kisah seorang gadis yatim piatu yang sejak bayi tak mengetahui bagaimana rupa wajah kedua orangtuanya, semenjak gadis kecil itu berusia 5 tahun tiba-tiba saja muncul kekuatan tak kasat mata melindunginya.
banyak misteri menaungi gadis itu kisah pelik antara dua dunia menjadi bunga bunga tidur gadis itu yang tak kunjung damai sampai akhirnya takdir mengatakan bahwa dia adalah kunci dari segala hal dari keselamatan dunia,..
penasaran yukk simak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juannita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode tiga puluh lima
Prangg
"Damn... It turns out that the rumors weren't just bullshit and it was real, he couldn't be underestimated at all,. ( Ternyata rumor tersebut bukan sekedar omong kosong belaka dan memang nyata, ia tidak bisa dianggap remeh sama sekali )" Arthur mengeram marah wajah putih pucat nya nampak menunjukkan sesuatu yang gelap tak ada berani mendekat padanya meskipun itu adalah asisten nya.
" Honey... What are you doing babe...." Ucap lembut seorang wanita.
Dia adalah Leticia pasangan Arthur dia dari jenis yang sama tapi sayang nya Arthur hanya menganggap dia sebagai pemuas nafsunya saja.
Kata siapa mahluk seperti Arthur tak mempunyai nafsu bira** justru mahluk seperti mereka adalah mahluk paling buas dalam berhubungan intim dengan pasangan nya itupun jika dikehendaki.
Mahluk seperti mereka memang terlihat tidak bernafsu dengan lawan jenis itupun hanya yang benar-benar dikehendaki oleh mahluk itu sendiri jikalau pun dari mereka ada yang tertarik dengan lawan jenis bahkan jika lawan jenis itu manusia pun mereka akan mengejar targetnya sampai dapat.
Itulah ciri khas mereka begitu juga sebaliknya jika mereka tidak tertarik maka secantik apapun atau setampan apapun lawan jenis nya meskipun itu dari golongan nya ataupun dari manusia maka mereka akan biasa saja meskipun mereka datang untuk menggoda.
"Honey, I want you know eemmhhh..." Arthur masih bergeming kala Leticia menggoda dan memancing gairahnya tapi Arthur tak bergerak sama sekali bahkan dia tak ada minat sedikit pun.
"I want to be alone Leticia and don't bother me for now,. now come out... ( Aku ingin sendiri Leticia dan jangan ganggu aku untuk saat ini,. sekarang keluar ....)" Ucap Arthur dengan nada penuh tekanan saat ini dia benar-benar sedang tak ingin diganggu sedikitpun.
Entah mengapa dia sedikit pun tidak tertarik dengan pasangannya saat ini padahal sebelumnya Arthur sangat menyukai apapun yang ada dalam diri leticia.
Kini disebuah mansion utama nampak seorang gadis yang masih betah dengan tidur nya gadis itu nampak tak terusik sama sekali atu bisa dibilang gadis itu tengah pingsan.
Gadis itu adalah Evelyn ENTH apa yang terjadi gadis itu masih betah dengan tidurnya meskipun dalam keadaan pingsan tapi ini sudah beberapa hari berlalu sejak dia bertemu dengan pria tampan itu.
Sett
" Good morning girl... Kau sungguh sangat cantik sekali tapi sayang nya kecantikan buatan manusia ini masih kalah dengan gadis pujaan ku hemm..." Ucap Arthur pelan.
Yah saat ini Evelyn tengah berada di mansion utama milik Arthur mahluk abadi itu hanya ingin bermain main dengan gadis yang masih betah dalam tidurnya.
" Get up,,," seketika itu juga kedua mata cantik Evelyn terbuka lebar seakan akan tubuhnya bukan miliknya.
Arthur menyeringai lebar dia tahu gadis ini sangat,.. nakal, bahkan bisa Arthur lihat jika gadis ini sudah tidak pera**n Arthur hanya ingin menjadikan Evelyn sebagai budak nafsu nya.
"Lepas pakaian mu..." Evelyn mengangguk patuh lalu kemudian satu persatu dia melucuti pakaiannya sendiri dan kini Evelyn tengah naked tanpa sehelai benangpun menempel ditubuhnya.
" Good job,. Hhmm" Arthur menempelkan ibu jarinya di dagunya seolah olah tengah berpikir ' enaknya diapain gadis ini??' tapi kemudian Arthur seperti mempunyai sebuah ide.
"Hhmm bagaimana yah rasa darahmu apakah manis ataukah sebaliknya??" Arthur masih menopang dagunya sambil berpikir tidak ada salahnya dia mencobanya.
"Aku akan menjadikanmu sesuatu yang paling istimewa, hahaha... " Terdengar suara tawa Arthur yang menggelegar ada binar bahagia disana.
"Layani aku dulu" lagi dan lagi Evelyn hanya mengangguk patuh, kemudian dia mendekati Arthur segera melakukan apa yang diminta oleh Arthur.
Namun sebelum itu Arthur menyeringai lebar sambil mengeluarkan gigi taringnya dan...
