Orang tua yang bercerai, keluarga yang berantakan, cinta yang menyakitkan di masa lalu sampai meninggalkan trauma yang mendalam, membuatnya tumbuh menjadi gadis yang nakal, suka membangkang, sering mabuk-mabukan, dan mengikuti balap liar. Sering kali dia ingin menyerah atas hidupnya, tetapi dia tidak senekat itu untuk mengakhiri nyawanya sendiri.
Marsya hanya sering menyakiti dirinya sendiri seperti menyayat lengannya, hanya untuk menyamarkan rasa sakit di hatinya.
Setelah lelah hidup di lingkungan yang menurutnya berantakan, ia memutuskan untuk pulang ke kota kelahirannya, menempati rumah mendiang neneknya,
akankah setelah merantau kehidupan Marsya akan membaik dan bisa melupakan traumanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rainy_day, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pertama bekerja
Marsya asyik membaca novelnya sambil memakan buah jambu yang tersisa setengahnya, 1 buah lagi belum dia makan ia akan memberikannya kepada Wa Eli. Marsya berada di saung itu sampai sore menjelang, dilihatnya jam pada ponselnya menunjukan pukul 15.30, dia memutuskan untuk pulang.
Dilihatnya di masjid dekat rumah neneknya banyak anak-anak kecil yang sedang mengaji, sebagian sibuk sendiri, saling mengejar, saling mengejek, jajan dll.
'enak banget jadi bocil ya, hidupnya kek gapunya beban, pengen deh jadi bocil lagi, eh engga deh, pas gua masih bocil banyak ngga enaknya, gua minta duit 20ribu buat renang aja ga di kasih sama papa, padahal itu anjuran dari sekolah, ehh selang beberapa menit adiknya dateng kerumah minta duit dikasih, enggak deh, gua pas bocil sering di tipu' Batin Marsya dengan terus mengayunkan langkahnya menuju rumah.
"assalamualaikum" Marsya mengucap salam ketika sudah berada dirumah peninggalan neneknya.
"walaikumsallam" terdengar jawaban bersahutan dari arah paviliun, terlihat Wa Eli, dan Wa Lilis sedang mengobrol bersantai.
"nih wa jambu" ucap Marsya memberikan 1 buah jambu yang lumayan besar tetapi belum terlalu matang kepada Wa Eli.
"dapet dari mana Sya?" tanya Wa Eli.
"dapet dari samping sekolah SMP Siliwangi itu Wa, tadi banyak buahnya, Marsya ambil 3, udah di makan 1, yang 1 lagi Marsya kasihin ke security nya" ucap Marsya mendudukkan dirinya di sebrang kursi yang di tempati oleh Wa Eli dan Wa Lilis.
"emang boleh?" ucap Wa Lilis.
"boleh, izin dulu tadi ke security nya, trus Marsya kasih 1 buat dia" ucap Marsya.
"kebetulan Uwa punya buah mangga dari Wa Dani, bawa tadi pulang narik angkot" Wa Dani adalah suami dari Wa Lilis.
Wa Eli mencuci buah jambu pemberian Marsya, dan buah mangga pemberian Wa Lilis lalu memotong-motongnya, dan membuat bumbu rujak.
"wahh bikin rujak" ucap Marsya dengan mata berbinar, dia teringat lagi dengan teman-temannya.
"iya, sok atuh makan, udah jadi nih sambelnya" ucap Wa Eli mendorong sambel rujak yang sudah di pindah tempatkan ke dalam mangkok.
Setelah memakan rujak, Marsya merasakan dirinya sangat mengantuk, dia menuju kamar Wa Eli lalu merebahkan tubuhnya, dan tak lama dia pun terlelap.
*****
"Sya, Sya bangun udah mau magrib pamali" Wa Eli mengguncang tubuh Marsya yang tertidur lelap.
"iya waa" Marsya terbangun lalu gegas mencuci wajahnya.
"gimana tadi interviewnya Sya?" tanya Teh Melinda yang sedang duduk diruang tamu, ternyata dia sudah pulang kerja.
"Alhamdulillah lancar teh, besok udah mulai masuk kerja" jawab Marsya mendudukkan dirinya di samping Melinda.
"jalannya udah hapal?" ucapnya lagi.
"udah" jawab Marsya
"berarti besok berangkat sendiri gapapa ya? Teteh bareng sama A'Rian, soalnya besok teteh masuk kerja jam 1, kalo pulangnya baru bisa bareng"
"okeyy gampangg" ucap Marsya memberikan jempol pada Melinda.
"Makan dulu Sya, dari pulang interview belum makan kan, tadi Uwa masak tongkol balado sama tempe bacem" ucap Wa Eli.
"iya wa" Marsya bergegas masuk ke paviliun karena Wa Eli menyimpan makanan di meja yang ada di paviliun.
Marsya memakan makanannya sambil terdiam, sesekali dirinya membuka ponsel dan membalas komentar dari teman-temannya di postingan foto yang dia unggah tadi siang.
*****
triririringgg triririringggg
Bunyi alarm yang nyaring memecah kesunyian pagi hari itu, Marsya terjaga dari tidurnya dan mematikan alarm pada ponselnya.
