Tidak mengandung unsur BL.
Patah hati membuat seorang pria tampan bernama Arsenio, merubah pandangan hidupnya menjadi menyimpang. Karena dia sudah tidak percaya lagi dengan adanya cinta tulus antara pria dan wanita.
Lamia, gadis cantik yang terpaksa menerima tawaran pernikahan dari seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali, hanya untuk terlepas dari hutang keluarganya.
"Aku akan membayar semua hutang dan menebus rumah peninggalan orangtuamu. Aku juga akan memberikan semua fasilitas mewah kepadamu. Asalkan kau manikah denganku sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Tanpa adanya kontak fisik diantara kita. " Arsenio.
"Aku tidak peduli berapa lama aku harus hidup denganmu, dan menjadi istrimu yang hanya kau manfaatkan untuk menutupi status g*ymu. Asal aku selalu berada di sisimu. Itu sudah cukup. " Lamia
Akankah Mia bisa merubah kepribadian Arsen dan membuatnya jatuh cinta kepadanya?
Novel ini hanya imajinasi othor semata.
Semoga kalian suka, dan kasih dukungan ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arsenio Bharata
"Nona Lamia, Dengarkan ini baik-baik. Aku akan membayar semua hutang keluargamu dan menebus rumah peninggalan orang tuamu. Dengan satu syarat." Arsen menjeda ucapannya
"Menikahlah dengan ku sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sampai aku bosan dan menceraikanmu dengan sendirinya. " ucap Arsen dengan enteng tanpa beban sedikitpun
"Apa kau bercanda tuan? kau menawarkan pernikahan kepada wanita asing yang tidak kau kenal sama sekali. Apa kau sudah gila. "
"No... Aku tidak gila seperti yang kau pikirkan, nona Lamia. Aku hanya menawarkan sebuah kesepakatan dan pernikahan kontrak denganmu. Kau membutuhkan uang untuk membayar hutang orang tuamu yang sudah meninggal, dan aku membutuhkan seorang wanita untuk ku jadikan istri. Walau tanpa cinta. Karena aku tidak butuh itu. Bahkan aku tidak butuh wanita sama sekali dalam hidupku."
Mendengar ucapan Arsen, Mia benar-benar tidak percaya. Apa katanya tadi? dia tidak butuh wanita dalam hidupnya? tapi kenapa dia menawarkan pernikahan kepadanya?
Pria tampan di hadapannya ini benar-benar aneh dan sangat misterius. Sebenarnya siapa dia. Bahkan pria tua yang akan meniduri nya semalam takut saat tau siapa dia. Mia rasa pria di hadapannya ini bukanlah pria sembarangan tapi pria yang memiliki kekuasaan. Dia tidak boleh bermain-main dengan pria ini.
"Kenapa kau menatapku seperti itu, apa ada yang salah dengan ucapanku?" tanya Arsen tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Tuan.... "
"Arsen... Namaku Arsenio Bharata"
"Tu.. tuan Arsen. Kenapa kau menawarkan pernikahan padaku, sedangkan katamu tadi bilang kalau kau tidak membutuhkan wanita dalam didupmu. " tanya Mia sedikit ragu.
Arsen menyandarkan tubuhnya di kursi, dan melipat kedua tangannya di bawah dada.
"Ini karena wanita tua itu yang ingin aku segera menikah. Sedangkan aku tidak mau, Karena aku tidak tertarik dengan makhluk sepertimu. " Kata Arsen dengan acuh, seolah itu bukan aib baginya.
Mendengar hal itu membuat Mia membelalakkan matanya, dia tidak salah dengar kan? Jadi benar, apa yang sejak tadi dia duga di kamar, ternyata pria tampan ini.... Mia langsung menutup mulut nya yang menganga dengan kedua tangannya.
"Tidak perlu terkejut, nona Mia. Bukankah dijaman sekarang hal itu sudah biasa? Pikirkan baik-baik. Aku hanya memberikan satu kali penawaran. Aku akan membayarmu dua kali lipat dengan sejumlah hutang yang kau miliki. " Arsen lalu mengeluarkan kartu nama dari saku jasnya, dan memberikannya kepada Mia.
"Hubungi aku, atau temui aku di perusahaan jika kau sudah memutuskan. Tunjukkan saja kartu nama itu kepada resepsionis, mereka akan mengerti. Ini sudah cukup siang, aku harus pergi. " lagi-lagi Arsen mengeluarkan dompetnya dan memberikan lima lembar uang ratusan ribu kepada Mia.
"Ambil ini, aku tidak bisa mengantarmu. Jadi kau bisa pulang dengan naik taksi. Ayo kita keluar. "
Arsen segera beranjak dari duduknya, sedangkan Mia bagai kerbau yang di cucuk hidungnya dia pun menuruti semua ucapan Arsen. Dan menyambar kartu nama serta uang yang diberikan Arsen kepadanya. Karena dia tidak tau dimana saat ini dia berada . Jadi dia membutuhkan uang itu untuk pulang ke tempat kostnya.
Di luar, sebuah mobil mewah sudah terparkir dengan seorang pria tampan yang berdiri di samping mobil itu,pria yang sama yang juga dia lihat semalam. Mia ikut mendekat ke arah priia itu.
