NovelToon NovelToon
Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Keluarga / Persahabatan / Angst
Popularitas:508
Nilai: 5
Nama Author: ATPM_Writer

Agnes menjalani kehidupan yang amat menyiksa batinnya sejak kelas tiga SD. Hal itu terus berlanjut. Lingkungannya selalu membuat Agnes babak belur baik secara Fisik maupun Psikis. Namun dia tetap kuat. Dia punya Tuhan di sisinya. Tapi seolah belum cukup, hidupnya terus ditimpa badai.

"Bagaimana bisa..? Kenapa Kau masih dapat tersenyum setelah semua hal yang mengacaukan Fisik dan Psikis Mu ?" Michael Leclair

"Apa yang telah Dia kehendaki, akan terjadi. Ku telan pahit-pahit fakta ini saat Dia mengambil seseorang yang menjadi kekuatanku. Juga, Aku tetap percaya bahwa Tuhan punya rencana yang lebih baik untukku, Michael." Agnes Roosevelt

Rencana Tuhan seperti apa yang malah membuat Nya terbaring di rumah sakit ? Agnes Roosevelt, ending seperti apa yang ditetapkan Tuhan untuk Mu ?

Penasaran ? Silakan langsung di baca~ Only di Noveltoon dengan judul "Rencana Tuhan Untuk Si Pemilik Luka"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATPM_Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Bantuan sudah datang. Feliks, Theresia, Brigida, Miki, dan Andra selaku dokter.

Yang lainnya terkejut dengan yang terpapar di depan mata Mereka, namun Andra tidak memiliki waktu lebih. Cukup melihat kondisi Agnes dan bagaimana Michael duduk sambil menjaga jarak, Andra sudah bisa menarik kesimpulan.

Dengan cekatan, Andra menyuntikkan penenang dan bertanya beberapa hal untuk menarik kesadaran Agnes. Tangannya dengan lincah mengukur detak jantung, dan kondisi lainnya.

“Haah... Haah..”

“Sssttt... Kau sudah tenang sebelumnya, dengan penenang yang baru Ku suntikan, Kamu akan semakin terkendali. Percayalah, Kau aman bersama Kami. Kau sudah boleh tidur.”

Sebelum kesadarannya di telan kegelapan, Agnes masih menoleh pada Michael. Suara Andra pun terdengar.

“Michael, Kau sudah boleh mendekat. Tubuhnya memberi reaksi bahwa Dia merasa lebih nyaman jika Kau bersama Nya.”

Debaran jantung nya perlahan terkendali usai perkataan itu keluar. Agnes pun ditelan kegelapan dengan perasaan tenang.

“Michael, Kau ikut dengan Ku ke rumah sakit.” Tutur Andra sambil memasukkan kembali alat-alat medis yang Dia pakai.

“Tidak. Aku akan mengurus pria brengsek itu—“

“Pergilah ke rumah sakit, Michael.” Ucap Feliks.

“Tapi—“

“Kau tidak dengar perkataan Andra barusan ? Agnes merasa lebih aman saat Kau berada di sisi nya. Lalu bagaimana saat Dia sadar dan Kau tidak ada di sana ? Kita belum tau kejadian ini menorehkan trauma yang seperti apa, jadi jangan buat situasi nya lebih keruh. Soal bajingan yang tengah terkapar itu, biar Ayah yang urus.”

“Kau dengar itu Michael ? Sekarang bawa Agnes ke mobil. Aku yang akan mengemudi.”

“Sayang, pergilah bersama Michael dan Andra. Aku akan menyusul setelah menangani masalah di tempat ini.” Tutur Feliks pada Sang Istri.

“Baiklah. Tolong jangan lakukan apapun yang ekstrim terlebih dahulu. Mari tunggu Agnes bangun, Dia pasti memiliki keputusan tersendiri. Kita tidak tau bagaimana keputusan Kita mempengaruhi kehidupannya.”

“Baik. Aku tidak akan berlebihan.”

“Brigida, Ku ijinkan kau membawa Motor Michael.”

“Baik—Eh ? Bagaimana Om Feliks tau—“

“Sudahlah. Ini bukan situasi yang tepat untuk menjelaskan.”

Semuanya turun ke bawah. Meninggalkan Penthouse yang masih di huni oleh Feliks dan Charles.

Brigida sudah duduk di atas motor. Saat kunci masih mengudara, suara seseorang mengagetkan nya.

