NovelToon NovelToon
Secreet Mission With You

Secreet Mission With You

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:25.2k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Pertemuan tanpa sengaja, membawa keduanya dalam sebuah misi rahasia.

Penyelidikan panjang, menyingkap tabir rahasia komplotan pengedar obat terlarang, bukan itu saja, karena mereka pun dijebak menggunakan barang haram tersebut.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Akankah, Kapten Danesh benar-benar menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#11. Rumah Yang Terasa Asing•

#11

Suasana Mall ramai dipadati pengunjung seperti hari hari biasanya, seorang wanita dengan penampilan casual, bahkan celana jeans yang ia kenakan tampak sengaja dibiarkan sobek di bagian lutut kiri, serta memperlihatkan pahha kanannya.

Ia memakai kaos hitam serta kemeja polos sebagai luaran, topi baseball menutupi kepala serta rambutnya yang minimalis. Wanita itu memasuki salon langganannya untuk mencuci wig yang setiap hari ia pakai. 

“Selamat datang, Nona Dhera.” Seorang pegawai salon menyambut ramah kehadirannya. 

“Siang juga,” jawab wanita yang bernama Dhera tersebut. Ia mengangsurkan paperbag berisi wig miliknya.

“Biasa, Mbak, day clean bulanan,” ujarnya dengan senyum ramah.

“Baiklah, serahkan pada kami, dijamin kembali harum berkilau seperti rambut asli. Silahkan berkeliling, atau barangkali mau perawatan dahulu, selagi kami mencuci wig-wig Anda.”

Karena Dhera tak begitu peduli dengan penampilan, maka ia pun menggeleng seperti biasa, parasnya memang sudah cantik secara alami, jika ditunjang make up, penampilannya semakin terlihat sexy menggoda, seperti ketika ia mengenakan gaun merah malam itu.

Sambil menunggu, seperti biasa Dhera memesan segelas juice sambil membolak-balik majalah fashion terbaru yang memang disediakan pemilik salon untuk para pelanggannya. Para pengunjung salon yang rata-rata wanita sosialita kelas atas, sangat menyukai fashion terbaru, seputar make up, pakaian, serta perhiasan. Karena itulah, pemilik salon mencoba memfasilitasi hal itu, karena saat ini sangat jarang sekali orang yang berlangganan majalah, karena semuanya sudah ada di dalam ponsel masing-masing. 

Tengah sibuk membolak-balik halaman majalah, dari balik kaca transparan ruang tunggu, tatapan Dhera tiba-tiba mengarah ke arah para pengunjung mall yang berlalu-lalang siang ini. Hari ini bukanlah hari libur, namun tetap saja mall cukup ramai pengunjung.

Seorang wanita berjalan pelan melewati salon tempat Dhera berada, ia membawa banyak paperbag serta menoleh ke segala arah, seperti sedang mencari-cari seseorang.

Dalam hati, Dhera merasa kasihan karena wanita itu nampak kepayahan membawa barang-barangnya. Ketika Dhera hendak berdiri dan memberi bantuan, seseorang yang sepertinya sedang berjalan terburu-buru menabrak wanita tersebut, namun ia hanya meminta maaf kemudian berlalu pergi, tanpa berniat membantu membereskan paperbag yang berjatuhan.

Dhera keluar dari salon dan menghampiri wanita tersebut, paperbag yang sekilas Dhera tahu berisi banyak pakaian untuk pria itu ia kumpulkan, kemudian diserahkannya pada wanita tersebut.

“Terima kasih, Nona,” ucap mommy Bella. Yah, wanita itu adalah mommy Bella, yang kebetulan sedang mengunjungi salah satu outlet Jewelry Star, sekaligus ia janji bertemu dengan putranya yang kini sibuk menjadi mahasiswa gadungan. 🤣

Dhera tersenyum ramah, “Apakah, Bibi sedang menunggu seseorang? Kulihat Bibi sedang berjalan seperti orang kebingungan.”

Mommy Bella tertawa kecil, “Bukan kebingungan, tapi Bibi sedang menunggu Putra Bibi.”

Dhera ikut bernafas lega mendengarnya, “Ah, syukurlah.”

“Oh iya, kamu sendiri sedang apa?” Tanya mommy Bella.

“Sedang menunggu …”

Belum sempat Dhera menyelesaikan kalimatnya, mommy Bella sudah memotong pembicaraannya. “Ah, baguslah, kita sama-sama menunggu, bagaimana jika Kamu temani Bibi makan siang. Terlalu membosankan jika kita menunggu tanpa kudapan yang mengenyangkan.” Dengan penuh semangat, mommy Bella menggiring Dhera menuju pintu restoran yang berada tak jauh dari salon.

Mendapat ajakan dadakan tersebut, Dhera merasa sedikit gugup, namun ia juga tak sanggup menolak ajakan dari wanita yang baru pertama kali ditemuinya tersebut.

Setelah membawa nya ke restoran, mommy Bella sengaja memilih kursi strategis agar bisa melihat kedatangan Danesh. Namun Dhera juga dibuat terharu ketika mommy Bella memberinya kebebasan memilih menu yang ia inginkan. Kenapa orang lain memperlakukannya sedemikian hangat, sementara ia tak pernah mendapatkan perlakuan hangat tersebut dari ibu kandungnya sendiri.

“Kenapa sendirian? setahu Bibi, para gadis seusiamu sibuk bepergian bersama teman-teman mereka, apalagi pergi ke salon.” Usai memesan makanan, mommy Bella mulai membuka percakapan. 

“Aku, tak punya banyak teman, lagi pula mayoritas teman-temanku sudah menikah. Jadi mereka sibuk dengan kehidupan masing-masing,” jawab Dhera. 

