"Terimakasih karena telah memberiku banyak cinta.
Terimakasih juga karena telah membuka mataku tentang sebuah arti dari pengorbanan yang sesungguhnya, semoga kamu selalu bahagia."
~YUMINZO NISIYAKI
"Tetaplah jadi gadis yang ceria,jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang menimpa orang lain jadikanlah masa lalu sebagai bekal di masa depan."
"TETAP SELALU BAHAGIA LITTLE STAR KU♡"
~ LANGIT ALASKA PUTRA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leaaa_lvnisy7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DROP
Keesokan harinya, seperti biasa Nisya sudah siap -siap ingin berangkat sekolah. Hari ini ia tidak berangkat bersama Geovan, karena Geovan sudah memberi tahu Nisya bahwa ia akan pergi bersama Daddy nya untuk sebuah urusan penting.Dan Nisya juga tidak bertanya lebih, karena itu adalah urusan pribadi seseorang.
Saat Nisya ingin menuju ke ruang makan, Ia tidak sengaja melihat koper Daddy nya dimasukkan kedalam mobil.
"Kakek..!" sapa Nisya semangat
"Pagi, cucu Kakek yang cantik" balas sang kakek tersenyum hangat
"Daddy mana kek?" tanya Nisya yang belum melihat keberadaan sang Daddy, bertepatan dengan itu, Lio masuk keruang makan dan mengecup singkat kening sang putri.
"Ada apa hm?" tanya sang Daddy lembut
"Daddy mau kemana?" tanya Nisya memerhatikan penampilan Daddy nya dari atas sampai bawah
"Daddy harus balik ke New York, ada beberapa masalah disana yang harus segera diselesaikan" bohong Lio.
"Oh, kalo gitu hati-hati Dad, Daddy harus balik dengan selamat. Promise" ujar Nisya sambil mengacungkan jari kelingkingnya
"Hmm, promise Baby" jawab Lio menautkan jari kelingkingnya juga.
Tak ada rasa curiga sama sekali, Lio yang melihat wajah Nisya yang sangat bahagia tidak tega kalau sampai ia tahu, Lio tak benar-benar mengurus masalah pekerjaan, tapi ia akan mengurus penguntit putrinya.
Nisya selama ini tidak pernah tahu, bahwa ia selalu diikuti diam-diam oleh Alec, bahkan sampai mereka sudah pindah ke Indonesia pun Alec masih saja menyewa orang untuk menguntit putrinya.
Obsesi yang ditunjukkan oleh Alec pada Nisya, mengingatkan Lio pada Aaron,orang yang sudah membunuh istrinya. Ia tidak ingin kejadian yang sama terulang lagi pada putrinya. De javu, tentu saja, Lio hanya ingin putrinya hidup bahagia dengan pria yang dicintainya dan mencintainya.
"Berapa lama Daddy pergi?" tanya Nisya di sela-sela sarapannya
"Belum tahu, tapi Daddy akan usahakan secepatnya" jawab Lio, ada rasa tak enak saat ini lagi-lagi harus membohongi putrinya.
"Kamu berangkat sama siapa hari ini?" tanya sang kakek
"Aku bawa mobil sendiri boleh ga, Dad?" tanya Nisya pada sang Daddy
"Kamu yakin, bakalan bawa mobil" tanya Lio khawatir
"Iya Daddy, Nisya mau bawa mobil sendiri, lagian udah lama juga Nisya ga bawa mobil" ujar Nisya berusaha meyakinkan sang Daddy.
"Gamau di antar supir" tawar sang Kakek.
"Ga, aku mau bawa mobil sendiri aja" tegas Nisya.
"Oke, hati-hati bawa mobilnya, jangan ngebut" ujar Lio memperingati Nisya
"Sip" ujar Nisya semangat sambil mengangkat tangannya membentuk tanda hormat.
Setelah selesai sarapan, Nisya langsung memasuki garasi mobil milik sang Daddy. Betapa silaunya mata Nisya melihat beragam macam jenis mobil yang sangat keren dan jangan lupa harganya juga sangat-sangat fantastis.
"Wih, beneran anak sultan gue" ujarnya antusias, Nisya sampai kebingungan sendiri harus memilih mobil yang mana yang akan dikendarai nya menuju sekolah.
"Ini aja deh" akhirnya pilihan Nisya jatuh pada mobil sport Ford Mustang Shelby GT350 berwarna hitam.