“Aku yang akan membawanya.”

“Kak Miki ? Lebih baik Kau dengan mobil saja.” Tolak Brigida mentah-mentah.

“Haah, mobil sudah penuh.”

“...” Brigida terdiam dan berpikir. Andra mengemudikan mobil, Theresia di sebelahnya, dan Michael pasti memberikan posisi nyaman pada tubuh Agnes yang tidak sadarkan diri. Sudah pasti Miki tidak memiliki tempat untuk duduk.

“Haah, apa Kak Miki tidak keberatan jika Ku bonceng ?”

“Sangat keberatan!”

“Baiklah baik.” Brigida menurut dan berpindah tempat duduk.

Miki langsung duduk dengan nyaman dan menyalakan mesin motor.

“Ku kira Kak Miki akan menemani Om Feliks di sini.”

“Tidak, terimakasih. Aku tidak ingin melihat sesuatu yang selama ini tidak ingin Om Feliks tunjukan pada keluarga Nya.”

“Maksudnya ?”

“Kau masih terlalu kecil untuk mengetahui hal ini. Aku dan Michael yang mengetahui fakta ini saja berusaha untuk melupakannya.”

“Baiklah, Aku tidak akan mengganggu ranah orang dewasa Kalian,” cibir Brigida.

“Pegangan. Aku akan melaju dengan kecepatan tinggi.”

“Oke.”

Brigida memeluk Miki dengan kuat. Toh Dia memang sudah terbiasa seperti ini. Sayangnya Brigida tidak bisa melihat senyum yang tertoreh karena tindakannya.

...***...

Beberapa jam kemudian, Mereka sudah tiba di rumah sakit dan Agnes mendapatkan penanganan terbaik.

Berbagai macam tindakan dilakukan untuk mendapatkan jawaban pasti tentang bagaimana kondisi tubuh Agnes saat ini.

Pukul delapan malam, tubuh Agnes sudah dalam kondisi stabil.

“Argh!” Teriak Agnes sedetik usai matanya terbuka.

“Hei tenanglah,” tutur Michael panik dan langsung berdiri saat melihat tubuh Agnes kejang-kejang.

Atensi Mereka bertemu, Michael kembali berucap.

“Kau sudah berada di rumah sakit. Ibu dan Brigida sedang mencari makan. Hanya Aku di sini. Apa mau Ku panggilkan Andra ? Dia dokter yang menangani Mu tadi.”

Tubuh gemetaran dan nafas yang tidak teratur perlahan kembali normal. Sosok Michael, penjelasannya, dan tatapan teduh yang Dia berikan berhasil membuat Agnes tenang.

“..Tidak.” Jawab Agnes menolak tawaran Michael untuk memanggil Andra.

Kelopak mata Agnes masih terasa berat. Dia ingin kembali tidur, namun masih merasa gelisah entah pada apa.

“Tangan.. Genggam tangan Ku Michael,” pinta Agnes tak bertenaga.

“Baik. Merasa lebih tenang sekarang ?” Ucap Michael setelah menggenggam tangan Agnes dan menyalurkan kehangatan.

“Emm.. Tetaplah seperti ini.” Pinta Agnes dengan pandangan yang semakin tidak jelas.

“...” Agnes tertidur dengan Michael yang berjaga di sisi nya.

Michael terdiam menyaksikan Agnes yang sudah tertidur kembali. Ada rasa lega karena Agnes bisa merasa aman karena diri nya. Perlahan, Michael mendekatkan keningnya dan menyentuh tangan Agnes yang Dia genggam.

“Syukurlah bedebah itu tidak sampai melakukan hal yang Ku takutkan. Jika hal itu terjadi, entah bagaimana reaksi Mu saat sadar nanti. Tenang saja, jejak kemerahan itu akan hilang saat Kamu sudah bangun kembali. Tidak akan kubiarkan mata Mu sakit karena keberadaan jejak itu.”

...***...

Di sisi lain, Feliks tengah memangku Kaki dengan dua Sekretaris yang kini berdiri di belakang Nya. Charles sudah bangun dan di duduk kan dengan tangan yang di ikat kebelakang.

“Tuan Feliks Lecllair ? Kau.!! Kau pikir Ayah Ku akan diam saja saat mengetahui perbuatan Mu ini ? Tunggu, apa Pria tadi anak Mu ? Akan ku adukan pada Ayah dan Ibu, Kita lihat saja perhitungan apa yang akan Kami berikan—“

Bukhh!!

