Karena hukuman, akhirnya Eighar harus di pindahkan ke sekolah aneh yang berisi orang-orang yang aneh pula. Sekolah macam apa yang di maksud?? Tak ada yang khusus, kecuali murid-murid serta sistem sekolahnya yang terbalik. Lalu, apa yang mengganjal dari hal itu??
Baca lah sendiri!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyerangan Tersembunyi
Jam mata pelajaran dimulai kembali. Eighar dan teman-temannya kembali masuk kelas, dan seperti sebelumnya, Pak Hermi yang merupakan guru matematika bertugas untuk mengisi kelas Eighar.
Disaat semua orang fokus pada pelajaran, hanya Eighar yang sibuk dengan Japi miliknya. Ia sibuk mengetik dan tak memperdulikan pak Hermi.
"Berikan informasi yang detil mengenai Zeambi Heatyu." tulis Eighar di Japinya.
Japi pun merespons, "Zeambi Heatyu adalah siswa berprestasi dari International Greenoel School. Tanggal lahir 14 Februari, golongan darah AB, zodiak Akuarius. Apa ada yang ingin di tanyakan lagi?"
"Lebih detil lagi." tulis Eighar.
"Zeambi Heatyu berasal dari keluarga konglomerat dan memiliki darah keturunan bangsawan. Yatim piatu dan tinggal bersama kakek dan saudaranya."
"Apa nama keluarganya? Siapa nama kakek dan juga saudaranya? Apa penyebab orang tuanya meninggal?" Eighar semakin bernafsu menulis.
"..... Sistem mendeteksi adanya pelanggaran privasi. Sistem tak diizinkan untuk membagikan informasi ini secara umum kepada pemilik Japi lain. Apa ulasan ini cukup membantu?"
"Tidak!! Terus berikan informasi lengkap! Bagaimana caranya supaya saya bisa diizinkan mendapatkan informasi?" tulis Eighar, memaksa.
"Sistem menemukan adanya perangkat asing yang berusaha masuk ke laman pribadi Zeambi. Pelanggaran yang di lakukan berturut-turut dari pengguna Japi kepada pengguna lain akan mendapatkan sanksi, hukuman, dan pemberitahuan kepada pemilik Japi atas nama Zeambi. Apakah ulasan ini membantu?"
"Arggh!!" geram Eighar sambil menggedor meja, membuat seisi kelas memperhatikannya.
Pak Hermi yang sedang menulis contoh soal langsung terperanjat dan menoleh, menurunkan kacamata bulatnya dan menatap Eighar. "Ada masalah Eighar?"
Eighar terkejut karena ulahnya sendiri. "Oh, ma.. maaf pak. Enggak." sahutnya.
.......
.......
.......
Hari sudah benar-benar larut, Eighar tak bisa tidur bahkan menutup mata sekalipun. Hatinya gelisah, entah kenapa semenjak Zeam muncul, ia merasa begitu ketakutan, bahkan untuk memejamkan mata. Ia sudah hampir terbiasa dengan mimpi buruknya setiap malam, hanya saja kehadiran Zeam membuat mimpi itu terus terulang di otak dan pikirannya setiap saat.
Riiiiiiiiiiiiiiing....
Japi berdering, dan Eighar melihat informasi yang di berikan oleh Japi. "Keadaan tubuh melemah, konsentrasi berkurang, dan bagian tengkuk pegal-pegal. Segera tidur sebelum syaraf di bagian otak mengirimkan respons sakit ke seluruh tubuh. Sekian terimakasih."
Eighar menurunkan tangan yang terlingkar Japi ke samping tubuhnya, berbaring sambil menatap ke langit-langit kamar.
Beberapa cahaya gemerlap memancar cerah. Angin kencang berhembus hingga membuat kedinginan. Namun di gelapnya malam dengan cahaya rembulan dan cahaya lampu-lampu kota, keringat mengucur dan napas terengah.
"Tangkap!! Tangkap dia!! Haha.." suara itu seolah pertanda, akan terjadi sesuatu setelahnya.
Seraut wajah ketakutan terdesak di ujung gedung tinggi. Perempuan?? Tidak, apa laki-laki? Tidak. Dia benar-benar ketakutan seolah akan mati. Tiba-tiba saja sesuatu terjadi, ia menatap ke atas dan tiba-tiba saja terkejut, hingga posisinya yang berada di ujung gedung membuatnya oleng dan...
Bruuuk!!!
Eighar melihat tubuh yang terjatuh dalam kondisi yang mengenaskan. Matanya terbelalak dan mulutnya menganga dalam ketakutan, dan ketika ia melihat sosok yang terjatuh tersebut adalah...
"Zeambi?"
Bruuuuk!!!
Eighar terengah, bangun dari tidurnya yang benar-benar gelisah dan tidak nyenyak. Napasnya terengah dan kasurnya basah karena keringat. Jantungnya bergemuruh dan berdegup dengan kencangnya.
Japi berdering kuat, dan Eighar tak mau memperdulikannya. Ia mencengkeram kepalanya sendiri, menahan rasa sakit yang sangat seolah benar-benar ingin mencabut rambutnya.
Mimpi itu.. mimpi itu ada sambungannya. Mimpi itu ada sambungannya setelah sekian lama ia selalu memimpikan hal yang sama berulang kali. Eighar mematung dengan mata yang terbelalak.
"Kenapa.. itu jadi Zeambi?" gumamnya.
Eighar menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan ketakutan yang melanda. Ia segera beranjak, berjalan tertatih dan mengambil air putih lalu meminumnya sampai habis.