Nisya langsung menjalankan mobilnya menuju ke sekolah. Sesampainya Nisya disekolah, semua mata tertuju kearahnya, dan tak ketinggalan juga Bianca beserta kedua sahabatnya.
Bisik-bisik pun terdengar di seluruh penjuru sekolah, bahwa Nisya yang dirumorkan adalah putri satu-satunya keluarga Algara adalah benar. Karena mobil yang dibawa oleh Nisya adalah mobil yang dikeluarkan oleh perusahaan Amerika yang sangat terkenal, siapa lagi pemiliknya, kalau buka Arselio.
"Jadi bener, dia putrinya tuan muda Algara" bisik salah satu siswi yang sedang berada diparkiran mobil sekolah
"Iya, tu diliat dari mobilnya aja Limited edition, kan cuma pemilik perusahaan terbesar di Amerika doang yang punya tu mobil." jawab siswi satunya.
Sementara disisi lain Mario dan Alsa yang baru saja sampai, juga mendengar kasak kusuk yang sedang membicarakan tentang mobil yang dibawa oleh Nisya.
"Boy, mereka ngomongin Nisya kan?" tanya Alsa memastikan pendengarannya
"Iya, kita coba liat yuk" ajak Mario
Sedangkan orang yang sedang dibicarakan, malah asik dengan sepatu baru yang dibelikan oleh Angelyca, saat mereka shopping di mall kemarin.
"Bagus juga, selera Kak Angel" Ujar Nisya tersenyum senang melihat sepatu barunya.
Saat Nisya sedang berjalan di koridor sekolah, Bianca dan dua sahabatnya segera menghadang jalan Nisya.
"Mau kemana Lo?" tanya Bianca dengan nada tak bersahabat
Nisya menekuk kedua alisnya, merasa heran karena dari awal ia tidak mengenal ketiga gadis yang berada dihadapannya.
"Kelas" jawab Nisya acuh
"Lo belum tahu siapa kita kan?" tanya Bianca dengan sedikit nada emosi
"Emang perlu, kita kenalan" jawab Nisya polos.
"Lo, jangan sok caper disekolah ini, karena disini the most popular girl is me" tekan Bianca menunjuk kearah dirinya sendiri.
"Dan satu lagi, jangan pernah sok kenal sama Langit" peringat Bianca. Lalu dengan sengaja berjalan menyenggol bahu Nisya.
Sedangkan Nisya, masih mencerna setiap kata-kata yang diucapkan oleh Bianca tadi.Masa bodoh dengan semua peringatan, Nisya kembali melanjutkan langkahnya menuju keruang kelas.
Sampai nya didalam kelas, ia segera dikelilingi oleh seluruh siswi yang ada dikelasnya.
"Nisya, jadi kamu bukan pacar Geovan?"
"Kamu putri nya tuan Algara"
Begitu lah sebagian pertanyaan yang dilontarkan oleh gadis-gadis dikelas nya, yang membuat Nisya pusing dan sedikit sesak.
Alsa yang baru tiba di kelas bersama Mario segera menarik tangan Nisya agar bisa terlepas dari kerumunan siswi yang mendesak Nisya.
"Awas, minggir" ucap Alsa kesulitan keluar dari kerumunan itu
"Ampun deh kalian, ya. Sesak tau ga sih, pagi-pagi udah kayak wartawan aja" omel Alsa kesal.
Sementara para siswi yang tadinya berkerumun langsung segera bubar, karena tidak tahan mendengar omelan Alsa.
"Yaudah yuk duduk" ajak Alsa menarik tangan Nisya dan segera membawanya ke meja mereka, ya meja mereka, karena mereka kan duduknya berdua.
Sedangkan Mario hanya menghela nafas, melihat tingkah Alsa.
"Jadi hari ini Lo bawa mobil sendiri?" tanya Alsa kepo
"Iya, soalnya kan Geo, ga ada.Jadi aku minta nyetir sendiri sama Daddy." jawab Nisya
"My girl, aku ke kelas dulu ya" pamit Mario
"Oh, iya. Hati-hati jalan nya, mata nya jangan jelalatan,oke." balas Alsa melambaikan tangannya kearah Mario.
Sedangkan Nisya yang melihat adegan bucin pagi-pagi, hanya menggelengkan kepalanya. "Kesel juga lama-lama" batinnya yang mulai jengkel dengan kebucinan pasangan ini.
Kring~
Bel Istirahat berbunyi jaring diseluruh penjuru Venus Hight School, semua siswa siswi berbondong-bondong berjalan ke kantin untuk mengganjal perut mereka yang sedari tadi sudah keroncongan.
