Diharapkan bijak dalam memilih bacaaan
Rosaline Malorie adalah seorang wanita sederhana, tidak suka pakaian terbuka, cantik, rendah hati, tapi selalu diabaikan oleh kedua orang tuanya. Dalam hidupnya tidak sekalipun mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan kakak satu- satunya, bahkan dijadikan jaminan untuk mempertahankan perusahaan ayah yang tidak mengangapnya.
Tapi semua penderitaan Rosaline berubah, ketika dia secara tak sengaja bertemu dengan seorang CEO dari perusahaan terkenal di Spanyol dan termasuk jajaran orang terkaya di Eropa. Pria itu mengklaim bahwa Rosaline adalah wanitanya.
Rhadika Browns adalah seorang CEO berkedok Mafia. Jarang orang yang mengetahui wajah dari ketua Black Sky ini.
Bagaimana kisah pertemuan mereka?
Apakah Rosaline besedia menjadi milik Rhadika, dan menjalani takdir yang mempermainkannya ketika masa lalu pria itu muncul kembali?
Apa alasan Adijaya selalu mengabaikan Rosaline?
So,Yuk kita baca selanjutnya di cerita Mafia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Winner Purba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gagal lagi?
Area Dewasa, Bocil Skip 😅
LIKE, KOMEN, SAMA FAVORITNYA MAK, JANGAN LUPA😊👍👍👍👍
Pria yang terkena bogeman mentah langsung melotot tak percaya. "Who are you?" ucapnya dengan rahang mengeras.
"Aku yang seharusnya bertanya kepadamu. Siapa kau berani memeluknya!" Dika buka suara. "Aku kekasihnya," jawab pria itu.
"Aku adalah cinta pertama dari Ros." Pria itu adalah Leon, cinta pertama Ros. Dika mengetatkan rahangnya mendengar penjelasan pria didepannya.
"Mantan, mantan kekasih," ucap Ros membenarkan realitanya. Leon menatap wanita kecil didepannya. "Bagaimana denganmu, apa hubunganmu dengannya?" tanya Leon menatap kearah Levi.
"Dia adalah suami dari wanita ini, sebaiknya kau lenyap dari kehidupan gadis kecil ini!" ucap Dika menatap tajam kearah Ros.
Ros hanya pasrah saja. Ia tahu bahwa suaminya berusaha melindungi dirinya agar tidak diketahui identitas aslinya.
Setelah mengatakan itu, Dika bergegas pergi tanpa melihat kejadian selanjutnya. Ros juga bergegas dan meninggalkan Levi dan Leon disana.
"Ingat, jangan pernah mengganggu wanitaku. Ini peringatan pertama dan terakhir untuk orang lemah seperti mu!" peringat Levi dengan tegas kearah Leon.
Sedangkan dimobil sepasang suami-istri yang sedang berseteru itu diam dalam keheningan. Ros tau suaminya sedang tidak ingin bicara dengannya. Namun masalah tidak akan selesai jika salah satu tidak mau mengalah.
"Sayang, apa kau marah?" Tidak ada jawaban dari suaminya. Max yang berada disana merasa kasihan melihat sang nyonya. Namun bukan kuasanya untuk buka suara dalam situasi ini.
Levi juga terlihat memasuki mobil. Dia melihat kakak iparnya tertunduk sendu. Mobil melaju dalam keheningan. Ros mencoba buka suara untuk menenangkan suaminya. "Dia kekasihku saat SMA, sekarang kami tidak memiliki hubungan sama sekali. Aku bersumpah!" ucap Ros mengangkat dua jarinya keatas.
"Tapi kau membiarkannya memelukmu dengan erat."
"Aku tadi berusaha untuk melepaskannya, tapi pelukannya sangat erat," ucap Ros dengan tertunduk.
Dika tertawa dalam hati. "Aku tau baby girl bahwa kau tidak memiliki hubungan lagi dengan pria tadi." Dia juga tau alasan mereka berpisah. Prinsip istrinya, no se*x before merried. Dika tau prinsip yang selalu dipegang teguh oleh istri kecilnya.
Namun dia harus mempertahankan kondisi perang dingin mereka saat ini demi kelancaran misinya.
Tidak ada jawaban yang didapatkan Ros. Akhirnya Ros mengalah dan memilih memainkan gadget benda pipinya. Dia merona melihat hasil pencariannya. "Harus melakukan itukah," tanya Ros dalam hati.
Dika yang juga memegang ponsel nya tertawa dalam hati. Memang istri kecilnya ini sangat bijak. Diak mengetahui apa yang sedang dilakukan istrinya di kolom pencarian internet. "Ternyata berjalan lancar," monolog Dika.
Sesampainya di mansion, perang dingin itu terus berlanjut. Dika masuk tanpa mengajak istri kecilnya. Ros mengikuti sang suami dari belakang dan berhenti diruang tamu. Dia bertekad akan mencoba cara yang dilihatnya tadi. Membujuk suaminya yang sedang cemburu adalah hal paling utama sekarang.
Ketika sampai dikamar mewah mereka, Dika langsung merebahkan diri di ranjang king size miliknya. Kameja kerjanya saat melangsungkan meeting pagi tadi masih melekat ditubuh kekarnya "Semoga berhasil," monolognya.
Sedangkan Ros diruang tamu memeluk Levi. Dia sedih, tapi dialah yang salah disini. "Apa yang harus kulakukan agar dia tidak perang dingin denganku," ucap Ros mendongak kearah Levi.
"Kakak ipar, aku juga belum menikah. Aku tidak memiliki solusi untuk masalah kalian yang satu ini," ucap Levi membalas pelukan sang ipar sambil mengusap punggung wanita yang sedang dilanda kesedihan itu.
