SI RAJA USIL

SI RAJA USIL

Bab 1. Mimpi Yang Aneh

Hari masih pagi dan tiba tiba terdengar suara anak mudah berumur 15 tahun terbangun dari tidurnya,

"ah......mimpi apa aku ini?, ini mimpi yang aneh"

Cowok tampan ini bicara sendiri ketika dia terkejut dan terbangun dari tidurnya karena bermimpi aneh.

"Baru jam berapa ini?, ya baru jam 2"

Cowok tampan ini melihat jam di dinding baru jam 2 dan kenapa ada rasa usilnya yang tiba-tiba datang

"Ah maunya angka 12-nya dibawah dan angka 6-nya diatas, ini baru asyik"

Cowok tampan ini tersenyum sendiri dengan ide usilnya yang ingin melihat jam dindingnya di posisi terbalik hingga dia sibuk merubahnya

"Nah kalau begini baru keren, aku bisa mudah melihat posisi jam ketika aku tidur"

Cowok tampan ini begitu bangga dengan ide usilnya

"Tampaknya asyik juga ya bila diposisi ini "

Cowok tampan yang imut-imut ini tersenyum senyum sendiri semangkin menambah ketampanannya.

"Loh.......apa yang kulakukan seperti ada dalam mimpi ya"

Cowok umur lima belas tahun ini berpikir ulang dan mengingat mimpinya

"Apa ini ya?, aku tadi terbangun dan menjerit karena aneh saja bila aku di SMA ini jadi cowok yang periang tapi suka usil kepada orang padahal aku kan laki-laki pendiam. Apa bisa ya?, kalau aku jadi periang"

Cowok berwajah tampan ini masih bicara sendiri hingga dia garuk-garuk kepala yang tidak gatal sambil bicara sendiri

"Mimpi yang aneh, Ah!"

Tanpa sadar cowok ini menjerit hingga tiba tiba ada suara ketukan dari depan pintunya dan terdengar suara wanita setengah baya yang bicara kepada dirinya dari depan pintu kamarnya

"Dika.....ada apa nak, kenapa kamu menjerit apa yang terjadi?"

Suara wanita setengah baya ini sangat familier buat cowok tampan ini yang ternyata bernama Dika

"Mama"

Dika bicara pelan karena dia tahu kalau yang bicara adalah mamanya yang cantik dan dia yakin pasti mamanya Dika bukan mamanya orang yang lain yang ngapain pula mama orang lain.yang sibuk banguni Dika.

"Apa sih otak ini?, mana mungkin orang lain"

Dika tertawa sendiri hingga dia menjawab kata-kata mamanya

"Tidak ada apa apa ma, tadi Dika mimpi enak, eh mimpi enak ngapain ya, mimpi lagi enak makan ma."

Dika bingung sendiri sambil tertawa kecil karena dirinya mulai berubah aneh dengan sikapnya sendiri pada malam ini hingga mamanya juga bingung dengan jawaban Dika anak satu-satunya ini.

"Mana ada mimpi lagi enak makan menjerit seperti minta tolong."

Mama Dika curiga dengan jawaban anaknya tapi dia tidak mau mempermasalahkannya

"Ya udah tidur lagi, besok cepat bangun karena besok hari pertamamu masuk sekolah di SMA,"

Mama Dika mengingatkan anak satu-satunya ini hingga akhirnya meninggalkan kamar Dika sedangkan Dika jadi bingung sendiri

"Kenapa ya, aku jadi aneh dan ngomong ngelantur sama mama sendiri, aku kan dulunya pendiam, kalau dulu, aku susah ngomongnya bahkan bicaranya harus diatur, hingga aku harus banyak diam karena takut salah bicara"

Dika heran kepada dirinya sendiri hingga dia terus bicara sendiri

"Apa karena mimpi aneh tadi ya, aku di marahi banyak orang karena sudah usil kepada mereka,"

Dika bicara sendiri lagi sambil memegang kepalanya dan mengingat-ingat dan tersenyum

"Tapi bisa juga ni bila aku jadi seperti ini.........."

