Monika (23), seorang aktris multitalenta dengan karier gemilang, harus menghadapi akhir hidupnya secara tragis, kepleset di kamar mandi! Namun, bukannya menuju alam baka, ia justru terbangun di tubuh seorang wanita asing, dalam satu ranjang dengan pria tampan yang tidak dikenalnya.
Saat matanya menyapu ruangan, ia segera menyadari bahwa dunia di sekitarnya bukanlah era modern yang penuh teknologi. Ia terjebak di masa lalu, tepatnya tahun 1990! Sebelum sempat memahami situasinya, penduduk desa menerobos masuk dan menuduhnya melakukan dosa besar: kumpul kebo!
Lebih parahnya lagi, tunangan asli pemilik tubuh ini datang dengan amarah membara, menuntut pertanggungjawaban. Monika yang dikenal mulut tajam dan suka tawuran harus mencari cara untuk keluar dari kekacauan ini. Bagaimana ia bisa bertahan di masa lalu? Dan siapa sebenarnya pria tampan yang terbangun bersamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengantar Yan Zhi Kerja
Pagi itu, matahari mulai naik, menyinari langit yang cerah dengan warna keemasan. Suasana di sekitar mess pekerja terasa lebih ramai dari biasanya. Para pekerja yang baru saja selesai sarapan bergegas menuju pabrik setelah mendengar pengumuman melalui speaker.
"Momo, hari ini kau mau kemana?" tanya Yan Zhi.
"Aku hanya ingin mengantarmu saja, sambil melihat pabrik tempat kau bekerja." ucap Lin Momo
"Apakah kau tidak mau merias wajah orang lagi?" tanya Yan Zhi.
"Tentu saja aku tetap merias wajah orang, aku menyukainya. Namun masih belum ada panggilan untukku. Jadi aku masih menganggur." jawab Lin Momo.
"Baiklah, Nyonya Yan. Ayo antarkan suamimu ini ke tempat bekerja." canda Yan Zhi.
"Baiklah, aku akan mengandalkanmu." ucap Lin Momo.
Lin Momo berjalan di samping Yan Zhi tetap sambil mengobrol, masih menikmati sisa pagi yang sejuk sebelum mereka dikejutkan oleh suara dari speaker yang bergema di seluruh area mess.
"Perhatian! Kepada seluruh pekerja, tamu dari luar negeri yang akan melihat pabrik akan segera tiba. Diharapkan semua segera bersiap!"
Mendengar itu, para pekerja yang masih bersantai di sekitar mess langsung bergegas menuju pabrik, meninggalkan obrolan mereka. Suasana berubah menjadi hiruk-pikuk, dengan suara langkah kaki dan bisikan di antara para pekerja yang penasaran dengan kedatangan tamu penting tersebut.
Yan Zhi, yang telah tiba di depan pabrik dan sedari tadi berjalan santai dengan Lin Momo, tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Dia memandang sekeliling dengan tatapan tajam, lalu ia berbisik pada Zhou Qie, asistennya, yang juga telah berdiri di depan pabrik.
"Kenapa mereka datang pagi ini? Bukankah mereka dijadwalkan datang siang nanti?" tanyanya dengan nada serius.
Zhou Qie tampak cemas, mengusap keringat di pelipisnya. "Saya tidak tahu, Tuan. Ini tiba-tiba. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya."
Yan Zhi menghela napas. "Bagaimana dengan penerjemah? Bisa dia datang sekarang?"
Zhou Qie menggeleng. "Saya sudah menghubunginya beberapa kali, tapi tidak diangkat. Sepertinya dia masih dalam perjalanan atau ada urusan mendadak."
Yan Zhi mendesah pelan, pikirannya mulai bekerja cepat mencari solusi.
Di sisi lain, Lin Momo yang menyaksikan mereka berdua tampak panik akhirnya membuka suara. "Ada apa? Kenapa kalian terlihat begitu cemas?"
Zhou Qie menoleh ke arah Lin Momo. "Ini, Nyonya Yan... penerjemah pabrik tidak bisa hadir. Seharusnya tamu asing ini datang siang, tapi entah kenapa mereka datang lebih awal."
Lin Momo mengangkat alis. "Bukankah ada direktur pabrik? Dan juga, kenapa kamu yang mengurus ini? Mana pemilik pabrik? Bukankah dia yang harus menemui tamu asing ini?"
Zhou Qie sedikit ragu sebelum menjawab. "Ah... Tuan pemilik pabrik mempercayakan urusan ini kepada suami Nyonya..."
Lin Momo terkejut. "Apa? Bagaimana bisa? Bukankah kau hanya seorang manajer, Yan Zhi? Seharusnya yang lebih berhak adalah direktur atau minimal wakilnya!"
Yan Zhi, yang mendengar ucapan Lin Momo, menoleh padanya dan menjelaskan dengan tenang. "Direktur pabrik sedang dalam proses pergantian, dan sampai sekarang masih belum ada penggantinya, sedangkan wakil direktur tidak ada di tempat."
Lin Momo terdiam sejenak, lalu menatap Yan Zhi penuh selidik. "Jadi, karena tidak ada direktur, sekarang tanggung jawab itu jatuh ke tanganmu?"
