NovelToon NovelToon
CINTA MEMBAWA DERITA

CINTA MEMBAWA DERITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Poligami
Popularitas:603
Nilai: 5
Nama Author: Alek Yuni

Perjodohan adalah takdir,semua akan berjalan seperti air mengalir.Demikian juga dengan tokoh yang namanya Yulia.
Yulia merupakan seorang gadis belia cantik nan rupawan,ia harus menderita di jodohkan oleh orang tuanya di masa masih ABG dengan seorang pria yang sudah berumur tua atau kakek kekek.
memiliki suami yang sudah tua banyak kendala dan penderitaan, apa lagi dia di nikahi dengan cara di madu.
Akhirnya rumah tangganya harus hancur gara gara hal yang sepele yang tak masuk akal.
Akhirnya mereka hidup masing masing walaupun berakhir dengan penderitaan bagi semuanya, namun ada titik kebahagiaan setelah mereka berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10. MIMPI BURUK

setelah menyelesaikan terapi pengobatan, Mbah Salam barulah meminum kopinya sambil menghisap rokok yang telah dia bakar dari tadi. tidak lama kemudian Mbak salam berkata,

"itu neng Yuli kakinya kenapa kok lecet-lecet?".

"jatuh Mbak ke dalam Solokan ketika mau berangkat sekolah tadi".

"waduh kok bisa kayak gitu emangnya kenapa awalnya?"

"tersandung batu Mbah maklum pikiran lagi pusing"

"jangan pusing-pusing neng ada keperluan bilang aja sama abah*.

"masa sih Mbah kan saya malu"

"ya jangan malu-malu sih neng, anggap aja Mbak itu orang tua neng hihihi, ataupun pacar Eneng, ataupun jika mau jadi suami Eneng hahaha".

dikatakan seperti itu, menjadi cemberut,

"hei kenapa cantik wajahnya ditekuk, nggak suka ya digombalin kakek-kakek hahaha".

Mbah Salam tersenyum, namun yuli memalingkan mukanya. tak lama Yuli pun pergi ke kamarnya. perasaan Yuli menjadi galau dan kesal, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa.

setelah semuanya usai, Mbah Salim mohon pamit kepada pak AF dan istrinya.

Mbah salam pergi meninggalkan rumah itu tanpa pamit kepada Yuli. tidak lama kemudian Yuli pun keluar dari kamarnya dan langsung menghampiri ibunya. Yuli bertanya

"mamah sudah pergi ke mana itu si kakek-kakek yang mengobati bapak?"

"ya sudah pulang yul"

"oh gitu ya"

"emangnya ada apa ya?"

"nggak ada apa-apa mamah".

Yuli melangkah kembali menuju ke kamarnya. tak lama kemudian waktu magrib pun datang. hari berganti malam terang pun berganti gelap.

Yuli dan ibunya menyiapkan makan malam untuk mereka. ini perkembangan kesehatan pak Aep sudah agak berangsur-angsur baik. kakinya segini sudah tidak kaku lagi, lututnya sudah bisa digerakkan kembali namun belum kuat untuk berdiri. kini pak sudah bisa beranjak duduk di kursi tanpa harus dibantu dalam mengangkat tubuhnya. walaupun kakinya sakit tetapi tubuhnya sehat makanya pak Aep dalam sekali makan itu seperti orang tidak sakit, porsinya seperti orang sehat.

setelah makanan siap disajikan di meja makan akhirnya mereka pun makan bersama seadanya. terkadang Yuli merasa kesakitan karena tangannya terkilir padai waktu tadi siang.

setelah selesai makan malam Yuli masuk ke dalam kamar, dia mendengar ponselnya berdering lalu dia pun melihat notifikasi panggilan di hp-nya ternyata ada 5 panggilan yang tidak terjawab. dari salah satu temannya yaitu Sintia Yuli pun memanggilnya kembali,

tut tut tut

terdengar suara menyambungkan panggilan telepon lalu terdengar suara orang mengangkat teleponnya di ujung sana,

"halo Yul apa kabar?".

"kabar baik sin sebaliknya gimana kabarnya"

"baik juga Yul, eh kamu kenapa kok jarang masuk sekolah sih,?"

"nggak apa-apa sin lagi malas saja jadi gua jarang sekolah",

"oh gitu ya, Lo sekarang lagi di mana".

"gue lagi di rumah nih sin ada apa ya?,

"Yul lu ada yang nanyain nih temen gua dia katanya selalu ingat sama elu".

"masa sih sin, memangnya siapa?".

"si Rudi Yul, yang di kelas kelas 3 11, itu yang dulu pernah nembak lu tapi lu tolak".

