Tampan, Kaya, dingin, dan Cuek
Itulah yang bisa menggambarkan sosok Aston Max Matthew yang hampir sempurna. Siapa yang tidak mengenal sosok Aston yang begitu banyak di sukai kaum hawa siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya. Tapi yang mengenal Aston dia adalah pria yang pemarah, suka mengatur, cuek dan tidak suka jika ucapannya di tentang.
Cantik, Polos, dan Pendiam
Seperti itulah sosok wanita bernama Ayana Yovanka, Wanita yang sudah mandiri sejak kepergian ayahnya yang sudah lama meninggal. Di mana Ayana harus bekerja keras untuk pengobatan sang bunda yang sudah lama sakit. Namun takdir berkata lain ketika saat Ayana di pertemukan dengan pria yang bernama Aston yang mengubah semua takdirnya.
Tapi di suatu kejadian membuat mereka menjadi dekat, akankah kisah mereka seperti kisah novel yang berakhir happy ending atau malah menjadi sad ending?
Ikutin cerita Marriage With CEO.
Update sesuka hati❤️
Start 14 Desember 2024
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwinabila04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marriage With CEO | 8. Honeymoon
Langit berganti malam dan wanita cantik sedang duduk dengan tenang di depan cermin sambil di poles berbagai macam produk untuk mempercantik wajah sehatnya.
Sejak pukul enam sore tadi Ayana sudah di dandani ulang untuk acara pernikahan pada malam hari di mana malam hari ini adalah tamu undangan VVIP di mana semua undangan VVIP adalah kolega dari keluarga Matthew.
Siap dengan gaun kedua yang tak kalah mewahnya dari gaun pertama, Ayana siap menyapa para tamu lagi.
Aston menaruh tangan Ayana di lengannya agar Ayana mudah itu berjalan karena Aston tau gaun yang Ayana pakai kali ini begitu berat dari pada yang tadi pagi Ayana pakai.
"Tamu kali ini lebih banyak dari tadi pagi, jika kamu sudah merasa tidak enak badan kamu harus bilang jangan sampai merepotkan semua orang."
Kalimat yang begitu menyakitkan hati saat mendengarnya, namun Ayana hanya diam tanpa ingin meneteskan air mata sedikitpun di malam spesial ini. Mungkin ini akan menjadi pernikahan Ayana yang begitu mewah yang begitu ia impikan sejak dulu, walaupun pernikahannya terwujud dengan cara kontrak setidaknya Ayana bisa menjadi ratu sehari.
Mereka berdua tiba di atas pelaminan yang begitu megah dengan tamu yang sudah berdatangan untuk memberikan ucapan selamat atas pernikahan mereka.
Mata Ayana kembali melihat ke arah Zia yang menatapnya begitu sengit. Ayana mencoba tidak menghiraukan keberadaan Zia yang sedang duduk di sisi kiri pelaminan. Ayana dengan sengaja merangkul lengan Aston lebih erat lagi dan mendekatkan dirinya kepada Aston.
Tamu mulai menaiki pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada mereka berdua, namun tak banyak pula yang berdoa agar pernikahan mereka selalu di berikan kebahagiaan dan juga cepat di berikan keturunan yang banyak.
Ayana yang mendengarnya hanya tersenyum pedih.
Ternyata bener ucapan Aston jika tamu kali ini lebih banyak dari yang sebelumnya karena sejak tadi Ayana belum juga duduk di pelaminan untuk beristirahat.
Jika Ayana melepaskan heelsnya maka gaun ini bisa membuatnya tenggelam apa lagi berdekatan dengan Aston si pria tiang listrik.
"Lelah?" Tanya Aston.
"Sekali lagi kau bertanya seperti itu maka akan ku buat kepalamu jadi hilang ingatan," ucap Ayana.
"Aku hanya bertanya."
"Dan itulah jawabanku."
Setelah pertengkaran singkat itu mereka kembali menyalami para tamu yang hadir di acara pernikahan mereka. Semakin larut malam tamu VVIP semakin banyak, tak tau kapankah mereka akan duduk.
Tempat jam dua belas tamu sudah mulai tidak ada lagi, dan mereka memutuskan untuk beristirahat. Aston membantu istrinya untuk menuju kamar mereka untuk beristirahat.
Sesampainya di kamar Ayana melepaskan semua aksesoris yang menempel di kepalanya. Sedangkan Aston sudah berada di kamar mandi semenit yang lalu untuk mandi.
Ayana memakai kimono, sambil menunggu Aston selesai mandi Ayana mengecek ponselnya. Ternyata pernikahan mereka sudah rilis di semua sosial media. Banyak yang berkomentar baik dan ada pula yang berkomentar bahwa mereka tidak cocok.
Namun Ayana tidak memperdulikan semua tanggapan mereka karena semua yang di lakukannya sekarang adalah demi mendiang sang bunda.