Dika tersenyum sendiri seperti dia suka dengan dirinya yang baru hingga dia merebahkan dirinya untuk kembali tidur hingga dirinya tertidur nyenyak

Tepat jam 4.30 Dika sudah bangun untuk mandi dan  menjalankan  sholat subuh karena se-ngantuk apapun Dika tetap bangun untuk sholat subuh tepat waktu. ketika sudah selesai sholat, Dika langsung berpakaian sekolah yang baru, yang baru pertama dipakainya karena Dika baru saja di SMA dan semuanya jadi baru buatnya.

"Ternyata aku ganteng juga ya, Aliando lewat, lewat mana ya ......ya mungkin lewat depan juga boleh"

Dika tertawa sendiri sambil melihat senyum manisnya

"Boleh juga merubah sikap ku yang dulu pendiam sekarang jadi periang"

Tiba tiba terdengar langkah kaki mamanya  yang pasti ingin membangunkannya, dan entah kenapa timbul sikap usil untuk nge-prank mama nya, segera Dika berlari dekat pintu dan ketika mamanya ya ingin mengetuk, pintu terbuka sendiri, dan mamanya Dika heran namun tidak terlihat Dika ditempat tidur.

"Dika kamu dimana nak?"

Mama Dika khawatir dan  segerah masuk serta mencari anaknya, tiba tiba terdengar suara, "Mama sayang ini Dika mama,"

Terlihat Dika yang berdiri dibalik pintu yang membuat mamanya terkejut. karena mamanya tidak melihat Dika tapi setelah berbalik ternyata muncul wajah ganteng Dika yang gemesin "Dika.......hampir copot jantung mama ketika lihat kamu tidak ada tapi hanya dengar suara kamu." Mamanya Dika bicara sambil menjewer telinga anaknya.

"Aduh mama sakit ma, ampun ma"

Dika teriak sambil memegang kupingnya dan mohon ampun kepada mamanya,

"Makanya jangan usil sama mama ya"

Mama Dika terusnya bicara sambil menjewer kuping anaknya tapi tiba tiba Dika berkata,

" Ma, bentar, gantian telinga kiri ya ma karena telinga kanan sudah merah ma,"

Dika minta ganti posisi jeweran di kupingnya hingga mamanya heran melihat Dika bicara seperti itu namun membuat mamanya sadar kalau telinga Dika sudah merah sehingga menjadi kasihan.

"Maaf mamanya ya nak, telinga kamu jadi merah" Mama Dika merasa kasihan juga melihat kuping anaknya sudah memerah hingga melepaskan dan mengelus kuping anaknya

"Sakit ya nak?"

Dika tersenyum karena di elus sama mamanya

"Tidak apa-apa mama cantik"

"Benar ya sayang"

Mamanya Dika menghembus kuping anaknya sambil melihat Dika yang tersenyum kepada mamanya hingga perasaan mamanya tenang karena Dika tidak mempermasalahkannya hingga dia heran karena perubahan anaknya dan terus memperhatikannya

"Baguslah sayang kalau kamu..."

"Kenapa ma?"

Mamanya Dika melihat penampilan anaknya sudah memakai seragam SMA dan kelihatan sangat ganteng walau sedikit heran karena biasanya Dika kalau bangun malas malasan dan jarang ngomong.

"Dika kamu jadi berubah ya nak, makin ganteng, dan kamu jadi periang tapi sudah berani usil sama mama ya"

Mama Dika heran melihat anaknya namun tiba tiba Dika mencium tangan mamanya,

"Maafin Dika ya ma, karena sebenarnya Dika bosan jadi pendiam seperti waktu SMP dan sering disebut KUPER karena di anggap Kurang Pergaulan  ma,"

Dika menjelaskan perubahannya sambil memegang tangan ibunya dengan manja.

"Boleh saja jadi periang dan mama suka bila kamu jadi periang tapi jangan usil gitu ya,"

Mamanya Dika mengingatkan seperti merasa perbedaan anak yang baik tapi merasakan ada yang tidak baik juga.

"Kamu sudah Sholat?"

Mama Dika bertanya sambil menatap tajam ke Dika.

