George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 dibawa kemana
Begitu Fay terbangun dan menyadari sudah tidak ada Geo disampingnya dia langsung berlari keluar mencari Geo.
" Papi " Fay terus mencari kesegala arah didalam apartemen dengan panik saat tidak kunjung menemukan Geo.
" Fay " ucap Geo yang duduk diruang santai dengan laptop diatas pangkuan nya cukup lama terdiam memperhatikan Fay yang terus bergerak kesana kemari seperti mencari sesuatu .
" Papi " ucap Fay menghampiri Geo yang duduk di ruang santai namun Fay sungguh tidak menyadari padahal Fay sudah sering berputar mencari Geo ke seluruh ruangan .
" Kamu cari apa?" tanya Geo yang sedari tadi memperhatikan Fay begitu panik .
" Ya cari Papi lah , cari siapa lagi " ucap Fay duduk disamping Geo.
" Dari tadi aku duduk disini " ucap Geo yang akhirnya berpikir Fay tidak mencarinya karena sudah berulang kali Fay lewat .
" Sini " Fay yang duduk disamping Geo meletakkan tangannya dikening dan leher Geo untuk merasakan suhu tubuhnya.
" hummm, udah mendingan " lega Fay .
" Papi tidak pusing lagi kan?" tanya Fay pada Geo yang hanya terdiam menatap wajah Fay dari dekat .
" Papi , jangan bilang masih mabuk " ucap Fay menampar lengan Geo yang tidak merespon ketika di tanya .
" A, aku sudah sadar sepenuhnya" kata Geo dengan gelagapan kembali ke mode cool menatap kearah lain .
" Bagus, besok-besok berani mabuk lagi aku rendam kedalam kolam buaya " ancam Fay dengan kejam diakhir ucapan nya .
" Biar buaya beneran ketemu sama buaya darat " sambung Fay menatap Geo sebelah mata .
Geo menatap Fay dengan tatapan tajam dan saling tatap dalam waktu cukup lama .
" Kalau kamu tidak ikhlas merawatku kenapa tidak dibiarkan saja aku semalam " ucap Geo dengan dingin .
" Hehhh, merengkel ya kalau aku biarkan saja semalam nggak bisa lagi Papi berdiri pagi ini " ucap Fay dengan sebal pada Geo yang tidak tau terima kasih.
" Ya dari pada kamu rawat tapi nggak ikhlas" jawab Geo .
" Aku ikhlas " ucap Fay dengan suara keras langsung kedekat telinga Geo.
" Kalau ikhlas kenapa masih marah-marah" tanya Geo dengan suara rendah menatap Fay .
" Papi ngapain mabuk semalam ?" tanya Fay penuh intimidasi mendekat lalu mencekik leher Geo agar menjawab jujur .
Mata Geo menatap tanpa berkedip wajah Fay yang posisinya sangat dekat sampai Geo bisa merasakan hembusan nafasnya.
" Papi jawab " ucap Fay .
" Kalaupun aku bercerita kamu tidak akan mengerti perasaan ku " jawab Geo mendorong Fay agar kembali duduk disebelah karena Geo tidak tahan jika berada dalam posisi seperti itu dalam waktu cukup lama .
" Aku tidak akan pernah ikut campur dengan apapun yang akan Papi lakukan sesuai janjiku, tapi aku juga tidak akan tinggal diam jika melihat kondisi Papi seperti semalam " ucap Fay yang membuat Geo lagi dan lagi terdiam .
" Terserah Papi mau melakukan apapun dengan puluhan wanita tapi jangan pulang dalam keadaan mabuk apalagi sakit ke apartemen " tegas Fay.
" karena sejahat-jahat nya , aku masih punya hati nurani dan rasa kemanusiaan " sambung Fay.
" Jadi kamu merawatku semalam karena rasa kasihan?" pertanyaan Geo .
" Fay jawab " ucap Geo menatap Fay yang sudah berjalan pergi kedalam kamar meninggalkan nya tanpa menjawab .
" Fay " Geo mengejar sampai kekamar namun Fay sudah masuk kedalam kamar mandi .
............
