarnya ?"
"Kau datang dari wilayah mana ?"
"Kau sungguh hebat sekali."
"Dari mana asal kekuatanmu itu ?"
Banyak sekali kata-kata serta pertanyaan dari berbagai kalangan, mau dari kalangan rakyat biasa atau orang-orang Bangsawan. Brian memilih diam, dan berjalan pergi dari tempat itu meski cukup sulit untuk keluar dari rombongan aliansi yang terus melemparkan pertanyaan karena rasa penasarannya. Tak mungkin menggunakan kekuatan ajaibnya, jika ia lakukan maka orang-orang ini akan terluka.
"Kau akan pergi kemana, Brian ?"
disaat sedang berusaha pergi dari rombongan aliansi, indra pendengarannya menangkap suara yang tak asing di telinganya. Tak hanya Brian, tapi semua orang juga langsung menoleh ke sumber suara itu. Terlihat pria dewasa berjalan mendekati pemuda itu, orang-orang segera memberikan jalan.
Brian menatap pria itu, ia hanya tersenyum hambar. "Aku harus pergi, Albert. Aku harus menghancurkan bola kristal ini."
Ya, pria itu yang bukan lain Albert, ternyata dirinya juga ikut turun untuk bergabung dengan aliansi.
"Tak bisakah kau ikut denganku, aku ingin menyediakan tempat santai denganmu sebelum kau pergi lagi. Lagi pula ini masih gelap dan beberapa jam lagi akan pagi." jawab Albert.
"Tidak Albert, aku harus benar-benar pergi. Jika ditunda-tunda, aku khawatir jika bola kristal ini bergerak diluar kendali dengan sendirinya dan membuat kekacauan lagi." balas Brian memberi alasan meskipun ia tak tau sepenuhnya apa yang ia katakan barusan benar atau tidak.
Belum sempat Albert menjawab, tiba-tiba bola kristal yang di genggam Brian bercahaya ungu lagi, tapi kali ini jauh lebih terang dari sebelumnya. Melihat itu, semua orang segera mengambil jarak untuk menjauh termasuk Albert, Brian segera melompat setelah tubuhnya diselimuti cahaya biru.
Inilah yang manjadi pertanyaan pemuda itu, jika sumber kekuatan yang ada dalam dirinya dari dampak bola kristal ini, tapi kenapa tidak mengeluarkan cahaya biru yang sama ? Yang ada malah cahaya ungu.
Lompatan Brian benar-benar membuat tubuhnya menjauhi tempat tadi, dan sekarang, ia harus mencari tempat sejauh mungkin karena tak ingin bola kristal ini mencari orang baru dan disalahgunakan lagi. Ketika sudah cukup jauh tiba-tiba sebuah gelombang cahaya ungu keluar dari bola kristal itu seketika Brian melepasnya dan tubuhnya terpental beberapa meter.
Setelah jatuh, Brian segera bangkit dan memeriksa tubuhnya, ia khawatir dirinya tak sadarkan diri lagi dalam waktu yang lama. Setelah memeriksa dirinya serta kekuatannya masih ada, ia merasa lega, lalu pandangan ke arah bola kristal itu, baru saja menatap, kedua matanya langsung terbelalak.
Bola kristalnya memang masih tergeletak di tanah, tapi itu bukanlah yang membuat pemuda itu terkejut, melainkan ada sosok seseorang yang berdiri di dekat bola kristal itu. Sosok ini cukup tinggi dan mengenakan jubah hitam, wajahnya tak terlihat karena kain jubahnya menutupi kepalanya, hanya saja terlihat dia matanya yang bercahaya ungu.
"Sekarang apa lagi...?" Brian bergumam dengan perasaan bingung.
Sosok itu berjalan pelan ke arah Brian, ia terlihat tak peduli dengan bola kristal di dekatnya, malahan ia mengabaikannya. Lalu ia berhenti, mungkin ada 5 meter jaraknya dengan pemuda.
"Jadi kau pewaris kekuatan sang pahlawan ?" ucap sosok itu dengan nada suara yang berat.
Mendengarnya saja sudah cukup membuat Brian merinding, tapi ia harus mengendalikan dirinya agar tak panik.
