NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Alice

Cinta Terakhir Alice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: nda apri

Alice Catlyn, seorang gadis culun yang selalu menjadi sasaran ejekan perundungan di sekolah, menemukan pelipur lara dalam sosok seseorang yang selalu hadir untuknya. ketulusan dan kepedulian orang itu membuat Alice diam-diam jatuh cinta. Namun perasaannya tetap tersimpan rapat, tak pernah di ungkapkan.

beberapa tahun kemudian, Alice berubah menjadi pribadi yang ceria dan penuh semangat. Di tengah kehidupannya yang baru, ia bertemu dengan seorang pria berhati dingin dan penuh misteri. tatapan tajam dan wajah datar pria itu tak mampu menyembunyikan cinta mendalam yang ia rasakan untuk Alice

Kemanakah hati Alice akan berlabuh? kepada seseorang yang dicintainya atau seseorang yang mencintainya?

Ikuti perjalanan cinta Alice yang penuh dengan Lika liku, dalam"Cinta Terakhir Alice". sebuah kisah yang menyentuh hati tentang pilihan dan takdir cinta.

Note: kisah ini terbagi menjadi 2 season, season pertama di masa sekolah SMA dan season kedua di masa dewasa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nda apri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alice dalam bahaya

Sementara itu, teman sekelas Alice yang sebenarnya adalah suruhan Stella mendekatinya dengan pesan mendesak. "Alice, Danzel menyuruhmu menemuinya di gudang sekolah. katanya penting."

Alice mengerutkan kening, merasa ada yang aneh. gudang sekolah bukanlah tempat yang biasa untuk bertemu, apalagi bagi seorang seseorang seperti Danzel.

meskipun masih bimbang. Alice akhirnya setuju dengan hati yang campur aduk. dia melangkah menuju gudang sekolah.

setibanya di depan pintu gudang. Alice menarik napas panjang  sebelum membukanya. Saat Alice sudah berada di dalam, yang menunggunya di dalam bukanlah Danzel, melainkan sesuatu yang tak pernah ia bayangkan.

suara tawa yang menggelegar memenuhi ruangan

Rey melangkah mendekat tatapannya penuh ejekan."kau benar-benar percaya Danzel yang menyuruhmu datang kesini? seperti biasa, Alice yang lugu dan mudah di permainkan."

Alice berusaha menatap mereka dengan kebingungan dan ketakutan, namun ia berusaha tetap tenang."A-apa yang kalian inginkan?"

"Kita hanya ingin bersenang-senang sedikit. bukankah itu yang selalu terjadi Alice?" ucap Stella tertawa kecil

Megan melangkahkan maju sambil melipat tangan di dada."Kalian terlalu membuang waktu untuk berbasa-basi."ucapnya kepada Stella dan Rey

Megan menjulurkan tangannya dengan cepat dan kasar, menjambak rambut Alice hingga kepala gadis itu terangkat ke belakang.

Stella dengan senyum sadisnya meraih kacamata Alice kemudian melemparnya. bersamaan dengan itu, Megan mendorong Alice hingga tersungkur ke lantai yang dingin.

Alice berusaha meraih kacamatanya yang berada tak jauh darinya, ia mencoba menahan tangisnya dan juga rasa sakit akibat jambakan Megan yang terlalu kuat. Namun, Mike lebih dulu menginjak kaca mata itu hingga hancur dan rusak.

Tak sampai di situ saja, Megan kembali meraih tubuh Alice untuk berdiri. kemudian dengan gerakan kasar, ia membuka kepangan rambut Alice dan mengacak-ngacak rambutnya.

"Kita tidak akan melakukan hal yang lebih Alice, saat ini cukup sampai disini saja."ucap Megan sembari mencengkram kedua pipi Alice dengan menancapkan kukunya disana

"Ayo kita pergi dan lakukan langkah selanjutnya, yaitu menguncinya di gudang sampai Danzel sendiri yang menyelamatkannya.

"Setelah itu pancing Rachel agar melihat aksi penyelamatan ini. Rachel akan semakin yakin jika Alice adalah gadis yang berbahaya di dalam hubungannya setelah melihat kepedulian Danzel kepadanya."

"Dan Rachel akan semakin membenci Alice, dia pasti akan menjauhkan kekasihnya itu dari Alice selamanya. Kita juga sudah tidak perlu lagi mengotori tangan untuk membuat Alice jauh dari Danzel."

Setelah mengatakan hal itu, mereka hendak bergegas pergi meninggalkan Alice yang terduduk di lantai dengan kondisi yang berantakan. 

Alice hanya bisa mengerang pelan tidak berdaya menghadapi kekerasan yang diterimanya, tubuhnya bergetar dan matanya di penuhi air mata.

Namun tiba-tiba langkah Rey terhenti, dan kembali mendekati Alice. tanpa mengucapkan sepatah kata pun dia menunduk dan meraih dagu Alice, memaksanya untuk menatap langsung ke matanya.

Dia terdiam sejenak, terpesona oleh wajah Alice yang ternyata menyimpan kecantikan yang selama ini tersembunyi dibalik kacamata dan penampilannya yang sederhana.