Selesai mandi dan bersiap Fay memakai sneaker nya sambil menatap penampilan nya di cermin .
Fay nampak cantik memakai rok jeans pendek dengan atasan crop top serta rambut yang dibiarkan terurai sebagai pelengkap Fay memakai bando untuk mengatur rambutnya.
" Mau kemana?" tanya Geo yang duduk ditepi ranjang menatap Fay dari ujung kaki sampai ujung rambut.
" Jalan " ucap Fay dengan santai mengambil kunci mobilnya di gantungan kunci .
" jika kamu meninggalkan aku sendiri aku akan mabuk lagi " ucap Geo yang membuat Fay langsung menghampiri dan mengomeli pria dewasa itu.
" Jangan bertingkah seperti anak kecil , apa belum cukup Papi menyiksa ku semalaman sampai tidak tidur " omel Fay berdiri di depan Geo yang duduk di tepi ranjang.
" Dengar tidak " tanya Fay ketika Geo hanya diam menatap ke arah lain .
" Awas berani mabuk lagi " ancam Fay lalu melangkah pergi setelah merapikan tas selempang nya .
Beberapa langkah Fay berjalan Geo benar-benar membuka lemari khusus untuk mengambil beberapa botol minuman lagi .
Brakkk
Sebotol minuman yang di pegang Geo sudah pecah karena di banting Fay .
" Mau Papi apa sih ?" tanya Fay dengan marah menatap Geo tajam .
" Jangan biarkan aku sendirian" ucap Geo yang selalu merasa frustasi akhir-akhir ini jika sudah sendirian dan ingin mabuk terus demi menenangkan pikiran nya.
Fay memegang tangan Geo lalu mengajaknya keruang ganti yang hanya diikuti oleh Geo dengan patuh .
" Makanya Papi itu berhenti main wanita karena itu bikin hidup hancur Pi, bermain wanita itu menjadi awal kehancuran entah itu karir atau perasaan bagi laki-laki "ucap Fay yang sedang mencarikan baju untuk Geo .
" Mana tanpa ikatan lagi , Papi benar-benar buaya darat" omel Fay yang sangat banyak sekali melihat artikel tentang Geo dengan berbagai topik .
" Fay bisakah kamu membantu aku keluar dari semua itu " ucap Geo yang tiba-tiba memeluk Fay .
" Nggak , cepat ganti baju Papi " ucap Fay melepaskan pelukan Geo lalu memberikan baju yang akan dipakai setelah itu menunggu di luar .
" Papi lama banget sih " omel Fay akhirnya masuk lagi membantu Geo yang belum selesai berpakaian.
" Kita mau kemana "tanya Geo menatap Fay yang sedang memilih jam tangan untuknya .
" Jalan-jalan biar aku tunjukkan pada Papi kalau banyak lagi cara bahagia didunia ini bukan hanya menjadi casonava" ucap Fay .
Geo hanya terdiam mungkin apa yang dikatakan Fay benar barangkali akan ada sensi lain ketika Geo mencoba hal baru .
Geo menatap dirinya dicermin dengan sedikit perasaan aneh karena tampil dengan style yang tidak biasa dia pakai .
" pakai sepatu ini " ucap Fay memilih sepatu casual yang hampir senada dengan sepatu yang sedang di pakainya.
" Tapi, "
" Papi cepat , aku tinggal nih kalau lama " ucap Fay yang membuat Geo dengan cepat memakai nya .
Geo duduk di samping kemudi membiarkan Fay yang menyetir mobil sambil menatap suasana jalan yang tidak biasa dia lalui .
Fay memakai kaca mata hitamnya menikmati suasana perjalanan yang begitu sejuk dicuaca yang sangat bagus siang ini .
" Kenapa Pi ? Aku cantik ?" tanya Fay yang sudah beberapa kali memergoki Geo curi-curi pandang.
" Aku lapar ayo makan dulu" ajak Geo yang merasa lapar karena tadi hanya minum beberapa teguk kopi.
" makan dimana?" tanya Fay yang baru teringat kalau mereka belum sarapan .
" Terserah aku menurut saja " ucap Geo yang membuat Fay langsung mendelik mendengar kata terserah