Beberapa belas tahun yang lalu, di kota bilangan depok telah hilang seorang anak kecil, disebuah hutan bambu. Ternyata anak tersebut disembunyikan kalong wewe, syukurnya di balikin lagi pada ibunya.
Setelah pemuda itu menginjak remaja, diusia 16 tahun dia menjelma menjadi pemuda yang gagah dan memiliki kelebihan. Bahkan memiliki wajah yang mirip sang pangeran, kalong wewe yang telah bertobat dan berubah wujud menjadi putri raja yaitu bernama Sekar Kencana berjanji akan selalu menjaganya.
Namun imam ditugaskan oleh Ki Sabdo untuk mencari 3 anak manusia, yang memiliki kelebihan sepertinya.
Dapatkah imam bertemu ketiga orang tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aura Imam Berbeda
Rio mendekati imam dan menyodorkan mukannya.
"Eits ngapain lu kambing... ucap imam sambil menoyor kepalayanya.
"Mam lu pakai ilmu apa kok muka lu beda banget hari ini.. tanya rio.
"Bener lu mam kalau belajar silat bisa jadi kaya gini gua mau dech ikutan... tambah Rendy, imam semakin heran mendengar pertanyaan kawan_kawannya.
"Eh men tiap hari kan gua udah ganteng, mungkin lo nya aja yang baru nyadar.. jawab imam penuh percaya diri. Setelah itu imam ngeloyor masuk ke dalam kelas mereka, yang suasananya masih lengang.
Hanya ada lima orang siswa dan siswi, mereka ada yang asik membaca memainkan hp. Ada juga yang sedang asik bergosip ria seputar sekolah, Riri juga yang sudah ada di bangkunya terlihat serius membaca sebuah buku.
Saya sempat melihat saat cewek cupu itu tersenyum kearahku, langsung ku lempar tas keatas meja dan ku naikan kakiku. Ku lihat sekar juga sudah duduk diatas meja guru, kemudian terbang berpindah keatas meja aku.
"Kang mas hati_hati dengan penghuni sini sepertinya mereka tidak menyukai kehadiranku... ucapnya, imam yang sempet bengong menoleh lalu mengangguk.
"Aku tadi menemui pemimpinnya guna meminta izin untuk menjagamu.. ucap sekar lagi.
"Kenapa harus meminta izin ke mereka segala? tanyaku selanjutnya.
"Seriap tempat itu ada yang menjaga mahluk ghaib sepertiku, kami pun punya tata krama seperti manusia. Kami harus minta izin jika ingin memasuki, wilayah kekuasaan mahluk lain. Seperti ditempat ini penguasanya ada 4, di pohon besar sebelah barat dihuni oleh mahluk besar yang biasa kalian sebut genderewo, diselatan kolam besar ada jin wanita dengan badan setengah ular.
Di Aula sebelah timur dihuni oleh kuntilanak merah, dan di sisi utara adalah daerah kekuasaan ki sabda yang masih ada hubungan kerabat dengan kakek moyangmu.. jelas sekar panjang lebar. Imam hanya menyimak dengan seksama penjelasan sekar itu.
"Keempat mahluk itu masih tergolong setingkat kesaktiannya denganku, karena usia kami tidak terpaut jauh.. kata sekar.
"Berapa usiamu? tanya imam.
"500 lebih.. jawab sekar singkat. Imam melongo mendengarnya, dunia ghaib benar_benar bikin saya pusing kalau dipikirin.
"Makin tua usia mahluk sepertiku, maka makin tinggi pula kesaktiannya. Tapi aku sempet kesel kang mas tadi kuntilanak merah penghuni aula sangat sombong, kalau tidak ingat janjiku yang hanya ingin menjagamu. Sudah habis dia, saat keluar tadi... katanya kesal.
"Oh iya kenapa sampai sekarang aku belum melihat penampakan apa_apa ya.. tanyaku penasaran.
"Itu karena aku masih menutup mata batinmu kang mas, aku takut kang mas masih belum siap tapi saat azan berkumandang maka kekuatanku akan luntur dengan sendirinya... kata sekar lagi, imam hanya mengangguk mengerti.
"Aku pergi dulu boleh kang mas? tanya sekar.
Baru aku mau menjawab dia sudah lenyap, suara pertanda waktu belajar terdengar 3x. Rio dan Rendy yang tadi masih ngobrol di pintu terlihat berjalan masuk, menuju tempat duduknya masing_masing.
Beberapa murid yang lain merapihkan meja dan kursi mereka, agar terlihatihat lurus ada juga yang memungut sampah bekasnya.
Rio sudah duduk disampingku, "Lu udah ngerjain PR matematika men.. tanya rio sambil mengeluarkan bukunya dari dalam tas.
"Astagfirullah mati gua men.. sepontan rio terkekeh melihat wajahku yang berubah pucat.
"Siap_siap bersihin kamar mandi lantai 1.. ucapnya lagi meledek.
"Gua lupa banget mengerjakan PR matematika bu irma.. bisikku.
Beberapa saat kemudia terdengar suara derap langkah memasuki kelas dimana iman dan rio berada, tentu saja itu membuat imam panas dingin.
"Assalamualaikum... Bu irma mengucapkan salam.
"Walaikumsalam... yang dijawab serempak oleh para murid.
"Pasrah aja dah gua.. ucap imam lirih.