Dia mempunyai rutinitas baru sekarang, bangun tidur dia akan membereskan tempat tidurnya, lanjut membantu Wa Eli menyapu dan mengepel rumah yang lantainya di alasi oleh karpet plastik, bukan keramik, setelah itu dia akan membantu Wa Eli untuk memasak sarapan, setelahnya barulah dia memasak air untuk mandinya.
"udah beres Sya?" tanya Melinda saat Marsya sudah selesai bersiap dan memakai seragam kerjanya.
"udah teh" Marsya masuk kembali ke paviliun untuk membuat kopi.
"Pake make up dong Sya, kan kerjanya jadi SPG" ucapnya lagi.
"kan ini udah teh, udah pake bedak sama lipstik" ucap Marsya.
"dandannya full make up sya kalo bisa, jadi SPG harus rapih, dan menarik, mending kamu make up yang bener sekarang mumpung masih banyak waktu, daripada nanti di marahin SPV gara-gara kamu dikira ga pake make-up" ucapnya memberi saran.
"tapi Marsya gapunya Make up yang lain teh" ucap Marsya, dia berpikir apakah harus membeli dulu saat ini.
"yaudah ini pake make up punya teteh dulu, ini tahan dipake seharian kok" ucapnya.
Marsya mulai mengaplikasikan make up di wajahnya dibantu oleh Melinda. Marsya berpikir memang sudah seharusnya dia mulai merawat wajah serta tubuhnya, lalu belajar make up.
"teh ini alis apa ngga kaya shincan?" ucap Marsya yang merasa berlebihan.
"engga kok, ini kan cuma di tebelin aja ga di bentuk alisnya, supaya warnanya keliatan aja, lagian ini warnanya juga warna coklat, natural jadi ga kaya shincan" ucapnya.
Dirasa sudah siap Marsya melihat jam di ponselnya, masih banyak waktu, akhirnya dia melanjutkan meminum kopinya sambil merokok.
"Teh, Marsya berangkat dulu yaa, doain hari pertama supaya lancar" ucap Marsya berpamitan kepada istri dari kakak sepupunya itu.
"amiinn, semangat yaaa" ucapnya menyemangati Marsya.
"Wa, Marsya berangkat dulu" ucap Marsya menghampiri Wa Eli dan Wa Lilis yang sedang merokok di paviliun untuk berpamitan.
"iyaa, hati-hati Sya" ucap Wa Eli.
"hati-hati, semoga lancar kerjanya" ucap Wa Lilis.
Marsya menghela nafas dalam-dalam sambil berdoa untuk hari ini semoga harinya di lancarkan, lalu mulai melangkahkan kakinya keluar rumah, menuju tempat pemberhentian angkutan umum.
*****
Marsya tiba di tempat kerja barunya, dia memasuki area loker, membuka lokernya untuk menyimpan barang bawaannya, dan hanya membawa kartu absen, dompet, serta ponsel yang di silent, nanti bawaannya itu akan di simpan di ruangan sempit di balik cermin ruang ganti.
"hai anak baru ya?" ucap seorang pria yang sedang mengantre untuk absen di belakang Marsya.
"iya" ucap Marsya dengan wajah datar.
"Namaku Rayhan" ucapnya sambil mengulurkan tangan kearah Marsya.
"Marsya" jawabnya singkat.
"kamu kerja sama Bu Layla?" ucapnya lagi.
"iya" Marsya mengalihkan pandangannya saat gilirannya untuk absen tiba, lalu bergegas ke tenan tempatnya bekerja.
"selamat pagi" ucap Marsya menyapa kepada satu orang perempuan yang sudah berada di dalam tenan, dilihatnya perempuan itu sedang memakai lipstik.
"iya selamat pagi juga, kamu anak baru itu ya?" ucapnya melihat Marsya dari atas sampai bawah.
"iya"
"ohh ayo masuk, bawaannya simpen di gudang aja" ucapnya sambil menunjuk kepada ruangan sempit di balik kaca ruang ganti.
"oh iya terimakasih teh" ucap Marsya lalu mengikuti intruksinya.
"nama aku Tiwi, jangan panggil teteh kita seumuran" ucapnya mengulurkan tangan kearah Marsya saat Marsya sudah keluar dari dalam gudang.
"Marsya" Marsya membalas menjabat tangannya. Lalu Tiwi pun menjelaskan pekerjaan apa saja yang akan di lakukan oleh mereka berdua dari mulai jam masuk sampai jam bekerja selesai, dimulai dari menyapu, mengepel, mengelap kaca, menghitung stok pakaian yang menjadi display dan menuliskannya di buku, menyapa pelanggan, mencatat nota jika ada pembelian, sampai mengantarkan pemesanan pada kasir, dll.
'astaga gua nyapu sama ngepel lagi nih sekarang? Hahaha gua kira itu dikerjain sama cleaning service, ternyata cleaning service hanya untuk membersihkan outlet, tidak untuk tenan, jadi tenan membersihkan tempatnya masing-masing, yaudahlah yaaa semangattt semangatttt hari pertama nih' Marsya membatin sambil membawa lap pel ke toilet.
jika berkenan mampir juga dikarya baruku trimakasih😊