NovelToon NovelToon
PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

PENCARIAN ISTRI SEMPURNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naim Nurbanah

Pencarian nya untuk mendapatkan wanita idaman yang bisa menerima diri dan anak-anak nya, melalui proses panjang. Tidak heran hambatan dan ujian harus ia hadapi. Termasuk persaingan diantara wanita-wanita yang mengejar dirinya karena dia termasuk pria yang mapan, tampan dan punya banyak aset yang berharga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naim Nurbanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Selamat Erlina! Kamu kini telah sah menjadi istri Fauzan," ucap mamak Sarina.

"Terimakasih, mak! Doakan kami selalu berjodoh dunia akhirat, mak!" sahut Erlina.

"Aamin, mamak akan selalu mendoakan rumah tangga kalian samawa. Jadikan ladang pahala dan ibadah untuk kalian yah," kata mamak Sarina. Fauzan masih banyak diam setelah mereka melalui proses ijab kabul.

Banyak tamu undangan yang hadir di sana. Vievie pun terlihat juga telah menghadiri acara pesta pernikahan bos nya itu. Walaupun dalam hatinya merasa sebal karena Erlina terlihat mengenakan gaun pengantin yang sangat indah. Padahal dirinya lah yang telah menyuruh seseorang untuk merusak gaun pengantin utama yang akan dipakai saat ijab kabul.

Diam-diam Sabrina pun memperhatikan Vievie yang duduk di kursi paling sudut. Sabrina mengawasi gerak-gerik Vievie. Jangan sampai gadis itu melakukan sesuatu yang membuat pesta pernikahan hari ini akan kacau.

"Sepertinya Vievie inilah yang telah merusak gaun pengantin utama yang akan dipakai oleh Erlina. Beruntung Erlina semakin terlihat cantik dan mempesona ketika mengenakan gaun cadangan itu," gumam Sabrina.

Mamak Ruminah pun merasa terharu melihat putri nya akhirnya telah dipersunting oleh Fauzan. Fauzan yang notabene seorang duda dengan tujuh anak namun memiliki harta dan kekayaan yang cukup melimpah. Bahkan Fauzan adalah pemilik perusahaan Q7 grup yang cukup dikenal di dunia bisnis.

"Semoga Erlina bisa hidup bahagia bersama dengan Fauzan. Dan semoga Fauzan bisa menjadi suami yang bisa membahagiakan Erlina dan membawa Erlina ke surga Alloh," gumam mamak Ruminah.

"Seandainya bapak Erlina masih hidup, beliau pasti akan merasa bahagia karena melihat putri nya telah menikah dan bersanding dengan pria yang tampan serta tajir melintir.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Bang Fauzan!" ucap Erlina seraya memijit kaki suaminya setelah acara pesta pernikahan yang digelar dari pagi sampai tengah malam.

"Hem?" sahut Fauzan sambil memejamkan matanya. Fauzan sudah terlihat letih dan mengantuk setelah keduanya melakukan ritual suami istri dalam waktu yang cukup singkat dan berlanjut dengan mandi besar secara bersamaan.

"Abang Fauzan tidak lapar yah?" ucap Erlina. Erlina sebenarnya sudah mulai lapar. Apalagi di saat acara pesta berlangsung, dirinya dan Fauzan hanya makan sedikit. Itu tentu saja belum mengenyangkan.

"Lapar sih! Kamu ingin makan juga?" sahut Fauzan.

Fauzan langsung membuka matanya. Dan dilihatnya Erlina menganggukkan kepalanya tanda membenarkan bahwasanya dirinya juga lapar.

"Ya sudah, ayo kita pesan saja. Nanti pelayan hotel akan mengantarkan makanan nya ke kamar kita," sahut Fauzan sambil menarik kakinya dan membenarkan duduknya.

"Pesan makanan di hotel? Tidak kelamaan yah, bang? Bagaimana kalau kita keluar sebentar, bang. Aku lihat di seberang jalan hotel ini banyak yang berjualan di sepanjang jalan. Sepertinya banyak menu makanan yang dijual. Ada gerobak sate ayam. Ada nasi uduk. Dan mungkin banyak makanan lainnya," kata Erlina.

"Iya juga sih! Di depan hotel ini dekat pasar malam. Jadi jelas banyak yang berjualan di sekitarnya. Kamu mau makan apa rupanya?" tanya Fauzan.

"Maunya yang seger saja, bang! Kalau ada sih sup iga. Tapi kalau sudah tidak ada sate kambing juga tidak apa-apa dengan gulai nya," sahut Erlina.

"Ya sudah! Ayo kalau begitu! Pakai jaketnya supaya kamu tidak masuk angin. Ingat! Sekarang kamu sudah hamil anakku loh," kata Fauzan. Erlina tersenyum saat mendapatkan perhatian dari suaminya itu.

"Iya, bang! Semoga anak kita akan menjadi anak yang sholeh sholehah," sahut Erlina.

"Aamin! Ayo cepet buruan dikit, Erlina! Sudah jam satu pagi. Takutnya sudah pada habis makanan nya," ucap Fauzan akhirnya.

"Baik bang! Ayo aku sudah siap! Berangkat, kita jalan kaki saja," kata Erlina dengan rasa senang digandeng pinggang nya oleh Fauzan dengan penuh ke hati-hatian.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Habiskan Erlina! Ingat, di dalam perut kamu sekarang ada anak kita," ucap Fauzan pada Erlina. Betapa Erlina sangat senang saat mendengar ucapan Fauzan suaminya yang penuh perhatian itu.