Tak berselang lama Aston sudah selesai mandi dan sekarang lanjut Ayana lah yang membersihkan dirinya.
Tiga puluh menit sudah Ayana gunakan untuk membersihkan dirinya, namun sebelum keluar Ayana mengintip di celah pintu untuk melihat kondisi di luar, apakah Aston sudah tidur atau belum, karena Ayana belum siap untuk memberikan hak Aston. Walaupun mereka belum bisa melakukan hubungan suami istri karena Ayana sedang datang bulan, namun Ayana takut jika Aston akan meminta yang lain.
Tidak nampak keberadaan Aston di dalam kamar Ayana memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi, saat di cari ternyata Aston berada di tempat tidur.
Ayana pun menyusul Aston tidur karena semenjak tadi pagi tubuhnya begitu lelah.
...•••...
Secercah cahaya matahari membuat wanita yang sedang tidur dengan damai terbangun karena silaunya cahaya matahari pagi ini.
Ayana mengucek matanya dan melihat kearah samping kanan, namun ia tidak menemukan Aston, namun tunggu dulu kenapa ruangan kamar sudah berbeda dari yang semalam di mana mereka menginap.
Ayana buru-buru keluar dan mata Ayana menangkap pemandangan yang luar biasa di hadapannya.
"Apa aku mimpi?" gumam Ayana.
"Tidak. Kamu tidak mimpi," sahut Aston dari belakang.
"Apa benar ini di Maldives?" tanya Ayana.
Aston mengangguk kepalanya.
"Kenapa kita sudah berada di sini bukannya kita semalam masih di kamar hotel tempat kita menginap?"
"Aku yang membawamu ke sini, aku sudah membangunkan mu namun kamu tidak kunjung bangun jadi aku yang menggendong mu," jelas Aston.
Ayana ber-oh ria saat mendengar penjelasan Aston.
Ayana begitu senang saat sudah berada di pulau impiannya yang semenjak dulu ingin ia kunjungi.
"Cepetan kamu siap-siap sebentar lagi kita akan sarapan," perintah Aston.
"Baiklah." Ayana pergi untuk membersihkan diri.
Tak membutuhkan waktu yang lama Ayana sudah siap dengan baju santainya di mana ia begitu siap untuk berkeliling di pulau impiannya ini. Aston yang melihat kelakuan sang istri hanya menggelengkan kepalanya. Ternyata benar ia menikahi seorang anak kecil. Usia mereka terpaut lima tahun jadi bagi Aston sang istri masih terlihat seperti anak gadis kecil.
Tujuan utama mereka adalah mencari sarapan pagi karena semenjak kemarin malam mereka hanya makan sedikit saja.
Di sebuah restoran yang cukup besar di sinilah mereka sekarang untuk mengisi perut mereka sebelum menjelajah pulau Maldives.
"Kamu mau makan apa?" tanya Aston.
"Kamu pesankan yang menurutmu enak saja, aku tidak bisa memilih,"
Aston membaca menunya dan memesan berbagai macam sarapan untuk mereka. Tak perlu menunggu terlalu lama pesanan Aston tersaji di meja mereka. Ternyata Aston memesan sarapan begitu banyak untuk mereka pagi ini.
"Apa saja ini?" Tanya Ayana.
"Garudhiya, Mas huni, Handulu bondibai, Gulha, Saagu bondibai, Bis keemiya, Kulhi boakibaa,"
"Nampak semua pesanan kita hampir semua terbuat dari ikan, ya."
"Memang. Karena di sini ciri khas makanan Maldives adalah terbuat dari ikan, namun ada beberapa yang kita pesan bukan terbuat dari ikan," ucap Aston.
"Cepat kita makan lalu nanti setalah itu kita jalan-jalan." Ucap Aston.
Mendengar kata jalan-jalan membuat Ayana begitu bersemangat untuk makan sarapannya pagi ini. Karena semua aktifitas hari ini membutuhkan tenaga yang ekstra.
Melihat sang istri makan dengan lahap Aston tersenyum kecil.
Selesai sarapan mereka menuju ke destinasi yang akan mereka lakukan hari ini. Ayana tidak menyadari semenjak tadi ternyata Aston sudah menggenggam tangan Ayana.
Aston mengajaknya ke sebuah Museum Nasional, yang terletak di Male, menyimpan koleksi artefak sejarah dan budaya Maladewa yang berharga. Pengunjung dapat melihat berbagai macam benda peninggalan sejarah, seperti senjata kuno, perhiasan, dan pakaian tradisional. Museum ini juga menampilkan pameran tentang sejarah Maladewa, mulai dari zaman prasejarah hingga masa modern.
Ayana begitu terpukau dengan museum yang mereka kunjungi. Banyak foto yang Ayana abadikan di dalam kamera, Ayana juga tak luput mengambil gambar suaminya yang begitu indah di ambil.
