[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 010
"Orion, di depan nanti berhenti."
Orion mengerutkan keningnya. Mereka telah selesai makan siang, sebelum kembali ke kantornya. Orion akan lebih dulu mengantar Bella dan Leon pulang, tapi Bella meminta berhenti di depan? Taman bermain?
"Leon, jangan dulu pulang oke? Kita main dulu di taman bermain." Ucap Bella mencubit pelan hidung mancung Leon.
Bocah menggemaskan itu tersenyum dan mengangguk antusias. "Yes, Mom. Eyon udah lama nda main di taman itu."
Orion tersenyum lembut melihat interaksi keduanya. Kemudian pria itu menghentikan mobilnya di pinggir jalan ketika sampai di taman bermain yang di maksud.
"Langsung ke kantor?" Tanya Bella.
Orion mengangguk. "Iya, masih ada rapat. Tidak apa-apa kan, istri?"
"Tidak apa. Semangat bekerja sayang."
Cup
Bella mencium pipi Orion. Membuat pria itu mengerjapkan matanya lucu.
"Apa barusan istri mencium pipiku?" batinnya masih belum percaya.
Bella terkekeh melihat reaksi Orion. Kemudian melambaikan tangan dan masuk ke dalam taman bermain, di mana Leon telah masuk lebih dahulu.
"Istri...."
Orion kembali tersadar. Dengan hati yang berbunga-bunga, pria itu kembali menyalakan mesin mobilnya dan melaju.
...
"Mommy, Eyon mau main ayunan itu."
"Oke, mommy dorong yaa...."
Bella mendorong ayunan dengan pelan. Leon tampak menikmati itu. Melihat tawa lepas Leon, membuat Bella ikut tertawa kecil.
"Sebentar oke, mommy mau beli sesuatu untuk Leon." Ucap Bella. Leon mengangguk dan mulai bermain kembali.
Bella berjalan cukup cepat. Matanya menatap lekat aromanis yang di jual di sebrang jalan. Tapi karena tidak hati-hati, Bella menabrak seseorang.
Bruk
Bella yang hampir terjatuh mencium aspal, berhasil di tahan oleh seseorang itu.
"Apa Anda baik-baik saja, Nona?"
...***...
Orion mengendarai mobil nya menuju perusahaan nya. Senyumnya tak kunjung luntur sedari tadi. Sesekali pria itu mengusap pipi bekas ciuman Bella.
"Bella ...." gumam pria itu terus membayangkan wajah istrinya.
"Apa kamu benar-benar sudah berubah?"
"Bellaaa..."
Orion benar-benar di buat jatuh sejatuh-jatuhnya dalam pesona dan semua hal tentang Bella. Dia mencintai wanita itu, meski seluruh dunia menentang nya.
Namun, ketika dunianya sedang memikirkan wanita yang paling ia cintai. Orion menyadari jika perempuan itu meninggalkan ponsel dan tasnya.
"Ini belum terlalu jauh. Aku antar lebih dulu mungkin."
Orion berbalik arah, ia melaju menuju taman bermain di mana Bella dan Orion berada.
...
"Aku baik-baik saja. Maaf, aku tidak melihat jalan." Bella sedikit membungkuk. Kemudian perempuan itu mengangkat wajahnya.
"Aku juga tidak melihat jalan." Pria tampan dengan surai biru laut, serta mata bulat berwarna senada dengan rambutnya. Benar-benar menghipnotis Bella.
"Astaga, brondong tampan."
Melihat perempuan di hadapannya terdiam. Ace, pria muda itu melambaikan tangan di depan wajah Bella.
"Nona, apa kamu baik-baik saja?"
Bella segera berdehem. "Aman, santai saja."
Ace mengangguk, kemudian pria muda lengkap dengan seragam sekolah menengah atas itu mengulurkan tangannya.
"Nona, perkenalkan... Saya Ace."
Bella menjabat tangan pria muda itu. "Salam kenal, Ace. Saya Bella."
Dari kejauhan. Orion memandang tidak suka pria bersurai biru yang menjabat tangan Bella.