Yan Zhi mengangguk. "Kurang lebih begitu."
Sementara mereka berbicara, para pekerja sudah berkumpul di depan pabrik. Di antara kerumunan itu, terlihat sosok Wu Yuan dan Xie Wen, dua orang yang paling menonjol di antara para karyawan.
Wu Yuan berdiri dengan penuh percaya diri, mengenakan jas abu-abu yang tampak lebih rapi dibandingkan seragam pekerja lainnya. Tatapannya tajam, seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah kandidat terbaik untuk posisi direktur.
Di sampingnya, Xie Wen tampak angkuh. Wanita itu memandang ke sekeliling dengan dagu terangkat, sesekali berbisik pada Wu Yuan, seolah mengomentari situasi yang sedang terjadi.
Lin Momo melihat keduanya sekilas, lalu bergumam pelan. "Orang-orang itu lagi..."
Yan Zhi memperhatikan perubahan ekspresi Lin Momo.
"Ada masalah?" tanyanya.
Lin Momo menggeleng. "Tidak ada. Hanya saja mereka berdua tampak terlalu percaya diri. Seolah yakin bahwa posisi direktur akan jatuh ke tangan Wu Yuan."
Yan Zhi tersenyum tipis. "Biarkan saja. Bukan mereka yang memutuskan."
Sementara itu, suara sirene mobil terdengar di kejauhan, menandakan bahwa tamu asing telah tiba. Para pekerja mulai berbisik, mencoba menebak-nebak siapa tamu penting yang akan mengunjungi pabrik mereka.
Zhou Qie melangkah maju, mencoba menenangkan situasi. "Baiklah, semua harap tetap tenang. Ingat, ini adalah kesempatan penting bagi pabrik kita. Pastikan kalian menjaga sikap."
Beberapa pekerja mengangguk, sementara yang lain tampak gelisah.
Xie Wen tersenyum kecil dan berbisik pada Wu Yuan. "Kalau ini berjalan lancar, kau pasti akan lebih diperhitungkan sebagai direktur."
Wu Yuan tersenyum penuh percaya diri. "Tentu saja. Aku hanya perlu memastikan bahwa aku lebih menonjol dari yang lain."
Lin Momo melirik sekeliling, memperhatikan bagaimana para pekerja tampak percaya pada ucapan Zhou Qie. Ia penasaran, lalu mendekat ke suaminya dan berbisik, "Yan Zhi, kenapa semua pekerja mengerti dan mengangguk setiap kali temanmu Zhou Qie bicara?"
Yan Zhi menoleh sekilas sebelum menjawab santai, "Ah, dia merupakan asisten pemilik perusahaan dan juga merangkap sebagai sopir."
Mata Lin Momo membulat. "Apa…? Kenapa kau tidak bilang sebelumnya?"
Yan Zhi mengangkat bahu. "Memangnya kenapa?"
Lin Momo menyipitkan matanya, merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Kalau begitu, bukankah kau lebih berhak menjadi direktur?"
Yan Zhi menatapnya dengan ekspresi datar. "Kenapa bisa begitu?"
Lin Momo bersedekap. "Kau berteman dengan Zhou Qie, kau juga dipercayakan untuk menemui tamu asing ini. Kenapa pemilik perusahaan tidak memilihmu saja?"
Yan Zhi tersenyum tipis. "Itu karena aku hanya sementara di sini."
Lin Momo terdiam sesaat, lalu bertanya dengan nada serius, "Kalau kau sementara di sini, apakah itu berarti kau akan pulang ke rumahmu yang asli?"
Yan Zhi mengangguk. "Tentu saja."
Lin Momo menatapnya dengan sedikit ragu, hatinya terasa tidak nyaman. "Kalau begitu… apakah kau akan meninggalkanku dan bercerai denganku?"
Yan Zhi mendesah pelan, lalu menatapnya dengan serius. "Tentu saja tidak. Aku sudah bilang, sejak kau memintaku menikah denganku, kau harus bertanggung jawab sampai akhir. Dan aku akan membawamu ke rumahku nanti."
Lin Momo terkejut, lalu perlahan tersenyum. "Benarkah?"
Yan Zhi mengangguk tegas. "Tentu saja."
Lin Momo tertawa kecil, lalu berkata dengan nada menggoda, "Baiklah, aku pegang kata-katamu, suamiku."
Yan Zhi yang mendengar panggilan itu terdiam sejenak, lalu menatap Lin Momo dengan mata menyipit. "Apa? Kau memanggilku apa?"
Lin Momo tersenyum manis. "Suamiku."
Yan Zhi merasa sedikit canggung, tetapi hatinya entah kenapa menghangat. Ia menghela napas dan mengalihkan pandangannya, tetapi sudut bibirnya terangkat sedikit.
---
Terus support dengan :
✅ Klik tombol 'Like'
✅ Tinggalkan komentar kalian
✅ Support novel othor, klik tombol vote ya
✅ Bintang 5 untuk rating karya
Terima Kasih support nya, semoga kita semua sehat selalu. 🙏🏻
Jangan lupa baca novel othor lainnya, link ada dibawah ini.
menantu idaman bangettt... 😁