"Lupakan Aku, Raymon !" Ucap Via getir.
Gadis cantik yang lahir dari keluarga biasa dan sederhana itu, merasa sakit hati di hina orang tua pacar nya yang kaya raya.
Apalagi saat kesucian nya direnggut paksa pacar nya, Via makin kecewa dan membenci Raymon.
Via pun nekat kabur sebelum hari pernikahan yang telah di atur oleh kedua orang tua Via dan Raymon.
Dalam pelariannya, Via menjalin hubungan cinta dengan Axel seorang pria tampan pemilik cafe.
Raymon yang terus mengejar cinta Via tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil dan menderita amnesia.
Axel yang menjadi dewa penolong Raymon saat kecelakaan mengajak Raymon yang lupa ingatan tinggal bersama nya dan menjadi sahabat.
Apakah Ingatan Raymon bisa kembali seperti semula ?
Bagaimanakah hubungan Via dan Axel setelah ia mengetahui Via dan Raymon pernah mempunyai hubungan khusus ?
Yuk pantau cerita nya 🤗 Jgn lupa intip karya lain ku yg juga menarik utk di bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari cinta yang hilang
Malam sudah semakin larut.
Benni dan Sovie tampak gelisah diruang tamu. Raut wajah kedua orang tua Via itu tampak cemas dan khawatir. Sebentar-sebentar Sovie memandang kearah pintu rumah yang masih terbuka. Perasaannya makin tak enak.
Begitu juga dengan Benni, beberapa kali ia mengusap air muka nya yang tampak keruh sedari tadi. Ia mencoba mengusir kegundahan hatinya dengan menghisap rokok. Asbak yang di atas meja sudah hampir penuh dengan puntung rokok yang ia habiskan sedari tadi.
Namun hingga tengah malam, bayang-bayang putri mereka belum juga kelihatan. Sudah berulang kali mereka mencoba menghubungi ponsel milik Via. Namun, ponsel itu sepertinya dimatikan oleh Via. Nada dering tak tersambung, membuat kedua orang tua Via jadi berpikiran buruk.
"Bagaimana ini Pa? Sebenarnya Via pergi kemana sih?" Sovie mulai panik dan kebingungan.
Ia memandang wajah suaminya yang juga terlihat sama mengkhawatirkan Via. Perempuan paruh baya itu menarik nafas berat dan mengelus dadanya pelan melihat reaksi suaminya yang tak menjawab sama sekali.
"Pa! Apa mungkin Via kabur?" Jerit Sovie dengan nada makin cemas dan khawatir.
Ia sangat mengetahui watak keras kepala putrinya itu. Di depan Benni ia akan bersikap patuh sebaliknya, Via akan memperlihatkan watak aslinya di depan Sovie.
"Jangan menduga yang aneh-aneh Ma, coba telpon Raymon, barangkali dia sedang bersama Raymon saat ini !" Benni mencoba menyangkal dugaan Sovie yang sebenarnya juga membuat hatinya berprasangka buruk.
"Halo? Nak Raymon ada dimana?" Tanya Sovie saat telponnya diangkat Raymon dari sebrang sana.
Raymon yang sedang berada di rumah Priska bersama Delon adiknya Priska terlihat berjingkat-jingkat dari ranjang kamar Delon menuju keluar kamar.
Ia berbicara dengan suara pelan agar tak terdengar oleh Delon.
"Lagi di rumah teman Tante." Jawab Raymon sedikit merasa heran.
Ada apa orang tua nya Via menelpon Raymon di tengah malam begini ? Apa mungkin ingin membahas masalah pernikahan mereka yang akan di laksanakan esok ? Pikir Raymon heran.
"Via ada disitu bareng kamu gak?" Tanya Sovie dengan nada terdengar sedikit panik.
Raymon mengerutkan dahinya bingung.
"Via? Gak Tante, emang kenapa Tante?" Hatinya mendadak dag dig dug merasa tak enak.
"Via sejak tadi siang, pamit sama Vino mau keluar sebentar. Tapi sudah jam segini belum juga pulang. Pas di telpon, ponselnya mati." Ungkap Sovie menjelaskan.
perasaan cemas dan khawatir nya makin menjadi-jadi saat Raymon mengatakan Via tak bersamanya.
