NovelToon NovelToon
Teman Tak Kasat Mata

Teman Tak Kasat Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin
Popularitas:832
Nilai: 5
Nama Author: Putri cobain 347

Deskripsi

Perjalanan hidup seorang gadis perantauan, hidup dikota dengan harapan bisa merubah ekonomi keluarga nya.

Sebut saja Aisha, dia terkenal dengan sikap nya yang terkesan dingin, tak pandai berteman dan sering memilih untuk menyendiri.

Kesendirian itulah yang membuat nya bertemu dengan gadis cantik keturunan Korea.

Pertemuan itu pun akhirnya membuat Aisha nyaman dan memilih untuk berteman dengan gadis Korea yang sebenarnya tidak terlihat oleh mata teman-teman kerja nya.

Bagaimana kisah Aisha yang berteman dengan hantu?
Ikuti keseruan ceritanya hanya di novel karya putri cobain.

Silahkan membaca, ditunggu like komen dan jangan lupa subscribe nya, biar semangat update nya 😃😃🙏 terima kasih sebelumnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gerbang dimensi lain

"Maksud lu apa?, ngapain lu peluk dia."

Tegur Rey yang terlihat tidak suka saat Sean memeluk Aisha.

"Apa sih, nggak ada penting nya juga buat lu kan?."

Jawab Sean yang terlihat biasa saja saat itu.

"Gua nggak suka lu kaya gitu Sean!, ingat itu!."

Teriak Rey yang membuat suasana semakin panas.

"Apa!, lu marah gua deketin Aisha!, Aisha bukan level lu bro, bukan nya itu yang sering lu omongin."

Jangan Sean yang juga tidak mau kalah dengan Rey.

"Sialan lu Sean, gua hajar lu sekarang."

Jangan Rey yang bersiap untuk memukul Sean.

"Cukup!, apa yang kalian lakukan!, udah kayak anak kecil aja lu pada."

Teriak Aisha yang menghentikan mereka berdua.

"Woii!!, pada ngapain sih lu pada, kalau mau nyari ribut jangan disini bro, ini tempat gua."

Tegur Aska yang tidak mau ada keributan di tempat nya.

Sean dan Rey pun berjalan ke tempat mereka berkumpul, dan melupakan sementara kejadian itu.

"Ngomong-ngomong kita libur sampai kapan?, apa sudah dapat informasi."

Tanya Adit yang bertanya tentang kabar pabrik.

"Bodo amat, keluar tinggal keluar apa susah nya."

Jawab Rey yang memang tidak butuh pekerjaan itu.

Sedikit informasi, Rey merupakan anak orang kaya, hanya saja, dia merupakan salah satu anak yang termasuk dalam kategori broken home, sehingga dia mengajak teman-temannya untuk mencari kehidupan di dunia luar, dan itulah kenapa dia memilih untuk bekerja di sebuah pabrik dengan gaji yang sebenarnya tidak dia butuhkan.

"Bohong, mana ada lu mau keluar dari pabrik, gua nggak yakin."

Jawab Sean yang melihat wajah Rey dengan tatapan nya yang terkesan meragukan.

"Sudah, jangan terus berlarut, ini tidak akan ada ujungnya."

Ujar Aska yang selalu saja melerai mereka berdua.

Sementara itu, Aisha merasakan gelisah dalam hati nya, merasa jika sedang ada sesuatu yang terjadi pada Ara.

"Ara, apa yang terjadi, katakan lah sesuatu."

Ucap Aisha yang membuat teman-teman nya kaget.

"Wow, ada apa lagi ini, apa ada sesuatu?."

Tanya Andi yang merasa jika Aisha tidak bercanda saat itu.

Tiba-tiba saja, tubuh Aisha terpental jauh dan menabrak tembok salah satu warga.

"Aisha!, cepat tolong dia!."

Teriak Rey yang langsung berlari untuk menolong Aisha.

Darah segar pun mengalir dari hidung dan mulut Aisha, seperti ada yang menyerang nya.

"Gila!, sumpah ini gila, nggak mungkin bisa mental sendiri kalau tidak ada yang menyerang nya."

Ujar Aska yang mencari tau siapa yang menyerang Aisha.

"Ara, tolong Ara, dia butuh pertolongan kita."

Ucap Aisha yang langsung pingsan saat itu juga.

Rey dan teman-teman nya pun langsung menbawa tubuh Aisha ke dalam kamar nya, segala upaya mereka lakukan agar bisa menyadarkan Aisha.

"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada Aisha, jiwanya mungkin saja keluar dari tubuh nya."

Jawab Sean yang berbicara dengan nada yang ketakutan.

"Sean!, lu ngomong apa?, kita semua nggak ngerti."

Tanya Rey yang juga ikut panik.

Ternyata benar, apa yang dikatakan Sean terjadi pada Aisha.

Aisha pun bangun dan melihat jika dirinya berada di tempat yang berbeda.

"Gua dimana, kemana mereka semua."

Ucap Aisha yang mencoba mencari keberadaan teman-teman nya.

Ternyata Aisha berada dalam dimensi lain, dimana dia hanya melihat makhluk halus yang berdatangan silih berganti kearah nya.

"Apa ini dimensinya?, apa ini yang dikatakan oleh Sean?."

Ucap Aisha yang berbicara sendiri.

Merasa jika dirinya berada di dimensi lain, Aisha pun berusaha untuk mencari keberadaan Ara, Aisha yakin jika Ara terkurung di dalam nya.

"Ara!, Ara dimana kamu?."

Teriak Aisha yang justru membuat makhluk halus yang berada di sana datang ke arah nya.