"Sudah dong mama cantik yang baik budi sedunia."

Dika merayu mamanya yang membuat mamanya heran.

"Apa ini masa Puberitas ya"

Mama Dika mengambil kesimpulan dalam hati. "Sudah cepat ke bawah, papa sudah di meja makan untuk kita serapan pagi.

"Ok ma."

Dika bicara sambil memberi hormat kepada mamanya yang tersenyum melihat perubahan anak satu-satunya ini.

Mama Dika segera turun menyiapkan serapan pagi dimeja makan sementara lelaki yang duduk dikursi di depan meja makan adalah Papanya Dika dan bisa dipastikan benar benar Papanya Dika karena bisa saja kita disuruh main tebak tebakan bahwa yang duduk bukan papanya seperti pembantunya atau supirnya tapi  tidak mungkin orang lain karena lelaki setengah baya ini berwajah sangat mirip dengan Dika dan memakai baju biru lengkap dengan dasi dan ada tag namanya yang sama mirip dengan Dika 'Andi Pratama'  sementara nama Dika adalah Dika Pratama.

"Pa, Dika tampaknya berubah loh Pa, sekarang dia jadi periang loh Pa dan sudah berani usil sama Mama dengan mengejuti mama"

Mama Dika menceritakan apa yang terjadi pada Dika tapi Papanya Dika malah tertawa dan berkata "Seperti Papa dulu ya ma"

Papa Dika tertawa sambil mengingat hal yang pernah dilakukannya dulu bersama temannya dulu 'Darmawan'  sambil tersenyum mengingat semua. "Jadi ketularan Papa ya?"

Mamanya Dika bicara sambil menggeleng kepala tapi tiba-tiba terdengar suara Dika.

"Pagi Papa ganteng"

Dika bicara sambil turun dari lantai 2 dengan gaya percaya dirinya sambil tersenyum dan segera mencium tangan Papanya.

"Tangan Papa wangi seperti baru memegang apa ya"

Dika bicara sambil berpikir pikir

"Baru memegang jempol kaki ya"

Dika mencium tangannya sambil pura pura kebaukan dan membuat Papa nya tersenyum dan melempar kertas yang kecil yang dipegang Papanya kearah Dika yang siap mengelak dan tertawa.

"Lihat tu Pa, sudah mulai Usil kan"

Mama Dika bicara kepada Suami tercinta yang tidak lain Papanya Dika. Papanya Dika tertawa karena melihat perbedaan Dika dulu dengan sekarang dan kini malah mirip dengan dirinya dulu hingga dia hanya tertawa saja sedangkan mamanya Dika mengajak serapan

"Ayok kita serapan pagi, nanti Papa terlambat ke kantor dan Dika bisa juga terlambat ke sekolah barunya"

Mamanya Dika mengingatkan Dika anaknya dan suaminya untuk segera serapan pagi karena sudah dari tadi disiapkan oleh dirinya. Sementara Papa Dika harus cepat karena harus memimpin rapat perusahaannya yang terkenal memiliki banyak cabang dan hari ini semua utusan dari cabang yang terdiri dari 34 propinsi diminta untuk hadir di perusahaan pada hari ini. Sementara Dika tetap akan diantar Papanya karena jalan menuju kantor perusahaan miliknya melalui sekolah Dika dan tidak terasa papanya Dika sudah menikmati serapan paginya

"Ayo Dika, Papa sudah siap serapanya jadi papa tunggu di depan ya"

"Iya pa, Dika juga sudah siap"

Papah Dika langsung mempersiapkan diri untuk berangkat kerja sedangkan Dika segera yang juga sudah selesai serapan langsung mengambil tas sandangnya mengikuti papanya menuju mobil namun Dika mengambil posisi duduk didepan dekat supir yang sudah kerja sama Papanya Dika sejak Dika masih TK sehingga Dika mau bicara sama supir pribadi papanya ini tanpa mengatur kata-katanya tapi kali ini pak Riza heran melihat perubahan Dika yang bicaranya sedikit berbeda

"Ayo pak Riza kita akan menuju masa depan Dika yang cerah"

Dika menunjuk kedepan seolah-olah panglima pasukan yang mengajak bertempur dengan cara yang berbeda dan terasa lucu dilihat pak Riza dan papanya yang membuat Supir Papanya ini heran melihat perubahan sikap dan tingkah Dika sedangkan Papanya Dika  tersenyum.