Tangan Eighar yang awalnya gemetaran pun perlahan menjadi lebih tenang. Ia bisa mengatur napasnya menjadi lebih lambat, dan perlahan normal.
.........
Leon berjalan cepat menuju ke kamar Eighar. Ia mengetuk pintunya dengan keras, selayaknya rentenir yang sedang menagih hutang. Eighar yang baru selesai mandi pun membuka pintu dengan wajah jengah dan mata yang sembab.
"Gue timpuk lu ya!! Apaan?!" bentak Eighar kala membuka pintu, dan melihat Leon sudah berdiri di sana dengan raut wajah panik.
"Timpuk timpuk dah sekalian!! Gue cuma pengen ngasih tau... Elle,"
Eighar mengerutkan dahinya. "Hah? Elle? Elle kenapa? Ngomong yang bener coba?!"
Leon menelan ludah, berusaha mengatur napasnya dan berkata, "Elle masuk ke UKS!"
.........
Di ruang kamar UKS, berbaringlah seorang gadis cantik berambut panjang. Ia bukan tak sadarkan diri, melainkan sedang tidur karena semalaman ia sama sekali terjaga dan tak bisa tertidur.
Kedatangan Leon dan Eighar yang berisik membuatnya mengeluh. Ia membuka matanya dan menatap mereka berdua dengan muak.
"Le, lu gak apa-apa kan?" tanya Leon khawatir, sementara Eighar hanya masuk dan berdiri di samping mereka berdua.
Elle menghela napas panjang, sambil menunjukkan tangan sebelah kanannya. Eighar dan Leon terkejut, saat melihat tangannya memerah dan beberapa bagiannya melepuh.
"Hah? Le? Lu kenapa?" sergah Eighar panik, sambil mendekat ke Elle hingga membuat tubuh kurus Leon terjungkal hanya karena senggolan dari Eighar.
"Oi, liat-liat dong kalau mau nyenggol! Melanting ni gue!!" keluhnya sambil beranjak.
"Sorry sorry, gue kirain sapu lidi." sahut Eighar.
Elle menarik napas panjang sambil menatap mereka berdua. "Semalem gue di serang sama seseorang."
"Hah?!" Eighar dan Leon merespons serentak. "Kok bisa? Sama siapa?" tanya Eighar.
"Gue gak tau. Dia pake hoodie, pake topi dan juga masker. Tiba-tiba aja dia nyerang gue di koridor lantai satu di bawah anak tangga." terang Elle.
Leon menepuk jidatnya sendiri. "Ya lagian ngapain sih lu keluyuran malam-malam? Lu kayak nenek nenek perasaan, kalau malem gak bisa tidur mulu'!" omel Leon.
"Lu mau jenguk gue apa ngomelin sih! Ya gue emang punya gangguan susah tidur kan dari dulu! Pake nanya lagi!!" Elle balas menggerutu.
Sementara mereka berdua berdebat, Eighar hanya fokus melihat luka di tangan Elle. "Luka bakar?? Kena apa ini?" tanyanya membuat Elle dan Leon terdiam. "Lu bisa ceritain gimana kejadiannya??" Elle pun mengangguk.
*Flashback
Malam itu Elle tak bisa tidur. Ia keluar dari kamar setelah meminum obatnya. Karena di kamar terlalu menyebalkan baginya, Elle pun keluar kamar untuk jalan-jalan, naik turun tangga sampai lelah. Kalau sudah lelah, biasanya dia bisa tertidur dengan sendirinya setelah tiba di kamar.
Satu persatu anak tangga ia telusuri, tanpa terasa ia sudah berada di lantai paling bawah. Saat Elle hendak naik ke atas, tiba-tiba saja ia merasa ada sekelabat bayangan lewat di belakangnya. Elle menoleh dan memeriksa, tapi tak ada siapapun di sana.
"Halo? Ada orang?" sapanya, namun hanya gema dari suaranya sendiri yang menjadi jawaban.
Elle mulai was-was, ia pun berusaha mencari sesuatu yang tartangkap matanya tadi. Langkah Elle perlahan, satu, dua, tiga langkah ia lakukan, sambil membungkuk dan melirik sekeliling.
Tiba-tiba saja, dari arah belakang seseorang menutup mulutnya. Elle yang terkejut hendak berteriak, tapi karena mulutnya di bekap ia tak dapat bergerak. Elle di seret oleh seseorang lalu di baringkan, Elle berusaha melawan, tapi seseorang berhoodie tadi duduk di atas tubuhnya, lalu menginjak tangan kiri Elle dan mengambil tangan kanannya.
"Hei, siapa lu?? Ngapain lu giniin gue?!" sentak Elle, tapi seseorang tadi hanya diam dan menyelupkan tangan Elle ke sesuatu hingga Elle merasakan panas, perih, pedih dan menyakitkan. Elle berteriak tapi buru-buru di bungkamnya dengan tangan.
Air mata mengalir dari sela mata Elle, tak kuasa menahan rasa sakit, setelah tangan Elle memerah dan melepuh, buru-buru seseorang tadi pergi meninggalkannya sendiri.
*End of Flashback
Mendengar hal itu, Eighar langsung beralih, membuat Leon dan Elle bingung. "Gue tau siapa pelakunya." ujarnya, membuat Leon dan Elle terkejut.
"Hah? Siapa?"
Eighar menatap pintu dengan tajam, seolah ia bisa melihat seseorang di depannya. "Si anak baru."
Bersambung...
semoga puasa kita smw lancar dan di terima Allah 🤲🤲
selamat berpuasa semua 🥰🥰
Mgkn ini mksd Author, musuh sebenarnya eighar. /Smile/
Next Thor...