Satu bogem mentah memotong perkataan Charles. Itu pukulan dari Feliks. Umur tidak menghalangi dirinya dalam mengeluarkan tenaga.

“Haahh.. Aku sudah keluar dari dunia yang memakai kekerasan, Nak. Jangan buat Aku untuk melakukan hal yang tidak pernah Kau pikir kan sebelumnya.” Tutur Feliks kembali duduk.

“Philip, sudah Kau temukan hal yang Ku pinta ?”

“Sudah, Tuan Feliks. Saat ini Tuan Antonio Eklet sedang bertarung dengan beberapa pengusaha dalam memenangkan sebuah tender raksasa.” Tutur salah satu sekretaris, Philip, sambil memainkan jemari di Ipad yang bertengger di lengan.

“Peluang kemenangan ada pada pihak siapa ?”

“Pada Tuan Antonio Eklet, Tuan Feliks.”

“Key, dapatkan Tender raksasa itu.” Tutur Feliks sambil melirik Sekretaris satu nya.

“Baik Tuan Feliks.” Key pun menggerakkan jemari tangan di atas Ipad nya.

“Kau tidak akan menang, Tuan Feliks. Ayah Ku sudah—“

“Haahh, Nak. Ketahuilah, bahwa berkat perkataan Istriku tadi, Aku tidak jadi memotong lidah Mu. Mematahkan kaki dan tangan Mu yang sudah berani menyentuh Nak Agnes, dan tidak memotong batang kotor Mu yang menjadi sumber masalah. Aku sungguh tidak bermain-main dengan perkataan Ku.”

Tekanan yang Feliks berikan dari sorot Matanya membuat Charles tidak berkutik sedikitpun.

“Tuan Feliks, Aku berhasil mendapatkan Tender itu.” Tutur Key sambil memejamkan mata nya.

“Apa ?!” Charles tertegun.

“Hem.. Cepat juga. Bagaimana Kau melakukan Nya ?”

“Menawarkan uang 10 kali lipat dari nominal yang di tawarkan oleh Tuan Antonio Eklet.”

“Bagus.”

“Tuan Feliks, empat orang sewaan itu sudah datang.” Sambung Philip.

“Persilahkan mereka masuk.”

Philip pun membuka pintu, dan empat Pria berbadan kekar memasuki ruangan.

“Key,” tutur Feliks dan membuat Sekretarisnya itu mendekat pada tubuh Charles.

“Apa.. Kau mau apa..” ucap Charles gugup lantaran mendapat firasat tidak enak.

Key membuka paksa mulut Charles, dan membuatnya meneguk pil yang sama yang Dia berikan pada Agnes.

“Apa.. Tadi itu apa—“

“...” Key terdiam namun tersenyum tanpa emosi. “Pil yang Kau beli beberapa saat yang lalu.” Jawab nya dan kembali berdiri di belakang Feliks.

“Nak, dari pada memberikan pelajaran ekstrim berupa kekerasan, lebih baik membuat Mu merasakan bagaimana jika diri Mu di setubuhi dengan paksa. Kau harus di tarik paksa kedalam situasi yang ingin Kau ciptakan sendiri, dengan begitu baru Kau tau rasanya menjadi korban pelecehan. Selamat bersenang-senang.” Ucap Feliks mengakhiri obrolan dan pergi meninggalkan ruangan.

Tersisa Key dan Philip yang mengobrol singkat dengan empat pria yang baru masuk tadi.

“Tuan Charles Eklet, selamat menikmati adegan panas.” Ucap Philip sambil membuka pintu.

Menyisakan Charles yang memandang Mereka dengan ketakutan, namun tidak ada rasa iba di wajah kedua sekretaris Feliks. Yang ada, Mereka dengan jelas memasang smirk sebelum pintu benar-benar tertutup, dan mendengarkan teriakan Charles yang enggan disentuh oleh Pria-pria tadi.

“Selamat mencicipi karma Mu, Tuan manja.” Batin Key dan Philip bersamaan.

Mereka berdua pun meninggalkan Penthouse dengan mobil yang sama. Sedangkan Feliks sudah pergi duluan ke rumah sakit beberapa detik yang lalu.

...***...

Jangan lupa like dan komen, ya. Thank you so Much Darling~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!