Sebuah tragedi kecelakaan mengharuskan seorang wanita menikah dengan orang yang sama sekali tidak dia kenal dan tidak dia cintai,,dia dipaksa menikah dengan laki laki tersebut demi membayar hutang orang tuanya,sebuah wasiat orang tuanya sebelum meninggal sang anak harus menikah dengan anak temannya yang sudah meminjamkan uang kepada orang tuanya dan memutuskan hubungan asmaranya,Bagaimana kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 10
"Aarrrgghhhhh sial sial,gara gara kamu pacar saya pergi,"Marah Tomi pada orang itu.
"Apa,ja jadi dia pacar kamu?Jawab orang itu
"Iya dia pacar saya,kami lagi berantem bisa bisanya kamu menghalangiku untuk membawanya pulang,"Ucap Tomi marah
"Maafkan saya,saya sungguh tidak tahu,"Orang itu lalu meninggalkan Tomi
"Sialan malah kabur,"Kesal Tomi lalu dia mengambil ponselnya untuk menghubungi Reni tapi sayang tidak direspon oleh Reni
Reni yang ngos ngosan tiba dirumahnya Noni,membuat Noni terkejut karena sahabatnya seperti dikejar orang saja.
"Ren kamu kenapa kok lari larian begitu,udah kayak dikejar setan aja,"Ucap Noni yang duduk disamping Reni
"Haduuhhh Ni,ini lebih dari dikejar setan Tomi gak terima aku menikah dan dia mau minta balikan lagi Ni,dia gak rela aku bersama mas Ridho,"Jawab Reni.
"Apa,gila tuh si Tomi sampek segitunya,lalu apa yang akan kamu lakukan Ren jika bertemu dengannya lagi,"Jawab Noni yang merasa kawatir
"Entahlah Ni,aku bingung takut dan kecewa,ternyata Tomi bisa juga kasar,"Jelas Reni
"Ya namanya laki laki yang gak mau kehilangan pacarnya bu,wajarlah seperti itu dia gak mau kehilangan kamu,"Jawab Noni dan Reni hanya menangis mau menyesal dia tidak bisa.
Dirumah Noni Reni menceritakan semuanya tentang perasaan dia dan juga cita citanya setelah menikah dengan Ridho.Noni merasa iri karena Reni mendapatkan laki laki seperti idolanya tapi Noni tidak masalah karena dia juga ingin sahabatnya itu bahagia.
Keesokan paginya Ridho yang bersiap siap ingin kerumah Reni dia ingin mengajak Reni membeli cincin pernikahannya"Do udah rapi saja mau kemana?"Tanya pak Handoyo
"Kan mau beli cincin pak,ya aku mau jemput Reni lah pak,"Jawab Ridho sambil mengambil roti panggang buatan ibunya.
"Tapi masak sepagi ini Jo,"Ucap pak Handoyo
"Sudah biarkan saja pak,sekalian ngapel pak kayak gak pernah jatuh cinta saja,"Sambung bu Mira
"Tuh kan ibu saja paham,"Ucap Rei
"Ya terserah kamu Do,pesan bapak hati hati jaga sikap juga ucapan kamu,"Nasehat ayahnya
"Siap komandan,"Jawabnya sambil hormat.
Setelah minum tehnya Ridho benar benar berangkat kerumah Reni,karena semalam dia sudah janjian dengan Reni"Pak bu doakan anakmi ini agar bisa dicintai Reni ya,"Ucapnya
"Iya nak,kami akan selalu doakan kalian,"Jawab bu Mira.
Dirumah Reni sudah ada om dan tantenya yang sudah siap dan rapi karena akan menjamu Calon suami dari Rena
"Ren kenapa kamu belum mandi katanya Ridho kesini,"Tanya tante Nala
"Iya tan aku sebentar ini Noni belum bisa di telfon,"Jawab Reni yang masih mengotak atik ponselnya.
"Iya tante paham akan kegelisahan kamu tentang Noni tapi gak enak kalau Ridho sampai kamu belum siap,sudah sana kamu siap siap,"Ucap tantenya
"Iya iya ini aku mau siap siap,"Jawabnya pasrah.
Reni ke kamarnya lalu mengambil handuk dan pergi mandi,sejujurnya dia malas tapi demi amanah dia harus menjalaninya karena dia sendiri yang menerima perjodohan ini.Beberapa menit kemudian Ridho benar benar datang dia disambut ramah oleh tante dan om Joni.
"Selamat datang nak Ridho silahkan masuk Reni masih diatas,tante panggil dulu ya,"Ucap tante Nala
"I iya tan terimakasih,"Jawab Ridho gugup
Tante Nala ke atas untuk memanggil Reni sedangkan Om Joni mengobrol di luar rumah dengan mengajak Ridho.Beberapa saat kemudian Reni keluar dia berpakaian casual membuat Ridho terpana,karena Reni sedikit memakai make up untuk merias wajahnya.
