NovelToon NovelToon
Berteman Dengan Arwah Leluhur

Berteman Dengan Arwah Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Hantu / Ilmu Kanuragan / Pendamping Sakti
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena hendak mengungkap sebuah kejahatan di kampusnya, Arjuna, pemuda 18 tahun, menjadi sasaran balas dendam teman-teman satu kampusnya. Arjuna pun dikeroyok hingga dia tercebur ke sungai yang cukup dalam dan besar.

Beruntung, Arjuna masih bisa selamat. Di saat dia berhasil naik ke tepi sungai, tiba-tiba dia dikejutkan oleh sebuah cincin yang jatuh tepat mengenai kepalanya.

Arjuna mengira itu hanya cincin biasa. Namun, karena cincin itulah Arjuna mulai menjalani kehidupan yang tidak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kisah Yang Berhubungan

"Kotak apa itu, Pak?" tanya Juna pada Bapaknya yang memegang sebuah kotak kayu berukuran 10 kali 10 centi meter dengan tinggi sekitar 7 centi meter.

"Oh ini," si Bapak dengan menunjukan barang yang dia pegang. Lalu dia perlahan membuka dan menunjukkan isinya.

"Astaga, kirain apaan," ucap Juna setelah mengetahui isinya. "Cuma cincin batu akik doang, ngapain ditaruh di kotak sebagus itu? Pasti itu lebih mahal kotaknya daripada cincinnya."

"Sok tahu kamu," raut wajah si Bapak langsung berubah sinis. "Ini tuh bukan cincin sembarangan tahu, Jun. Kalau dijual, cincin ini tuh bisa membuat kita kaya raya secara mendadak."

"Hah! Masa sih Pak?" Juna agak meragukannya. "Emang ppa istimewanya cincin itu?" Meskipun sempat meremehkan, tapi Juna juga jadi penasaran begitu mendengar kalau cincin itu katanya istimewa.

"Ini cincin warisan, peninggalan dari orang tua bapak, dan orang tua Bapak juga mendapatkan cincin ini dari kakek Bapak, begitu seterusnya," terang Bapak yang membuat Juna terperangah mendengarnya.

"Serius, Pak?" Juna terperangah mendengarnya. Anak muda itu mengambil alih kotak kayu tersebut dan memperhatikan cincin akik di dalamnya. "Ini cincinnya dari kayu?"

"Kayu bukan sembarang kayu itu. Kata kakek Bapak dulu, waktu Bapak masih muda, cincin itu dulu ada pasangannya dan merupakan cincin pernikahan nenek moyang kita?"

"Hah! Cincin pernikahan?" Juna semakin terperangah.

Bapak mengangguk. "Kata Kakek Bapak, yang membuat cincin itu dulunya adalah, seorang laki-laki hebat. Dia jago bela diri dan memiliki kekuatan yang jarang sekali dimiliki orang-orang di jamannya."

Juna tercenung. Seketika itu juga, dia teringat dengan cincin yang dijadikan hiasan di kalungnya serta penghuni cincin yang sekarang akrab dengannya.

"Serius, Pak?" Tanya Juna buat memastikan. "Emang ada orang seperti itu?"

"Katanya. Benar tidaknya sih Bapak tidak tahu. Cuma, cerita ini sudah turun temurun diceritakan dari keluarga Bapak. Katanya, cincin ini mengandung cerita tragis dari pemiliknya."

"Cerita tragis? Cerita tragis bagaimana, Pak?" rasa penasaran Juna semakin meluas.

"Konon katanya, suami dari wanita pemilik cincin ini dijebak, difitnah dan dihilangkan nyawanya oleh teman akrabnya sendiri."

"Hah!" Juna semakin terkejut. "Serius, Pak?"

"Itu cerita yang Bapak dengar dari Kakek Bapak. Kebenarannya sendiri, Bapak tidak tahu, orang cerita turun temurun. Karena kejadian itu, katanya sang istri terpaksa kabur bersama dua anak laki-lakinya untuk menyelamatkan diri."

"Astaga..." Juna benar-benar dibuat takjub begitu mendengar cerita dari Bapaknya. "Emang, suaminya itu dijebak kenapa, Pak?"

"Katanya sih, temannya iri dengan kejayaan suaminya. Konon katanya, selain merebut harta suaminya, teman itu juga menjadikan arwah suaminya sebagai tumbal pesugihan."

Lagi-lagi Juna terperangah.

"Kenapa kamu terkejut begitu?" tanya Bapak, begitu melihat reaksi yang ditunjukan anaknya.

Juna sontak gelagapan dan dia seketika cengengesan. "Ya, heran aja, Pak. Masa ada cerita kaya gitu?" jawab Juna sedikit berdusta.

Sang Bapak tersenyum. "Yah, Bapak juga percaya nggak percaya. Bapak cuma menjalankan amanat Kakek saja kalau cincin harus dijaga. Kelak, mungkin juga Bapak akan menyerahkannya sama kamu."

"Diserahkan sekarang juga nggak apa-apa, Pak," sahut Juna terkesan bercanda.

"Jangan," tolak Bapak. "Nanti kalau Bapak sudah bosan. Sekarang, Bapak masih senang merawatnya. Lumayanlah, buat kegiatan."

Juna pun ikut tersenyum. "Emang Bapak tadi darimana sih? Kok bisa-bisanya Bapak kesini bawa kotak cincin?"

"Bapak tadi habis ketemu sama teman Bapak. Dia ahli batu akik. Rumahnya nggak jauh dari sini, jadi Bapak mampir. Tapi kok, dari tadi Bapak di sini, Bapak belum melihat ada yang beli, Jun?"

"Ya elah, Bapak. Namanya juga jualan. Masa iya, tiap hari harus rame gitu?"