"Sebentar pak Riza, cagaknya sudah diturunkan apa belum?"

Terpopuler

Comments

Fino44

Fino44

Bab 1 aja udh paten x sir

2024-12-10

4

fany_lovely

fany_lovely

hebat ka ,,,saya tidak pernah kepikiran jalan cerita genre comedy

2024-12-11

3

Rifqi Latif

Rifqi Latif

keren sir novel nya 👏👏

2024-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mimpi Yang Aneh
2 Bab 2 Suasana Baru
3 Bab 3 Siapa sih yang Usil?
4 Bab 4 Rebutan Semua Gadis
5 Bab 5 Senyuman Menghanyutkan
6 Bab 6 Keluarga Usil
7 Bab 7 Curiga
8 Bab 8 Penasaran
9 Bab 9 Ketularan Usil
10 Bab 10 Selesai Ujian
11 Bab 11 Pujaan Hati
12 Bab 12 Cinta Pertama
13 Bab 13 Usil is My Hobby
14 Bab 14 Arti Mimpi
15 Bab 15 Mau Saja di Usilin
16 Bab 16 Saling Menghormati
17 Bab 17 Juara Kelas
18 Bab 18 Reuni Para Mama
19 Bab 19 Sindiran Mama
20 Bab 20 Lari Pagi
21 Bab 21 Putri Juga Usil
22 Bab 22 Ketularan Papanya
23 Bab 23 Kemampuan Warisan
24 Bab 24 Bimbinglah dia dengan baik
25 Bab 25 Bidadari cantik
26 Bab 26 Ternyata Kakek dulunya Usil
27 Bab 27 Uji Kemampuan
28 Bab 28 Suasana Menyeramkan
29 Bab 29 Karisma Sang Raja"
30 Bab 30 Kemampuan Mata
31 Bab 31 Coba Kemampuan Baru
32 Bab 32 Baru Menyadari
33 Bab 33 Titisan Sang Raja
34 Bab 34 Rasa yang tidak berpisah
35 Bab 35 Penyemangat Hati
36 Bab 36 Kasihan Putri
37 Bab 37 Sekolah lagi
38 Bab 38 Cemburu
39 Bab 39 Ungkapan Hati
40 Bab 40 Persahabatan tidak Terpisah
41 Bab 41 Ada apa dengan Silvi?
42 Bab 42 Berbagi hati
43 Bab 43 Santai Saja
44 Bab 44 Apa yang Terjadi
45 Bab 45 Di Culik
46 Bab 46 Dia Si Raja Usil
47 Bab 47 Pengawal Sang Raja
48 Bab 48 Ada Apa dengan Aku
49 Bab 49 Bingung Sendiri
50 Bab 50 Kembaran
51 Bab 51 Perkemahan
52 Bab 52 Usil Terencana
53 Bab 53 Perkemahan yang di Tunggu
54 Bab 54 Usil yang Kelewatan
55 Bab 55 Sepertinya Aku Tahu
56 Bab 56 Suara kecemburuan
57 Bab 57 Suara apa itu
58 Bab 58 Siapa Yang Melakukan ini
59 Bab 59 Waspada
60 Bab 60 Penghijauan
61 Bab 61 Pencegatan
62 Bab 62 Jangan Turun
63 Bab 63 Kabar burung
64 Bab 64 Benar atau hanya Gosip
65 Bab 65 Jadi kalian Pacaran ya
66 Bab 66 Gendam
67 Bab 67 Maafkan kami
68 Bab 68 Jadian
69 Bab 69 Belajar Bisnis
70 Bab 70 Hari Kerja Pertama
71 Bab 71 Untuk Mama Saja
72 Bab 72 Sebagai Pemiliknya
73 Bab 73 Anugrah
74 Bab 74 Sesuai Perintah
75 Bsb 75 Siapa mereka
76 Bab 76 Pelaku Utama Kejahatan
77 Bab 77 Benarkah Dia pelakunya
78 Bab 78 Dimas Santoso
79 Bab79 Bukti yang tidak bisa ditolak
80 Bab 80 Pengakuan
81 Bab 81 Syukuran
