NovelToon NovelToon
Diujung Rindu

Diujung Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Kabar Jerri kembali terdengar sampai ketelinga Zahira,mereka pernah berteman namun harus terpisah oleh jarak dan keyakinan,kabarnya Jerri sudah mualaf saat ini.
Apa ada kemungkinan mereka bertemu lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Pagi sebelum sarapan Jerri mengajak Zahira,mereka akan mampir kerumah sebentar meski hanya sarapan,Zahira membuka kamarnya dia terkejut karena melihat Mama sudah ada didepan.

"Mama,ngagetin aja."kata Zahira

"Maaf,Mama sudah siapin sarapan buat kalian,ayo makan."ajak Mama menarik tangan Zahira

"Ma,kita mau..."kata Jerri namun Zahira hanya menarik lengan bajunya dan menggeleng

Jerri ikut duduk meski sebenarnya dia sangat ingin makan dirumah Zahira namun karena ajakan Mama dan Zahira dia hanya bisa menuruti.Pagi ini Mama sendiri yang turun tangan langsung,dia membuat makanan kesukaan Jerri.

"Kalian mau kemana pagi-pagi dah mau pergi,biasanya juga agak siang dikit?"tanya Papa

"Ayah meminta kami mampir Pa."jawab Jerri

"Papa kok bisa lupa ya,pernikahan kalian juga belum dipublikasi."kata Papa

"Itu sebabnya Zahira sering main kucing-kucingan dikantor."kata Jerri

"Maksudnya apa?"tanya Mama

"Mama ini masa gak tahu sih."jawab Papa

Mama belum sepenuhnya paham,dia melihat kearah Zahira yang menunduk karena malu,selama ini Mama hanya menuruti egonya jadi hubungan dengan Zahira juga sedikit merenggang karena Aira kembali.

Melihat Zahira yang masih menunduk dan tidak nyaman membuat Jerri harus segera menyelamatkannya,dia membawa sisa makanannya dan milik Zahira mengajaknya keluar.

"Mas aku belum selesai."kata Zahira

"Kita bisa makan didalam mobil."kata Jerri

"Nanti bau mobilmu."kata Zahira

"Pa, Ma kita pergi ya."pamit Jerri

Papa dan Mama hanya memandang anak semata wayangnya,dia berharap Zahira segera melahirkan agar Lintang memiliki mainan baru dirumah daripada keluar gak jelas.

"Nanti kalau cucu kita lahir,kamu harus belajar mandikan bayinya."kata Papa

"Gak mau,Mama takut masih kecil."kata Mama

"Dasar penakut."kata Papa

Mama duduk bersandar disudut sofa memandang ponselnya yang layarnya tetap hitam,tidak ada panggilan dari Aira sampai saat ini,dia mencoba mengirim pesan kepada Martin.

"[Bagaimana Aira]."tanya Lintang dalam sebuah pesan

"[Maaf Tante,terpaksa saya pindah kelantai bawah]."pesan dari Martin

Lintang mengendap-endap keluar dari rumah,dia memesan taxi saat suaminya sedang sibuk dengan kegiatan yang lain.Sengaja Lintang mendatangi lantai satu dimana Aira bekerja,saat Lintang mau mendekati Aira dan membantunya Martin sudah lebih dulu melihat,dia langsung memberi kabar kepada Jerri.

"Jerri,sepertinya nyokap masih belum kapok dikejar rentenir."kata Jerri

"Apa yang Mama lakukan disana?"tanya Jerri

"Yang pasti dia belum bisa lepas dengan calon menantu idamannya."jawab Martin

Jerri merasa kesal baru juga urusan hutangnya selesai beberapa jam lalu,kali ini ulah apalagi yang akan Mama buat untuk menyenangkan Aira.

Martin melihat Tante Lintang pergi membawa Aira,gadis itu merasa senang karena mendapat perlindungan dari Tante Lintang.Martin langsung mendatangi pimpinan Aira dan meminta penjelasan,mengapa Aira bisa keluar saat jam kerja.

"Apa yang terjadi?"tanya Martin

"Ibu Lintang yang memberi perintah tadi."jawab pimpinan Aira

Mendengar penjelasan pimpinan Martin kembali menghubungi Jerri dan Papa Jerri,karena menurutnya Tante Lintang sudah melanggar peraturan meski dia sebagai orang tua pemilik perusahaan.

"Bagaimana terserah kalian yang memutuskan?"tanya Martin

Jerri langsung pamit,dia meninggalkan Zahira dirumah Ayah dan memintanya untuk kembali beristirahat.Setelah mesin mobil hidup dia melaju dengan kecepatan sedang dia mencari kemana perginya Mama.

