remaja cantik namun sederhana yang mencintai seorang murid baru yang sangat tampan. dirinya mencintai dalam diam, karena dirinya yang sadar diri. walaupun begitu, ternyata pria itu merasakan kalau gadis cantik itu menyukainya , dan malang untuk si gadis.karena cintanya tetap tidak terbalaskan. dan semakin tragis buat si gadis, setelah pria itu tahu kalau wanita yang punya rasa padanya itu ternyata adik dari musuhnya .bahkan seakan-akan nasib buruk itu selalu berpihak pada gadis itu. karena pada akhirnya pria itu malah menjadi saudara tirinya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan
Pagi hari yang sangat cerah ini, ternyata tidak secerah wajah yelse. gadis SMA ini sedang bergelut dengan pekerjaan rumahnya. padahal waktu sudah menunjukkan kalau dirinya harus segera berangkat sekolah.
Dia sangat terburu-buru dan tergesa untuk berangkat ke sekolahnya. " aduhhh,,, gimana ini! " ocehan yelse dalam perjalanan panjangnya menuju ke sekolahnya.
Dia berlari kencang agar segera tiba di sekolah dengan tepat waktu. hingga dia sama sekali tidak memperhatikan jalan. setelah melihat gerbang akan di tutup segera yelse berteriak memanggil seorang security yang akan menutupnya.
"PAAAKK! " panggil yelse.
Penjaga itu langsung berhenti dan menunggu yelse masuk, " apa kamu tidak pernah bisa bangun pagi, setiap hari kamu pasti yang terakhir masuk!" marah penjaga itu.
" Iyya,,, maaf! " ucap yelse sambil menunduk untuk menghormati penjaga itu. namun sedetik kemudian dirinya kembali berlari kencang. karena memang jarak gedung sekolah dan pagar itu sangatlah jauh.
SMA itu adalah sekolah ternama di daerah itu. baju putih bervariasi kotak yang sama dengan bawahannya. juga berdasi kecil di lehernya, membuat siapa saja yang memakainya merasa baru memulai petualangan keremajaannya.
Masa kebebasan dan berteman adalah hal yang paling di prioritaskan , namun yelse tidak mempunyai semua itu.
Dia adalah gadis cantik yang polos namun cerdas. dia sangat mandiri dan tidak pernah manja. tentu saja itu karena pengaruh dari keluarganya. dia tetap fokus dengan sekolahnya. karena itu memang menjadi fokusnya . dia tidak mempedulikan kalau dirinya yang sama sekali tidak punya teman dan selalu di kucilkan.
Jalur beasiswa yang membawanya sampai ke sekolah itu. benar-benar membuat dirinya menjadi bahan bullyan oleh teman-temannya. walau terkadang menyakitkan, namun dia tidak pernah patah semangat untuk menjadi lulusan terbaik di sekolah itu.
" Brughh...! "
" Akh,,, maaf,,, maaff,,,! " ucap yelse yang tidak sengaja menabrak seseorang. yelse menatap sekilas pada siswa berseragam yang tampak santai berjalan.
Tatapan keduanya saling bertubrukan sebentar. namun karena yelse yang memang terburu langsung berlari lagi ke kelasnya. dan siswa itu hanya menatap yelse yang berlari kencang itu.
Di kelas yelse duduk sendiri, kursi sebelahnya kosong, karena memang tidak ada murid yang mau duduk dengannya. sekali lagi, yelse sama sekali tidak masalah soal itu.
Dengan nafas memburu dan penampakan akan yang sangat berantakan yelse duduk di kursinya. tampak beberapa murid lain melihat ke arahnya. dan juga menatap sinis ke arahnya. namun yelse tidak menghiraukan itu.
Kini Yelse tampak sibuk merapikan rambut dan bajunya. setelah di rasa rapi barulah dia mengeluarkan buku dan perlengkapan belajar lainnya.
Guru datang dan menyapa semua siswanya. semua siswa langsung riuh menjawab salam dari sang guru. namun tak lama setelah itu guru itu memperkenalkan siswa baru.
" Selamat pagi semua, perkenalkan ini adalah teman baru kalian! " kata guru tersebut pada muridnya.
Semua yang di sana melihat ke arah bakal teman baru mereka itu. hanya yelse yang tidak mengangkat kepalanya. dia hanya fokus pada bukunya.
Namun pemuda itu malah menatap tajam ke sosok yang seakan tidak mempedulikan sekitar itu. padahal semua siswi sudah riuh bergemuruh memuji ketampanan dan pesona siswa baru itu.
" waahh,,, tampan sekali! "
" apa kita sedang bermimpi! "
" apa dia adalah pangeran yang tertunda untukku!"