"Siapa pemuda itu?" Gumamnya.
Orion kemudian turun dari mobil dan melangkah menuju Bella. Semakin dekat, semakin jelas ia mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Bella. Nama yang cantik, secantik pemilik nama."
Bella terkekeh mendapati gombalan dari Ace. "benarkah?"
Ace segera mengangguk. "Tentu, oh ya Bella, apa kau di sini sendiri? Bagaimana jika aku menemani mu?"
"Tidak perlu. Istriku tidak sendiri."
Bella terkejut ketika Orion tiba-tiba datang dan memeluk pinggangnya. Bella menatap Orion yang terlihat cemburu. Tapi justru terlihat lucu di matanya.
"Istri?" Ace mengulangi kata Orion.
Orion semakin menarik pinggang Bela. "Benar. Dia istriku. Nak, jika sudah pulang sekolah, sebaiknya langsung kembali ke rumah."
Bella hampir tertawa mendengar penuturan Orion. Ace yang merasakan tatapan sengit dari Orion buru-buru pamit.
"Nona, sekali lagi maaf tentang kejadian tadi. Aku pamit lebih dulu." Ace melambaikan tangan. Bella membalas lambaian tangan pria muda itu, membuat Orion semakin cemburut.
"Istri, siapa dia? Kenapa kalian terlihat dekat?" Tanya Orion.
tawa Bella pecah seketika. Membuat Orion menunduk.
"Kenapa aku bertanya?" rutuk nya dalam hati.
Orion mengangkat wajahnya ketika Bella mencubit kedua pipinya lembut.
"Apa kamu cemburu?" Tanya Bella. Tapi Orion hanya diam sembari menatap arah lain.
Bella tentu tidak membiarkan itu. Bella mencium pipi Orion sekali lagi. "Sayang, kamu benar-benar terlihat menggemaskan ketika cemburu."
"Ace mungkin tampan, tapi dia masih bocah di bawah umur. Lagi pula, aku sudah ada kamu."
Orion memalingkan wajahnya. Pipi nya bersemu merah. Kata-kata Bella benar-benar membuat hatinya bergetar.
"Oh ya, mengapa kamu kembali? Bukankah ada rapat?" Tanya Bella.
Orion baru tersadar, pria itu memberikan tas selempang Bella. "Anuu, ini tas istri tertinggal di mobil tadi."
Bella mengerjapkan matanya. Lalu mengambil tasnya. "terima kasih, astagaa aku benar-benar pelupa."
"Oke, kau bisa kembali sekarang. Nanti kau telat rapatnya."
Bella mengerutkan keningnya melihat Orion hanya berdiam diri. "Orion?" Panggil Bella.
"Rapat nya di undur. Jadii, aku akan menemani istri dan Leon bermain."
"Really?" Tanya Bella memastikan.
Orion mengangguk.
"Oke. Leon sedang bermain ayunan. Aku ingin membelikan aromanis untuknya."
Orion mengangguk. Kemudian masuk ke dalam taman bermain. Sementara Bella membeli beberapa aromanis.
"Ayah!" Panggil Leon bahagia.
"Jangan berlari Leon, nanti jatuh." Peringat Bella yang datang di belakang Orion dengan tangan membawa aromanis.
Leon tampak berbinar melihatnya. "Terima kasih Mom!!"
Bella tersenyum manis melihat nya. Kemudian ia menatap Orion yang sedang bermain handphone.
"Rapat nya benar-benar di tunda?"
Orion segera memasukkan kembali handphone nya. Lalu pria itu mengangguk.
Bella ikut mengangguk dan kembali bermain dengan Leon. Orion tersenyum lembut melihat keduanya. Sebenarnya tadi ia mengirim pesan pada ayahnya jika ia tidak bisa ikut rapat.
"Orion ayo ikut bermain bersama kami!" Teriak Bella.
Orion mengangguk dan ikut bermain kejar-kejaran. Pria itu terus menatap ke arah Bella.
"Dan aku takut jika ada yang menggoda istri lagi. Istri hanya milikku."
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y