"Nis, yuk ke kantin. Yang lain pasti udah nunggu." ajak Alsa
"Yuk"
Mereka berdua akhirnya pergi ke kantin sekolah bersama, saat diperjalanan, Nisya ingin pergi toilet terlebih dahulu sebelum dia ke kantin.
"Alsa, Lo duluan aja deh ke kantin. Gue ke toilet dulu" ujar Nisya
"Gue temenin ya, Nis" tawar Alsa
"No, gaperlu. Lo duluan aja, gue ga lama kok" tolak Nisya.
"Ok, gue duluan ya" ujar Alsa lalu berjalan duluan menuju kantin.
Sementara Bianca dan kedua temannya, yang tak jauh berada dari sana mendengar percakapan antara Alsa dan siswi baru yang baru mereka kenal.
"Bi, gue punya ide" ujar Audrey berbinar
"Apa?" tanya Bianca bingung
Akhirnya Audrey membisikkan sesuatu kepada Bianca dan Yuna, lalu selanjutnya mereka tertawa bersama. Tak lama setelahnya, mereka diam-diam mengikuti Nisya kearah toilet wanita.
Mereka mengendap-endap supaya tidak ketahuan, Yuna kembali mengecek, apakah situasi aman.
"Gimana" tanya Audrey setengah berbisik
"Aman" balas Yuna mengangkat jari jempolnya
Sedangkan Bianca dengan perlahan, mengunci pintu toilet dari luar. Lalu segera mengambil papan yang biasa digunakan untuk memberitahu bahwa toilet sedang rusak.
Lalu mereka dengan segera pergi dari toilet tersebut. Mereka bertos ria, karena rencana mereka berhasil.
"Yes, kita berhasil" ujar Yuna antusias
"Ya, siapa suruh caper, sok-sok an mau jadi yang paling populer di Venus Hight School. Rasain, makanya jangan macam-macam sama Bianca" ujar Bianca percaya diri.
Sementara Alsa dan juga teman lainnya, sudah menunggu Nisya yang sedari tadi tidak kembali dari toilet.
"Duh.., kok si Nisya lama sih" ujar Alsa yang mulai khawatir.
"Jangan-jangan, dia diare lagi" ujar Jo blak-blakan
"As*" umpat Mario kesal
"Kita lagi makan.., Jo. Lo ngomong apaan sih" kesal Vegar mengeplak kepala Jonathan.
"Ye maaf, ga sengaja. Suer" ujar nya memelas sambil mengusap kepalanya yang di geplak Vegar
Sementara disisi lain, Nisya yang ingin keluar dari toilet, langsung panik karena pintu nya terkunci dari luar.
"Duh, gimana nih" paniknya.
"Tolong...!, siapa pun diluar tolongin gue..!" teriak Nisya kencang.
Nihil, tak ada seorang pun yang datang mendekat kearah toilet, karena mereka dari jauh sudah dapat melihat tulisan yang tercantum di pintu toilet. Jadi, semua siswi yang ingin ke toilet langsung berbalik arah.
"Duh.., siapa sih yang iseng kunciin gue" ujar Nisya yang mulai kehabisan suaranya akibat berteriak-teriak.
"Tolong" teriaknya lagi diiringi dengan isakan tangis
Monofobia yang diderita oleh Nisya kembali kambuh. Sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, tubuhnya bergetar hebat, jantung nya berdetak lebih kencang dari biasanya. Nisya terduduk disudut toilet, sambil terisak. Sekelebat ingatan pada saat Mommy nya pergi meninggalkan Nisya terlintas di ingatan nya.
Nisya semakin terisak, dia merasa kesulitan bernapas. Dia merasa putus asa, bayang-bayang masa lalu yang suram kembali menghampiri nya.
Dikejauhan Kaizo and the gang yang tidak sengaja mendengar suara isakan tangis seseorang pun merasa penasaran, dari mana arah suara tangis itu.
"Bro, Lo denger ga" Tanya Bara melirik sekelilingnya
"Iya, gue denger" jawab Daniel
"Suaranya dari arah sana" tunjuk Avid pada toilet Wanita
"Lo yakin" tanya Nero ragu
"Iya, Lo yakin Vid. Itu toilet kan rusak, ngapain orang masuk kesana" timpal Daniel yang juga merasa ragu.
"Jangan-jangan Kunti lagi!" ujar Daniel yang mulai bergidik ngeri.
