NovelToon NovelToon
Membalas Sakit Hati Ibu

Membalas Sakit Hati Ibu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Suami Tak Berguna
Popularitas:911.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kim Yuna

Sinta tidak tahan lagi dengan perlakuan tidak baik dan semena-mena oleh Ayah dan keluarganya, terlebih mereka selalu menghina Ibunya.

Sinta yang awalnya diam saja, sekarang tidak lagi. Dia akan membalas sakit hati Ibu nya kepada orang-orang yang sudah menolehkan luka di hati Ibu.

Apa yang akan Sinta lakukan untuk membalaskan luka sakit hati sang Ibu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 2 Melawan Ayah

"Bu!." panggil seseorang dan kemudian kami berdua menoleh ke arah pintu.

"Astaghfirulloh Bayu, apa yang terjadi dengan wajahmu?." tanya Ibu berlari menghampiri adikku yang bernama Bayu.

"Tidak apa-apa kok Bu, biasalah kenakalan remaja yang memberontak Ayahnya. Memangnya Kak Sinta saja yang sakit hati melihat Ibu di perlakukan seperti itu, Aku sebagai anak laki-laki merasa gagal karena tidak ikut melawan tadi." Jawab Dimas yang tahun ini akan masuk SMK.

"Ya Allah Nak harusnya kamu tidak melakukan ini. Wajahmu pasti sakit, sini Ibu obati tapi lain kali kamu jangan seperti ini lagi Bayu." Ibu menasehati Bayu sambil mengobati wajah yang cukup banyak luka.

"Isshhh...." ringis Bayu saat Ibu menekan kain basah pada luka di wajahnya, pasti sakit. Kasihan Adikku.

"Bu, Sinta mau tanya sesuatu pada Ibu deh. Kenapa keluarga Ayah sangat membenci Ibu dan bahkan Ayah tidak membela Ibu?." akhirnya aku memberanikan diri bertanya kepada Ibu, walaupun sebenarnya aku sudah menduga dengan jawaban Ibu. Tapi aku ingin mendengar langsung dari mulut Ibu.

Ibu menatap mata ku dengan lekat, seperti ada keraguan yang tersimpan di hati Ibu untuk bercerita.

"Intinya karena Ibu bukan dari keluarga berada. Dan Ibu juga yatim piatu dan berasal dari kampung. Itulah alasan keluarga Ayah mu tidak menyukai Ibu."

"Tapi kenapa Ayah tidak membela Ibu melihat Ibu di perlakukan seperti itu. Harusnya sebagai seorang suami harus bisa melindungi istrinya. Tapi Ayah?.... Untuk apa Ayah menjadi suami jika tidak bisa melindungi istrinya." sanggahku dengan nada emosi. Emosi ku sekarang seakan meledak saat mengingat-ngingat segala perlakuan buruk mereka pada Ibu. Saat itu aku masih kecil dan tidak bisa melawan, tapi sekarang aku tidak akan tinggal diam.

"Entahlah dulu padahal Ayahmu sangat mencintai Ibu. Bahkan Ayahmu rela menentang Ibu nya agar tetap menikah dengan Ibu. Namun Ayah mu berubah sejak Om Zainal menikah dengan Tante Adel menikah. Sejak itu Ayahmu mulai temperamen pada Ibu entah apa alasannya, Ibu tidak tahu." Jawab Ibu.

Brakkk....

"Kamu jangan mencoba mendokrin otak anak-anakku dengan sengaja menanamkan kebencian padaku. Ibu macam apa kamu Saripah?." tiba-tiba saja pintu di tendang dengan keras oleh Ayah.

Saat aku melihat wajah Ayah sangat babak belur, bahkan matanya memerah seperti terkena pukulan.

Wajah Ayah kenapa?.

"Ibu sama sekali tidak mendokrin aku untuk membenci Ayah. Kelakuan Ayah yang selama ini membuatku dan Bayu membenci Ayah. Ayah pikir Ayah sudah memberikan contoh yang baik untukku dan juga Bayu?." hardikku kepada Ayah, mungkin urat leher ku sepertinya akan keluar jika berbicara dengan Ayah.

"Jaga nada bicara mu Sinta. Aku ini Ayahmu. Jadi kamu harus hormati aku." Sergah Ayah yang bersiap melayangkan tangan ke arah ku.

"Apa Ayah ingin menamparku?, Silahkan tampar!, tapi jika sampai lengan Ayah menyentuh pipiku. Akan aku pastikan jika nanti Ayah sudah tua dan mulai sakit-sakitan. Aku akan membiarkan Ayah mati kesepian di hari tua." ancamku pada Ayah. Mendengar itu Ayah menurunkan tangannya.

"Hebat sekali kamu Ipah mendidik anak perempuan mu menjadi sok jagoan dan anak laki-laki mu menjadi tukang pukul. Dan lebih parahnya lagi anak laki-laki mu ini memukul Ayah nya sendiri. Aku menyesal karena telah menikahi mu, ternyata benar apa yang di katakan Ibuku, bahwa menikahi perempuan kampung yang tidak berpendidikan itu akan menjadi malapetaka." ujar Ayah panjang lebar menghina Ibu.