Raymon tertegun seketika. Sekilas, bayangan Via yang tampak memaki dan mengata-ngatai nya di dalam kamar hotel menari-nari di ingatannya.
Ia pun melirik jam tangan yang melingkar di tangannya. Hampir pukul satu malam ! Itu bukan kebiasaan Via untuk keluar hingga jam segitu.
"Coba kamu cari tahu sama teman-temannya. Barangkali saja, Via menginap di rumah temannya!" Sovie lantas menyuruh Raymon untuk mencari Via yang tak tahu di mana keberadaan nya saat ini.
"Iya Tante, Raymon akan cari Via sampai ketemu." Sahut Raymon membuat Sovie merasa sedikit lega.
Sovie tak begitu mengenal teman- teman Via. Gadis tomboy itu jarang sekali mengajak temannya ke rumah. Hanya Raymon satu-satunya harapan Sovie untuk menemukan keberadaan Via.
"Bagaimana Ma? Raymon bilang apa?" Desak Benni tak sabaran saat Sovie baru saja menutup panggilan telponnya dengan Raymon.
"Katanya, Via gak ketemu Raymon. Ia bilang, ia akan mencari Via sampai ketemu." Ujar Sovie seraya menutup pintu rumah dan menguncinya rapat.
"Kenapa pintunya di kunci?" Tanya Benni menatap Sovie heran.
"Mama sudah ngantuk. Biar saja Raymon yang mencari Via. Lebih baik kita tidur. Besok pagi-pagi sekali kita harus bersiap-siap jelang pernikahan mereka berdua," Sovie mencoba mengusir kegundahan hatinya dengan mengajak Benni tidur.
Naluri keibuan nya mengatakan. Via akan sulit ditemukan untuk saat ini. Sovie yakin, lambat laun, putri nya itu akan memberi kabar dimana ia berada. Karna bagaimanapun juga, Via adalah anak yang baik, kuat dan mandiri.
Via pasti takkan membiarkan ibu kandungnya berlarut-larut dalam kecemasan mengkhawatirkan dirinya.
Benni pun tampak mulai pasrah, Ia sepemikiran dengan Sovie. Mereka berdua hanya bisa menunggu hari esok hingga Raymon datang memberi kabar. Atau mungkin, kabar itu akan datang dari Via sendiri.
"Tidurlah dulu, Papa sebentar lagi menyusul setelah menghabiskan sebatang rokok ini." Sahut Benni yang di balas gerutuan panjang dari mulut Sovie yang bawel.
"Dari tadi ngerokok mulu, cape mama nyium bau asap tiap hari!" Sambil menggerutu panjang lebar, Sovie tampak berbalik menuju kamar tidurnya dengan hati kesal.
Benni hanya diam, membiarkan istri tercintanya ngomel-ngomel.
☘️☘️☘️☘️☘️
Raymon mencoba menghubungi ponsel Via. Seperti yang di katakan Sovie, mamanya Via, ponsel Via sepertinya dimatikan.
Ia pun bergegas turun dari lantai atas kamar yang ia tempati bersama Delon menuju kamar Priska.
"Pris...! Priska !" Panggil Raymon.
Raymon menggedor pintu kamar Priska dan memanggil namanya dengan perlahan. Ia takut membangunkan Delon yang sudah tidur lelap sedari tadi. Ia tak ingin, Delon berprasangka buruk terhadapnya.
Ternyata Priska belum tidur sedari tadi. Gadis itu tampak terkejut melihat Raymon yang berdiri di pintu kamarnya.
"Ray, ada apa?" Tanya Priska heran.
"Itu, barusan mama Via nelpon kalau Via belum pulang sampai sekarang kerumahnya. Mamanya bilang, Via pamit keluar rumah sejak siang tadi!" Ucap Raymon panik.
Mata Priska seketika melotot mendengar ucapan Raymon.
"What's? Kamu udah coba nelpon Via belum?" Tanya Priska ikut panik.
"Udah, tapi ponselnya mati. Aku bingung Pris, harus nyari Via kemana, kamu kan temannya Via, coba deh, kamu telpon Bella dan kawan-kawannya yang lain!"pinta Raymon.
