NovelToon NovelToon
Rahasia Hati 2

Rahasia Hati 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:39k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Demi uang, dia terpaksa menjebak pria yang dicintainya dalam diam. Setelah fakta terungkap, dia dibenci dan terusir dari hidup pria yang dicintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10~ SAMA-SAMA BELAJAR

Sepanjang perjalanan, Darian berulang kali membuang nafas berat dan sesekali memijat batang hidungnya. Ucapan Vanessa terus terngiang dan kini membuatnya begitu dilema.

Ia mengurungkan niatnya pulang menemui Nayra untuk membicarakan tentang perceraian, memutar arah dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kediaman tantenya.

Begitu mobilnya telah terparkir di pelataran, ia turun dan berjalan cepat menuju pintu. Beberapa kali menekan bel, seorang wanita paruh baya yang merupakan asisten rumah tangga membukakan pintu.

"Tante Kia ada, Bi?" Tanya Darian.

"Ada Den, kebetulan Tuan dan Nyonya baru aja pulang dari luar kota. Ayo masuk, Den. " Ujar art tersebut sembari membuka lebar daun pintu.

Darian melangkah masuk, saat hendak menaiki anak tangga samar-samar ia mendengar suara heboh yang berasal dari ruang tengah. Ia pun segera ke sana, tersenyum tipis sambil menggeleng pelan ketika melihat Fiona, adik sepupunya yang sedang asyik membongkar oleh-oleh dari Bandung.

"Assalamualaikum Tante, Om." Ucap salam Darian.

Sepasang paruh baya yang duduk berdampingan serentak menoleh, "Waalaikumsalam," balasnya. Sedang Fiona masih asyik dengan kegiatannya yang mengeluarkan semua barang bawaan orangtuanya tanpa mempedulikan kedatangan Darian.

"Sendirian aja, istri kamu mana?" Tanya tante Kiara.

"Di rumah Tante, tadi aku habis meeting terus mampir ke sini." Jawab Darian lalu mencium punggung tangan tante dan omnya, kemudian duduk di samping Fiona.

"Oh gitu, kirain memang sengaja gak kamu ajak." Canda tante Kiara.

Darian mengulum senyum, namun sorot matanya sedikit sayu. Membenarkan posisi duduk sambil menghela nafas. Itu semua tak lepas dari perhatian om Denis yang langsung dapat menebak jika ada sesuatu dalam rumah tangga si pengantin baru.

"Ya sudah, kamu ngobrol sama Om Denis dulu ya. Tante mau ke kamar sebentar." Wanita paruh baya itu lalu beranjak menuju kamar untuk mengganti pakaian.

"Aku juga mau ke kamar ah," Fiona pun memasukkan kembali barang-barang bawaan orangtuanya ke dalam koper lalu membawanya menuju kamarnya.

Selepas kepergian tante Kiara dan Fiona, kini om Denis menatap Darian dengan lekat. "Biasanya pengantin baru itu akan memancarkan aura yang lebih tenang, tapi Om tidak melihat itu dari kamu. Justru yang Om lihat, kamu itu seperti sedang tertekan." Kekehnya.

Sekali lagi Darian menghela nafas, mencoba tersenyum meski yang dikatakan om Denis benar, ia memang sedang tertekan dengan permasalahan asmara yang sedang dihadapinya saat ini.

"Semua keluarga sudah tahu, apa sebab aku menikahi Nayra. Jujur Om, sebenarnya aku tidak menginginkan pernikahan ini, yang aku lakukan hanya sekedar tanggung jawab dan aku sudah menunaikannya. Apa salah jika sekarang, aku menginginkan perceraian?" Tutur Darian.

Om Denis seketika mengusap dada dan mengucapkan istighfar dalam hati, "Om tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi antara kamu dan Nayra sehingga kalian berdua bisa terjerumus dalam perbuatan terlarang itu. Tapi apapun itu, sekarang kamu sudah mengikatnya dalam hubungan yang sakral, Nak. Hendaknya perceraian itu kamu jadikan pilihan terakhir, cobalah belajar menerima. Dan yang harus kamu yakini, mungkin saja Nayra itu memang jodoh yang sudah ditetapkan untuk kamu."