"Jangan berbicara seperti itu pada Ibuku!. Mungkin saja dalam hati yang paling dalam justru Ibu yang menyesal telah menikah dengan laki-laki brengs*k macam Ayah. Seorang suami yang tidak bisa melindungi dan menjaga keluarganya sendiri." timpal Bayu, bahkan luka di wajahnya sama sekali tidak membuat dia kesakitan ketika berbicara setengah berteriak seperti itu.

"Kurang ajar, mulai besok tidak ada lagi uang jajan dan jatah makan untuk kalian. Kalian pikirkan saja sendiri bagaimana kalian bisa makan besok.!" ucap Ayah seraya masuk ke dalam kamar dan menutup nya dengan sangat kencang.

Aku, Ibu dan Bayu saling pandang dan terdiam sejenak.

"Bu, sebaiknya kita pergi saja dari sini. Aku rasa untuk tetap tinggal di rumah ini apalagi berdekatan dengan Nenek, itu bukan pilihan yang bagus, hidup kita pasti selamanya tidak akan pernah tenang." Aku mencoba memberi usul kepada Ibu untuk meninggalkan rumah ini dan lebih baik hidup mengontrak bersama.

"Ada satu hal besar yang harus Ibu pertahankan, Ibu harus bersabar sebentar lagi, yang harus kita pikirkan sekarang adalah bagaimana kita bisa bertahan hidup di rumah ini tanpa pemberian apapun dari Ayahmu." Jawab Ibu dengan kekeh ingin terus tinggal di rumah ini. Aku bingung dengan ucapan Ibu seperti ada satu hal yang Ibu sembunyikan dari ku dan juga Bayu.

"Aku tidak mau tinggal di sini kalau Ibu masih diam saja di tindas Ayah dan keluarganya. Aku lebih baik tinggal di kolong jembatan daripada melihat Ibu di tindas dan terluka hatinya." tolakku para Ibu, apalagi aku dan Bayu harus pergi sekolah. Jadi aku tidak bisa memantau Ibu 24 jam full.

"Ibu berjanji demi kalian. Ibu akan melawan Ayah dan keluarganya. Tapi kalian juga berjanji pada Ibu juga. Kalau kalian harus sekolah yang betul, jangan sampai karena masalah ini kalian jadi tidak fokus sekolah." sanggah Ibu berjanji pada kami.

"Aku berjanji, jika aku melihat progres Ibu berani melawan Ayah dan keluarganya, maka aku dan Bayu akan semangat bersekolah dan semangat mengejar cita-cita." ujar ku. Akhirnya kami bertiga pun berpelukan, lebih tepatnya aku dan Bayu yang memeluk Ibu.

"Oh iyah Bu, Sinta punya tabungan, tidak banyak sih. Tapi seperti nya cukup untuk di jadikan modal usaha." ujar ku memberitahu Ibu.

"Bayu juga punya tabungan kok Bu untuk tambah-tambah, tapi kira-kira usaha apa yah?." tanya Bayu pada kami.

"Ya ampun itu kan tabungan kalian, sebaiknya simpan saja. Ibu juga ada sedikit tabungan kok dari sisa uang pemberian Ayah kalian berikan." tolak Ibu menolak uang pemberian kami.

"Biar nggak banyak juga, Ibu jangan nolak yah!. Ini sebagai bukti bakti kami pada Ibu." Sahutku menyakinkan Ibu dan pada akhirnya walaupun ada sedikit perdebatan, Ibu pun setuju dan menggunakan uang tabungan kami.

Selanjutnya aku dan Bayu ke kamar masing-masing untuk mengambil celengan. Lalu kami kembali ke tengah rumah untuk menemui Ibu.

"Ayo Bayu kita pecahkan sama-sama supaya asyik." Bayu pun setuju lalu memecahkan celengan bersama.

Pyarrrrr

.

.

.

Bersambung....

1
🍁Angela❣️
knp gk pisah aja sih
🍁Angela❣️
nah gila selingkuh sama adik ipar
🍁Angela❣️
makanya jangan pilih kasih
Lina Suwanti
nama adiknya Sinta, Bayu atau Dimas?
Lina Suwanti
mampir kak,, penasaran sm perjuangan Sinta membela ibunya
🍁Angela❣️
bagus bu lawan terussss
🍁Angela❣️
anak yang berbakti 😍😍😍
AXYs
Yeeesssds 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
Omah Tien
bagus cerei aja buat apa ounya istri ko medukung
Ruzita Ismail
Luar biasa
Faridah
kelga aneh bejad smua
Faridah
otaknya pada miring
Faridah
smga terkuak betulan
Faridah
Luar biasa
Faridah
Biasa
Faridah
jdi ikut geram sama bini kok gak peka ya
Faridah
jdi istri jagn terlalu kalem juga
Iwan Iwan
iya kan ayah nya itu mang suka sama tente adel kan suami nya lagi kerja di luar kota jadi nya tante adel itu senekan nya aja ambil suami kaka ipar nya sendiri kaya perempuan gk moral gitu tante adel nya
Faridah
smga zainal cepat memergokinya
Faridah
mantap thor.... semngat membacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!