Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Pagi di rumah Raina, yang sedang sibuk memilih pakaian yang akan di pakai dan merias wajahnya. Karena hari ini ayah Raina dan juga Raina akan mengunjungi rumah Tom, kemudian Raina turun untuk menemui ayah dan ibunya dan sarapan bersama".
" Pagi ma, pa.Bagaimana penampilan ku".Ucap Raina
"Kamu sangat cantik dan juga seksi".Jawab mama Raina
" Sebaiknya kita mempercepat sarapan kita agar kita bisa cepat pergi ke rumah Tomi".Kata ayah Raina
"Aku hanya akan minum susu saja, aku nggak mau riasan ku jadi berantakan".Ucap Rania sambil meminta sedotan untuk meminum susunya.
" Baiklah terserah kamu sayang, nanti saat bertemu nenek Tomi kamu harus sebisa mungkin menarik perhatian nenek Tomi, agar nenek Tomi bisa menyukai mu".Kata mama Rania
"Mama tenang saja, serahkan semua pada Rania. Jika aku bisa mengambil hati nenek Tomi , jadi saat ayah dan mama mengajukan perjodohan pasti nenek Tomi akan menyetujui nya".
" Mereka pun merencanakan apa yang harus dilakukan, karena ini penting untuk keluarga mereka. Bukan hanya untuk Rania yang terobsesi ingin mendapatkan Tomi, ini juga penting untuk ayah Rania agar bisa memulihkan bisnis ayah Rania yang sedang buruk. Kerena Tomi adalah ahli waris dari perusahaan yang besar".
"Setelah selesai sarapan lalu mereka berangkat menuju rumah Tomi dan tidak lupa membawa oleh- oleh untuk nenek tomi, sesampainya di rumah Tomi mereka di sambut oleh nenek Tomi dan dan mempersilahkan untuk duduk lalu Pak Arun memperkenalkan istri dan anaknya kepada nenek tomi".
"Rania pun menyapa nenek Tomi dengan menjabat tangan nya sambil membungkuk dengan sopan. Karena Rania menunjukan sifat sopan dan ramahnya, itu berhasil membuat nenek Tomi memujinya".
"Lalu nenek menyuruh pembantunya untuk membuatkan minum dan cemilan untuk tamunya".
" Katanya kamu tinggal di luar negeri dan baru pulang dari sana. Saya dengar di luar lagi musim dingin apa perjalananmu lancar? ".Tanya nenek Tomi kepada Rania
" Iya nek, saya tinggal dan bekerja di sana, kemarin juga sedikit ada halangan karena penerbangan sedikit tertunda, tapi setelah itu semuanya berjalan dengan lancar".Jawab Raina dengan sopan
"Saya juga memutuskan untuk tinggal di sini untuk membantu bisnis ayah yang ada di sini".Ucap Rania lagi
" Itu sangat bagus".Kata nenek Tomi
"Di saat mereka mengobrol Rania pun sesekali menoleh ke satu ruangan ke ruangan lain untuk mencari keberadaan Tomi, karena nenek melihatnya pun bertanya".
" Apa ada yang di cari".Tanya nenek
"Nggak kok nek, cuma melihat-lihat rumah nenek yang bagus".Jawab Rania sambil tersenyum.
" Karena Tomi yang tidak muncul-muncul, Rania pun memberi kode pada ayahnya untuk menanyakannya pada nenek".
"Oh ya,,, dimana Tomi, apa sudah pergi ke kantor? ".Tanya ayah Rania
" Oh Tomi, belum ke kantor tadi baru selesai sarapan lalu pergi ke kamarnya lagi".Jawab nenek
"Lalu nenek menyuruh pembantunya untuk memanggil Tomi agar datang menemuinya, Rania pun tersenyum senang mendengar Tomi masih di rumah dan akan segara bertemu".
" Di kamar Tomi yang baru selesai sarapan pun ingin melanjutkan untuk melihat foto-foto. Baru saja beberapa foto yang dia lihat tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar dan memanggilnya yang ternyata itu pembantunya".
"Maaf tuan, saya di suruh nenek untuk memanggil tuan, tuan di suruh turun karena ada tamu".Kata pembantu Tomi
" Baiklah, bilang ke nenek sebentar lagi aku akan turun".Jawab tomi
"Kenapa harus sekarang, kenapa nggak nanti atau besok aja tamunya datang".Gumam Tomi sambil meletakkan foto dan turun ke bawah.