Darian kembali menghela nafas panjang, "Tapi aku telah memiliki kekasih Om, dan dia menghindari aku karena pernikahan ini. Bahkan sekarang dia sedang dekat dengan laki-laki lain, dan seolah tidak mengingat janji kami berdua. Aku juga sudah meyakinkannya bahwa aku akan menceraikan Nayra, tapi dia tidak ingin mendengarkan aku."

Om Denis tersenyum tipis, "Seperti yang Om katakan tadi, mungkin Nayra memang jodoh yang sudah ditakdirkan untuk kamu. Kekasih mu pun sadar kalau kalian tidak ditakdirkan untuk bersama, kenapa kamu tidak bisa memahami itu?"

"Tapi aku tidak bisa menjalankan pernikahan tanpa cinta, Om." Lirih Darian.

"Dengar, Nak. Menikahi yang dicintai itu adalah harapan. Tapi mencintai yang dinikahi adalah kewajiban. Cobalah kamu belajar, Om yakin kamu pasti bisa apalagi sekarang Nayra telah halal untuk kamu." Kata Om Denis.

"Tapi bagaimana kalau aku tidak bisa, Om. Bukankah aku tidak hanya akan menyakiti Nayra tapi hatiku sendiri karena terpaksa bertahan."

Om Denis kembali tersenyum, "Tante kamu juga tidak mencintai Om diawal pernikahan, tapi Tante kamu mau belajar. Percayalah, Nak. Cinta itu hadir karena terbiasa, yang perlu kamu lakukan cobalah bangun komunikasi yang baik. Insyallah dengan seringnya bersama akan menumbuhkan cinta diantara kalian berdua."

Darian terdiam dengan pandangan menunduk, mencoba mencerna semua yang dikatakan om Denis.

.

.

.

"Huh, selesai juga." Nayra menyeka keringat di dahi, baru saja ia selesai merapikan kamar tamu yang akan ditempati Dion adiknya sepulang dari rumah sakit nanti. Darian sudah berpesan agar ia menyuruh art yang membersihkan, namun ia memilih untuk membersihkan sendiri.

Ia menoleh ketika mendengar suara pintu kamar terbuka dari luar, suaminya berdiri di ambang pintu sambil menatapnya datar.

"Kak Rian baru pulang?" Tanya Nayra.

"Iya," jawab Darian lalu melangkah masuk. Setelah menutup pintu, ia menghampiri Nayra yang berdiri di samping tempat tidur. "Kenapa kamu yang bersihkan? Tadi kan aku sudah bilang untuk suruh Bibi saja yang membersihkan." Ujarnya.

"Gak apa-apa, Kak. Aku gak enak mau nyuruh Bibi, kerjanya banyak di dapur. Lagian aku juga gak ada kerjaan." Kata Nayra.

Darian mengangguk paham, ia memasukkan kedua tangannya di saku celana sambil menarik nafas. "Nay, ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Ujarnya sembari menatap istrinya lekat.

Nayra tersenyum samar, "Kalau Kak Rian masih ingin membicarakan tentang perceraian, aku mohon jangan bahas itu sekarang, Kak. Aku akan mengajukan gugatan cerai tapi tidak dalam waktu dekat ini. Tolong beri waktu," ia membalas tatapan suaminya penuh permohonan. Andai bisa, ia akan lakukan sekarang juga. Hanya saja, ia tidak bisa bertindak sendiri dan harus menunggu perintah.

Darian menggeleng pelan, "Tadinya aku memang ingin membicarakan tentang itu. Tapi, sekarang aku berubah pikiran." Ia menjeda kalimatnya sejenak, menarik kedua tangan Nayra dan menggenggamnya erat. Kemudian kembali berkata, "Aku minta maaf untuk sikapku beberapa hari ini. Aku tahu perbuatan dan perkataan ku sudah melukai perasaanmu. Sekarang aku sadar, mungkin apa yang terjadi diantara kita memang sudah menjadi jalan untuk kita bersama. Nay, ayo kita sama-sama belajar untuk saling menerima. Kamu mau, kan?" Ucapnya.