"oh gitu ya sin, memangnya dia sekarang lagi jomblo gitu atau udah punya gebetan baru?"

"kayaknya jomblo deh Yul, dia minta nomor elu gue izin dulu nih kasih jangan".

"ya nggak apa-apa sih dikasih juga".

"oh boleh kalau kayak gitu mah ntar gua kasihkan, gua kan perlu izin dulu sama orangnya".

"oke nggak apa-apa".

"Yul udah dulu ya gue mau ke toilet dulu nih jadi nggak enak kalau nelpon di toilet".

"Oke deh siap makasih ya".

"sama-sama"

       tap tap tap

telepon pun terputus.

Yuli melangkahkan kakinya menuju ruang tengah dia menghidupkan pesawat televisinya lalu mencari channel siaran yang memutar film drakor. sementara itu ayahnya sudah mulai merasa ngantuk lalu dia merangkak menuju kamar tidurnya sedangkan ibunya masih di dapur mempersiapkan dan membuat barang dagangan yang akan dijajakannya besok hari.

tiba-tiba ponsel Yuli bergetar, dia pun melihat layar notifikasinya ada sebuah pesan masuk lewat WhatsApp. boleh membukanya ternyata pesan tersebut dikirim oleh orang yang sudah lama dikenalnya namun terpisah karena waktu. orang tersebut tiada lain adalah Rudi.

"hai lu apa kabar?"

"kabar baik lu gimana?"

"gue baik, posisi lu di mana nih!"

"gue di rumah lu sendiri di mana".

"gue di apartemen, milik om aku".

"tumben elu chat gue emang ada ape ye?"

"nggak gue cuman kangen aja sama elu"

"kangen apanya nih?"

"ya kangen pengen jumpa pengen melihat wajahmu yang cantik pengen mendengar tawamu yang manja dan suaramu itu loh yang membuat aku teringat-ingat".

"ah gombal lu".

"kalau serius gimana terus sedang gue nggak bisa move on dari lo".

"biasa aja kali, kita kan sudah putus'

"iya sih tapi kalau bisa gue ingin balikan sama kamu".

"gue belum bisa menerimanya Rudy, karena gue masih trauma dan gue ingin serius sekolah tanpa ada gangguan dari love kaya gitu"

" ah lu sok suci, yAh sudah ntar kapan kapan kita sambung lagi ok"

"siap"

chat pun ditutup karena Yuli sudah sedikit merasa ngantuk. tidak lama kemudian dia pun tertidur.

malam pun semakin larut awak ingin menyelimuti kota itu. cuaca dingin menembus setiap insan tidak lama hujan pun turun membasahi bumi.

Yuli terbawa ke alam mimpinya, dia berada di sebuah gunung yang tinggi dan curam sekali,Yuli dalam posisi terjepit dia serba salah mau terus naik mendaki gunung itu jalannya sangat licin, mau turun tak mungkin bisa sebab benar-benar curam. Yuli hanya diam sambil berpegangan pada sebuah batu kakinya pun menginjak sebuah batu. sambil mengumpulkan kekuatan tenaganya Yuli memikirkan cara supaya segera bisa naik ke atas gunung tersebut. sesaat kemudian batu yang di injak tiba-tiba runtuh dan jatuh ke bawah. Kini Yuli bertahan hanya dengan memegang sebuah batu di tangannya, kakinya mencari tumpuan namun di tempat itu sangatlah licin karena struktur gunung itu adalah karang yang terjal, tidak lama kemudian batu yang menjadi pegangan dirinya pun runtuh, Yuli jatuh ke bawah dia pun berteriak ketakutan.jeritan Yuli terdengar ke sana ke mari, jeritan tersebut sampai terdengar ke alam sadar atau alam nyata.

ibunya Yuli yang sedang di dapur, dan belum tidur mendengar suara Yuli menjerit menjadi kaget, dia langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Yuli yang sedang tertidur.setelah. di perhatikan ternyata itu adalah suara jeritan Yuli di alam mimpinya yang terbawa ke alam nyata. ibunya pun langsung membangunkan Yuli, tak lama Yuli pun terbangun .

"yul bangun nak kamu mimpi apa?"

Yuli terbangun dia mulai membuka matanya, Yuli langsung mendekap ibunya yang berada di sampingnya .

"kenapa kamu nak, memangnya mimpi apa?"

"saya mimpi Bu, mimpi jatuh dari sebuah gunung yang tinggi sekali".

"yah sudah itu kan hanya mimpi kembangnya tidur semoga tidak akan terjadi apa apa.

"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!