"Oh, iya nona Mia. Dia adalah Harry, asistenku. Kau boleh keluar sekarang, dan berjalan di ujung jalan sana sudah memasuki jalan Raya. " kata Arsen sambil menunjukkan arah sebelah kiri.
Mia mengangguk mengerti. Dan dia segera keluar dari rumah itu. Benar saja seratus meter dari rumah Arsen sudah memasuki jalan Raya. Dia tidak langsung menaiki taksi atau kendaraan apapun tapi dia berjalan menelusuri trotoar memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan hidupnya. Kenapa semua ini bisa terjadi.
Dari dalam mobil Arsen melihat Mia yang sedang berjalan sambil menundukkan kepalanya. Dia tidak habis pikir, kenapa gadis itu tidak segera pulang dengan naik taksi. Padahal dia sudah memberinya uang yang cukup.
"Dasar gadis aneh. " gumam Arsen.
"Maaf tuan. " Harry mengira kalau Arsen sedang berbicara dengannya.
"Tidak apa-apa Harry. "
Suasana mobil kembali tenang, tapi mulut Arsen selalu gatal untuk berbicara.
"Harry, kau selidiki wanita itu, aku ingin tau benarkah dia memiliki hutang yang besar, yang berhubungan dengan Baron. "
"Kenapa anda peduli padanya, tuan."
"Karena aku akan memanfaatkannya. Lakukan saja perintah ku, secepatnya. Jika memang semua yang dia katakan benar, tak lama lagi dia pasti akan datang menemuiku. " ucap Arsen penuh percaya diri.
Mia akhirnya memutuskan naik ojek online dan pulang ke tempat kostnya. Dia ingin beristirahat di sana dengan nyaman. Dan tidak akan memikirkan apapun untuk saat ini. Sampai di tempat kostnya dia langsung mengunci pintu dan segera merebahkan tubuhnya. Mia memjamkan matanya dan tanpa terasa dia terlelap hingga sore menjelang.
Suara ketukan pintu kamarnya membangunkan Mia dari tidur lelapnya.
"Ck..siapa sih... " Mia langsung beranjak dari tempat tidurnya dan melihat siapa yang sudah mengganggu tidurnya.
"Sisie.. "
Mia langsung membuka kunci pintu kamar kostnya dan menyuruh Sisie masuk.
"Ada apa Sie?" tanya Mia dengan malas.
"Kamu baru bangun tidur?"
Mia mengangguk.
"Jadi kamu nggak kerja hari ini? "
"Enggak aku mau istirahat hari ini, aku tadi sudah ijin kepada Bi Rima. " kata Mia sambil memejamkan matanya.
Sisie menggeleng kan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.
"Ini aku bawain nasi kotak, barusan dari rumah saudara, ada acara aqiqah. Jadi aku minta dua untuk kita makan bersama. " ujar Sisie lalu dia memberikan satu kotak nasi kepadanya sekalian sama kuenya.
"Makasih, Sie. kamu memang yang tebaik. "
Mia yang sudah membuka matanya lebar karena mendengar nama makanan dia langsung mencuci wajahnya. Dan duduk berhadapan dengan sahabatnya itu.
Mia dan Sisie makan nnasi kotakitu dengan lahap. Ditengah-tengah makannya Mia mulai buka suara.
"Sie, seandainya kamu baru kenal dengan seseorang pria yang belum pernah kamu kenal sama sekali, terus kamu di ajak nikah sama dia apa kamu mau? " tanya Mia memancing pendapat sahabatnya.
"Kalau aku sih tergantung, dia cakep nggak, tajir nggak. Kalau dua kriteria itu sudah terpenuhi, ya hayuk aja lah. Masalah urusan hati bisa belakangan. Yang penting kita bisa hidup nyaman dulu, itu yang utama. " kata Sisie dengan santai.
"Matre dong. "
"Terserah orang bilang kita matre atau enggak. Yang pasti fikir secara realistis saja. Kita hidup butuh uang, tidak hanya cinta. Masalah cinta bisa dipikir belakangan. Kalau aku sih gitu. "
Sisie benar, hidup nyaman yang dia butuhkan selama ini. Lagipula dia tidak menyukai wanita. Jadi, kemungkinan besar saat Arsen menceraikannya nanti, dia masih tersegel. Dan dia bisa menikah dengan pria yang dia cintai nanti.
"Mia.... mia... kamu kenapa? Kenapa melamun? "
"Nggak... nggak apa-apa.Aku sudah selesai makannya, makasih ya Sie udah baik banget sama aku selama ini. "
"B aja kenapa sih Mei. Tumben banget sih kamu bersikap seperti ini. "
Mia hanya nyengir kuda mendengar ucapan sahabatnya itu.
Setelah acara makan malam dengan nasi kotak itu selesai, dan Sisie sudah kembali ke apartemen nya. Mia segera mandi dan membersihkan dirinya. Dia lalu mendudukkan dirinya di atas tempat tidur, banyak hal yang ia pikirkan saat ini. Hingga sebuah notifikasi pesan masuk ke ponsel jadulnya.
"Segera bayar hutangmu, jika tidak rumah peninggalan orang tuamu akan aku hancurkan. Kau sudah membuatku kecewa nona Mia. Sekarang saatnya kau membayar semuanya."
PLEASE TOR CERITA NYA BEN DAN SISIE