Nayra terpaku, untuk beberapa saat ia menatap suaminya tak berkedip. Rasanya seperti mimpi, Darian yang mulanya menginginkan perceraian tiba-tiba merubah keputusannya. Perlahan, ia menganggukkan kepalanya pelan. "Aku mau, Kak." Ujarnya. Kedua matanya seketika berkaca-kaca. Benar kata pak Raka, bukankah ini adalah kesempatan agar ia bisa bersama dengan laki-laki yang dicintainya dalam diam selama ini. Dan sekarang, tanpa ia melakukan upaya apapun Darian sendiri yang memintanya untuk saling menerima.

1
Heri Wibowo
Siapa ya yang menelepon Stefano. lanjut kak Linda
Eva Karmita
akhirnya yg ditunggu nongol juga 😍😍 , boleh minta up lagi ngk...!!? boleh ya please jgn kau gantung diri ini Mak 🙏🙏😩😩
Eva Karmita: ooohh tidak 🤪🤣🤣🤣
Nurlinda: Yg penting gak jadi ande-ande lumut /Grin/
total 4 replies
kaylla salsabella
wuhhaaaaa akhirnya update juga thor setelah sekian lama dirimu sembunyi 😁🤭
Nurlinda: Alhamdulillah ya/Facepalm/
total 1 replies
yellya
kak nur,biasa rajin up.kenapa kok.sekarang jarang ya 🙏🏻😁
Nurlinda: Aamiin 🙏❤️
Akhmad Soimun: entah karna apapun itu, mungkin bukan hal yg kecil..semoga segera bisa terselesaikan dengan baik, Kakak sehat smuanya sehat...😊
total 5 replies
Dwi Rustiana
betah amat Mak main petak umpet kayak Rian ama nayra kagak capek apa 🤭🤭🤭
Dwi Rustiana: kebiasaan bgt kata2nya bersambung gitu
Nurlinda: Huhuhu capek sih ... tapi....
total 2 replies
Azka Syfa
lajut kak 2 up jangan ngilang ngilang 🤭🤭😁
Nurlinda: gak ngilang kok kak cuma ngumpet bentar aja
total 1 replies
Fransiska Ida Toruan
lanjutkan Thor, sdh lama nunggunya
Intan Carla Hasugian
sehattt trusss Mak..biar BS up trusss
Eva Karmita
tidak mau banyak komentar cuma mau bilang lanjut Mak 😁😁😁
Nurlinda: aku capek /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Eva Karmita: Setagaaaaaa kamu kenapa Mak kok nangis 😭😭🤗
total 5 replies
sry rahayu
lama ditunggu ni up nya...
Elena Sirregar
💪💪💪💪
Elena Sirregar
hayoo fiona jawab jangan tak jawab 😂😂
Septiyani Hasanah
kukira tau dari Nessa
Ilfa Yarni
akhirnya ketahuan tp kok darian ga ada jgn marah nya sama Fiona dia cuma ngasih pelajaran dikit buat darian biar sadar
kaylla salsabella
wuhhaaaaa akhirnya update juga thor setelah sekian lama sembunyi 😁😁😁
Nurlinda: 🤫🤫🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Nur Hidayati
👍
Dwi Rustiana
😄😄😄 sabar ya Fiona menghadapi interogasi masal dan dadakan protes aja ama Mak nur sekalinya muncul langsung BKIN kamu spot jantung
Dwi Rustiana: noh babang Denis dah nyusun pertanyaan interogasi Mak dipojokan sama papa Azka 😂😂😂
Nurlinda: biar tambah cetar 😎
total 4 replies
Kusii Yaati
panik nggak tuh si Fiona udah ketahuan Krn menyembunyikan nayra😂
Heri Wibowo
akhirnya ketahuan juga. lanjut Kak author
N. Isnaini Wulan Sari
lanjut lagi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!