NovelToon NovelToon
Magic Out Of Love

Magic Out Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Fharisa Janny Alfarisy

Aku, si gadis benalu yang selalu di banding - banding kan dengan kakak ku. Hanya karena tak pandai dalam segala hal, aku merasa sendiri seperti benalu.

Namaku Shafira Angel Baskara, aku terlahir di keluarga yang tidak kekurangan apapun, hanya satu yang tidak ku miliki, kepintaran seperti kakak ku.
Hingga pada akhirnya sebuah keajaiban datang dalam dunia ku. Keajaiban berupa cinta dari dia, sosok yang selalu berada di segala situasi hidup ku. Mengubah semua sedih ku menjadi tawa, melukiskan warna baru di setiap lembaran.

Boleh kah aku berharap, kebahagiaan ini kekal untuk ku?

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hidup Shafira begitu berat, selalu di nomor duakan dalam hal apapun, membuat kepribadian nya lebih tertutup.
Bahkan Ketika cinta nya mulai berlabuh pada seseorang, kesedihan karena di khianati kembali menghampiri.

Akankah dia mampu menghadapi badai demi badai yang menerpa hidup nya?

Dan Siapakah yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir nya?

Simak kisahnya......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fharisa Janny Alfarisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10. UKS

UKS.

Banyak mata menatap iri kepada Shafira, bagaimana tidak iri, saat ini seorang cowok tampan sedang menggendong seorang gadis yang sedang pingsan, ala bride steal, pemandangan ini sukses membuat para Siswi iri.

Dan bahkan ada yang kepanasan, siapa lagi jika bukan Siska, dia yang ingin mengerjai Shafira, malah dia yang mendapat balasan yang kurang menyenangkan.

Melihat Nathan menggendong Shafira, dia sungguh panas, seperti cacing pita di timpa air panas.

Nathan membawa Shafira ke UKS, Petugas UKS menyuruh Nathan menaruh Shafira di ranjang.

"Suster, ini teman saya tadi kena lemparan bola, tolong di periksa ya."

Ucap Nathan dengan cemas. Melihat Shafira terbaring lemah dia sedih bercampur khawatir.

Suster memeriksa Shafira.

"Dia hanya pingsan karena kena benturan bola yang keras, saya udah kasih minyak putih, jadi sebentar lagi dia akan sadar. Nanti waktu dia sadar, tolong kamu kasih teh manis sama Bubur, biar dia ada tenaga."

Ucap Suster pada Nathan.

"Baik Sus, makasih ya Sus."

Ucap Nathan dengan wajah lega.

"Sama - sama, khawatir banget ya sama pacar nya."

Ucap Suster itu sambil tersenyum, Nathan hanya membalas senyuman Suster dengan wajah malu.

"Belum jadi pacar, Sus, masih OTW."

Batin Nathan.

Dia menelpon seseorang.

"Gue minta tolong, bawain teh manis sama Bubur ke UKS, sekarang jangan lama."

Ucap Nathan pada Boy. Tanpa menunggu jawaban dari orang seberang sana, Nathan langsung mematikan HP secara sepihak.

Nathan memegang tangan Shafira, berharap gadis nya cepat sadar. Tiba - tiba pintu di buka oleh seseorang, Nathan buru - buru melepaskan genggaman tangan nya pada Shafira.

Ternyata dua teman Shafira yang datang.

"OMG sahabat gue, kasian banget, Shafira belum sadar Kak."

Tanya Shella dengan wajah cemas.

"Belum, Suster bilang sebentar lagi dia sadar."

Ucap Nathan menjelaskan keadaan Shafira.

"Syukur deh kalau gitu."

Ucap Starla dengan lega.

Tangan Shafira bergerak, perlahan matanya terbuka, mendengar ada orang yang lagi ngobrol, Shafira melihat ke samping. Ternyata mereka, Sahabat nya dan Nathan.

"Akhirnya lo sadar juga Shafira, kita khawatir banget tadi, untung Lo Udah bangun."

Ucap Shella dengan wajah sumringah.

"Iya Shafira, kita ini adalah perangko, tanpa Lo kita jadi perangkat."

Ucap Starla dramatis. Melihat interaksi mereka Nathan tertawa dalam hati. Benar - benar lucu mereka, saling menguatkan.

"Gue gak papa kali, jangan lebay deh, apa mungkin cewek strong kayak gue bisa kalah sama lemparan bola, ya gak mungkin lah, gue cuma pingsan sebentar doang."

Ucap Shafira dengan wajah senyum manis.

"Sumpah kalau lagi senyum, kecantikan Lo bertambah 200 kali lipat."

Batin Nathan.

"Iya deh iya, Lo gak ngucapin makasih sama Kak Nathan, kan dia yang bawa Lo ke sini."

Ucap Shella mengingatkan.

"Bukan Lo berdua yang bawa gue ke sini?"

Tanya Shafira dengan alis di naikkan.

"Bukan."

Ucap Shella dan Starla.