82 Bab 82 Canggung
83 Bab 83 Saingan
84 Bab 84 Jadikan kami sahabat mu
85 Bab 85 Usil di balas Usil
86 Bab 86 Kemampuan Baru
87 Bab 87 Proklamirkan Cinta
88 Bab 88 Usilnya pak Riza
89 Bab 89 Ujian Kenaikan Kelas
90 Bab 90 Belajar Bersama
91 Bab 91 Serius
92 Bab 92 Ujian Hari Kedua
93 Bab 93 Umpan Nyamuk
94 Bab 94 Terbalik ma
95 Bab 95 Keluarga dari mama
96 Bab 96 Membalas kekesalan
97 Bab 97 Semangat untuk Putri
98 Bab 98 Keluarga suka bercanda
99 Bab 99 Hal yang Mencurigakan
100 Bab 100 Tidak Percaya Sama Sekali
101 Bab 101 Keputusan Sulit
102 Bab 102 Siapa Kau Sebenarnya
103 Bab 103 Kenapa Zaheera menangis?
104 Bab 104 Gangguan di jalan
105 Bab 105 Dulu tidak Percaya
106 Bab 106 Jadi Saksi
107 Bab 107 Kamu Benar Dika
108 Bab 108 Dapat teguran?
109 Bab 109 Kualat
110 Bab 110 Siapa yang Narik?
111 Bab 111 Kami Sudah Pesan
112 Bab 112 Keluarnya Merangkak
113 Bab 113 Rahasia kemampuan Dika
114 Bab 114 Siapa Kalian.sebenarnya?
115 Ban 115 Irda membuat Cemburu Silvi
116 Bab 116 Ujian Terakhir
117 Bab 117 Cuek tapi masih suka
118 Bab 118 Kenapa aku menjauhinya?
119 Bab 119 Gadis lain
120 Bab 120 Tidak Sehebat Dika
121 Bab 121 Terima Raport kenaikan Kelas
122 Bab 122 Kebahagiaan
123 Bab 123 Rencana Liburan
124 Bab 124 Pemain Bagus
125 Bab 125 Latih Tanding
126 Bab 126 Tanding Persahabatan
127 Bab 127 Di Luar Nalar
128 Bab 128 Tawaran khusus
129 Bab 129 Seleksi Pemain
130 Bab 130 Pemain Utama
131 Bab 131 Jadi Pelatih merangkap pemain
132 Bab 132 Jebakan Ban Bocor
133 Bab 133 Rencana menangkap penjahat
134 Bab 134 Menangkap Penjahat
135 Bab 135 Alasan Papa
136 Bab 136 Penghargaan
137 Bab 137 Perencana Sesungguhnya
138 Bab 138 Pujaan Hati
139 Bab 139 Ternyata Kalian Berdua Usil ya
140 Bab 140. Ngapain di Kejar
141 Bab 141 Fitnah yang Aneh
142 Bab 142 Sedikit Sekali
143 Bab 143 Sulap
144 Bab 144 Sudah seperti keluarga sendiri
145 Bab 145 Pantas Betah
146 Bab 146 Syukuran dengan Warga Desa
147 Bab 147 Sebentar saja itu
148 Bab 148 Menjaga Rahasia
149 Bab 149 Candaan Om Fachri
150 Bab 150 Suasana Seru
151 Bab 151 Tanding antar Keluarga
152 Bab 152 Harus Fair Play
153 Bab 153 Imbang
154 Bab 154 Belum Tahu Ma
155 Bab 155 Boleh kan Kita Usil sama Mereka
156 Bab 156 Tidak mungkin Mereka
157 Bab 157 Jadi Selama ini Abang Berdua ya
158 Bab 158 Rencananya Begitu
159 Bab 159 Candaan Ke Akraban
160 Bab 160 Sahabat tapi Mesra
161 Bab 161 Kalau betulan mau ya
162 Bab 162 Di Prank
163 Bab 163 Calon istri
164 Bab 164 Bahaya Mengintai