Mata Ayana menatap para wanita yang diam-diam mengambil foto suaminya secara diam-diam membuat Ayana sedikit cemburu. Dengan berani Ayana mengandeng lengan kekar Aston menunjukan bahwa Aston sudah memiliki seorang istri.
Puas berkeliling di museum Aston selanjutnya membawa Ayana mengunjungi. Pasar Ikan Male adalah tempat yang tepat untuk merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Maladewa. Di pasar ini, kamu dapat melihat berbagai macam ikan segar yang ditangkap oleh nelayan setempat, serta berbagai macam hasil laut lainnya. Pasar ini juga merupakan tempat yang bagus untuk membeli oleh-oleh khas Maladewa, seperti ikan kering dan kerajinan tangan.
Ayana berniat untuk membeli oleh-oleh untuk adik iparnya agar mereka semakin dekat walaupun sebenarnya mereka sekarang cukup dekat. Setelah puas berkeliling Aston mengajak Ayana ke wisata selanjutnya.
Terletak di Baa Atoll, Maldives, Banana Reef dan Turtle Reef merupakan dua destinasi snorkeling dan diving yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang luar biasa. Dikenal sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, kedua tempat ini menjadi rumah bagi berbagai macam kehidupan laut yang menakjubkan.
Terumbu karang yang luas dan berwarna-warni menjadi rumah bagi berbagai macam kehidupan laut yang menakjubkan, termasuk ikan-ikan tropis yang eksotis, penyu laut yang anggun, dan bahkan hiu karang yang menawan.
Sesuai namanya, Banana Reef dengan bentuknya yang menyerupai buah pisang, menawarkan pengalaman snorkeling yang seru bagi para pemula maupun penyelam berpengalaman. Di sini, kamu dapat menjelajahi terumbu karang yang dangkal dan berenang bersama ikan-ikan kecil yang lucu. Bagi penyelam yang lebih berpengalaman, Banana Reef juga memiliki gua-gua bawah laut yang menarik untuk dijelajahi.
Turtle Reef, di sisi lain, terkenal dengan populasi penyu lautnya yang banyak. Kamu dapat berenang bersama penyu-penyu raksasa ini dan mengamati tingkah laku mereka di habitat alaminya. Selain penyu, Turtle Reef juga memiliki berbagai macam kehidupan laut lainnya, seperti ikan hiu karang, ikan pari manta, dan ikan barracuda.
Karena Ayana tidak berenang urung mereka lakukan snorkeling. Entah berapa banyak uang yang Aston keluarkan untuk honeymoon ini. Namun setelah di pikir-pikir uang Aston tidak akan habis karena terakhir Ayana ingat Aston memiliki black card.
Tidak jauh dari Banana Reef, terdapat HP Reef yang juga menawarkan pengalaman menyelam yang tak kalah menarik. Terumbu karang yang sehat dan beragam menjadi rumah bagi berbagai spesies ikan tropis, termasuk ikan pari manta yang anggun.
Setelah puas berjalan-jalan seharian sekarang mereka berada Pantai Fulhadhoo merupakan pantai yang menyuguhkan pasir putih yang halus, perairan dengan warna biru yang mengagumkan, hingga tanaman tropis hijau yang subur. Pantai juga menjadi lokasi yang ideal untuk menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang menawan.
Selain itu, pantai ini juga menjadi tempat yang menyenangkan, tenang, dan jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Hal ini tentu menjadikannya tempat yang cocok untuk mencari ketenangan dan juga pengunjung dapat menghabiskan waktu bersantai di sini.
Ayana terkejut saat Aston membuka kaos yang ia pakai tadi membuat Ayana mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Ada apa?" Tanya Aston yang heran dengan gelagat aneh Ayana.
"Kenapa kamu buka bajumu?"
"Panas."
"Akupun panas melihatmu membuka baju seperti itu." Batin Ayana.
Wanita yang berlalu lalang selalu melihat kearah mereka semua ini akibat Aston yang membuka bajunya. Bentuk tubuh seperti roti sobek, di tambah dengan lengan yang begitu kekar, tubuh Aston memiliki bentuk yang begitu sempurna siapa saja yang melihatnya akan terpukau terlihat wanita yang melihat kearah mereka terus membuat Ayana begitu jengkel.
Andai Ayana tidak melihat matahari tenggelam maka Ayana sudah meninggalkan Aston di sini sendirian.
Menunggu cukup lama akhirnya matahari tenggelam dengan begitu cantik dan sempurna. Ayana kali ini benar-benar meninggalkan Aston.
"Ayana!" Panggil Aston.
"Ayana!"
"Ayana!"
Ayana tidak menghiraukan panggilan Aston karena ia ingin kembali ke villa tempat mereka menginap.
Sesampainya di villa Ayana langsung pergi ke kamar mandi namun sebuah tangan menarik tubuh Ayana hingga menabrak dada bidang Aston.
"Tidak menghiraukan ku. Akan aku buat kamu menyesal."