"Sebenarnya aku sudah ada ide, tapi tidak tau berhasil atau tidak," seru Ros dengan nada sendu.
"Benarkah? Kakak ipar harus optimis. Memang kakak orang yang sulit untuk dibujuk. Namun jika Kakak ipar sudah memiliki ide coba saja. Lakukan sebaik mungkin agar kakak tidak marah lagi." Levi membenarkan ide Ros dan menyakinkan agar wanita yang sedang sedih ini mencoba ide tersebut. Namun Levi tidak bertanya ide apa yang dimiliki kakak iparnya.
"Benarkah? Aku akan mencobanya." Ros sudah yakin akan mencoba cara sekaligus jurus terakhir nya. Ros bergegas kekamar dan melihat suaminya rebahan di ranjang.
Ros bergegas ke walk in closet. Selam 10 menit, Ros keluar dengan gaun sederhana berwarna hitam namun sangat seksi menurutnya. Dada rendah, tulang selangka dan bahu terekspos sempurna. Gaun itu hanya memiliki tali spaghetti kecil.
Wanita kecil yang seksi itu menghirup napas dalam. "Sayang," suaranya dibuat selembut dan seseksi mungkin. Dika yang mendengar itu merinding merasakan getaran dihatinya. "Berhasil," ucapnya bersorak dalam hati. Namun, wajahnya tetap datar.
Tanpa sepengetahuan Ros, remot kunci pintu otomatis telah dikliknua, bersama dengan peredam suara ruangan. Dia benar-benar tidak ingin diganggu dalam misi ini.
Ros mendekat dan menaiki ranjang. Dengan gaya seksinya Ros mendekat dan menaiki perut suaminya. Mulai mendekatkan wajah dan membungkam bibir suaminya lembut. Tidak ada respon yang didapatkan.
Mencoba cara lain dengan menggoyangkan pinggulnya didaerah milik suaminya. "Ah, jangan memancingku Baby!" seru Dika berusaha menahan gairahnya. Terdengar suara berat bercampur sesuatu yang ditahan oleh Dika. Ros tersenyum tipis. "Akhirnya kau bicara juga Sayang," batinnya.
Ros semakin gencar melakukan aksinya. Ros menunduk sedikit dan membuka kameja suaminya satu persatu. Dua gunung kembar Ros, dapat dilihat pria yang sedang diambang gairah itu. Benda kenyal itu seakan menantangnya untuk mempermainkannya.
Setelah berhasil membuka seluruh kancing suaminya. Ros meraba halus perut kotak-kotak suaminya. Pinggulnya dibawah sana tetap mengesek pelan seakan menantang pria dibawahnya.
Dika tidak tahan lagi dan membalikkan posisi tadi. Istri kecilnya berada dibawah kungkungannya. "Baby, bolehkah?" Dika masih sempat-sempatnya bertanya kala gairah memenuhi tubuhnya. Namun izin sang istri adalah yang terpenting.
Ros mengangguk saja mengiyakan pertanyaan suaminya. Dika senang bukan main, ternyata misi pentingnya berhasil. Dika mulai mencium lembut wanita dibawah kungkungannya.
Ros terbuai dengan ciuman penuh kelembutan pria diatasnya. Tangan Dika tidak tinggal diam dan berhasil melucuti pakaian istrinya.
Satu kata yang keluar dari mulut bos mafia itu. "Indah."
"Jagan diliatin seperti itu, malu," ucap Ros menutup bagian dadanya.
"No Baby." Dika langsung melepaskan tangan mungil istri kecilnya. Bos mafia itu kembali membungkan bibir istrinya. Turun ke leher jenjang putih nan mulus milik wanitanya, Ros selalu terbuai dengan sikap lembut suaminya.
Cecapan itu turun kebagian benda kenyal milik istri kecilnya. Ros tidak bisa menahan bibirnya lagi, suara-suara memalukan itu terus keluar dari mulutnya.
Dika menyusu layaknya bayi dan sangat menyukai salah satu gunung kembar milik istrinya. "Baby, aku menyukai ini," ucap Dika kembali melahap benda kenyal satu itu. Ada tahi lalat dibagian dasar gundukan itu. Unik dan imut. Sebelah tangannya, sudah turun kebawah dan mengusap gua kenikmatan istrinya.
Perlahan tapi pasti, Dika semakin membangkitkan gairah gadis dibawahnya. Lidahnya mulai bermain-main di gua milik istrinya.
"Ah...ah..., Sa..sayang, aku ingin buang air kecil."
"Lepaskan Baby, aku menunggunya!"
Akhirnya Ros mengeluarkan cairan yang ditahannya mulai dari tadi. Dika tersenyum dan mulai melepaskan celana formal beserta kain segitiga yang menutupi miliknya.
Dika mendekat dan mengungkung kembali istri kecilnya. Ros yang melihat sesuatu yang besar, panjang, berurat langsung gelapan dan beringsut ke sudut tempat tidur.
"Kenapa menjauh Baby?"
"Sayang, itu tidak akan muat. Kecilin dulu, aku takut," seru Ros dengan wajah setengah takut dan heran. Bagaimana benda sebesar dan sepanjang itu bisa memasuki dirinya nanti.
Dika yang mendengar itu wajahnya pias.
"Oh God, jangan bilang ini gagal lagi," batin Dika.
Sedangkan wajahnya sudah amat menahan gairah yang sudah membuncah diubun-ubun. Bagaimana ia harus membujuk istrinya dan tidak melakukan paksaan.
"Apa yang harus kulakukan? S*ial, aku selalu diuji jika bersama gadis kecil ini," monolog Dika melihat wajah takut sekaligus heran istri kecilnya.
Gimana nih adegan +++ nya, lanjut gak😂
Spasibo(Terimakasih 😊) Rusia 🇫🇷