Bapak sontak tersenyum. "Ya sudah lah, Bapak pulang dulu. Kalau kelamaan pergi, yang ada nanti Ibumu ngamuk."

Juna ikutan tersenyum lebar sambil mengangguk. Juna melepas kepergian Bapak dengan rasa penasaran yang masih bersarang dalam benaknya.

"Wing, Klawing," begitu bapak pergi, Juna langsung memanggil sosok tak kasat mata yang sedari tadi tidak terdengar suaranya saat Juna sedang berbincang dengan Bapaknya.

"Wing, kamu dimana?" Juna kembali memanggil.

"Aku di sini," Klawing pun menjawab. Namun jawaban yang keluar dari mulut Klawing, membuat Juna mengerutkan keningnya.

"Kamu kenapa? Kok kedengarannya suara kamu lemah banget? Apa terjadi sesuatu sama kamu?" tanya Juna penasaran. "Kamu tadi dengar cerita bapak tidak?

"Dengar," jawab Klawing. Cincin yang tadi ditunjukan Bapak kamu, itu cincin milik istriku, Jun."

"Apa!" Untuk kesekian kalinya Juna kembali dibuat terkejut.

####

Sementara itu, gerombolan anak orang kaya kini sedang berkumpul di salah satu rumah dari anak tersebut. Mereka berkumpul di siang hari atas permintaan salah satu dari mereka yang merasa sedang dihantui arwah seorang wanita.

"Kamu serius?" tanya Axel pada sahabatnya.

"Serius, Xel," balas Marvin meyakinkan. "Semalam aku melihatnya sendiri."

"Nggak mungkin ah," bantah Denis. Dia tidak percaya begitu saja pada cerita mistis dari sahabatnya. "Mana ada di dunia nyata, arwah balas dendam pada manusia?"

"Tapi aku mengalaminya, Denis," Marvin pun menjadi geram.

"Aku tahu, kamu mengalaminya. Aku percaya," balas Denis. "Tapi kalau untuk balas dendam, kayanya nggak mungkin deh."

"Tapi aku pernah dengar, katanya, kalau perempuan meninggal dalam keadaan hamil, perempuan itu akan menjadi arwah penasaran," ucap Brian.

"Ya ampun, kamu percaya mitos kaya gitu?" tanya Denis geregetan. "Sekarang aku tanya, kalian pernah dengar nggak, ada orang meninggal karena balas dendam arwah penasaran?"

Ketiga teman Denis terdiam dengan pikiran yang bekerja, mencerna pertanyaan Denis.

"Atau kalau tidak, coba kalian cari, berita yang menyebutkan seseorang meninggal karena balas dendam arwah penasaran. Coba kalian cari, ada apa nggak?"

"Iya, aku belum pernah mendengarnya sih," jawab Axel.

"Aku juga," balas Brian.

"Ya nyatanya emang nggak ada," ucap Denis berapi-api.

"Mungkin, semalam karena kamu terlalu, Jadi kamu merasa mengalami hal aneh," ujar Axel. "Kalau soal barang pemberian kamu yang dikembalikan, mungkin karena keluarga Friska tahu, Friska hamil anak kamu dan pengin menuntut ganti rugi."

"Nah, masuk akal tuh," sahut Denis. "Udah pasti tuh, ujung-ujungnya minta duit. Udahlah nggak perlu dihiraukan. Orang miskin juga, ngapain dipedulikan."

"Berarti, aku juga bakalan aman dong ya?" tanya Brian.

"Aman," balas Denis. "Sampai sekarang nggak ada orang yang menghubungi kamu kan?"

Brian menggeleng sambil cengengesan. "Belum ada sih. Paling, kalaupun ada yang mencariku, mereka bakalan minta uang juga. Kalaupun sampai lapor polisi, emang ada, polisi yang mau berurusan dengan keluargaku?"

"Hahaha... benar juga," sahut Denis.

"Tapi kalau orang yang kamu tabrak, kehilangan nyawanya bagaimana?" tanya Marvin.

"Bagaimana apanya? Kalau mati ya mati aja. Nggak mungkin kan, arwahnya bakalan menuntut balas sama aku? Hahaha..."

"Iya juga, hehehe..." Marvin pun cengengesan seperti orang bodoh.

"Ya udah, sekarang, kita fokus aja pada target taruhan kita berikutnya," ujar Axel.

"Oke!" jawab ketiga teman Axel kompak.

1
ichcha
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪
Apriyanti
lanjut thor
Was pray
biar tidak ketahuan kamu menyamar waktu menolong bratawali juna bisa minta tlng klawing utk merubah wajah kamu atau memakai topeng ,jadi ntar aman terkendali
Yuliana Purnomo
betuuull dugaan Juna
Was pray
kenapa klawing gak ngasih tau juna kl tarminem nencari cincin itu dan resikonya jika sampai cincin itu bisa diambil oleh tarminem? bego' banget kamu wing wing ...
Apriyanti
lanjut thor
ichcha
lanjut
Hardware Solution
koq Klawing nggak terus terang saja ya?
Yuliana Purnomo
cerdas juga mereka punya pemikiran andai tarmini berkhianat ke mereka berdua,,emng harus antisipasi
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Apriyanti
makin seru cerita nya ni
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Yuliana Purnomo
Klawing pasti terkejut kalau ibunya Juna anaknya mantan boznya
Yuliana Purnomo
Klawing firasat mu gak salah lagi,, cepat balik kerumah Juna,, takutnya geng tarmini bikin ulah di rumah juna
Yuliana Purnomo
kapooookkk diciduk polisi Axel
Yuliana Purnomo
siapa lagi yg jadi korban Heng anak manja itu lah,, kasian nya gadis itu
ichcha
lanjut
ichcha
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!