Menjadi tulang punggung keluarga membuat Hanum harus berpikir kritis untuk mencari uang sedangkan dia juga kuliah demi menerus kan cita-cita nya.
Datang dari kampung dengan wajah polos membuat Hanum kesulitan mencari uang,biaya berobat yang mendesak membuat Hanum memilih menjadi sugar baby dari pengusaha kaya dan sukses.
Bagaimana kisah hidup Hanum selanjutnya yuk mampir di cerita terbaru ku Sugar Baby
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mobil Baru
"Gimana?" tanya Vani penasaran
"Apa nya?"
"Langsung di gol nggak gawang nya?"
"Gila kamu Van, nggak dengar apa aku bukan tipe dia!"
"Alah itu alasan klise Num,belum ngerasa punya kamu aja tu om Daniel,terus uang nya gimana?" tanya Vani penasaran
"Langsung di kirim sih tapi sumpah om nya nyebelin Van sombong!"
"Itu juga salah kamu Num nyumpahin dia,siapa yang nggak kesal coba kamu sumpahin di tinggal istri,wajar kalau om Daniel masih marah secara dia cinta mati sama istri nya"
"Dia yang mulai duluan Van,kalau cinta kenapa mau punya sugar baby"
"Tapi jujur Num om Daniel keren, lebih keren dari om Roni Num"
"Kamu mau?" tanya Hanum
"Nggak, udah terlanjur nyaman sama om Roni,orang nya romantis nggak jaim"
"Bener sih Van,om Daniel jaim, sombong,ketus semua dia yang borong"ujar Hanum sambil terkekeh kecil
"Belum kenal aja Num,siapa tau nanti sudah kenal malah nyaman nggak mau lepas kaya prangko"
"Tapi aku heran deh Van, lelaki kaya seperti mereka kenapa malah cari sugar baby padahal banyak uang kenapa nggak suruh istri perawatan aja kalau bosan?" tanya Hanum
"Kalau om Roni istri nya sakit kanker ovarium stadium 4 Num,parah! memang benar-benar nggak bisa melayani nafsu om Roni yang liar di ranjang"jawab Vani membuat Hanum terkejut.
"Beneran Van,kasihan ya! apa kamu nggak ngerasa kalau kita jahat Van"
"Nggak! kalau bukan sama aku pasti Om Roni juga bakalan cari sugar baby lain Num,atau bisa jadi PSK karena alasan Om Roni tepat, istri nya juga beberapa kali meminta om Roni nikah lagi tapi karena dia cinta mati jadi om Roni lebih memilih begini dari pada menyakiti hati istri nya, cukup dengan sakit yang dia derita saja jangan di tambah lagi itu sih kata om Roni" terang Vani lagi
"Kalau om Daniel?"
"Kata om Roni sih sering kesepian, istri nya sibuk di Jogja ngurusin mama nya yang sakit keras"
"Kenapa nggak sewa perawat dia kan kaya raya?"
"Awalnya aku juga mikir gitu tapi kata om Roni, istri nya itu ingin berbakti sama mama nya karena dia anak tunggal,jadi memilih mengurus sendiri makanya om Daniel jadi sering sendiri, terkadang dia lebih memilih tidur di rumah mama nya juga"
"Mama om Daniel masih ada?"
"Ada,papa nya yang sudah meninggal" jawab Vani
"Kamu tau banyak Van tentang om Daniel?"
"Nggak,cuma om Roni sedikit cerita aja,kenapa? kamu cemburu ya?"goda Vani
"Nggak,ngaco kamu! orang aku nggak ada hubungan apa-apa sama dia"
"Hey....anda lupa kalau dia sudah transfer anda 100 juta, itu tandanya anda sudah terikat kontrak kalau di batalkan bisa bayar dua kali lipat,apa anda tidak baca sampai poin di bawah?"
"Ya tapi sampai saat ini belum ada kesepakatan selanjutnya"
"Tunggu saja tanggal main nya" ucap Vani terkekeh kecil
****
"Sayang" rengek Susan yang baru datang membuat Daniel terkejut karena dia sedang ada tamu penting.
"Susan!" tegur Daniel
"Kenapa? kamu mau marah!"
"Maaf seperti nya saya tidak bisa melanjutkan lagi meeting nya,nanti akan saya kabari untuk kesepakatan selanjutnya" ujar Daniel tidak enak hati karena kedatangan sang istri
"Iya pak Daniel tidak masalah kami mengerti" jawab Rekan bisnis Daniel lalu segera pergi.
"Ada apa San,kamu lihat kan aku sedang bekerja"
"Sayang, kamu tau mobil ku menabrak pohon, untung saja aku tidak kenapa-kenapa kalau aku celaka sudah pasti kamu tidak akan bisa bertemu aku lagi"adu Susan manja
"Astaga! kamu mengendarai mobil sendiri?" tanya Daniel cemas
"Iya, pak Syarif sudah aku pecat sayang"
"Susan sudah berapa banyak sopir yang kamu pecat,ada saja salah nya,kamu mau sopir yang bagaimana sih sayang?"
"Sayang,kamu tau pak Syarif itu lalai,aku minta antar beli obat mama dia malah keluyuran untung saja mama tidak kenapa-kenapa ya aku pecat saja dia"
Daniel hanya bisa menghela nafas panjang melihat kelakuan sang istri.
"Terus mobil nya di mana sekarang?"
"Sudah aku minta orang bawa ke bengkel,aku nggak mau mobil itu lagi sayang, ganti yang baru ya, kemarin aku di tawarin sama Stela di showroom suaminya ada mobil keluaran terbaru aku mau itu sayang" rengek Susan
"Beli ya" pinta Susan sambil mengelus lembut pipi Daniel
"Boleh,tapi kamu harus temani aku satu bulan ini full,aku mau main tiap hari"
"Baiklah tapi besok pagi kamu harus belikan aku langsung mobil nya di showroom"
"Oke,ayo kita pulang sekarang"ajak Daniel tidak sabaran.
***
"Sudah di bayar oleh Vani,Num kenapa di bayar lagi"
"Vani! kapan Vani bayar nya bu?"
"Sudah beberapa hari yang lalu makanya ibu tidak datang mencari kamu lagi"
"Kok Vani nggak bilang ya" batin Hanum
"Ya sudah kalau begitu untuk bulan depan saja ya bu"
"Tapi kan-"
"Sudah ambil saja bu" ujar Hanum segera pergi mencari sang sahabat,Vani memang sahabat baik nya dia selalu saja membantu Hanum membuat Hanum tidak enak hati.
"Van,kenapa kamu bayar uang kost nya?" tanya Hanum yang baru datang langsung bertanya
"Ketuk dulu pintu nya neng,gimana kalau aku nggak pake baju"ujar Vani mengalihkan pembicaraan nya.
"Nggak penting! kenapa kamu bayar kost nya?"
"Num,aku sahabat mu, lebih dari sahabat malahan kita sudah seperti saudara apa salah nya aku bantu kamu Num"
"Tapi kan aku merepotkan kamu Van"
"Num,kalau aku ada tidak masalah mungkin suatu saat aku yang akan meminta bantuan mu,jangan bahas lagi ya, please aku bantu kamu ikhlas kok"
"Ya sudah kalau begitu terimakasih ya Van,besok kalau ada uang aku ganti"
"Tidak perlu"
"Ganti Van" kekeh Hanum
"Terserah kamu lah Num, suka-suka kamu" jawab Vani lagi.