"Apa lagi yang mau Mama lakukan kali ini."kata Jerri

Disebuah mall besar Jerri menemukan Mamanya dan Aira sedang makan disebuah restauran,mereka kembali belanja barang meski tidak banyak.Jerri langsung duduk dikursi kosong dekat mereka,dia berusaha mencuri dengar omongan Mama dan Aira.

"Tante,makasih ya udah belikan aku hp baru."kata Aira

"Sudah,tenang saja Tante punya tabungan lebih."kata Lintang

"Oh ya,aaahhh pasti Zahira sangat senang udah dibelikan macam-macam sama Tante."kata Aira

"Kapan Mama beliin barang buat Zahira?"tanya Jerri tiba-tiba berdiri dan menatap tajam kearah Lintang

"Ada dirumah."jawab Lintang dengan gugup

"Oh ya,apa aja?"tanya Jerri

Jerri berusaha merebut ponsel milik Mamanya dan memegangnya dengan erat,Aira merasa Jerri sedang mengancam Mamanya,dia berusaha mencari aman dengan menunjuk ketoilet.

"Aku pergi ketoilet dulu."kata Aira

Jerri duduk didepan Mamanya tanpa banyak bersuara,matanya melihat kearah bag paper yang tergeletak disofa,disana tertulis sebuah brand terkenal.Pandangan Jerri beralih ke Mama yang saat ini sedang salah tingkah.

"Apa mau Mama sekarang?"tanya Jerri

"Mama hanya makan sama belanja dikit aja buat Aira."jawab Mama

"Ngutang lagi?hutang Mama sama kartu kredit Aira baru lunas tadi pagi dan Mama sudah bikin ulah lagi sekarang,ayo pulang."ajak Jerri menarik tangan Mama

"Aira gimana?"tanya Mama

"Dia bukan anak kecil lagi."jawab Jerri sambil mengeluarkan kartu untuk membayar

Jerri menggandeng tangan Mama Lintang keluar dari Mall,meski banyak dilihat orang Jerri tidak peduli,banyak yang mengira dia jalan bareng sama Tante-tante,namun Jerri tutup telinga.

Jerri mengantar Mama sampai kerumah,Papa sendiri sudah murka melihat Mama yang kembali membuat ulah,kali ini Papa benar-benar tegas bicara.

"Kalau kamu suka sama Aira,silahkan kamu urus dia dengan catatan kalian berdua harus kerja,cari duit sendiri setelah itu silahkan mau senang-senang aku tidak mau ikut campur lagi."kata Papa

"Bawa Aira kembali kesini kalau Mama mau."kata Jerri

"Benarkah?"tanya Mama berbinar

"Tentu saja,tapi aku tinggal dirumah Ayah."jawab Jerri

"Jerri,antar Papa kebandara."kata Papa

Jerri membawa Snowy karena Zahira menanyakannya,Ayah juga sangat menyukai kucing apalagi Jihan,Jerri meminta kepada Bibi untuk membereskan beberapa baju karena memilih tinggal dirumah mertuanya.

"Jerri,kamu masih betah tinggal dirumah mertua?"tanya Papa

"Tentu saja,mereka keluarga hangat tidak banyak menuntut."jawab Jerri

"Ya sudah Papa mau mampir dulu,sejak kalian menikah Papa belum pernah bertemu,malu rasanya."kata Papa

Jerri langsung banting stir belok kiri karena permintaan Papa,meski mereka berdua merasa bersalah kepada Mama,namun Papa juga harus tegas,buktinya Mama diam saja tidak menahan mereka berdua,itu tandanya Mama sangat ingin Aira tinggal.

"Sepertinya Mama serius Pa."kata Jerri

"Kita lihat saja nanti."kata Papa

Beberapa tetangga Zahira berkumpul mereka melihat dan mengikuti mobil Jerri sampai berhenti,Papa Jerri hanya terbengong melihatnya,begitu antusiasnya mereka sama Jerri.

"Sudah,aku sudah biasa Pa."kata Jerri

"Kamu sudah seperti artis saja."kata Papa bercanda

Jerri mengeluarkan Snowi dan memberikan kepada Jihan,dia juga memperkenalkan kepada Papa.Jihan masuk membawa Snowi kedalam warung dan mengajaknya bermain,meski Snowi masih ngumpet.

"Bun,apa Ayah masih dirumah?"tanya Jerri

"Ada tadi kalian belum selesai ngobrolnya jadi Ayah ijin hari ini."jawab Bunda

"Ini Papa,maaf baru sempat mengajaknya kesini."kata Jerri

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!