Pujian lantang dari semua siswi kelas itu sama sekali tidak menggoyahkan yelse untuk melihatnya. bahkan dirinya seakan tidak merasa penasaran sama sekali. walau dia jelas mendengar keriuhan itu.
" Perkenalkan dirimu? " kata guru pada siswa baru itu.
" Iyya,, Terima kasih! " jawab siswa itu pada sang guru.
Kemudian siswa baru itu melihat ke semua teman barunya. " selamat pagi semua, nama saya Nathan Carlson, saya pindahan dari SMA_____! " siswa baru itu menjelaskan panjang lebar asal usul dirinya dan alasan dia pindah ke sekolah itu.
" Semoga kita bisa bekerja sama nantinya,, sekian dan Terima kasih! " pungkas pemuda itu.
Setelah itu sang guru tampak melihat-lihat untuk memberikan bangku pada Nathan. setelah melihat hanya ada kursi kosong di samping yelse. sang guru langsung melihat lagi ke arah Nathan.
" Kamu duduklah di sana! " kata guru sambil menunjuk bangku yang di maksud.
Nathan langsung berjalan ke arah bangku paling belakang itu. setelah di dekatnya, dia sempat melihat ke yelse sekilas sebelum dirinya benar-benar duduk.
Yelse sangat fokus dengan buku di tangannya. bahkan kehadiran Nathan di sampingnya sama sekali tidak di hiraukannya.
Semua siswi cantik yang ada di sana merasa sangat iri dengan keberuntungan Yelse yang di sandingkan dengan Nathan. dan setelah itu pelajaran berjalan normal.
Sepanjang pelajaran berlangsung, yelse sama sekali tidak menghiraukan Nathan yang berada di samping dia.
Sampai-sampai Nathan yang merasa belum punya catatan tentang pelajaran itu merasa sangat sungkan untuk meminjam buku dari Yelse .
Namun yelse yang menyadari langsung memberikan catatannya tanpa berucap " he'hm,,,! " yelse menyodorkan buku di tangannya.
Nathan melihat yelse sekilas ketika ingin mengambil buku itu. dan yelse langsung kembali ke mode serius menghadap guru. sungguh membuat Nathan yang di sampingnya merasa sangat sungkan.
Sebenarnya Nathan adalah pria yang juga pendiam , namun untuk pergaulan, dia termasuk pemuda yang brandal. dia adalah pemuda yang sangat liar ketika di luar jam sekolah. kemewahan dan harta yang selalu bergelimang dari sang mama. membuat Nathan menjadi sangat bebas.
Walau pada kenyataannya, Nathan adalah pemuda yang sangat kesepian. dia anak tunggal dari wanita yang single parent, ibunya yang selalau sibuk dengan urusannya, selalu menggantikan kasih sayang dan perhatiannya pada Nathan melalui uang. sehingga membuat Nathan sangat bebas dan liar seperti sekarang.
Setelah jam istirahat tiba, seperti biasa, yelse tidak langsung beranjak seperti teman-temannya. dia selalu makan ketika semuanya sudah selesai. karena dia yang terlalu malas untuk menanggapi mereka.
" Bruk..! "
Hentakan meja langsung terdengar keras ketika di angkat lalu di lepaskan , oleh segerombolan gengnya Berly yang datang . tampak ke empat sekawan itu sedang berdiri mengelilingi yelse yang masih terlihat tenang. dan hanya terlihat memejamkan mata saja .
Nathan yang awalnya akan keluar dari kelas langsung berhenti dan berbalik badan melihat ke arah Yelse dan Berly. Nathan juga melihat Berly yang sok-sokan itu.
Dan dia hanya melihat sekilas. kemudian dia berniat melangkah lagi. dan baru beberapa langkah dia berjalan , kakinya kembali berhenti. karena Berly yang kembali menghentakkan meja itu dan malah semakin kuat dari yang tadi. itupun hanya untuk beberapa saat saja untuk Nathan berhenti dan mendengarkan.
Seakan tidak ingin ikut campur, akhirnya Nathan benar-benar pergi. padahal di dalam kelas yelse sedang di amuk oleh gengnya Berly. hingga tangan dan kakinya memar. bahkan pipinya tampak bengkak dan bibirnya sedikit robek. namun yelse tetap diam.
Yelse sangat tidak leluasa untuk membalasnya. karena kalau dirinya berulah dengan Berly. sudah di pastikan kalau dirinya yang akan di keluarkan dari sekolahan. walaupun dirinya adalah anak dari pemilik sekolahan besar dan ternama itu.