"I-iya ini akan aku habiskan semua nya bang!" kata Erlina sambil memakan makanan dipiringnya.

Fauzan terlihat tersenyum menatap istri baru nya itu. Dia berusaha ikhlas menerima Erlina walaupun sebenarnya hati kecilnya menginginkan Sabrina. Tapi Fauzan harus tetap menjadi pribadi dan suami yang kuat dengan godaan. Dia akan selalu setia seperti dulu. Dan tidak akan menyia-nyiakan Erlina sebagai istri nya yang menyayangi dirinya dengan tulus.

"Alhamdulillah, sudah habis!" ucap Erlina dengan bangga.

"Ayo kita lekas pulang. Sudah hampir fajar, sedangkan kita belum istirahat," ucap Fauzan.

"Ayo, bang kita pulang!" sahut Erlina seraya menggandeng tangan Fauzan. Fauzan pun menggandeng pinggang istrinya yang sedang hamil anaknya itu.

"Besok bang Fauzan pergi bekerja tidak?" tanya Erlina setelah mereka menyeberang jalan dan hendak masuk ke area hotel berbintang yang saat ini mereka bermalam. Fauzan menyipitkan bola matanya lalu berkata.

"Sepertinya besok aku tidak bekerja dulu. Lusa baru mulai bekerja kembali. Ada apa?" ucap Fauzan.

"Tidak apa-apa kok, bang! Boleh tidak kalau lusa abang ke kantor, aku ikut? Aku ingin melihat perusahaan milik abang," kata Erlina.

"Kamu ingin dikenalkan sebagai istri dari presdir di perusahaan itu?" tebak Fauzan. Erlina menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Erlina mengangguk pelan.

"Tapi kalau kamu tidak mengizinkan aku ikut juga tidak apa-apa kok," sahut Erlina dengan bibir yang manyun ke depan. Fauzan melirik Erlina seraya tersenyum lebar.

"Boleh saja! Tapi di sana nanti jangan bikin ulah yah!" kata Fauzan akhirnya.

"Beneran bang? Abang kasih ijin aku ikut kerja dengan abang, lusa nanti?" tanya Erlina.

"Bukan ikut kerja, Erlina! Kamu hanya ikut aku di perusahaan saja dan kamu hanya duduk saja. Tidak perlu bekerja," ralat Fauzan.

"Heem, bang! Maksudnya seperti itu," sahut Erlina.

"Sudah, ayo masuk!" ajak Fauzan setelah dia menempelkan kartu elektrik masuk di kamar hotel tempat mereka bermalam.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Selamat pagi semuanya! Assalamu'alaikum!" sapa Erlina pagi itu yang datang bersama dengan Fauzan.

Mereka baru pulang pagi itu di kediaman rumah tinggal Fauzan. Di sana ketujuh anak-anak Fauzan sudah berdandan rapi dan siap untuk sekolah. Hanya Hamzah saja yang belum sekolah karena masih balita.

"Kalian semua mau berangkat sekolah yah?" tanya Fauzan yang kini mulai bersalaman dengan ke enam anak-anak nya yang masih kecil-kecil.

"Benar, ayah! Aku dan adik-adik sekolah dulu," jawab anak pertama Fauzan dari almarhum istri nya. Dia adalah Alif yang kini duduk di bangku sekolah dasar kelas enam.

"Ya sudah, belajar yang rajin semuanya yah! Oh iya, salaman dulu dengan bunda kalian. Mulai sekarang kalian sudah punya bunda lagi. Kalian harus menghormati nya seperti menghormati ayah," kata Fauzan.

"Baik, ayah! Bunda Erlina, kami semua berangkat ke sekolah dulu yah!" ucap Alif.

Adik-adik nya mengikuti Alif bersalaman dengan Erlina. Tanpa banyak protes anak-anak Fauzan menurut dan patuh. Hal itu membuat Fauzan dan Erlina sangat senang. Terlebih lagi dengan Erlina. Dia merasa sangat haru ketika keenam anak-anak Fauzan memanggil dirinya dengan bunda.

"Kamu menangis, Erlina?" tuduh Fauzan.

"T-tidak bang! Aku hanya terharu saja! Semoga aku bisa menjadi bunda yang baik bagi mereka semuanya, bang!" sahut Erlina.

"Terima kasih yah, Erlina! Kamu mau menjadi bunda nya anak-anak ku," kata Fauzan.

"Bang, aku menyukai kamu dengan tulus. Dan aku juga menyayangi ketujuh anak-anak bang Fauzan," sahut Erlina.

"Terimakasih banyak yah," kata Fauzan seraya merangkul pundak istrinya itu.

Dari kejauhan ada seseorang yang memerhatikan pasangan suami istri yang baru saja menikah itu. Ada rasa bahagia dan lega saat melihat keduanya begitu mesra. Namun ada rasa sedih dan juga cemburu karena bukan dirinya yang memposisikan sebagai istri dari Fauzan. Dia adalah Sabrina yang saat ini menggendong Hamzah.

1
Cici Rosmawati
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Nasih Moh
luar biasa
Jongger
cukup bagus Thor... semangat nulisnya
Wenny Enny
Luar biasa
Nays Noer
hayo pilih yang mana?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!