Bismillahirrohmanirrohim.
Siapa sangka dirinya akan terjebak di dalam novel buatan kakaknya sendiri, selain itu, sialnya Jia harus berperan sebagai Antagonis di novel sang kakak, yang memang digambarkan untuk dirinya dengan sifat yang 100% berbanding terbalik dengan sifa Jia sebenarnya di dunia nyata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hainadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memiliki ikatan
...Bismillahirrohmanirrohim....
...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...
...بسم الله الر حمن الر حيم...
...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....
...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...
...🍒Selamat membaca semua🍒...
Malam ini Jia sungguh sangat bahagia, selain mendapatkan cukup banyak uang. Jia juga memiliki bukti perselingkuhan Raka dan Sania tanpa harus mencari dengan susah payah perselingkuhan keduanya, selain itu liontin berlian putri Ame akhirnya menjadi milik Jia juga. Walaupun Ji tidak tahu jelas alasan Raymon sebagi cucu tuan Arsan memberikan liontin itu secara cuma-cuma untuk dirinya. Bagi Jia yang terpenting kini liontin berlian putri Ame ada ditangannya bahkan telah resmi menjadi miliknya.
Selesai pesta Jia bergegas pulang dengan wajah terus berseri, dia tak henti-hentinya tersenyum sambil memandang liontin berlian. Sekarang Jia memutuskan tidak pulang seorang diri karena dia membawa Nia ikut bersamanya atas izin tuan Arsan dan kesedian Nia untuk bekerja dengan Jia.
Malam ini Jia tidak bertemu langsung dengan Raka dan Sani diacara pesta, tapi Jia melihat keduanya, sayangnya Sania dan Raka tidak tahu jika Jia ada dipesat malam ini juga. Jia pun tau malam ini Rak tidak akan pulang, karena dia sedang bersenang-senang bersama Sania, keduanya akan menghabiskan malam berdua mereka.
Tentu saja pasti mereka akan melakukan hal yang seharusnya tidak kedua orang itu lakukan, mengingat Raka, Jia jadi malas sekali. Untungnya dia malam ini sedang bahagia, jadi Jia tidak akan menganggu kedua orang itu untuk saat ini hal itu hanya akan merusak moodnya saja yang sedang baik saat ini.
"Baiklah Jia, biarkan kedua orang itu bersenang-senang untuk saat ini," ucapnya sambil berjalan kearah mobil miliknya yang terparkir, diparkirkan di tempat yang sudah disiapkan oleh pihak gedung.
Sejenak Jia menatap kedalam gedung itu kembali berharapa bisa bertemu Raka dan Sania agar kedua orang itu terkejut melihat dirinya datang kepesta besar ini sebagai salah satu tamu Vvip.
Sayangnya harapan Jia pupus, yang dia lihat bukan Raka maupun Sania. Justru Jia tak sengaja melihat Raymon yang diam-diam memperhatikannya, hanya saja Jia pura-pura tidak tahu saja. Lagipula saat ini Jia belum tau pasti di dalam novel ini Raymon kawan atau justru lawan seperti Raka.
Mungkin untuk saat ini Jia akan berhati-hati jika berhadapan dengan Raymon. Di dalam dunia kecil ini harus banyak waspada.
Raka orang terdekat yang justru menjadi lawan Jia yang sebenarnya. Rupanya bukan hanya Jia menyadari keberadaan Raymon, Nia yang berdiri tepat disamping Jia juga menyadari keberadaan Raymon. Gadis itu menyenggol pelan lengan Jia, seraya tersenyum senang tidak tau apa sebabnya membuat Jia yang melihat senyum Nia ini merasa heran.
"Ada apa denganmu?" heran Jia masih tidak mengerti.
"Nona memangnya anda tidak sadar jika sejak tadi tuan Raymon memperhatikan, anda. Aku rasa sepertinya tuan Raymon tertarik dengan anda, nona." Jia memang sadar akan yang dikatakan, tapi untuk Nia mengatkan jika Rayon sepertinya menyukai dirinya Jia tidak begitu menanggapi yang membuat Jia merasa aneh malah ketika melihat wajah malu-malu Nia mulai memerah.
