Niat awalnya yang hanya ingin bersenang senang ketika pergi berlibur ke Cappadocia, ternyata berakhir petaka.Karena pria muda yang sempat menjadi teman bermainnya selama disana tiba tiba datang ke Indonesia dan menjadi mahasiswanya.
Membuat kehidupan Cantika yang sudah mulai tenang setelah perselingkuhan yang dilakukan oleh tunangan nya,kembali kacau. Sebab selain datang sebagai mahasiswa nya Saka Samudra,pria muda berusia 22 tahun itu juga datang meminta pertanggung jawabannya,akibat malam panas yang mereka habiskan saat di Cappadocia waktu itu.
" Ibu harus bertanggung jawab padaku,karena sudah mengambil keperjakaan ku, lalu pergi begitu saja!"
" Sial!"
Hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Cantika, karena sadar kalau sekarang dia dalam masalah serius. Sebab ternyata pria muda itu tidak berniat melepas kan dirinya begitu saja, padahal waktu itu dia sudah sengaja buru buru kabur agar mereka tidak bertemu.
Penasaran dengan cerita mereka berdua, Cus baca reader🥰.
Happy reading🥰🥰?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Tolong Kamu Juga Pergi!
Arga akhirnya mau pergi meski Dnegan wajah yang penuh marah.
Lega,belum.Cantika belum merasakan itu sebab sekarang dirumahnya masih ada Saka yang terlihat jelas tidak mau pergi dari sana.
San mengusir pria muda itu pasti lebih sulit dibanding mengusir Arga tadi Jadi....
" Aku sangat lelah hari ini dan ingin istirahat."
Cantika mengatakannya sambil berjalan masuk kedalam rumah, berharap Saka tidak mengikutinya masuk kedalam rumah.
Tapi,harapannya percuma karena pria muda itu mengekori dibelakangnya sampai berada didalam.
Melihat itu Cantika tidak langsung berjalan masuk kedalam kamarnya seperti yang sangat ingin dia lakukan saat itu Melainkan berbalik dan sengaja memasang wajah dingin menatap kearah pria muda itu.
" Apa kamu nggak dengar barusan yang aku katakan Saja! Aku sangat lelah dan ingin istirahat. Jadi,bis kamu pergi sekarang dari sini!"
" Tas ku masih didalam, itu." Cantika reflek mengikuti kemana arah telunjuk pria itu mengarah.Benar saja dibawah sofa panjang ada tas ransel yang tadi dipakai Saka kuliah.
" Ya udah ambil, lalu sana pergi!"
Cantika pikir,tas ransel itu hanya alasan pria muda itu untuk bisa ikut masuk kedalam rumahnya. Tapi ternyata Saka benar benar berjalan melewati dia dan mengambil tas ransel miliknya tersebut.
Melihatnya Cantika sudah hampir menarik nafas lega dengan keras sebab berpikir akhirnya akan bisa benar benar istirahat hari itu.
Tapi lagi lagi ternyata belum ,karena setelah mengambil tas ranselnya Saka tidak langsung keluar dari rumahnya melainkan berdiri didepannya dengan tangan terulur kearahnya.
" Apa lagi?!" Tanya Cantika ketus melihat telapak tanga terbuka pria muda itu.
" Mana,ayo berikan." Pinta Saka dengan menggoyangkan telapak tangan nya didepan wajah Cantika.
" Apa!?" Ulang Cantika bingung pada permintaan Saka.
" Itu."
" Hah?!" Dahi Cantika mengeryit mendengar permintaan Saka yang tidak jelas.
" Ayo Cantik ku berikan!"
" Apa?!"
" Itu!"
Ita itu! Ita itu! Apa sih yang diminta pria ini?Batin Cantika mulai meradang, karena Saka seolah sengaja menyuruh dia menebak apa yang diinginkan pria itu saat ini darinya.
Tapi karena dia merasa tidak menyimpan barang apapun milik pria itu yang sedang dia minta. Jadi, Cantika berpikir itu pasti bukan benda melainkan...
" Cup!" Cantika sedikit mendekat lalu berjinjit karena postur tinggi tubuh mereka berbeda, baru secepat kilat mengecup sekilas bibir Saka.
Karena berpikir kalau yang sejak tadi diinginkan pria itu sebelum pergi dari rumahnya adalah kecupan perpisahan.
" Tuh sudah. Sekarang pergi sana!" Usir Cantika dengan mengibas kibaskan tangannya untuk mengusir Saka agar pria itu tidak melihat wajahnya yang merah padam,akibat mencium bibir pria itu lebih dulu.
Tapi ternyata Saka belum juga beranjak dari tempatnya,pria itu masih berdiri dengan posisi seperti sebelumnya Hanya saja tangan nya tidak lagi menengadah meminta sesuatu seperti barusan pada Cantika tapi menyentuh bibirnya yang baru saja dicium oleh perempuan itu.
