Kisah dua legenda hidup yang merubah dunia dan menjadikannya tempat abadi untuk semua orang tersenyum. Dunia yang diberikan keabadian atas selesainya semua persoalan-persoalannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juan Aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kurasa tidak ada lagi
Sebuah pencapaian. Bukankah mereka semua melakukan berbagai perjalanan siang dan malam. Hari demi hari yang mereka lalui untuk pencapaian itu, beberapa hal rumit yang mereka kerjakan. Meski sering kali tidak membuat respon baik terhadap orang lain.
Di lain waktu yang sunyi orang di balik peradaban awal menghabiskan hari-harinya hanya dengan menatap langit sampai legenda nya dikenal sebagai "Staring Clouds" hingga beribu-ribu tahun perang, perjalanan penuh lika-liku nya itu tidak pernah di ceritakan kecuali oleh "YANG TERKASIH" sesosok yang dulunya gadis cantik yang tatapan nya merubah dari ujung ke ujung dunianya itu sendiri yang dahulu kala gadis itu membuat bencana dimana-mana di saat dia turun dan membuka matanya itu sendiri tidak satupun orang berani menyentuhnya alasannya adalah dia adalah kematian itu sendiri.
Namun satu makhluk yang menghabiskan hari-harinya hanya berlalu dengan menatapi awan biru indah itu telah bersamanya hingga akhir. Bahkan untuk mengenal namanya saja diperlukan perubahan dunia itu sendiri ya "Staring Clouds" dan nama wanita itu yang menghabiskan seluruh peradaban awal yang sangat terpuruk, tragis, dan kehancuran demi kehancuran. Perubahan tercipta, pengulangan demi pengulangan terjadi. Yang pada akhirnya bertemu dengannya dan untuk mengetahui namanya saja dua makhluk yang menjadi hitam dan putih nya dunia itu dua-duanya adalah legenda hidup itu sendiri.
Orang-orang yang dulu berjuang bersama
"Staring Clouds" kawan-kawan petualangan nya, master dari masternya, sampai raja-raja yang dibuatnya, mengucap kata akhir yang begitu dalam akan makna "Kehormatan" itu sendiri. Yang dulu nya tertafsir
(bukankah engkau sang penyelamat dan perubah dunia ini, mengikutimu hingga era abadi dan damai, era yang lembut penuh kisah romansa ini. Bukankah engkau tuhan kami sesungguhnya).
Di atas semua kalimat yang bertele-tele itu sesungguhnya yang dia lakukan adalah kedamaian untuk dirinya sendiri demi menatap awan biru indah di bawah bukit dengan hembusan angin yang lama-kelamaan seperti lantunan itu. Yang terucap di kalimatnya adalah tidak, bukan. Aku melihat langit biru indah ini yang di bawahnya terdapat diriku dan kalian semua. Aku menatapi langit itu berkata di bawah langit biru indah ini aku bukan
apa-apa. Di akhir kisahnya "Staring Clouds" menemukan pelengkap awan biru indah itu.
Yang bahkan tidak seorangpun mengingat seorang wanita yang dahulu kala adalah gadis bencana dan malapetaka itu sendiri, semua orang melupakannya tanpa menaruh sedikitpun kehormatan atas dirinya. Yang hingga saat ini selalu bersama sang legenda itu sendiri "Staring Clouds" di balik sudut di bawah pohon kesukaannya menatapi
daun-daun berjatuhan hingga sesekali bunga bermekaran itu jatuh di atas rambutnya lalu menyelipkannya di samping telinganya sambil tersenyum.
Di dunia yang dulunya dimana-mana orang berteriak kedamaian di dalam nyawa yang rapuh tanpa seorangpun mengingatnya.
Di dunia yang dulunya tidak ada satupun bangunan yang dapat menopang nyawa satu sama lainnya itu.
Di dunia yang sang legenda itu bersihkan dan memulai ulang.
Di dunia yang diberikannya tempat keabadian atas selesainya semua persoalannya itu.
Sesosok wanita cantik hanya satu-satunya yang ditemukan oleh hati sang legenda hidup itu. Yang berbagi kisah dengannya, bahkan tidak seorangpun tahu wanita cantik itu berbagi ingatan juga dengan sang legenda itu. Sampai-sampai kata curiga di hapus oleh kedua legenda itu.