Takdir Cinta Beda Hati

Tubuh Khalisa sudah dibalut dengan gaun pengantin yang sangat indah, hasil dari maha karya seorang Desainer ternama yaitu Olivia. Gaun itu berwarna putih yang dibuat dari kain sehalus sutra dengan model mengembang dibawah. Jangan lupakan juga butiran berlian kecil yang menghiasi gaun itu untuk menambah kesan mewah juga elegan. Khalisa tetap mempertahankan prinsip nya dengan hijab menutup dada disaat Olivia memaksanya untuk melilitkan saja hijabnya agar terlihat lebih indah. Namun Khalisa menolak dan bersikeras yang membuat Olivia pasrah. Baru kali ini Ia menemui klien yang tidak ingin melilitkan hijabnya disaat perempuan lain berlomba untuk itu.

Namun yang tidak diduga olehnya, ternyata hijab menutup dada tidaklah buruk. Atau mungkin karena Khalisa yang mengenakannya. Olivia terkesima dengan penampilan Nyonya Arkan itu yang sangat menawan membuat mata manapun tidak dapat menolak keindahannya. Apalagi ketika slayer putih panjang yang menyentuh lantai di pasangkan di atas kepalanya. Sungguh Khalisa adalah definisi bidadari didunia nyata. Wajahnya yang dirias tidak terlalu berlebihan sangat cantik apalagi wajahnya sangat oriental, hidungnya cukup mancung apalagi bibir merah mudanya yang ranum. Bola matanya yang bulat dengan alis sedikit tebal semakin menambah kecantikan perempuan itu. Arkan sangat pintar memilih calon Istri.

Olivia sangat puas dengan hasil kerja keras nya juga beberapa karyawannya yang ikut membantu dalam persiapan resepsi sang penguasa yang cukup kejam dinegara mereka.

" Anda sangat cantik Nona. Tuan Arkan sangat beruntung memiliki Istri secantik Anda." Puji Olivia terus terang.

Khalisa tersipu malu mendengar pujian untuknya. Ia juga tidak percaya jika perempuan cantik dibalik cermin itu adalah dirinya.

" Ini semua karena riasan Anda, Nona Olivia. Saya tidak secantik itu." Katanya merendah membuat Olivia lagi-lagi terkesima. Istri Tuan Arkan ini selain rupanya yang cantik ternyata sifatnya juga sangat baik apalagi suaranya sangat lembut membuat orang-orang gemas.

" Tuan sudah menunggu Anda, Nona."

Setelah acara akad selesai dirinya langsung dibawa ke salah satu hotel ternama di negara mereka yang akan menjadi tempat berlangsungnya resepsi yang sangat mewah. Awalnya Ia kira Arkan akan membuat pernikahan mereka tertutup dan menyembunyikan siapa Istrinya seperti novel romantis yang pernah Ia baca. Tapi Ia tidak menyangka ternyata Arkan membuat pesta pernikahan yang sangat mewah bahkan mengundang seluruh wartawan dari stasiun TV ternama. Tapi Ia lebih tidak menyangka lagi saat dirinya ditinggal begitu saja setelah Suami semenit nya itu mengantarnya kehotel kemudian pergi entah kemana.

Dengan perasaan gugup yang luar biasa, Khalisa keluar dari kamar nya dengan kesusahan karena gaunnya. Arkan sudah menunggu didepan pintu dan terpesona melihat penampilan Istrinya yang sangat cantik. Sial Arkan ingin membatalkan saja resepsi pernikahan mereka. Ia tidak rela keindahan Istrinya harus dilihat oleh banyak pasang mata. Mengatur sejenak rasa ingin mengurung perempuan itu, Arkan mengulurkan tangannya namun Khalisa malah diam menatap tangannya.

Khalisa sangat gugup jika harus bersentuhan dengan lawan jenis. Bahkan saat prosesi cium tangan setelah akad pun tangan Khalisa gemetar ketika kulitnya untuk pertama kali bersentuhan dengan kulit lawan jenisnnya selain Papa juga Abangnya. Arkan yang kesal karena Khalisa yang tidak kunjung menyambutnya dengan cepat menarik pergelangan perempuan itu yang kemudian digenggam nya dengan erat. Khalisa sempat akan melepas genggaman mereka karena tidak nyaman namun Arkan malah mengeratkan nya membuat Khalisa pasrah.

" Cih! Kau harusnya menunggu di pelaminan saja. Minggir!" Bastian melepas genggaman kedua pasangan itu dengan paksa lalu menarik Adik nya agar berjalan bersama saja daripada dengan manusia kejam sedingin es seperti Arkan.

" Kau!"

Pukulan telak akan Arkan layangkan pada wajah menyebalkan Bastian yang telah berani merebut Istrinya. Jika tidak mengingat acara yang hampir dimulai bukan tidak mungkin jika wajah Bastian akan babak belur dibuatnya.

Mata tajamnya terus melihat pada tangan Bastian yang mengenggam tangan Istrinya. Rasa marah juga tidak suka milik nya disentuh orang lain meskipun itu adalah keluarganya menumpuk dalam diri seorang Arkan. Ingin sekali Ia menebas tangan yang telah lancang menyentuh milik nya itu.

