Era Kekacauan dimulai setelah seorang pengembara misterius datang membawa sebuah pusaka suci. Pusaka yang dikatakan memiliki kekuatan bahkan dapat membelah dunia, siapa yang bisa mendapatkannya maka dia akan berdiri di atas puncak.
Dunia dimana seni beladiri adalah segalanya, semua orang berlomba untuk mendapatkan pusaka tersebut. Seorang pemuda bernama Zhen Liang muncul sebagai orang yang tidak pernah disangka di dunia persilatan.
Kultivator muda itu membuat para orang tua dan sesepuh di dunia persilatan tercengang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Akhir Maestro
Akibat pertarungan mereka, Liu Qiang kehilangan salah satu lengannya dan Hu Tian yang tubuhnya dipenuhi banyak sekali lubang di punggung. Hanya Feng Zun yang tidak kehilangan apapun selain lubang di tubuhnya bekas duel maut satu lawan satu dengan Zhen Liang sebelumnya.
Pertarungan mereka sungguh berat, tapi yang luar biasa dari semuanya adalah Zhen Liang yang mampu mengimbangi ketiganya.
Napasnya memburu melihat ketiga orang di depannya, Zhen Liang merasakan dirinya sudah tidak kuat lagi untuk bergerak.
"Akhirnya monster itu sudah tidak lagi bergerak, kurasa dirinya sudah terlalu banyak mengeluarkan energi." Liu Qiang terduduk lemas di tanah, dia menghirup udara dan membuangnya berkali-kali karena sudah menyerah.
"Kita masih belum menghabisinya, jangan senang dulu! Berdiri monster itu masih bernapas di depan kita!"
Hu Tian sama sekali tidak tenang, dirinya akan bisa merasakan ketenangan seperti Liu Qiang setelah musuhnya itu sudah tidak bernapas.
Feng Zun melihat pada Zhen Liang, dalam dirinya perasaan ini baru pertama kali muncul. Tubuhnya bergetar, napasnya memendek, kakinya lemas. Baru setelah beberapa saat dirinya menyadari perasaan apa itu sebenarnya, "Jadi inilah yang dinamakan ketakutan?"
Ketiganya saling melihat satu sama lain kemudian berjalan mendekati Zhen Liang. Mereka menarik senjatanya dan menyerang secara bersamaan.
***
"Akhirnya sampai juga." Yang Jie tersenyum lebar, dirinya telah sampai di sebuah kediaman klan. Melihat papan nama di sana, Yang Jie tidak bisa menahan tertawanya.
[ Kediaman Klan Zhen! ]
"Seingatku selain bocah itu, tidak ada yang sekuat dirinya lagi di sini. Mungkin hanya pelayan itu saja, tapi tingkat kultivasi kita sangat berbeda jauh." Kata Yang Jie sembari menggosok tangannya beberapa kali.
"Ada keperluan apa anda kemari? Bukankah kau adalah pria yang menyerang kediaman kami beberapa hari yang lalu?"
Pelayan yang dimaksud Yang Jie adalah perempuan bernama Xu Fang, dan perempuan tersebut sekarang sedang berdiri di depannya.
Yang Jie yang merasakan kesialan terus menghantui dirinya setelah bertemu Zhen Liang akhirnya menggelengkan kepala. Rupanya keberuntungan Yang Jie masih tersisa.
Yang Jie merasakan energi kultivator dari Tahap-Berlatih di tubuh pelayan itu, Xu Fang benar-benar bukan masalah besar untuknya. Sehingga dirinya seketika semena-mena mendobrak masuk pintu kediaman klan membuat keberisikan dan membuat pintu masuk klan terlempar.
Setelah kegaduhan itu, para pelayan yang mendengarnya dan Zhen Lia berlari keluar. Mereka melihat Xu Fang sedang mencegat seseorang di depannya.
"Nona Lia, kumohon anda cepat pergi dari sini, biarkan saya yang mengurusnya. Bawa serta Ibu nona dan para pelayan yang tidak bisa bertarung." Mata Xu Fang sama sekali tak menunjukkan ketakutan. Dirinya mengarahkan senjatanya pada Yang Jie sebelum mulai mengedarkan energi.
"Apa yang kau katakan, Xu Fang. Berhenti melakukan hal bodoh yang membuatmu mati, kita akan kabur bersama dengan yang lain."
Zhen Lia tanpa memberi perintah kepada para pelayannya, mereka sudah cukup cerdas dengan mengerti itu. Semua orang sudah mulai berlari, mereka mengetahui bahwa ada niat busuk di belakang Yang Jie.
Sekarang masalahnya, ada di satu pelayannya yang masih keras kepala.
"Tidak, saya akan di sini. Pergilah selagi masih ada waktu Nona."
"Kemari saja Xu Fang, aku tidak akan pernah lari jika tidak bersamamu!"
"Sudah saya katakan, saya akan tetap di sini dan menahan orang ini untuk anda Nona!"
"Hentikan itu, ayo kabur bersamaku!" Zhen Lia mendekat dan menarik kerah baju Xu Fang dari belakang, tetapi Xu Fang tak bergeming di sana.
