NovelToon NovelToon
My Secret Husband

My Secret Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Aliansi Pernikahan
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: lestari sipayung

Kelanjutan dari Kurebut Suami Kakak Tiriku, kisah ini mengikuti Rei Alexander, anak angkat Adara dan Zayn, yang ternyata adalah keturunan bangsawan. Saat berusia 17 tahun, ia harus menikah dengan Hana Evangeline, gadis cantik dan ceria yang sudah ditentukan sejak kecil.

Di sekolah, mereka bertingkah seperti orang asing, tetapi di rumah, mereka harus hidup sebagai suami istri muda. Rei yang dingin dan Hana yang cerewet terus berselisih, hingga rahasia keluarga dan masa lalu mulai mengancam pernikahan mereka.

Bisakah mereka bertahan dalam pernikahan yang dimulai tanpa cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lestari sipayung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. TRIO EKSPRESI DATAR

"Benar, Tante," jawab Hana dengan sopan.

Yuki mengangguk sambil tersenyum lembut. Sementara itu, Rei melirik ke arah Nathan yang tampak duduk santai di sofa sambil asyik bermain dengan laptopnya. Tanpa ragu, Rei segera menghampiri dan duduk di samping pria itu. Keduanya mulai berbincang ringan, tenggelam dalam obrolan santai. Di sisi lain, Yuki menggandeng Hana menuju rak-rak yang dipenuhi pakaian seukuran gadis itu di butik miliknya yang elegan.

"Kamu sudah tahu kan, kalau nanti malam kita ada acara keluarga?" tanya Yuki sambil sibuk memilih-milih pakaian yang dirasa cocok untuk Hana. Gadis itu mengangguk mantap.

"Tentu, Tante. Dan tahu tidak," jawab Hana dengan ekspresi yang begitu hidup dan penuh semangat, sama sekali tanpa menunjukkan rasa malu sedikit pun. Memang sejak awal, Hana bukan tipe gadis yang pemalu.

“Apa itu, Hana?” tanya Yuki lagi, kali ini sambil meniru gaya bicara Hana dengan nada yang ringan dan hangat, seolah ingin mencairkan suasana.

“Hana mau beli pakaian untuk acara nanti malam, Tante,” jawab Hana cepat, wajahnya terlihat sedikit cemberut namun tetap manis. “Hana nggak punya pakaian yang cocok, soalnya Hana nggak bawa semua baju dari tempat asal Hana. Jadi Hana benar-benar nggak punya apa-apa yang bisa dipakai untuk acara resmi seperti itu,” lanjutnya jujur, sambil menunduk sedikit dan memegang ujung bajunya.

Yuki mengangguk pelan, tanda bahwa ia memahami perasaan Hana. Senyum lembut menghiasi wajahnya. “Iya, iya, Tante mengerti,” katanya dengan suara penuh pengertian. “Kalau begitu, biar Tante saja yang pilihkan pakaian paling bagus untuk kamu. Anggap saja ini sebagai hadiah pernikahan dari Tante untuk kamu dan Rei, ya. Soalnya Tante memang belum sempat memberikan apa-apa untuk kalian berdua,” lanjut Yuki sambil kembali sibuk memilah-milih beberapa pakaian yang menurutnya cocok untuk Hana, matanya fokus pada tiap detail gaun di rak.

Hana terdiam sejenak. Hatinya sedikit terenyuh mendengar perhatian Yuki. Ia hanya menatap Yuki tanpa kata, membiarkan wanita itu memilihkan dengan penuh ketulusan.

“Terserah Tante sajalah!” ujar Hana sambil mengangkat sedikit bahunya, menyerahkan sepenuhnya pilihan pakaian kepada Yuki. Nada suaranya terdengar ringan, namun tetap menunjukkan antusiasme yang tulus.

Yuki tersenyum mendengar jawaban Hana yang khas itu. Ia melanjutkan kegiatannya memilih pakaian, lalu kembali membuka percakapan, “Di acara nanti malam, Tante akan memperkenalkan Hana kepada seluruh keluarga besar kita. Hana harus tahu, keluarga kita ini jumlahnya banyak sekali. Macam-macam karakter, tapi semuanya seru dan menyenangkan. Mereka pasti penasaran ingin bertemu denganmu.”

“Benarkah, Tante? Wah, Hana jadi makin nggak sabar!” sahut Hana cepat, matanya berbinar penuh semangat. Bayangan akan bertemu dengan banyak orang baru membuat rasa penasarannya tumbuh semakin besar.

Yuki melirik sekilas ke arah Hana sambil menghentikan gerakan tangannya yang semula tengah sibuk memilah-milah gaun. Raut wajahnya mendadak sedikit serius.

“Ngomong-ngomong… Hana sudah tahu kan Tante ini siapa sebenarnya?” tanya Yuki pelan, dengan nada setengah ragu. Ia ingin memastikan, jangan-jangan selama ini semua pembicaraan mereka hanya sepihak, dan Hana belum benar-benar tahu siapa dirinya. Akan sia-sia jika ternyata Hana belum mengenal peran Yuki di dalam keluarga Rei.