"Oh makasih, Kak, udah bawa gue ke UKS."

ucap Shafira dengan senyum tipis. Ingat hanya sedikit.

"Sama - sama."

Ucap Nathan dengan senyum manis.

Shafira sedikit terpesona, tapi buru - buru dia alihkan pandangan.

Tiba-tiba pintu di buka dari luar.

Ternyata itu Boy, yang datang membawa Bubur dan teh manis.

"Ini bro pesanan Lo, Bubur sama teh manis, spesial banget ini, apalagi di bawa sama orang ganteng kayak gue, rasanya enak pol."

Ucap Boy dengan kepedean tingkat tinggi.

"Banyak ngomong Lo, bawa sini."

Ucap Nathan kesal.

"Iya deh iya, sensi amat Lo."

Ucap Boy menyerahkan bubur dan teh pada Nathan.

"Kata Suster kalau Lo udah sadar, Lo harus makan bubur sama teh manis, ini di makan ya."

Ucap Nathan menyerahkan mangkuk bubur.

Shafira hanya mendengus kecil, Jujur dia tidak suka bubur, sejak kecil dia tidak mau bubur, Oh tidak batin Shafira.

"Gue boleh request makanan lain gak, Jangan bubur, gue gak suka bubur, bakso aja gimana?"

Ujar Shafira meminta negosiasi.

"Enggak."

Ucap Nathan dan kedua sahabat Shafira.

Mereka saling pandang.

"Lo harus nurut Shafira, ini demi kebaikan Lo, kita gak izinin Lo makan bakso, Lo harus tetap makan bubur."

Ucap Shella dengan wajah serius di balas anggukan oleh Nathan dan Stella.

"Kalian gak asik banget, iya deh gue ngalah, makan bubur aja."

Ucap Shafira manyun, dia menyendok bubur dan makan dengan pelan, sumpah ekspresi Shafira lucu banget, Nathan sampai harus tahan tawa, wajah Shafira yang lagi makan bubur itu, kayak anak kecil gak di beliin permen, cemberut, tapi imut.

Lima menit kemudian, bubur ayam spesial akhirnya habis juga. Shafira memakan bubur itu setengah hati.

"Ini gue udah habisin bubur nya, kalau bisa gue telan juga mangkuk nya sekalian, biar kalian puas."

Ucap Shafira setengah becanda, masih mode cemberut.

""Haha puas banget gue, ini pertama kalinya liat Lo makan bubur sampai habis."

Ucap Shella sambil tertawa.

"Gue juga puas banget, bubur itu menyehatkan Shafira, jadi Lo harus Like, oke."

Ucap Starla dengan tertawa juga.

Ng "Kayaknya baru kali ini gue Liat ada orang yang gak suka bubur, alasannya kenapa?"

Tanya Nathan penasaran.

"Gak tau, sejak kecil gue emang gak suka bubur, kalau sakit gue lebih pilih makan sayur dari pada bubur, hari ini karena ada pemaksaan, jadi ya gue habisin."

Ucap Shafira manyun. Nathan hanya menganggukkan kepala.

Kring Kring Kring.

"Ini udah waktunya istirahat kan, Shafira Lo Istirahat aja di sini, gue sama Starla mau beli cemilan, habis itu kita ke sini lagi buat temenin Lo, Lo bobok aja, istirahat full."

Ucap Shella mengacak rambut Shafira lalu pergi.

"Ih rambut gue berantakan Shel, kebiasaan banget."

Ucap Shafira kesal, dia merapikan rambut nya.

"Lo kenapa Masih di sini Kak."

Ucap Shafira mengusir secara halus.

"Gue temenin Lo, sampek teman Lo balik lagi ke sini."

Ucap Nathan sambil duduk di bangku.

"Gue udah baikan, kalau mau pergi ya pergi aja."

Ucap Shafira sambil main ponsel.

"Gak papa, gue betah sini."

Ucap Nathan lirih.

"Apa Lo bilang?"

Tanya Shafira tak mendengar perkataan Nathan.

"Enggak papa, gue bilang nanti kalau teman Lo udah sampek sini."

Ucap Nathan tetap kekeuh dengan pendiriannya.

Dia main ponsel, sambil menunggu, Nathan ingin sekali meminta no kontak Shafira, tapi dia takut Shafira tidak memberi.

"Gue boleh minta no kontak Lo gak?"

Tanya Nathan pada Shafira.

"Untuk apa?"

Tanya Shafira.

"Ya buat gue simpan aja, kan siapa tau nanti Lo butuh bantuan, ya Lo bisa hubungin gue."

Ucap Nathan mencari alasan yang akurat.

"Ini."

Ucap Queen memperlihatkan nomor kontak.

"Ini kontak gue, kalau perlu apa - apa Lo hubungi gue aja, jangan takut."

Ucap Nathan dengan senyum manis. Dan di balas anggukan oleh Shafira.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

1
Fharisa Janny Alfarisy
Amazing.
jangan lupa mampir guys.😆😆😆😆🙏🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!