165 Bab 165 Rencana Matang
166 Bab 166 Menundukan Mata-mata
167 Bab 167 Kerjasama yang Bagus
168 Bab 168 Pewaris Utama
169 Bab 169 Penjebakan
170 Bab 170 Tertangkapnya Buronan Besar
171 Bab 171 Berpasangan
172 Bab 172 Jalan Pagi
173 Bab 173 Nasehati Diri sendiri
174 Bab 174 Kenapa harus memilih
175 Bab 175 Kabar Zaheera akan ke Eropa
176 Bab 176 Acara Perpisahan
177 Bab 177 Ingat Hanya Satu Jam
178 Bab 178 Waktu Kebersamaan
179 Bab 179 Jawab yang Jujur
180 Bab 180 Saya tetap jadi Coach
181 Bab 181 Tim Utama pilihan Dika
182 Bab 182 Persiapan Turnamen
183 Bab 183 Turnamen
184 Bab 184 Di Remehkan
185 Bab 185 Kemenangan Pertama
186 Bab 186 Habis Kita
187 Bab 187 Kemenangan demi kemenangan
188 Bab 188 Mereka Begitu Hebat
189 Bab 189 Masuk Semi Final
190 Bab 190 Persiapan Semi Final
191 Bab 191 Tidak Sepele Lagi
192 Bab 192 Masuk Final
193 Bab 193 Teror di Final
194 Bab 194 Final
195 Bab 195 Babak Tambahan
196 Bab 196 Penasaran
197 Bab 197 Juara Turnamen
198 Bab 198 Kemenangan Sebenarnya
199 Bab 199 Syukuran di Kafe
200 Bab 200 Jadi acara Syukuran kalian ya
201 Bab 201 Akhirnya semua Tahu
202 Bab 202 Terasa lelanya
203 Bab 203 Dika bisa baca pikiran Silvi
204 Bab 204 Siswa Baru
205 Bab 205 Di Persalahlan
206 Bab 206 Kesal
207 Bab 207 Bukan Aku
208 Bab 208 Pembelaan Terhadap Dika
209 Bab 209 Tanggapan Papa
210 Bab 210 Ke Kantor Polisi
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Bab 1. Mimpi Yang Aneh
2
Bab 2 Suasana Baru
3
Bab 3 Siapa sih yang Usil?
4
Bab 4 Rebutan Semua Gadis
5
Bab 5 Senyuman Menghanyutkan
6
Bab 6 Keluarga Usil
7
Bab 7 Curiga
8
Bab 8 Penasaran
9
Bab 9 Ketularan Usil
10
Bab 10 Selesai Ujian
11
Bab 11 Pujaan Hati
12
Bab 12 Cinta Pertama
13
Bab 13 Usil is My Hobby
14
Bab 14 Arti Mimpi
15
Bab 15 Mau Saja di Usilin
16
Bab 16 Saling Menghormati
17
Bab 17 Juara Kelas
18
Bab 18 Reuni Para Mama
19
Bab 19 Sindiran Mama
20
Bab 20 Lari Pagi
21
Bab 21 Putri Juga Usil
22
Bab 22 Ketularan Papanya
23
Bab 23 Kemampuan Warisan
24
Bab 24 Bimbinglah dia dengan baik
25
Bab 25 Bidadari cantik
26
Bab 26 Ternyata Kakek dulunya Usil
27
Bab 27 Uji Kemampuan
28
Bab 28 Suasana Menyeramkan
29
Bab 29 Karisma Sang Raja"
30
Bab 30 Kemampuan Mata
31
Bab 31 Coba Kemampuan Baru
32
Bab 32 Baru Menyadari
33
Bab 33 Titisan Sang Raja
34
Bab 34 Rasa yang tidak berpisah
35
Bab 35 Penyemangat Hati
36
Bab 36 Kasihan Putri
37
Bab 37 Sekolah lagi
38
Bab 38 Cemburu
39
Bab 39 Ungkapan Hati
40
Bab 40 Persahabatan tidak Terpisah
41
