Menceritakan tentang Naomi, seorang istri yang dijual oleh suaminya sendiri untuk membayar hutang. Dia dijual kepada seorang pria tua kaya raya yang memiliki satu anak laki-laki.
"Dia akan menjadi pelayan di sini selama 5 tahun, tanpa di bayar." ~~ Tuan Bara Maharaja.
"Bukankah lebih baik jika kita menjualnya untuk dijadikan PSK?" ~~ Gama Putra Maharaja.
Bagaimana nasib Naomi menjadi seorang pelayan di rumah mewah itu selama 5 tahun? Apa yang akan terjadi padanya setelah 5 tahun berlalu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 - Tuan Muda Maharaja
Seorang pria yang baru saja pulang, menyuruh wanita yang di bawanya masuk ke kamarnya terlebih dulu. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"Siapa kau?" Pertanyaan itu ditujukan kepada Naomi yang sedang mondar-mandir di ruang tamu.
Naomi tersentak kaget dan menoleh ke arah sumber suara, dari tempatnya ia bisa melihat seorang pria dengan tubuh tinggi tegap dan juga paras tampan. Ada beberapa bagian wajahnya yang terlihat mirip Tuan Bara.
"Aku tanya siapa kau? Kenapa kau bisa di rumahku?" tanya pria itu lagi.
Rumahku? Ah, dia pasti anak Tuan Bara, batin Naomi.
"Saya pelayan baru di sini Tuan."
Pria yang di ketahui anak Tuan Bara itu menelisik penampilan Naomi dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Siapa yang membawamu kemari?"
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, membuat Naomi gugup dan gelagapan. Haruskah ia menjawab "Saya adalah istri yang dijual oleh suamiku sendiri untuk membayar hutang."
"Saya---"
"Kau baru pulang?"
Dua orang yang berada di ruang tamu menoleh bersamaan ke arah sumber suara. Itu adalah Tuan Bara yang berdiri di tengah tangga.
Anak Tuan Bara mengangguk pelan. "Benarkah ia pelayan baru di sini? Atau jangan-jangan dia jalangmu yang baru."
Tuan Bara tertawa kecil dan melanjutkan langkahnya menuruni tangga, berdiri tepat di depan putranya. "Dia pelayan di rumah ini. Kau tau Aryo? Dia yang dijaminkan saat itu," ungkapnya sembari menunjuk Naomi.
Pria muda dengan tinggi 185 itu kembali menoleh ke arah Naomi. Tidak ia sangka Aryo benar-benar menjual istrinya sendiri kepada ayahnya.
"Papa akan menjadikannya pelayan di sini selama 5 tahun," lanjut Tuan Bara.
"Bukankah lebih baik jika kita jual saja dia untuk menjadi PSK?"
Saat mengatakan itu, tatapannya sama sekali tidak terlepas dari Naomi. Sedangkan Naomi sendiri sudah menegang di tempat, mendengar kemungkinan dia akan dijadikan pemuas nafsu pria-pria bejat.
Tuan Bara berdecak, "Tidak perlu, lagipula Papa masih membutuhkan pelayan di sini. Dia juga tidak akan digaji," jelasnya.
Anak Tuan Bara masih menatap Naomi, yang mana membuat wanita berusia 22 tahun itu segera menunduk takut.
"Sudahlah, biarkan dia bekerja sini. Kau urus saja jalangmu yang baru saja kau bawa itu. Tadi dia menggoda Papa di atas," kata Tuan Bara.
Anak Tuan Bara berdecak sebal dan segera melangkahkan kakinya untuk menaiki tangga. Sudah tidak sabar untuk menghukum wanita yang sudah berani menggoda sang ayah.
"Dia putraku, namanya Gama. Abaikan saja jika dia menganggumu," ujar Tuan Bara. Setelah mengatakan itu, pria paruh baya tersebut kembali naik ke lantai atas.
...****************...