" Padahal selembar lagi foto Abel terlihat, tapi harus tertunda
"Saat turun dari tangga, Tomi sedikit kaget melihat seorang Raina yang berada di rumahnya".
" Lalu nenek memanggil Tomi dan menyuruhnya untuk mendekat lalu mengenalkannya pada mereka".
"Rania pun pura-pura kaget melihat Tomi".
" Kemudian Tomi menyapa orang tua Raina dan Raina".
"Pagi Tomi, bagaimana kabarmu? ".Tanya Raina
" Pagi juga".Jawab Tomi yang heran kenapa Raina berada di rumahnya
"Apa kalian saling mengenal".Tanya nenek
" Iya nek, kita sudah saling mengenal".Jawan Raina
"Bener tom".Tanya nenek kepada Tomi
" Tomi hanya menganggukkan kepalanya dengan sedikit kesal tapi Tomi mencoba untuk menahannya karena tidak mau nenek malu".
"Nenek pun merasa senang, karena nenek kira wanita yang Tomi pilih itu dia".
" Lalu mama Rania berpura-pura bertanya kepada Rania".
" Kenapa kamu nggak bilang ke mama sama papa kalau kamu dan Tomi sudah saling kenal".Kata mama Rania ke Rania
"Iya ma, Rania juga nggak tahu kalau anak teman papa itu Tomi yang Rania kenal, Rania juga nggak tahu kalau ini rumah tomi".Jawab Rania
" Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal jadi hubungan persahabatan antara ayah Tomi dan ayah Raina yang dulu terputus sekarang bisa terjalin kembali".Kata nenek
"Mendengar perkataan nenek seperti itu, Rania pun sangat senang, tapi tidak untuk Tomi".
"Kemudian nenek menyuruh Tomi untuk nemenin Raina keliling rumah. Tomi pun terpaksa menuruti perkataan nenek, lalu Tomi mengajak Rania berkeliling".
" Aku nggak nyangka setelah perpisahan kita di luar negeri kita bisa bertemu lagi di sini, bahkan keluarga kita saling mengenal. Bukankah ini yang namanya takdir".Kata Raina
"Tolong jangan senang dulu, aku melakukan ini hanya karena nenek memintaku. Lagi pula aku tidak percaya takdir yang seperti ini".Ucap Tomi
" Entahlah, percaya atau tidak yang jelas aku menyukainya dengan takdir ini"Jawab Raina sambil memandangi Tomi
"Tomi yang risih pun mencoba untuk mempercepat jalannya. Rania yang mencoba merayunya pun mengikuti langkah cepat tomi".
" Kenapa jalanmu begitu cepat, apa kamu tega membiarkan wanita berjalan secepat itu, apa kamu sengaja ".Kata Raina dengan nada yang agak keras agar terdengar dari dalam
" Karena Tomi tidak ingin punya masalah dengan nenek, Tomi pun memperlambat jalannya dan kembali berjalan normal".
"Apa kamu sengaja melakukannya ".Kata Tomi
" Raina pun hanya tersenyum".
"Apa kita bisa bertukar nomor".Tanya Raina
" Lalu Tomi mengeluarkan pulpen dari saku dan menulis di tangan Raina, lalu Raina mengeceknya".
"Apa ini tidak salah, bukankah ini nomor sebuah kendaraan".Tanya Raina
"Bukannya tadi kamu minta nomor".Jawab Tomi
" Iya tapi yang aku maksud bukan nomor kendaraan, tapi nomor telepon".Ucap Raina
"Lalu Tomi berkata, kalau berkeliling nya sudah selsai dan kembali bergabung dengan nenek".
" Rania hanya diam dan kembali duduk sambil tersenyum".
"Kemudian Tomi pamit untuk pergi dengan alasan ada urusan yang harus di selesaikan dan meminta maaf karena tidak bisa menemaninya lebih lama".
" Tak berselang lama ayah Raina pun pamit untuk pulang".
"Apa kapan-kapan Raina boleh datang lagi ke sini".Tanya Raina kepada nenek
" Boleh, bila ada waktu datang saja kesini".Jawab nenek
"Raina pulang dengan senang karena masih bisa bertemu kembali dengan Tomi".