🥜🥜

Acara resepsi pernikahan dari seorang penguasa kerajaan bisnis yang bisnisnya hampir mencakup seluruh negara itu berlangsung sangat mewah. Interior pernikahan yang didominasi warna putih juga biru muda itu terlihat sangat memanjakan mata siapapun yang melihat nya.

Apalagi pemeran utama pada hari itu sangat lah membuat mata siapapun terpana. Semua orang pasti akan berpikir jika keduanya adalah pasangan yang sangat serasi. Paras keduanya yang sangat rupawan membuat para wanita yang mengejar-ngejar sosok Tuan Muda Arkan itu merasa iri akan kecantikan perempuan yang menjadi Istri nya. Meskipun rambutnya ditutupi tetap tidak memudarkan kecantikan nya namun malah semakin menambah kadar kecantikan dalam dirinya. Rasa iri seketika memenuhi pikiran mereka.

Hari ini sepertinya akan menjadi hari patah hati nasional bagi pemuja pemimpin perusahaan A'K Company itu.

Tapi berbeda dengan Arkan yang mati-matian menahan rasa ingin mengurung Istrinya saat banyak pasang mata laki-laki yang menatap kagum penuh puja pada Istrinya. Akan Ia tandai semua wajah-wajah bajingan itu karena telah berani melihat yang bukan miliknya.

" Selamat Bestii, kita tunggu penjelasan nya setelah ini. " Ucap Zara memeluk haru sahabatnya yang akhirnya telah menikah.

" Kamu juga Aku tunggu penjelasan nya. " Sahut Khalisa tidak mau kalah. Ia masih ingat Sahabatnya itu pergi tanpa memberinya kabar bahkan Zara menikah pun Ia tidak tau.

" Selamat Bestii. Semoga selalu sakinah mawadah warohmah ya. " Ucap Bintang ikut memeluk sahabatnya.

" Makasih kalian udah dateng. Nanti kita poto bareng ya. Aku mau buat bingkai biar nanti kita ada kenangan poto waktu nikah. Kemarin saat kalian nikah Aku nggak ada dipoto. " Cemberut nya membuat sahabatnya gemas.

Arkan menatap tajam pada dua perempuan yang memeluk Istrinya. Sudah Ia katakan Ia tidak suka miliknya disentuh meskipun itu perempuan sekalipun.

Entah mengapa Zara merasakan aura dingin tiba-tiba menghampiri nya. Ia melihat sekeliling dan mendapati Suami sahabatnya yang menatap mereka tajam. Zara segera memberi kode pada Bintang dan mengajaknya untuk segera pergi karena tidak tahan dengan aura dingin yang dirasakan nya.

Khalisa mengatup kedua tangannya saat kedua Suami sahabatnya memberi selamat.

Semuanya berjalan lancar sampai seseorang yang tidak Ia sangka kehadiran nya membuat Khalisa meluruhkan senyuman nya. Zara dan Bintang yang melihatnya pun ikut menahan napas juga perasaan kesal. Mengapa Wanita itu datang ke pernikahan sahabat mereka.

" Selamat Khalisa. " Ucapnya yang tidak dibalas oleh Khalisa karena masih kaget.

Arkan yang tau siapa keduanya semakin mengeratkan tangannya pada pinggang ramping Istrinya. Tatapannya menajam saat Pria yang bersama Perempuan itu menatap Istrinya terang-terangan. Ingin sekali Ia mencongkel matanya.

" Jaga mata Anda jika masih menginginkannya. " Tegur Arkan yang lebih seperti peringatan untuk nya.

Pria itu segera menunduk dan bergumam untuk menetralkan perasaan yang ketahuan menatap Istri dari seorang penguasa yang sangat kejam itu.

" Jawab ucapannya, Sayang. " Bisik Arkan saat Istrinya tidak kunjung menjawab. Ia ingin melihat bagaimana Istrinya menghadapi Perempuan yang telah merebut calon suaminya dimasa lalu dan membuat pernikahannya batal. Tapi sialnya perempuan itu adalah Sahabatnya.

Khalisa menarik napas dalam. Ia harus berdamai sekarang dengan masa lalu. Sekarang Ia sudah menikah dan mempunyai Suami yang sangat baik juga mencintai nya.

" Terima kasih. " Jawab Khalisa tidak berminat menjawab lebih. Ia masih mengatur perasaan nya yang kacau saat melihat perempuan itu.

Khalisa tidak masalah calon Suami nya direbut tapi yang membuatnya kecewa berat adalah mengapa perempuan itu harus sahabatnya sendiri. Khalisa merasa di khianati dalam persahabatan mereka.

" Selamat atas pernikahan Mu, Khalisa. " Ucap Pria disamping nya yang hanya dibalas anggukan oleh Khalisa.

Hati Pria itu terasa sakit. Harusnya perempuan itu berdiri bersamanya dipelaminan. Harusnya perempuan itu yang menjadi Istrinya. Hati nya sangat tidak rela mengetahui jika mantan calon Istrinya telah menikah dengan orang lain yang sangat jauh di atas nya.

" Silahkan turun karena orang lain juga ingin memberi selamat. " Ucap Arkan dengan wajah datanya dan berhasil membuat kedua pasangan itu malu.

Tidak akan Ia biarkan manusia sampah seperti mereka mendekati Istrinya. Terutama Lelaki yang bersama perempuan tadi yang terus melihat Istrinya.

" Kurang ajar! " Umpat Arkan geram.