Seperti yang sudah diajarkan Bibi Sarah beberapa saat yang lalu, kini Naomi memulai pekerjaannya dengan membersihkan kamar-kamar yang ada di lantai dua. Ada 4 kamar yang terdiri dari 2 kamar tidur, dan 2 ruang kerja milik Tuan Bara dan anaknya.
Oh ya, dia sudah mendapatkan seragam yang sama dengan pelayan yang ada di sini.
Naomi membuka salah satu pintu berwarna putih, dia tidak tau kamar siapa yang kini ia masuki. Bibi Sarah sepertinya lupa memberitahunya.
"Permisi," monolognya sebelum masuk ke dalam kamar tersebut.
Satu tangan membawa alat pel dan ada kain yan ia sampirkan di bahunya, tak lupa cairan pembersih kaca yang ia masukkan di dalam saku celemek yang ia gunakan.
"Dengarkan aku, aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya! Sayang, percaya padaku! Aku tidak mungkin mendua---"
"Omong kosong!"
"Kau pikir aku bodoh?! Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kau berciuman dengannya di club malam."
"Sekali jalang tetaplah jalang, bahkan kau menggoda ayahku sendiri!"
"Say--"
Brak!!
Suara benda jatuh yang berasal dari ambang pintu menhentikan perdebatan mereka. Pelakunya adalah Naomi, ia menjatuhkan alat pel karena terkejut dengan apa yang ia lihat di tengah kamar.
Kamar yang ia masuki ternyata milik Tuan muda rumah ini, di sana ada satu wanita yang sepertinya adalah kekasih Tuannya itu.
Tapi bukan itu yang membuatnya terkejut, wanita itu hanya mengenakan celana dalam serta bra. Sedangkan Gama hanya mengenakan celana dalam ketat dengan tubuh bagian atas yang terbuka.
"Siapa kau? Beraninya kau masuk ke sini!?"
Pertanyaan yang di layangkan oleh kekasih Gama itu membuat Naomi menciut, nada suaranya terdengar marah. Di tambah ekspresi datar dari pemilik kamar.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Gama dan segera mengambil celana tidurnya dan memakainya.
Naomi menunduk, "Maaf Tuan. Saya bertugas untuk membersihkan kamar di lantai atas, saya kira kamar ini sudah kosong."
"Ah, kau pelayan baru di sini? Aku baru pertama kali melihatmu," cibir wanita di samping Gama.
"Benar, Nona," balas Naomi.
"Bersihkan kamar lain dulu, kau bisa membersihkan kamarku paling akhir," perintah Gama.
Naomi mengangguk mengerti, "Baik Tuan, kalau begitu saya permisi. Maaf sudah menganggu waktu Tuan dan Nona," ucapnya penuh penyesalan.
Sekarang sudah pukul 9 pagi, sejak pagi Naomi disibukkan dengan Bibi Sarah yang mengajarinya. Jadi dia tidak tau jika Tuan mudanya ada di rumah, karena pagi tadi dia sudah melihat Tuan Bara berangkat ke kantor.
Fyuh!
Naomi menghembuskan napas kasar setelah berhasil keluar dari susana menegangkan, belum ada satu hari ia sudah membuat kesalahan.
Tidak ingin membuang-buang waktu, ia segera masuk ke dalam kamar yang ia yakini milik Tuan Bara.
Di dalam kamar, Gama menyunggingkan senyum miring. "Kenapa kau menatapnya seperti itu?!" tanya Clara, wanita yang di panggil Gama dengan sebutan jalang.
"Bukan urusanmu!"
"Mulai hari ini kau bukan partner sex ku. Jangan pernah menampakkan wajahmu di depanku lagi." ucap Gama dan segera masuk ke dalam kamar mandi.
Clara mengepalkan kedua tangannya, "Kau pikir aku akan melepaskanmu begitu saja?" gumamnya.
Bersambung
Terima kasih sudah membaca cerita ini 🤗
Akan diusahakan update 2 kali sehari