Mendengar jawaban Dhera membuat wajah mommy Bella semakin suram, “Senangnya jika Putra Bibi memiliki keinginan seperti teman-temanmu,” gumam Mommy Bella.

Dhera membungkam mulutnya yang dirasa sudah lancang bicara, “Eh, maafkan aku, Bi.” 

“Ah, Kamu sama sekali tak salah bicara. Bibi saja sudah berkali-kali putus asa dengan pilihan hidupnya.” Mommy Bella berucap dengan wajah sendu. “Kamu pikir, kenapa Bibi melakukan semua ini?” Tanya mommy Bella sementara jari telunjuknya menunjuk ke arah deretan paperbag berisi pakaian, serta celana pria. “Tentu saja karena Putra Bibi enggan menikah, padahal usianya sudah lebih dari 30 tahun. Jika dia sudah menikah, tentu yang melakukan semua ini adalah istrinya, bukannya Bibi.”

Dhera hanya tersenyum canggung, ia bisa memahami perasaan wanita di hadapannya, namun tidak cukup mengenal untuk bisa turut bersimpati. “Ngomong-ngomong, jika putra Bibi berusia 30 tahun, walau belum menikah tapi Aku rasa seharusnya Dia bisa mengurus dirinya sendiri.”

“Seharusnya memang begitu, tapi si Bodoh itu lebih sibuk mengurus pekerjaan, ketimbang mengurus dirinya sendiri. Dia bahkan tak peduli ketika pakaiannya terlihat lusuh, dan bolong sana-sini mirip seperti pakaian tukang kebun.” 

Waiters datang, membawakan makanan yang mereka pesan 20 menit yang lalu, “Ayo, silahkan dinikmati.” Dengan senyum mengembang, Mommy Bella mempersilahkan Dhera menikmati hidangan. “Lain kali, jika kita bertemu lagi, jangan ragu untuk menyapa Bibi, Yah? Kebetulan Bibi memiliki sebuah Toko Emas di Mall ini, jadi Bibi cukup sering datang ke tempat ini.” 🤧

Dhera hanya mengangguk dengan senyum terbaiknya, kendati hanya sebuah formalitas. Tapi entah kenapa hari ini ia penurut sekali, padahal biasanya ia selalu mendobrak aturan yang umum berlaku. 

Keduanya tersenyum, sesekali tertawa keras di sela-sela menikmati makan siang. Tanpa mereka sadari, seorang pria muda menatap keduanya dari jarak jauh. Dalam hati ia bertanya-tanya, dengan siapa gerangan sang Mommy, dan kenapa terlihat akrab sekali?

“Apa jangan-jangan, Mommy sengaja memintaku datang agar Aku berkenalan dengan Gadis itu?” tanya Danesh dalam hati. 

Danesh pun mengeluarkan ponselnya, terpaksa ia mengatakan bahwa ia sedikit terlambat karena ada urusan mendesak. Danesh masih merasa jengah jika mommynya terus mencoba mengenalkannya dengan seorang gadis, kendati usianya sudah sangat matang dan dewasa. 

•••

Mobil merah itu memasuki pekarangan sebuah rumah mewah, rumah yang bagi Dhera tak layak disebut sebagai tempat untuk pulang. Karena ia selalu merasa diasingkan di tempat ini, lebih terasing jika dibandingkan tempat asing sekalipun. 

Tatapan dingin langsung menyambut kedatangan Dhera, wanita paruh baya itu menyambutnya, namun sama sekali tak ada senyum di wajahnya. 

“Ibu sudah memintamu untuk datang tepat waktu, agar kita bisa pergi ke makam bersama-sama. Apakah itu terlalu sulit bagimu?!” tanya wanita itu. 

“Maaf, Bu, aku agak sibuk hari ini.”

Wanita itu melepas belitan tangannya sendiri, ia berdiri dan berjalan mendekat ke arah Dhera. “Apa katamu? Sibuk? Sejak dulu kamu selalu menjadikan kesibukan sebagai alasan? Apakah hanya kamu satu-satunya agen rahasia yang bertugas di perbatasan negara ini?” Nyonya Rita mendadak naik pitam mendengar alasan yang Dhera kemukakan. 

1
Rahmawati
aduh si sia perjuangan Bastian dan rara, buktinya dirampas lagi sama anak buah madam vivi
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
makin tegang thor,gk sabar nunggu up selanjutnya
Rahmawati
deg deg an takut Bastian ketahuan sm baldi
Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸
ini jgn2 si rocky kakeknya baldi ya?
Bunda Aish
duh 😬😬😬😬gagal maning... gimana ini.... 🤸
Sukhana Ana lestari
Lanjutkan thor.. maaf gk bs komen sangkin tegangnya & nyambi kerja.. sehat terus thor & ttp semangat.. Lope lope banyak banyak buat othor 🌙..
Patrick Khan
.lanjut kak.. 🥳🥳
Nar Sih
semoga misi danesh dkk mengungkap kasus yg begitu rumit ini segra selesai
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
ini kisah Danesh sm Dhera bnr2 nguji adrenalin,jd gk sabar baca saat mrk udh nikah.
Deuis Lina
waduh kak moon d gantung lagi nih,,,
Dedeh
semoga berhasil
Marsiyah Minardi
Wah duet lagi Dhera Danesh, gassss lah selamatkan Rara, Bastian
Sulis Tyawati
haahhhh... g sbr nunggu othor up lagi
Sulis Tyawati
astagaaaa thorrrr aq deg2qn tau bacanya. tkt Marco k tahuan
moon: /Sneer//Sneer//Sneer/
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga berhasil Danesh...
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semoga saja 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
good job 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul 😮‍💨
Bunda Aish
jantung ga aman nih baca cerita begini,kantuk pun bisa hilang /Facepalm/
moon: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!