"Rey ayo kita pergi."desak Stella dengan nada yang tidak sabar

"Kita sudah selesai disini, saatnya pergi."lanjut Megan dengan raut wajah bingung melihat tindakan Rey 

"Apa yang kau lihat Rey?"imbuh Mike

"Kemarilah Mike, dan lihatlah sendiri."panggil Rey tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Alice.

"gadis culun ini ternyata memiliki kecantikan yang luar biasa."lanjutnya dengan senyuman penuh arti

Alice tertegun merasakan ketegangan yang semakin meningkat di antara mereka. dia mencoba menjauh tetapi genggaman Rey pada dagunya semakin erat.

"kau memang benar Rey, sejujurnya aku sudah terpesona olehnya sejak tadi."timpal Mike mendekat

Stella dan Megan terdiam dan saling memandang. mereka tampaknya tak terima ketika Rey dan Mike memuji Alice seperti itu. meskipun sebenarnya mereka juga terkejut atas kecantikan Alice yang baru di ketahuinya.

"ada sesuatu yang berbeda pada dirimu Alice, kenapa saat ini kau begitu sangat menarik."lirih Rey dengan suara yang berubah lembut

Tatapan Rey yang intens dan senyumannya yang penuh makna membuat Alice semakin takut. Detik berikutnya Rey meraih lengan Alice memaksanya berdiri.

"Kau tahu apa yang sedang aku pikirkan Mike?" tanya Rey bertukar pandang kepada Mike

Mike yang sedari tadi tak bisa mengalihkan pandangannya dari Alice langsung tersadar. Mike sangat paham betul apa yang sedang di pikirkan oleh Rey. "Tidak Rey, kita tidak bisa-

"ssttt baiklah, jika kau tidak mau. biar aku saja yang akan melakukannya."sela Rey

Alice merasa jantungnya berdetak sangat kencang, matanya membelalak lebar, kekuatan luar biasa menjalari tubuhnya. dia bisa membaca tindakan yang akan di lakukan Rey kepadanya. tanpa sadar, ia melangkahkan kakinya mundur mencoba menjauh dari Rey. Tetapi Rey tak memberinya kesempatan untuk lari, dengan perlahan tapi pasti langkah kaki Rey mendekatinya.

"Hentikan tindakan bodohmu itu Rey!"cegah Megan."kita harus pergi sekarang dan lakukan langkah kedua yaitu mengurung Alice disini."

namun Rey tak mengindahkan ucapan Megan, dia tetap memojokkan Alice dengan tatapan yang tak pernah lepas dari wajah seorang gadis yang saat ini terlihat sangat ketakutan dan berderai air mata.

Megan menatap Stella dengan khawatir."Bagaimana ini? waktu kita tidak banyak, jam pelajaran akan segera di mulai. kita tidak boleh menyia nyiakan kesempatan ini lagi."

Stella sangat kesal karena melihat tingkah Rey yang susah di kendalikan. "pergilah Megan, lanjutkan rencana kita. pancing Danzel dan juga Rachel agar segera kesini."

"Tapi-

"jangan khawatir, saat Danzel dan Rachel ada disini akan ku pastikan Rey sudah pergi dari sini. aku dan Mike akan berusaha mencegahnya untuk melakukan hal gila ini."tegas Stella 

"Baiklah."akhir Megan bergegas pergi

Dengan gerakan cepat, Rey menarik tubuh Alice dan memojokkannya ke dinding.

senyum Rey semakin melebar, tanpa membuang waktu satu tangannya terulur membuka kancing seragamnya sendiri. Alice yang semakin panik hanya menggeleng pelan berusaha memberontak, namun tenaga nya tak sebanding dengan Rey.

Stella yang sudah terlihat sangat kesal segera menghampiri Rey "Hentikan Rey, jangan melewati batasmu! kita harus pergi dari sini" teriaknya dengan menarik lengan Rey dengan keras untuk menjauhkannya dari Alice 

Namun, dengan gerakan kasar, Rey mendorong tubuh Stella menjauh mengunakan bahunya. Stella terjatuh ke lantai dengan keras, matanya membelalak tak percaya.

"Diamlah, jangan berani mencoba mencegahku!"maki Rey dengan tatapan dingin

sedangkan Mike langsung membantu Stella untuk berdiri, Stella menerima uluran tangan Mike dan beranjak bangkit.

"Kenapa kau diam saja Mike? cegahlah Rey sebelum dia melakukan sesuatu yang gila!"desak Stella 

"Aku...aku tidak bisa."ucap Mike, dia tahu betul sifat Rey yang keras kepala

Stella mengeram kesal mengepalkan kedua tangannya dengan erat, dia tidak mungkin bisa melawan Rey. dia hanya membuang pandangannya saat Rey mulai melancarkan aksinya dengan merobek seragam Alice dengan tidak sabaran.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
Hai, ka. Perkenalkan saya Pocipan dari Gc Bcm, ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm untuk belajar bersama mentor senior kita dan di Gc kita juga sedang mengadakan Event dengan reward yang menarik.
cara nya hanya wajib follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm. Maka saya akan undang Kakak untuk bergabung bersama kami. Terima kasih
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
merem ya 😏
Bassama D,z
aku udah mampir nih jangan lupa mampir di karya aku juga ya/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!