Menceritakan kisah seorang gadis malang bernama Anggrek. Gadis yang tak pernah diharapkan kehadirannya oleh siapapun termasuk ibu kandungnya sendiri.
Bahkan, gadis itu tidak mengetahui dimana keberadaan ayah kandungnya karena sang ibu selalu saja mengatakan jika ayahnya telah meninggal dunia. Bukan hanya keluarganya yang hancur, Anggrek harus menerima pahitnya kehidupan setelah masa depannya direnggut paksa oleh karyawan sang paman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebuah Kata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Malam semakin memekatkan gelapnya, suara jangkrik memenuhi rongga telinga satu persatu anak didik Raihan telah pulang menyisahkan mereka berdua dilapangan yang luas dan hijau ini. Angin mengipasi rambut hitam kecoklatan milik Anggrek membuat gadis itu semakin terlihat cantik dan menawan.
Raihan mengedipkan beberapa kali matanya dan selalu beristighfar ketika melihat kecantikan Anggrek.
Pria itu mulai mendekati Anggrek setelah memastikan semua anak didiknya telah dijemput oleh orangtua mereka.
"Masih mau disini? Udah malam loh." ucap Raihan membuyarkan lamunan Anggrek.
"Udah jam berapa sen?" tanya Anggrek.
Raihan melihat arloji yang menempel dipergelangan kirinya, "Jam 8 malam Nggrek" ucap Raihan membuat gadis itu berdiri cepat.
"Jam 8 malam? Duh, Anggrek terlalu lama diluar sen." ucapnya dengan nada khawatir.
Raihan membuang nafasnya pelan, "Saya antar balik!" ucap Raihan dengan nada paksaan.
Bagaimana ia tidak jengkel dengan gadis itu? Sedari tadi dirinya sudah meminta gadis itu untuk pulang namun Anggrek masih dengam kekerasan kepalanya membuat Raihan geram dan memilih diam. Ia tak ingin berdebat dengam gadis itu.
Anggrek mengerutkan keningnya, "Aku bisa pulang sendiri sen." tolaknya.
Raihan melirik kiri kanannya, "Kamu gila? Mana ada perempuan pulang malam-malam begini Nggrek? Sudahlah! Biar saya antar!" final Raihan tak ingin dibantah.
Mau tak mau Anggrek harus mengikut ajakan Raihan. Lagian malam-malam begini tidak akan ada angkutan umum yang akan mengantarkannya pulang.
Diatas mobil tidak ada yang bicara. Hening yang menyelimuti mereka.
"Hmmm," deham Anggrek membuat Raihan meliriknya sekilas.
"Senpai..." panggilnya dan Raihan hanya mengangkat satu alisnya, "Makasih," lanjut Anggrek yang dibalas anggukan oleh Raihan.
Tak butuh waktu sejam akhirnya mereka sampai didepan kediaman Indra.
"Senpai mau kemana?" tanya Anggrek ketika melihat Raihan ikut turun dari mobilnya.
"Nganter kamu kedalam lah." ucapnya santai, sedangkan Anggrek hanya menatapnya heran.
"Gak usah sen, aku bisa sendiri." tolak Anggrek yang tak dihiraukan Raihan. Pria itu berjalan menuju pintu utama rumah Indra dan mulai mengetoknya sedangkan Anggrek hanya pasrah melihat tingkah senpainya ini.
Tok
Tok
Tok
"Sebentar," ucap seseorang yang tengah berjalan menuju pintu dan tak lama pintu terbuka. Ia menatap Raihan heran.
"Assalamualaikum, maaf mengganggu waktu istirahatnya buk. Saya kesini mau mengantarkan Anggrek pulang, tadi saya minta tolong Anggrek untuk membantu saya mengajar karateh." ucap Raihan membuat Anggrek menyegitkan dahinya heran.
Wanita yang ada didepan mereka menatap Raihan dan Anggrek secara bergantian, "Semalam ini?" tanyanya datar.
"Sekali lagi maaf bu, tadi ada beberapa anak didik kamu yang dijembut terlambat jadi kami harus menunggunya terlebih dahulu." ucap Raihan lagi.
"Yasudah, Anggrek masuk sekarang!" ucapnya meninggalkan mereka.
Anggrek menghadap kearah Raihan, "Makasih pak." ucap Anggrek yang dibalas anggukan oleh Raihan.
"Kalau begitu saya balik dulu." ucap Raihan berjalan menjauhi Anggrek.
Gadis itu masuk kedalam rumah dan berjalan menuju kamarnya. Sebelum itu langkahnya terhenti ketika melihat begitu banyak piring kotor yang ada didapur.
Anggrek menarik nafasnya lelah, "Masih ada kerjaan ternyata." gumamnya.
Anggrek meletakkan tasnya dikamar dan berjalan menuju dapur tanpa berniat mengganti baju terlebih dahulu.
Ia mulai mencuci piring yang ada.
"Baru pulang Nggrek?" suara seseorang membuat kuduk Anggrek merinding.
"Kenapa belum ganti baju?" suara itu kembali terdengar dan kali ini begitu dekat.
Anggrek berbalik menghadap orang itu. Matanya bertemu dengan mata pria itu.
Manto---- batin Anggrek.
Pria itu tersenyum manis kearahnya dan mulai mendekat membuat Anggrek risih dengan perlakuan Manto.
"Bisa jaga jarak pak?" ucap Anggrek sopan.
Manto dengan lancangnya menyentuh dagu Anggrek, "Kamu cantik ya," ucap pria tua itu.