Bab 41 Ada apa dengan Silvi?
42
Bab 42 Berbagi hati
43
Bab 43 Santai Saja
44
Bab 44 Apa yang Terjadi
45
Bab 45 Di Culik
46
Bab 46 Dia Si Raja Usil
47
Bab 47 Pengawal Sang Raja
48
Bab 48 Ada Apa dengan Aku
49
Bab 49 Bingung Sendiri
50
Bab 50 Kembaran
51
Bab 51 Perkemahan
52
Bab 52 Usil Terencana
53
Bab 53 Perkemahan yang di Tunggu
54
Bab 54 Usil yang Kelewatan
55
Bab 55 Sepertinya Aku Tahu
56
Bab 56 Suara kecemburuan
57
Bab 57 Suara apa itu
58
Bab 58 Siapa Yang Melakukan ini
59
Bab 59 Waspada
60
Bab 60 Penghijauan
61
Bab 61 Pencegatan
62
Bab 62 Jangan Turun
63
Bab 63 Kabar burung
64
Bab 64 Benar atau hanya Gosip
65
Bab 65 Jadi kalian Pacaran ya
66
Bab 66 Gendam
67
Bab 67 Maafkan kami
68
Bab 68 Jadian
69
Bab 69 Belajar Bisnis
70
Bab 70 Hari Kerja Pertama
71
Bab 71 Untuk Mama Saja
72
Bab 72 Sebagai Pemiliknya
73
Bab 73 Anugrah
74
Bab 74 Sesuai Perintah
75
Bsb 75 Siapa mereka
76
Bab 76 Pelaku Utama Kejahatan
77
Bab 77 Benarkah Dia pelakunya
78
Bab 78 Dimas Santoso
79
Bab79 Bukti yang tidak bisa ditolak
80
Bab 80 Pengakuan
81
Bab 81 Syukuran
82
Bab 82 Canggung
83
Bab 83 Saingan
84
Bab 84 Jadikan kami sahabat mu
85
Bab 85 Usil di balas Usil
86
Bab 86 Kemampuan Baru
87
Bab 87 Proklamirkan Cinta
88
Bab 88 Usilnya pak Riza
89
Bab 89 Ujian Kenaikan Kelas
90
Bab 90 Belajar Bersama
91
Bab 91 Serius
92
Bab 92 Ujian Hari Kedua
93
Bab 93 Umpan Nyamuk
94
Bab 94 Terbalik ma
95
Bab 95 Keluarga dari mama
96
Bab 96 Membalas kekesalan
97
Bab 97 Semangat untuk Putri
98
Bab 98 Keluarga suka bercanda
99
Bab 99 Hal yang Mencurigakan
100
Bab 100 Tidak Percaya Sama Sekali
101
Bab 101 Keputusan Sulit
102
Bab 102 Siapa Kau Sebenarnya
103
Bab 103 Kenapa Zaheera menangis?
104
Bab 104 Gangguan di jalan
105
Bab 105 Dulu tidak Percaya
106
Bab 106 Jadi Saksi
107
Bab 107 Kamu Benar Dika
108
Bab 108 Dapat teguran?
109
Bab 109 Kualat
110
Bab 110 Siapa yang Narik?
111
Bab 111 Kami Sudah Pesan
112
Bab 112 Keluarnya Merangkak
113
Bab 113 Rahasia kemampuan Dika
114
Bab 114 Siapa Kalian.sebenarnya?
115
Ban 115 Irda membuat Cemburu Silvi
116
Bab 116 Ujian Terakhir
117
Bab 117 Cuek tapi masih suka
118
Bab 118 Kenapa aku menjauhinya?
119
Bab 119 Gadis lain
120
Bab 120 Tidak Sehebat Dika
121
Bab 121 Terima Raport kenaikan Kelas
122
Bab 122 Kebahagiaan
123
Bab 123 Rencana Liburan
124
Bab 124 Pemain Bagus
125
Bab 125 Latih Tanding
126
Bab 126 Tanding Persahabatan
127
Bab 127 Di Luar Nalar
128
Bab 128 Tawaran khusus
129
Bab 129 Seleksi Pemain
130
Bab 130 Pemain Utama