"Kuku. Lucu sekali melihat seorang pelayan ingin menahanku, benarkah kau bisa melakukannya? Aku bahkan bisa selamat sampai sekarang dari mastermu yang seorang kultivator monster."
Yang Jie terkekeh menunjuk Xu Fang. Aneh sekali pelayan tersebut bisa memiliki kepercayaan diri yang begitu tinggi.
"Karena mastermu sedang menggila di markas kami, maka sebagai gantinya akulah orang yang akan menggila di sini."
Rencana Yang Jie adalah membawa semua orang di kediaman klan Zhen. Jika dirinya berhasil menculik mereka, maka setidaknya dia satu langkah bisa menjerat kaki Zhen Liang. Dia akan memastikan jeratan itu benar-benar mengunci orangnya, membuat Zhen Liang tidak berkutik sama sekali.
"Pertama-tama demi mewujudkannya, aku akan menahanmu dulu, si pelayan yang tidak tahu diri kemudian baru adiknya lalu beberapa pelayan di klan Zhen. Sisanya mungkin tidak berguna jadi aku akan membunuhnya."
Yang Jie menghilang dari tempatnya dan tiba-tiba muncul tepat di hadapan Xu Fang. Dia kemudian mencekik pelayan perempuan itu.
"Tamat sudah riwayatmu sekarang." Yang Jie memberikan senyuman bagai seorang iblis.
"Xu Fang...!!!" Sedangkan Zhen Lia berteriak dengan keras.
"No-Nona... Aku mohon, pergilah yang jauh dari sini."
Xu Fang hampir kehabisan napas sebentar lagi dirinya akan kehilangan kesadaran, perlahan penglihatannya juga mulai kabur dan menghitam. Dia tidak bisa kehilangan kesadaran sekarang sebelum memastikan Nona muda klan Zhen pergi.
"Pe-Pergilah... Nona muda... Saya sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi." Xu Fang mengucapkannya setalah setengah matanya perlahan menghitam.
"Tidak... Tidak... Tidak... Tidakkkk....!!!" Zhen Lia berlari dan mulai menangis, "Tidak... Siapapun tolong... Tidak! Tidak! Kakaaakkk...!!!"
Boooom! Tiba-tiba sebuah ledakan terjadi menyahut panggilan Zhen Lia. Dirinya pun segera berbalik dan menoleh. Tidak ada Yang Jie di sana, hanya ada kepulan asap tebal, Xu Fang juga sudah diturunkan di tanah.
Perlahan asap ini menyapu ke langit dan sosok yang memiliki rambut panjang berwarna hitam dengan warna mata indah seperti dirinya berdiri.
"Maaf membuat kalian telah menunggu sangat lama... Apakah Ibu terlalu merepotkanmu?"
Qian Mei tersenyum kearah Zhen Lia. Melihat siapa orang tersebut, Zhen Lia hanya menangis sejadi-jadinya. Ibunya sudah terbangun dari tidur yang sangat lama. Meski begitu, penampilan Ibu mereka masih sama dan tidak berubah.
"Ibu!" Zhen Lia berlari dan memeluk Ibunya sangat erat. Qian Mei yang melihat itu terkejut, kemudian mengusap kepala anaknya.
Tanpa membicarakan apapun, Qian Mei mengetahui apa yang terjadi selama dirinya tidak ada. Pasti berat sekali, memikul beban untuk memimpin klan Zhen. Dia ingin mengatakan kerja bagus pada kedua anaknya.
"Lia'er sudah sudah, sekarang Ibu sudah bangun. Kalian berdua bisa tenang. Tunggu, dimana Kakakmu sekarang?"
Qian Mei bertanya karena tidak merasakan energi Zhen Liang bahkan setelah mengedarkan energinya untuk mencari di seluruh kediaman rumah.
Tapi Qian Mei harus berhenti di sana, seseorang yang dia terbangkan telah terbangun. Dia merasakan energi kultivator dari Tahap-Master.
"Kuku. Aku tidak menduganya sama sekali."
Yang Jie tertawa setelah memuntahkan segumpal darah.
"Pemimpin Klan Zhen, Qian Mei, aku tidak menduganya. Kau sudah terbangun dari tidur panjangmu. Kurasa ini adalah ulah dari anak itukan?"
Yang Jie sangat yakin dengan tebakannya, hanya pemuda itu yang bisa menambal dan menyembuhkan penyakit pada dantian rusak milik Ibunya.
Rencananya digagalkan oleh seorang pemuda, apakah sebelumnya pemuda tersebut sudah memprediksi kejadian ini akan terjadi. Tapi, apa peduli Yang Jie, meskipun Qian Mei sudah terbangun.
"Karena baru saja terbangun kekuatan Qian Mei pasti hanya setengahnya," tawanya. Namun mata Yang Jie segera melebar.
"Mustahil kultivator dari Tahap-Puncak?!"
Bagaimana bisa Qian Mei langsung bisa menggunakan kemampuannya seratus persen setelah terbangun dari tidur panjang. Yang Jie bertanya di dalam hatinya.
"Sihir apa yang sudah digunakan Zhen Liang?"