DiDuakan RichMan

Terlihat Vaya dan yang lainnya berada dirumah sakit menunggu dokter keluar dari ruangan untuk mengetahui kondisi dari ibu Karin. Mereka terlihat cemas dengan keadaan ibu Karin, Vaya merasa bersalah atas kejadian yang menimpa ibunya Karin.

"Ini semua gara-gara aku, seharusnya aku yang kena tusukan itu bukan ibunya Karin." Ujar Vaya khawatir mengepal tangannya.

"Vaya, jangan salahkan dirimu sendiri, ini bukan salah mu." Ujar Rashel sembari memeluk Vaya.

Dava pun terharu melihat persahabatan Vaya dan Rashel. Lalu, ada yang menelpon Dava dan Dava pun mengangkatnya.

"Halo yah, ada apa?." Ujar Dava.

"Kamu segera ke kantor, soalnya Zivan dan Yapra pergi kerumahnya sebentar. Jadi sementara kamu yang gantikan dia untuk melakukan meeting." Ujar Lodra.

Kemudian, Dava pun pamit kepada Vaya, Rashel dan juga Mimi. Lalu, Dava pergi dengan menaiki mobilnya.

Disisi lain, terlihat keluarga Rashel berada di ruang tamu sedang mengobrol. Sedangkan Zivan dan Vanzog sedang berbicara di kamar milik Zivan.

"Ayah kok tiba-tiba datang?, dan ayah juga gak kabarin kita kalau ayah akan datang." Tanya Zivan.

"Iya Van, soalnya ibu tiri mu itu selalu komplain kalau ayah datang kesini. Jadi ayah datang diam-diam tanpa memberitahunya. Tapi dia ternyata mengawasi ayah dari belakang." Jawab Vanzog.

Sementara itu diruang tamu, dari keasikan ngobrol, Bulfar beserta keluarganya datang kerumah mereka. Lalu Denah menyuruh mereka masuk dan mereka pun mengobrol. Sementara Hana dan Ryukan sedang berdiri sambil berbisik-bisik.

"Kak, calon suaminya Shella lumayan ganteng ya. Tapi menurutku, calon suaminya Shella beruntung punya calon istri yang baik, perhatian dan juga cantik." Ujar Ryukan.

"Kamu ini! mereka sama-sama beruntung. Mereka terlihat serasi dan Bulfar itu yang aku lihat terlihat pria yang baik dan sopan." Ujar Hana.

Terlihat Denah memperkenalkan seluruh keluarganya satu persatu.

"Kenalin ini Kakak ipar saya atau kakak almarhum suami saya namanya Candra, dan ini juga kakak ipar saya namanya Riana atau adik Candra, ini Hana menantu keluarga ini, itu namanya Ryukan keponakan saya, dan dia namanya Yapra yang bekerja di perusahaan kita sekaligus sahabat dari anakku Rashel." Ujar Denah.

"Wah terlihat keluarga yang sangat bahagia yah. Oh ya, saya disini untuk membicarakan pernikahan anak saya dan juga anak ibu. Saya hanya menunggu keputusan ibu dan juga keluarga sekalian untuk menentukan tangga berapa akan dimulai pernikahannya." Ujar Sukma ibu dari Bulfar.

Disisi lain, terlihat Vaya, Rashel dan Mimi masih menunggu di luar. Lalu, dokter pun keluar dari ruangan. Mereka pun menghampiri dokter itu dan menanyakan keadaan ibu Karin.

"Dokter, apa ibu Karin baik-baik saja?." Tanya Vaya.

"Mohon maaf, kami sudah melakukan semaksimal mungkin untuknya. Tetapi dia tidak terselamatkan. Saya permisi dulu." Jawab dokter itu lalu pergi.

Mendengar itu, Mereka pun shock dan tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali terdiam dan pasrah. Mereka pun kebingungan untuk mengatakan kepada Karin tentang kematian ibunya. Dan Karin belum pulih dari komanya, Rashel pun menelpon Dava dan memberitahunya tentang kematian ibunya Karin.

"Iya Shel ada apa?." Tanya Dava.

"itu Dav. Ibunya Karin meninggal dunia." Jawab Rashel.

Dava pun terkejut dan pamit kepada Abrani dan ayahnya yang tengah mengobrol dengannya.

"Ada apa sih dengan Dava?. Kok tiba-tiba dia gelisah gitu!," Ujar Abrani penasaran.

Sementara itu, Denah menyuruh Bulfar dan Shella pergi mengobrol berdua agar bisa saling mengenal lebih dalam. Sedangkan Yapra terlihat sedih dan cemburu dengan mereka.

"Kayaknya Shella udah move on dari aku, hati ku rasanya sakit melihat Shella dengan pria lain. Rasanya aku ingin berteriak untuk agar aku merasa lega." Ujar Yapra sedih.

Ternyata Hana melihat Yapra melihat ke arah Shella dan Bulfar terus menerus, dan kebingungan.

"Kok Yapra segitunya ya memandang Shella dengan ekspresi sedih dan agak cemburu gitu. Apakah Yapra sebenarnya suka dengan Shella?, tapi gak mungkin sih." Ujar Hana dalam hati mulai curiga dengan sikap Yapra.