"Kumpulkan semua buku PR, imam kamu kumpulkan milik teman laki_laki dan yesi yang perempuan segera.. perintah bu irma yang masih berdiri di depan kelas kami, imam langsung berdiri. Berkeliling mengumpulkan buku_buku PR seisi kelas, lalu meletakkan di atas meja bu irma dengan perasaan tak menentu.
Imam masih berdiri disamping mejanya, bu irma melirik ke arahnya.
"Sudah terkumpul semua? tanyanya tegas, imam mengangguk. Sebulir keringat dingin mengalir di dahi terputus_putus, bu irma yang mulai memeriksa buku_buku berhenti sejenak saat imam meminta maaf.
"Maaf bu saya lupa mengerjakan tugas dari ibu.. ucapku akhirnya, walau sudah seperti orang semaput. Tiba_tiba bu irma meletakkan pulpennya, dan menatap tajam kearahnya badan imam sudah gemeteran tidak karuan.
"Aku sudah siap menerima hukuman dari bu irma, tapi anehnya. Tatapan tajam guru matematika nya, itu Perlahan kembali menjadi tatapan yang biasa.
"Ya sudah untuk kali ini ibu maafkan, tapi lain kali tidak ada alasan lupa ataupun alasan lainnya.. kata bu irma, lalu kembali melanjutkan koreksinya.
Imam yang mendengar itu langsung lemas karena senang, "Ada angin apa yang membuat salah satu guru terkiler mengampuni gua" batin imam.
"Tolong kamu hapus whiteboard-nya Mam... perinta bu irma.
"Siap bosku eh Bu.. cepat-cepat aku meralat kata-kataku yang ngaco barusan karena kelewat senang. Lalu dengan langkah seringan kapas aku mengerjakan perintahnya.
"Lu nggak jadi dihukum? tanya Rio begitu Imam kembali duduk di sampingnya. Dengan senyum kemenangan Imam hanya mengangguk.
"Gila hoki lu bagus banget hari ini man.. teriak Rio. petak sebuah penghapus whiteboard mendarat di wajah Rio dengan tiba-tiba, jejak hitam terdapat di pipi kanan Rio.
Terlihat bu Irma melotot ke arah kami berdua, beberapa siswi menahan tawa kalau saya jangan ditanya. Dah ngakak sambil guling-guling, tapi cuma berani dalam hati karena tatapan Bu Irma masih tertuju kepada kami berdua.
Bel istirahat membolehkan kami keluar dari kelas.
Pov Imam
Aku bersama keempat teman baikku, langsung ke tempat biasa kami berlima nongkrong. Di kantin, masing-masing temanku sudah memesan.
"Abang ganteng mau pesan apa nih? biar gue yang pesenin sekalian.. kata Rio ke Imam, sambil mengerlingkan mata beberapa kali ke arahnya. yang memang dari awal keluar kelas serupa, aku hanya diam menanggapi nya dengan senyuman.
"Yaelah bang lagi cool amat dah... Bang ganteng harusnya yang bete Itu Rio, yang dapat tanda tangan khusus dari Bu Irma di pipinya tadi... Rendy dan Mail menyambut gurauan Joni dengan tertawa.
Rio hanya tersenyum kecut, langsung pergi menuju meja pesanan kantin.
"Man lu ngerasa kita lagi dilihatin sama orang lain nggak gak sih? tanya imam tiba-tiba. Perhatian Rendy Joni dan mail teralihkan, mereka menyusuri pandangannya ke setiap sudut kantin.
"Mam Bener kata lu, tapi perasaan gua mereka ngelihatnya ke arah elu bukan ke gua pada sob.. Rendy pun mengiyakan perkataannya.
Beberapa pasang mata memang menatap ke arah kami, tiba-tiba semilir angin berbau bunga kenanga melintas. Saat Aku menoleh, ternyata sekar sudah berada di sampingku.
"Dari mana aja baru datang... tanya aku dengan wajah cemberut.
"Kang Mas merajuk? tanya Sekar Sambil tertawa.
"Lagian baru kenal sebentar sudah songong.. batin Imam bermonolog.
"Lu ngomong sama siapa sih? tanya Rio, berbisik membuat Imam kaget. Ditambah melihat wajahnya yang tadi dibuat manis-manis..kan Najis banget nih sepupu gua kelakuannya.
"Eh anu nyokap gua barusan video call... jawab imam cepat.
"gua lupa kalau sekar tidak terlihat oleh mereka..batin imam. Lalu berpura-pura kembali sama dengan posisi sambil menerima telepon. Imam berdiri agak menjauh, Sekar dengan santainya mengikutinya.
Kau merasakan ada yang aneh dalam diriku? semua orang menatapku... tanyaku kepada Sekar, Lagi-lagi pertanyaanku dijawab dengan senyuman.
Jangan senyum-senyum saja, aku merasa risih di lihatin terus sama orang-orang sekitar Sekar Kencana... kataku dengan sengaja peringatan di intonasi sebut namanya pada wanita itu.
Jin wanita yang baru saja saya sebut namanya itu, malah tertawa terbahak-bahak kan kesel.. Sekar bilang yang masih menahan tawanya.
"Duduk dulu Kang Mas.. katanya sambil menunjuk kursi yang ada di dekatku.
Rio memanggilku, saya masih menunjukkan hp. Seolah masih dalam keadaan teleponan, Imam duduk di sebelah Sekar.
"Semua berasal dari tasbih Aura suamiku Jaga Tirta, yang ada di bahu kanan Kang Mas.. tutur Sekar.
____Tbc___