"Pahlawan ? Apa maksudmu ? Aku tak paham yang kau katakan barusan." balas Brian dengan tegas.
Sosok itu terkekeh. "Kau mungkin diam-diam sedang mengendalikan dirimu agar tak takut padaku, sayangnya aku bisa merasakan rasa ketakutanmu."
"Sangat disayangkan juga, kenapa bisa sang pahlawan bisa mewariskan kekuatannya kepadamu ?" tambahnya.
"Tunggu dulu, apa katamu barusan ? Mewariskan ? Apa maksudnya ?" balas Brian kebingungan.
"Eh...? Bagaimana bisa kau mengetahui bahasaku ?" tanya Brian yang baru menyadarinya.
Sosok itu tertawa keras, lalu ia pun menjawab. "Kau pikir, aku hanya mahluk asing yang tak tau bahasa manusia di dunia ini ? Asal kau tahu, aku sudah lebih lama hidup di dunia ini."
"Akulah sosok yang maha agung dari langit, The Black Master...!!" tambahnya memperkenalkan dirinya dengan merentangkan kedua tangannya ke langit.
Brian menatap malas ke arah sosok itu. "Aku belum menanyakan siapa namamu."
Lalu pemuda itu menambahkan. "Jika kau memang yang maha agung dari langit, kenapa bisa kau terkurung di bola kristal ?"
Mendengar itu, tiba-tiba sosok yang mengakui dirinya The Black Master menurunkan kedua tangannya. "Semua gara-gara pahlawan sialan itu, andaikan saja di zaman itu dia tak menghalangiku, dan mau bekerja sama denganku, pasti kita berdua akan kekal dan menguasai dunia ini."
Lalu sosok itu menceritakan masa lalunya, yang dimana masa itu 1000 tahun yang lalu. Dulu dirinya berasal dari dunia (planet) yang jauh dari dunia ini (bumi). Dia datang ke dunia ini melakukan penelitian, dengan kekuatan alami yang ia miliki seperti kaumnya di tempat asalnya, dengan mudahnya ia memanfaatkan para manusia.
Berselang lama sejak dirinya datang ke dunia ini, lalu salah satu kaumnya datang menyusulnya, benar dialah yang disebut sebagai pahlawan. Dia datang bermaksud untuk menghentikannya dan membawanya pulang. Karena perbedaan pandangan akhirnya mereka berdua bertarung, terlebih lagi mereka adalah satu kaum jadi mereka memiliki kekuatan bawaan yang sama.
Pertarungan mereka berlangsung berhari-hari, tapi berkat kecerdasaan dari sang pahlawan, maka lawannya kalah, lalu dia menguras hampir semua kekuatan untuk mengurung the black master di dalam bola kristal yang ia bawa. Bukannya dia bawa pulang, malahan sang pahlawan melemparnya ke langit dengan sisa kekuatannya, hingga akhirnya bola kristal itu melayang-layang di luar angkasa dan tak tau kapan akan berakhir.
Berabad-abad terus terlewati hingga entah bagaimana bisa caranya bola kristal itu datang jatuh ke bumi. The black master tak bisa keluar, dia terus meronta di dalam karena harus melepaskan kekuatan sang pahlawan yang mengekangnya. Kekuatan sang pahlawan lepas dan keluar, dirinya merasa lega, tapi ia mulai merasa sial, karena ia hampir kehabisan kekuatannya.
Dan rupanya nasib sialnya menjadi bertambah karena kekuatan sang pahlawan yang lepaskan keluar malah jadi terwariskan kepada seorang manusia. Karena ingin lepas, ia membutuhkan sumbernya untuk menumbuhkan kekuatan agar kembali dengan cepat. Maka dari itu dia memanfaatkan seseorang yang ingin menggunakan sisa kekuatannya.
Dan itu pun berhasil, meski harus memakan waktu yang tak sedikit, setidaknya kekuatannya kembali. Mungkin orang yang menggunakan kekuatannya merasa senang, tapi sebenarnya dibalik itu dirinya sedang menyerap umur seseorang yang sedang menggunakan kekuatannya. Dengan begini, ia mendapatkan keuntungan lebih, sisa kekuatannya memang diserap, tapi umur yang ia serap akan menjadi sumber kekuatannya yang baru.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.....