131
Bab 131 Jadi Pelatih merangkap pemain
132
Bab 132 Jebakan Ban Bocor
133
Bab 133 Rencana menangkap penjahat
134
Bab 134 Menangkap Penjahat
135
Bab 135 Alasan Papa
136
Bab 136 Penghargaan
137
Bab 137 Perencana Sesungguhnya
138
Bab 138 Pujaan Hati
139
Bab 139 Ternyata Kalian Berdua Usil ya
140
Bab 140. Ngapain di Kejar
141
Bab 141 Fitnah yang Aneh
142
Bab 142 Sedikit Sekali
143
Bab 143 Sulap
144
Bab 144 Sudah seperti keluarga sendiri
145
Bab 145 Pantas Betah
146
Bab 146 Syukuran dengan Warga Desa
147
Bab 147 Sebentar saja itu
148
Bab 148 Menjaga Rahasia
149
Bab 149 Candaan Om Fachri
150
Bab 150 Suasana Seru
151
Bab 151 Tanding antar Keluarga
152
Bab 152 Harus Fair Play
153
Bab 153 Imbang
154
Bab 154 Belum Tahu Ma
155
Bab 155 Boleh kan Kita Usil sama Mereka
156
Bab 156 Tidak mungkin Mereka
157
Bab 157 Jadi Selama ini Abang Berdua ya
158
Bab 158 Rencananya Begitu
159
Bab 159 Candaan Ke Akraban
160
Bab 160 Sahabat tapi Mesra
161
Bab 161 Kalau betulan mau ya
162
Bab 162 Di Prank
163
Bab 163 Calon istri
164
Bab 164 Bahaya Mengintai
165
Bab 165 Rencana Matang
166
Bab 166 Menundukan Mata-mata
167
Bab 167 Kerjasama yang Bagus
168
Bab 168 Pewaris Utama
169
Bab 169 Penjebakan
170
Bab 170 Tertangkapnya Buronan Besar
171
Bab 171 Berpasangan
172
Bab 172 Jalan Pagi
173
Bab 173 Nasehati Diri sendiri
174
Bab 174 Kenapa harus memilih
175
Bab 175 Kabar Zaheera akan ke Eropa
176
Bab 176 Acara Perpisahan
177
Bab 177 Ingat Hanya Satu Jam
178
Bab 178 Waktu Kebersamaan
179
Bab 179 Jawab yang Jujur
180
Bab 180 Saya tetap jadi Coach
181
Bab 181 Tim Utama pilihan Dika
182
Bab 182 Persiapan Turnamen
183
Bab 183 Turnamen
184
Bab 184 Di Remehkan
185
Bab 185 Kemenangan Pertama
186
Bab 186 Habis Kita
187
Bab 187 Kemenangan demi kemenangan
188
Bab 188 Mereka Begitu Hebat
189
Bab 189 Masuk Semi Final
190
Bab 190 Persiapan Semi Final
191
Bab 191 Tidak Sepele Lagi
192
Bab 192 Masuk Final
193
Bab 193 Teror di Final
194
Bab 194 Final
195
Bab 195 Babak Tambahan
196
Bab 196 Penasaran
197
Bab 197 Juara Turnamen
198
Bab 198 Kemenangan Sebenarnya
199
Bab 199 Syukuran di Kafe
200
Bab 200 Jadi acara Syukuran kalian ya
201
Bab 201 Akhirnya semua Tahu
202
Bab 202 Terasa lelanya
203
Bab 203 Dika bisa baca pikiran Silvi
204
Bab 204 Siswa Baru
205
Bab 205 Di Persalahlan
206
Bab 206 Kesal
207
Bab 207 Bukan Aku
208
Bab 208 Pembelaan Terhadap Dika
209
Bab 209 Tanggapan Papa
210
Bab 210 Ke Kantor Polisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!