“Tau dong, Tante! Rei udah kasih tahu semuanya ke Hana,” jawab Hana dengan semangat, diselingi ekspresi khasnya yang menggemaskan. Ia bahkan sempat mengedipkan mata lucu sambil menunjuk jari ke arah Yuki. “Tante itu mamanya Nathan, kan?” lanjutnya penuh percaya diri, seolah ingin memastikan kembali.

Mendengar jawaban itu, Yuki tersenyum lega. Senyumannya begitu hangat dan menenangkan, mencerminkan rasa tenangnya karena Hana sudah mengetahui siapa dirinya dalam keluarga tersebut.

“Baguslah kalau begitu,” ujar Yuki lembut sambil mengangguk. Ia kembali fokus pada rak-rak pakaian, tangannya kembali sibuk memilah bahan dan model yang cocok untuk gadis muda di hadapannya.

Beberapa detik berlalu dalam keheningan yang nyaman. Hana memperhatikan gerak-gerik Yuki sejenak, lalu kembali membuka percakapan, tak ingin suasana terlalu hening.

“Emmm… Tante,” ucapnya perlahan, mencoba memulai kembali obrolan sambil sedikit melirik ke arah Yuki yang masih serius memilih pakaian.

Yuki langsung menoleh, menanggapi suara Hana yang terdengar ragu-ragu namun lembut.

“Kenapa, Hana?” tanyanya dengan perhatian, suaranya lembut dan penuh rasa ingin tahu. Ia menghentikan tangannya untuk sejenak, lalu menatap wajah Hana, menunggu lanjutan dari kata-kata gadis itu.

Berikut versi yang lebih panjang, tetap mengikuti alur dan gaya aslinya:

“Kalau dilihat-lihat, Hana pikir… Nathan dan Rei itu hampir sama ya, Tan,” ujar Hana santai sambil melirik ke arah dua pria yang tengah asyik berbincang di sofa tengah butik itu. Tatapannya tertuju pada ekspresi keduanya yang serius namun tenang. “Mereka sama-sama dingin, cuek, dan matanya itu loh, Tante… tajam banget. Kayak bisa nembus hati orang cuma dari tatapan,” tambahnya sambil sedikit mengerucutkan bibir, ekspresif sekali seperti biasanya.

Memang, sejak pertama kali mengenal Nathan, Hana sudah merasa ada kemiripan yang kuat antara pria itu dengan suaminya, Rei. Gaya bicara, bahasa tubuh, bahkan aura kepribadian mereka terasa begitu identik. Dalam hati, Hana pun sempat berpikir bahwa Nathan bisa dibilang sebagai cerminan lain dari Rei—hanya berbeda nama dan peran. Ibarat kata, sebelas dua belas.

Yuki tertawa kecil sambil mengangguk setuju, mengerti maksud Hana sepenuhnya. “Kamu benar, Hana. Kamu cukup jeli,” ujarnya dengan senyum geli. “Dan kamu juga harus tahu, mereka itu bukan cuma mirip—mereka memang seperti trio. Satu lagi ada Aurora, kamu kenal dia nggak?” tanyanya sambil melanjutkan aktivitas memilih pakaian, namun jelas nada suaranya penuh antusias saat menyebut nama itu.

“Aurora?” ulang Hana pelan, mencoba mengingat nama tersebut dengan seksama. Wajahnya tampak berpikir sejenak.

Yuki tertawa pelan, geli melihat ekspresi kebingungan Hana. “Iya, Aurora. Dia juga sama dinginnya seperti Rei dan Nathan. Bahkan kadang-kadang lebih misterius. Mereka bertiga seperti trio ekspresi datar. Aurora itu anak dari Tante Zara dan om Kai.

“Emm… oh! Hana tau!” seru Hana akhirnya setelah mengingat. Matanya membulat kecil. “Yang sering bersama kelompok Rei, ya? Yang kalau jalan suka bareng-bareng?”

“Benar sekali,” jawab Yuki sambil tersenyum bangga karena Hana mulai mengenali lingkaran keluarga mereka. “Mereka memang satu sekolah, bahkan kadang seperti geng sendiri. Kamu nanti akan bertemu mereka semua di acara malam ini. Bukan cuma Aurora, tapi juga ada Selena dan Elio. Mereka juga dekat dengan keluarga kita.”

Hana mengangguk cepat, wajahnya tampak berbinar-binar karena semakin penasaran. “Wah, jadi makin nggak sabar deh ketemu semuanya. Kayaknya seru ya, Tante.”

“Pasti seru,” sahut Yuki dengan senyum penuh kehangatan, membayangkan pertemuan malam nanti yang mungkin akan menjadi awal cerita baru bagi Hana di tengah keluarga mereka.

1
Na Noona
lanjut dong, dri kemarin ga up up
Ayu Sipayung: Sedang proses kk, sabar ya.....

jangan lupa baca karya terbaru author sembari menunggu up selanjutnya ya...
total 1 replies
Na Noona
belum up tor
na Nina
lanjut
na Nina
lanjut tor
Na Noona
up tor
Na Noona
up tor, aku sukaaa ceritanya
Chachap
kurang panjang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!