"Bukan!, bukan kalian!, aku mencari Ara!."

Teriak Aisha yang mencoba berlari tanpa tujuan.

Disaat itulah, Ara pun memanggil nya.

"Aisha!, cepat pergi dari sini!."

Teriak Ara yang menyuruh Aisha pergi.

"Tidak Ara!, aku akan membawa kamu kembali."

Jawab Aisha yang justru mendekati Ara.

"Pergi!, jangan sekarang Sha, kamu tidak akan bisa."

Teriak Ara yang melihat ke arah pintu dan mengangguk kan kepala nya.

Tapi Aisha tetap saja ingin membawa Ara keluar, dan benar saja, kini banyak makhluk halus yang datang dan menyerang Aisha.

Aisha pun terkejut saat melihat Ara yang dikelilingi oleh tujuh kepala manusia, dan tubuh tanpa kepala itu pun, juga langsung menyerang Aisha.

"Aisha lari!, keluar dari pintu, ini bukan tempat kamu Sha!."

Teriak Ara yang terlihat sedang di serang oleh kepala yang mengelilingi nya.

Aisha pun terus berlari, dan tanpa sadar, dia menabrak sosok hitam besar sehingga membuat nya terjatuh dan ditarik oleh hantu tanpa kepala.

"Aisha!, pura-pura tidak melihat meskipun kamu melihat nya, berjalan lah perlahan dan ikuti kata hati."

Terdengar suara Sean yang menyuruh nya berpura-pura tidak melihat apa yang ada dihadapan nya.

"Aku tidak melihat apapun, aku ingin pulang."

Ucap Aisha yang mencoba melepaskan kaki nya dari tangan hantu tanpa kepala.

Akhirnya, Aisha pun berhasil menggapai pintu yang dimaksud oleh Ara, dan Aisha pun kembali berpura-pura tidak melihat Ara yang terlihat sangat menyedihkan.

Saat Aisha membuka pintu itu, Aisha pun kaget saat dirinya terbangun kembali dan berada di tengah teman-teman nya yang terlihat panik.

"Oh my God, akhirnya lu bisa keluar Sha."

Ucap Sean yang langsung memeluk tubuh Aisha.

Rey pun hanya terdiam, dia sadar jika Aisha lebih membutuhkan Sean saat ini, karena Aisha bisa mendengar suara Sean yang menyuruh nya untuk kembali.

"Ara!, gua lihat Ara!, dia di kelilingi kepala tanpa tubuh, dan tubuh itu juga yang sempat mengejar dan menyerang gua."

Ucap Aisha yang masih terlihat ketakutan.

"Sha, apa lu denger suara Sean?."

Tanya Adit yang bertanya pada Aisha.

"Iya, gua denger suara Sean, Sean menyuruh gua untuk berpura-pura tidak melihat apapun."

Jawab Aisha sama persis dengan apa yang diucapkan oleh Sean saat Aisha pingsan.

"Semua ini pasti ada hubungan nya sama lu!."

Tanya Rey yang berpikir jika Sean tahu sesuatu.

"Ini tidak ada kaitannya dengan orang yang tidak percaya hantu, jadi lu nggak perlu takut."

Jawab Sean pada Rey.

"Persetan dengan hantu, gua baru tahu kalau itu memang ada, apa gua salah?."

Teriak Rey yang kini percaya jika hantu itu ada.

"Tenang Rey, tidak semua orang bisa melihat nya, mungkin Aisha contohnya."

Ujar Aska yang tidak jadi berangkat bekerja.

Saat itu, Aisha pun masih memikirkan Ara, merasa bersalah karena tidak bisa membawanya kembali.

"Apa yang harus gua lakuin sekarang?, bagaimana bisa melepaskan Ara sendirian."

Ucap Aisha yang masih terus berbicara tentang Ara.

"Tenang Sha, gua tahu, ini memang berat, tapi gua yakin, lu pasti bisa."

Jawab Sean yang percaya jika Aisha mampu melepaskan jiwa Ara.

Singkat cerita, mereka pun akhirnya kembali ke rumah masing-masing, mereka pun menitipkan Aisha pada Aska, dan mereka pun sudah mendapatkan kabar jika besok, mereka sudah bisa kembali bekerja.

Semua kejadian masih normal jika diluar pabrik, Aisha bisa melakukan hal yang biasa dia lakukan jika dia tidak terlalu memikirkan Ara, hal itu terjadi karena Aisha yang terus menerus memikirkan Ara, hingga membuat nya masuk dalam dimensi lain.

Keesokan harinya, Aisha pun kembali bekerja seperti biasanya, dia pun langsung berlari menuju balkon tempat biasa bertemu dengan Ara.

"Ara, dimana kamu?, jangan bercanda Ra."

Ucap Aisha yang memanggil Ara.

Hingga lima belas menit berlalu, Aisha pun tidak bisa menemukan Ara yang biasa menemui nya.

Aisha pun dibuat tidak nyaman, merasa kehilangan sosok yang paling dia tunggu, Aisha pun berpikir jika apa yang terjadi pada Ara, sama seperti dengan yang dia temukan dalam mimpi nya.

1
putri cobain 347
Semangat up buat nulis, semangat juga buat yang baca
putri cobain 347
seru

lanjutkan semangat menulis dan berkarya selalu
putri cobain 347
thanks yang udah mau mampir, jangan lupa like komen dan subscribe nya kak🙏🙏
Author GG
sampai sini dulu, nanti balik ..
putri cobain 347: thanks kak, sehat dan sukses selalu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!