Sekali lagi Jia memastikan dia terpaksa menoleh kearah jarum jam, dimana Raymon berada, melihat ada orang dibelakang Raymon sedang senyum-senyum tidak jelas membuat Jia langsung paham ada sesuatu yang terjadi dengan Nia dan asisten Liu, dia menggelengkan kepala pelan. Sampai membuat Raymon di atas sana pasti salah paham dengan tingkah Jia saat ini.
Jia sendiri lalu kembali fokus pada Nia. Dia memperhatikan Nia dengan saksama. "Nia, kamu yakin ingin ikut bekerja denganku?" Jia kembali memastikan walaupun tadi di dalam sudah jelas.
"Tentu saja nona."
"Walaupun kita akan jarang bertemu dengan keluarga Arsan?"
"Iya nona, kenapa tidak. Kemanapun nona Jia pergi saya akan ikut."
"Lalu bagaimana dengan asisten Liu?" pertanyaan Jia yang satu ini cukup mengejutkan sampai membuat Nia menatap Jia untuk mencari tau apa maksud dari nona barunya ini. Wajah Nia semakin terlihat memerah atas ucapan Jia barusan.
"Maksudnya nona Jia?" Nia malah balik bertanya walaupun mukanya justru semakin memerah merona. Jia menggelengkan kepala pelan.
"Nia, Nia," gumannya pelan merasa tingkah Nia sangat lucu bagi Jia. Nia benar-benar menghibur Jia sekarang, akhirnya di dunia novel ini Jia mendapatkan seorang teman.
Dia tau jelas karakter Nia yang memang dijelaskan dalam novel. Tidak ada yang paling tau akan karakter semua orang di dalam cerita 'Antagonis Rahasia.' Kecuali Jia, dia sudah membaca semua sifat karakter di dalam novel keculai Raymon.
"Baiklah, ayo segera kembali kemobil. Aku lelah ingin segera istirahat," ajak Jia akhirnya mengabikan Raymon dan asisten Liu yang masih setia memperhatikan kedua wanita dibawah sana yang berjalan menuju pintu utama gedung.
Keduanya berjalan kembali menuju mobil. Nia tidak lagi berani bicara dia tidak ingin menganggu bos barunya yang sedang tidak ingin direcoki walaupun sebentar untuk saat ini, jadinya Nia hanya diam saja.
"Kamu bisa mengemudi?" tanya Jia ketika mereka sampai diparkiran tepat di depan mobil milik Jia.
"Bisa nona."
"Punya SIM?" Nia mengangguk, membuat Jia tersenyum senang.
"Tugas pertamamu mengemudilah untukku, Nia. Aku sedang tidak ingin mengemudikan mobil." Jia melempar kuci mobil pada Nia dengan sigap Nia menangkap kunci mobilnya, dia terlihat senang bisa melakukan pekerjaan pertamannya untuk Jia.
Jia tidak tahu kenapa Nia ingin sekali bekerja dengannya, bisa dianggap Nia sebenarnya masih bekerja dengan tuan Arsan tapi tugasnya untuk ikut dengan Jia agar Nia bisa membantu Jia dalam banyak hal.
"Dengan senang hati nona."
Setelah keduanya masuk, Nia mulai mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang. Sementara Jia terdiam sambil menatap liontin berlian putri Ame, tanpa Nia sadar mata Jia mulai berkaca-kaca semakin lama menatap liontin berlian itu. Jia sendiri juga tidak sadar jika matanya sudah berkaca-kaca. Dia merasa ada yang menyayat-nyayat hatinya ketika menatap liontin berlian putri Ame.
'Kenapa rasanya sakit sekali setiap aku menatap liontin berlian ini. Semakin lama aku menatap liontin ini, aku semakin merasa memilik sebuah ikatan yang dalam tapi aku sendiri tidak tau ikatan apa antara aku dengan liontin ini.' Jia mengelap air matanya yang jatuh tanpa permisi.
'Di dalam novel aslinya tidak dijelaskan secara ditel rahasia dari liontin berlian putri Ame, sekarang aku merasa aneh tapi juga merasa punya ikatan yang begitu dekat.'
Melihat Jia meneteskan air mata Nia juga jadi ikut sedih, tapi dia tidak berani bersuara takut menganggu Jia, apalagi Nia harus fokus mengemudi.