" Saka sana pulang!Kan sudah aku beri ciuman perpisahan!" Usir Cantika lagi karena melihat pria muda itu masih belum juga beranjak dari tempatnya dan dia mulai khawatir Saka yang tadi seperti berniat buat pergi tiba tiba akan mengurungkan niatnya.
" Saka!"
" Aku sejak tadi minta kunci mobilmu. Karena mobilku sedang di bengkel. Tapi kamu malah memberi ciuman. Jadi, apa kamu sedang menggunakan trik untuk..."
" Nggak! Tentu saja bukan begitu! Sejak tadi kamu kan tidak bilang mau pinjam mobil padaku!"
Buru buru Cantika memotong perkataan Pria itu, sebab tau kalau Saka pasti ingin memojokkan dia untuk keteladanan yang baru saja dia lakukan.
" Masa sih? Tapi dari tadi aku kan sudah mengulurkan tangan. Kamu aja mungkin yang ...."
" Ini! Cepat pergi dari sini aku sudah lelah ingin istirahat!"
Cantika buru buru menyerahkan kunci mobil miliknya kepada pria muda itu lalu mendorong Saka supaya keluar dari rumahnya.
Untung saja kali ini pria itu tidak bersikeras seperti waktu mereka berada dikampus tadi.
Tapi Cantika tidak ingin lengah dan terus melakukan nya sampai tubuh tinggi Saka berada diluar pintu rumah.
" Dah! Sampai jumpa lain waktu. Kembalikan aja mobilku besok di Kampus!"
Cantika melambaikan tangan kearah Saka dengan ekspresi wajah puas, karena sudah berhasil mengusir satu masalah lagi hari itu.
Lalu tanpa menunggu Saka menjauh dari depan pintu, Cantika bermaksud menutup pintunya.Meski sebelum berhasil, Saka sudah menahan daun pintu itu. Hingga sempat terjadi adu saling tahan karena Cantika berniat tetap menutup pintu rumahnya.
" Saka!"
" Sebentar, Cantika. Ada yang ketinggalan lagi."
" Apa lagi?! Nggak ada kayaknya?" Balas Cantika sambil menoleh ke dalam rumah untuk melihat kira kira benda apa milik pria yang sudah tertinggal didalam. Tapi ruang tamu tempat tadi tas pria itu tergeletak tidak ada apa apa selain bunga pajangan air mineral di wadah serta tisu dalam otak. Jadi...
" Cuman perpisahan dariku."
Cantika terlalu terkejut mendengar suara Saka yang tiba tiba sudah tepat berada didekat telinganya.
Hingga reflek menoleh kedepan yang ternyata tepat berhadapan dengan wajah pria itu.
Sebelum Cantika bisa menghindar untuk menjauh dengan sigap Saka sudah menyambar bibir Cantika dan memagutnya.
" Cup!!"
Terkejut dan tidak siap membuat Cantika hanya bisa menerima yang dilakukan pria muda itu.
Untung saja Saka ternyata hanya mencium bibirnya dan itupun tidak lama. Seolah dia melakukannya hanya sebagai salam selamat tinggal.Meski tetap membuat perasaan Cantika berdebar tidak karuan seperti seorang ABG.
" By sayang. See you next time."
Cantika hanya berdiri diam bengong menatap Saka yang baru saja melambai pergi, meninggalkan dirinya dengan sisa rasa ciuman basah dari pagutan mereka.
Sial! Maki Cantika dalam hati sambil menekankan kedua tangannya di daun pintu, untuk menopang tubuhnya agar tidak jatuh tersungkur karena kedua kakinya terasa lemas.
Saka cuma menciumnya, tapi perasaannya langsung campur aduk tidak karuan.
Kedepannya dia harus sebisa mungkin menghindari kontak fisik diantara mereka berdua. Kalau tidak ..maka sudah bisa dipastikan akan sulit untuknya tetap punya pikiran waras seperti sekarang.
Sebab meski Saka lebih muda darinya. Pria itu bukan laki-laki lugu. Dia terlalu tau bagaimana membuat dirinya lupa diri.
" Akh!" Tanpa sadar Cantika berteriak untuk melepaskan perasaan campur aduk yang dirasakan nya.
" Sebaiknya aku mandi supaya kepala dan otakku dingin."
Lalu seperti orang dikejar sesuatu Cantika menutup pintu depan rumah nya dengan keras kemudian menguncinya menggunakan semua kunci yang tersedia, seolah satu kunci saja tidak cukup dan Saka yang sudah pergi dari sana akan bisa menerobos masuk kedalam rumahnya dan akan melihat dia yang sedang mandi.
Efek isi kepalanya yang hanya mengenai Saka membuat Cantika jadi punya pikiran parno tidak jelas yang mustahil.