Jrett
Tass
Slruuppp
Slruuppp
Slruuppp
"Aaahhhh segarnya..." Setelah puas kini Arthur membiarkan Evelyn seperti sedang mengejang tubuhnya menggelepar tak berdaya ada erangan kesakitan disana.
Eerrrggghhh
Aaakkhhh
Setelah sekian menit mengejang dan bergetar hebat kini tubuh lemah semua urat urat nadinya seakan ditarik paksa dan seolah-olah pecah secara bersamaan, rasa sakit yang luar biasa Evelyn rasakan tapi meskipun demikian meskipun hatinya ingin sekali berteriak hebat tapi suaranya seakan akan tercekat dan berhenti di tenggorokan. Kini tubuh Evelyn kaku seolah olah tanpa nyawa tanpa detak jantung tanpa denyut nadi tanpa suara desahan nafas yang terdengar lirih sekali pun.
Yah Evelyn tengah meregang nyawanya detiki itu juga tapi sebentar lagi akan ada jiwa baru yang siap memenuhi raga Evelyn yakni jiwa iblis yang telah diciptakan oleh Arthur Costner,laki laki tampan berwajah pucat itu seakan tidak berhenti sampai disitu dia masih bergeming menatap tubuh seksi Evelyn meskipun buatan manusia kini tubuh Evelyn benar benar asli tanpa rekayasa buatan.
Seolah-olah tubuh Evelyn tengah diperbarui kini tubuh Evelyn berubah menjadi sangat proporsional padat berisi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Arthur,wajah yang semula putih kemerahan kini berubah menjadi wajah putih pucat bak mayat hidup tapi ada kesan elegan bak putri raja.
Jiwa baru dalam tubuh Evelyn yang telah diperbarui ulang oleh Arthur meskipun melewati proses yang menyakitkan bagi Evelyn tapi bukankah ini yang diimpikan oleh Evelyn sedari dulu meskipun sekarang dia sudah menjadi budak dari seorang mahluk abadi seperti Arthur.
Kini Evelyn tersenyum sumringah proses yang sangat menyakitkan tadi kini lenyap berganti menjadi senyuman puas yang tidak bisa dia jabarkan dengan kata-kata. Arthur yang melihat senyuman Evelyn kini menyeringai lebar " apa kau puas babe,,,??" Evelyn mengangguk tapi dia tidak menyadari bahwa dirinya sudah bukan manusia lagi melainkan menjadi mahluk abadi buatan Arthur yang suatu saat bisa Arthur kendalikan sesuai kemauan pria pucat itu.
Namun beberapa saat kemudian Evelyn menuju kaca besar yang berada di dalam kamar besar itu, Evelyn semakin tersenyum puas dan menyeringai lebar sambil memejamkan kedua matanya " akhirnya,,, aku sangat sempurna,." beberapa menit kemudian kedua mata Evelyn terbuka lebar pupil matanya merah menyala wajah yang tadinya putih kemerahan kini menjadi putih pucat seolah olah tanpa adanya aliran darah sama sekali.
Prokk
Prokk
Prokk
"Hheemm... Hasil karya ku sangat cantik bukan,... Sekarang layani aku" titah Arthur kala melihat Evelyn sudah menjadi bagian dari dirinya.
"Shitt,,,!!" Dimitri benar benar dibuat geram dengan laporan dari beberapa pengawal bayangan yang diutus untuk mengawasi mahluk abadi itu saat ini.
"Joya,,, Jayan,,,,!!" Panggil Dimitri kepada dua orang pengawal bayangan yang selama ini dia suruh untuk mengawalnya.
" Bagaimana laporan mu kali ini,.." ujar Dimitri tegas
"Sesuai yang telah dilaporkan oleh Denzo tuan sekarang mainannya sesudah dijadikan sesuai kebutuhan nya" rahang Dimitri mengetat dia tidak menyangka jika Arthur sangat cepat dalam melakukan sesuatu yang sesuai keinginan nya.
" Untuk kalian jaga putri ku dari jauh aku tidak ingin terjadi apapun padanya" perintah Dimitri kepada Joya dan Jayan
"Baik..." Ucap keduanya serempak tak lama kemudian mereka pun lenyap bak angin bertiup pelan tak berbekas
Sett
" Maaf nona anda sedang ditunggu tuan dibawah untuk sarapan" ucap salah satu maid disana.
" Iya makasih yah mbak,,, Abhi segera turun" ujar Abhisya yang masih menyisir rambutnya yang hendak dia kuncir satu dengan model poni tail.
" Om,,, pagi,,,!!"
Cup
Dimitri yang mendapatkan ciuman dipipi sebelah kanannya membeku ditempat namun tak lama kemudian dia menormalkan ekspresi nya dengan tenang seakan akan tak terjadi sesuatu.
" Hari ini Han menjemput ku,." Hening tak ada suara sama sekali namun Dimitri masih diam sambil mengunyah makanannya seolah-olah apa yang putrinya barusan katakan hanya angin lewat.
Tapi tidak dengan hatinya yang begitu bergemuruh menahan sesuatu,ada rasa cemburu marah dan tak berdaya disana.
" Heemm... Hati hati,. " Hanya itu yang keluar dari suaranya.
Takk
" Om berangkat dulu,ini bisa kamu pakai untuk kebutuhan mu pin nya tanggal lahirmu,."