Raut wajah Raymon tampak mencemaskan Via yang seharusnya sudah di rumah jam segini.
Priska buru-buru mengambil ponselnya ke dalam kamar dan mencoba menghubungi Bella. Tapi sudah berulangkali menelpon, Bella tak juga mengangkat telpon darinya.
"Sepertinya Bella udah tidur Ray. Lagian, mustahil Bella tahu keberadaan Via. Aku kan seharian bareng dia. Apalagi, kita juga nongkrong bareng semalaman kan?" tutur nya resah.
Priska ikut mencemaskan Via.
Kegundahan mulai meliputi hati Raymon. Apa mungkin Via kabur dari rumah ? Karna hari pernikahan mereka hanya tinggal menunggu jam saja. Esok pagi mereka akan berangkat ke KUA untuk melangsungkan pernikahan.
Raymon tak mungkin menceritakan rencana pernikahan itu terhadap Priska. Sahabat Via itu pasti akan curiga dengan pernikahan mereka berdua yang terkesan mendadak.
"Sebenarnya, kalian punya masalah apa sih?" Tiba-tiba Priska jadi penasaran.
Awalnya, ia sudah merasa curiga dengan Raymon yang diusir Mamanya. Apalagi, Via menghilang begitu saja tanpa diketahui dirinya dan Bella yang merupakan sahabat nya.
"Ini masalah pribadi aku dan Via. Aku tak bisa menceritakan nya padamu." Tegas Raymon menolak untuk memberitahu Priska hal yang sebenarnya.
Priska tak mau mendesak Raymon untuk bicara jujur. Ia hanya terdiam menatap Raymon yang uring-uringan seperti orang kebingungan.
"Hm, aku boleh pinjam mobil mu gak?" Ucap Raymon tiba-tiba mengagetkan Priska.
"Mobil ku? Kamu mau mencari Via kemana malam-malam begini?" Tanya Priska.
Priska mengerti maksud Raymon meminjam mobilnya.
Raymon sejenak tercenung. Kebimbangan tampak di raut wajahnya yang tampan.
"Aku tak tau, aku akan mencarinya sampai ketemu. Aku harus menemukan Via." Sahut Raymon dengan nada getir.
Suaranya terdengar bergetar seakan menahan suatu beban yang berat dalam hati nya.
Priska menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan. Dengan hati berat ia masuk kembali ke dalam kamarnya dan kembali lagi seraya menyerahkan kunci mobilnya pada Raymon.
"Ini, Kuharap kamu bisa menemukan Via." Ucap Priska dengan nada berat.
Raymon tak menjawab. Ia menerima kunci mobil dari tangan Priska dan memberikan senyuman getir pada gadis itu.
"Maaf, aku sudah merepotkan mu. Aku akan mengabari mu setelah bertemu Via dan mengembalikan mobilmu secepatnya." Ucap Raymon.
Pemuda tampan itu langsung berbalik dan meninggalkan Priska yang mengiringi kepergiannya dengan hati sedih dan sedikit kecewa.
Hatinya belum puas menikmati kebersamaan mereka yang sesaat tanpa ada Via yang biasanya selalu ada disisi Raymon.
Rasa kesepian mulai mendera hati Priska. Saat Mobil miliknya di kemudikan Raymon meninggalkan parkiran rumahnya.
"Maafkan aku Via." desis Priska lirih.
Tak sengaja bibirnya bergumam menyesali perasaannya yang secara diam-diam menyimpan cinta untuk Raymon.
Sedangkan di mobil milik Priska yang di kendarai Raymon, pemuda itu tampak kebingungan mengarahkan tujuan perjalanannya yang tak tentu arah harus kemana.
"Via, kamu dimana ?" gumam Raymon dalam hati.
Perasaan kalut dan gundah gulana tampak terukir di wajah tampannya.
.
.
.
Bersambung
sambil baca juga biar retensi gak turun.🤭
kek nya ini juga pertama kali aku mampir ya🙈.. salam kenal yaa.. satu Gc kita✌️✌️✌️✌️
Cuan atau Cuma???😏😏😏
lu pikir nikah semenit kelar.. macam beli mie instan aja/Facepalm//Facepalm/