"Ngaco, mana ada Kunti siang-siang" jawab Bara
"Kita cek" balas Kaizo dan pergi ke arah toilet wanita.
"Wah.., hati-hati. Jangan sampai Kunti nya kepentok sama si bos" teriak Daniel dan juga mengikuti dari belakang.
Sementara itu, Kaizo yang mendengar suara tangisan dari dalam, berusaha untuk membuka pintunya.Namun tidak berhasil.
"Dobrak aja Kai" ujar Bara
Kaizo hanya mengangguk, lalu berusaha mendobrak pintu toilet tersebut. Dengan sekali dobrakan pintu toilet tersebut terbuka lebar. Betapa terkejutnya Kaizo saat melihat Nisya dengan penampilan berantakan. Mata yang sembab dan nafas yang memburu. Tanpa aba-aba Kaizo langsung memeluk menenangkan Nisya.
"Tenang. Gue disini, Lo ga sendiri" ujarnya lembut sambil menepuk pelan punggung Nisya berusaha menenangkan
Sementara Teman-teman Kaizo, dibuat melongo dengan tindakan tiba-tiba nya itu.
"What!" pekik Daniel
Nero mengerutkan keningnya, saat Kaizo menggendong Nisya ala bridal style.
"Kan gue bilang juga apa" imbuh Avid
" Benar-benar fall in love at first sight" timpal Daniel
Sementara Bara dan Nero langsung mengikuti Kaizo yang membawa Nisya ke UKS. Kaizo dengan perlahan membaringkan Nisya ke ranjang UKS. Sementara guru yang bertugas di UKS, segera memeriksa Nisya. Guru itu tahu bahwa Nisya memiliki gejala monofobia. Ia dengan segera menenangkan Nisya.
"Nisya, tenang. Bu guru ada disini. Tidak perlu takut" ujar Bu guru menenangkan. Namun, Nisya seperti sudah tenggelam dengan masa lalunya. Ia berteriak memanggil nama Mommy nya.
"No, Nisya ga butuh kalian. Nisya mau Mommy." ujarnya menolak sang guru. Ia kembali terisak sambil terus meremas ranjang nya. Kaizo yang melihat ketakutan dimata Nisya, segera mendekap nya dengan kuat
"Lo, ga boleh gini. Tenang, Lo harus tenang" ujar Kaizo tegas tapi masih dengan nada lembut.
"Lo siapa?, gue ga butuh kalian. Gue mau Mommy gue balik" berontak Nisya.
Sementara itu, guru yang tadinya bertugas di UKS, segera menelpon kepala sekolah untuk memberitahu tentang keadaan Nisya.
Dikantin Alsa dan temannya yang sudah mendengar berita Nisya dibawa ke uks langsung panik. Mereka langsung berlari menuju UKS untuk mengecek keadaan Nisya. Sesampainya di UKS, mereka semua terkejut karena Nisya sekarang sedang berada di pelukan Kaizo.
"Lepas, Lo bukan siapa-siapa. Minggir gue mau ketemu sama Mommy gue" teriak Nisya yang masih memberontak.
"Ga. Gue gamau" balas Kaizo yang sama sekali tak bergeming dari tempatnya.
🥰🥰 HAPPY READING 🥰 🥰
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗
Happy banget liat Geoni🥰🥰
tetap terus seperti itu ya kalian, saling menjaga dan menyayangi 😚😚
kamu benar Nisya, harus ada harga mahal yang dibayar kalo pengen hidup enak, semua nya ga instan
Nisya kewarasannya setipis helaian rambutnya ugo🤭😁
Nisya kamu harus bisa pahami perasaan kamu sendiri. biar nanti perhatian-perhatian yang kamu kasih ke Langit itu ga mengecewakan dia, pastiin dulu perasaan kamu ke dia jangan buat anak orang berharap.
dan buat Langit terus berusaha untuk menyadarkan Nisya ya tentang perasaan nya
soalnya susah tingkat kepekaan Nisya kayaknya minim deh🤏🏻
ya jelas lah dia cemberut orang kamu ngajak dinner nya dia masih pakek seragam sekolah😭😭
Dan thanks ya thour udah mau mengingatkan para readers untuk menjaga kesehatan ❤️
semoga cepet sembuh
peluk jauh dari aku buat author 🫂🫂🫂
Pantes tega jual Ayleen ke om¹. Ternyata cuma anak tiri. edan memang tuh bapak¹😡😡
Ratu mood swing lagi mode on🤭🙏🏻
lanjut up kak author 💋💋🫂
💀💀😊