Usia Anggrek dan Manto terpaut 15 tahun. Bayangkan betapa ketakutannya Anggrek ketika melihat keberadaan pria itu.
Anggrek menepis tangan Manto yang berada didagunya, "Jangan pegang-pegang saya!" ucap Anggrek marah.
Manto terkekeh kecil, "Kamu bisa marah juga ya, oh betapa lucunya dirimu sayang." ucap Manto dengan tatapan jalangnya.
"Mau anda apa pak?!" tanya Anggrek sedikit menantang.
Manto mulai geram melihat sikap Anggrek, pria itu menarik tangan Anggrek dan membawa Anggrek kekamarnya lalu menghempaskan Anggrek hingga gadis itu terjatuh diranjangnya.
Manto dengan cepat mengunci pintu kamar Anggrek. Melihat hal itu dengan cepat Anggrek berlari kearah pria tua itu dan menepis tangannya agar tidak mengunci pintu itu.
"Jangan macam-macam pak!"ucap Anggrek.
"Ayolah sayang! Aku akan berikan kepuasan untukmu malam ini." ucap Manto seraya menciumi leher Anggrek.
Anggrek mendorong pria itu agar menjauh, "Berani anda sentuh saya, saya pastikan besok anda tidak akan melihat dunia lagi!" ancam Anggrek yang makin membuat Manto tertawa.
Manto mulai membuka baju kemejanya dan berjalan kembali mendekati Anggrek namun Anggrek kalah cepat. Pria itu berhasil memeluknya dari belakang.
Dengan keahlian dalam beladiri akhirnya Anggrek berhasil melumpuhkan Manto dan menyeret Manto keluar dari kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya agar pria bajingan itu tidak masuk lagi.
Manto berjalan dengan rasa nyeri dibagian kepemilikannya, "Awas kau gadis kecil! Kan ku buat kau mendesah nantinya." ucap Manto dengan tatapan nanar menatap pintu kamar Anggrek.
Didalam kamar, Anggrek menangis ketakutan, gadis itu yakin jika pria brengsek seperti Manto tidak akan berhenti mengganggunya sebelum apa yang dia inginkan bisa dapatkan.
gadis itu bergegas menuju kamar mandi dan segera membersihkan diri dari pelukan Manto yang membuatnya merasa hina dan terlecehkan.
Pria tua nan pengangguran itu dengan bejatnya menyentuh dirinya yang selama ini ia jaga untuk suaminya kelak. Sentuhan yang ia dapat didagu dan pelukan itu membuat Anggrek merasa gagal menjadi wanita terhormat dan gagal menjadi wanita yang bisa menjaga kesucian badannya.
Bagi semua wanita pasti tau bagaimana rasanya dilecehkan seperti itu. Jangan ada yang berkata kalau itu hal yang biasa, percayalah bahwa itu sangat menyakitkan dan sangat merendahkan kaum wanita.
Sejatinya seorang wanita sangat sulit untuk menjaga kehormatannya agar bisa ia berikan untuk suaminya kelak. Jadi bagi siapapun tolong hargai yang namanya wanita. Jangan pernah melecehkannya dan jika hal itu terjadi jangan ada yang menyalahkan wanita.
Percayalah yang paling hancur ketika hal itu terjadi adalah wanita. Sakit, sesak bahkan rasanya ia ingin mati jika mengetahui hal bejat itu terjadi padanya.
Stop!
Stop salahkan pakaiannya jika memang pakaiannya terlalu terbuka dan stop salahkan ia yang kau bilang cantik atau berjalan berlenggak lenggok hingga membuat siapa saja kaum adam yang melihatnya akan bernafsu.
Jikapun pakaian mereka terbuka, jalan mereka yang gemulai dan paras yang cantik jangan pernah lakukan hal bejat itu padanya. Luka itu takkan sembuh dan takkan pernah hilang dari kehidupannya.
Wahai kaum adam, tegurlah hawamu ketika ia berpakaian tapi telanjang. Tundukkan lah pandanganmu jika hawamu terlihat menawan dan tegaskan padanya agar ia tidak lagi berjalan lemah gemulai didepanmu.
Mari kita sama-sama mengingatkan bukan menjatuhkan atau melecehkan.
Kalian tampan dengan akhlatul kharimah yang kalian punya.
Lukanya wanita akibat kalian sama dengan kalian melukai ibu kalian yang juga wanita.
Kelak kalian akan merasa bagaimana teririsnya hati seorang wanita yang terluka akibat perbuatan kalian jika kalian menikah dan memiliki anak.
Ingat ganteng, Allah itu maha adil.
Islam sendiri begitu memuliakan makhluk yang bernama wanita, bagimana dengan kalian yang selalu menyakitinya?
Wanita adalah makhluk ciptaan Allah yang sangat mulia. Agama Islam meninggikan derajat seorang perempuan sehingga dia menjadi salah satu aspek penting dalam beribadah kepada Allah. Pada dasarnya, perempuan memiliki hak khusus di mana ia harus dimuliakan.
Bukti kemuliaan perempuan tersebut sering tertulis dalam Alquran, khususnya pada Surah An-Nisa. Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga bersabda tentang keistimewaan perempuan melalui banyak hadist. Beberapa hadist tetang wanita.
Perempuan salihah adalah perhiasan dunia
Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda:
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang salihah.” (HR. Muslim).
Perempuan salihah lebih baik daripada bidadari surga
Seorang perempuan salihah memiliki keistimewaan dan kelebihan yang membuat mereka lebih mulia dibandingkan para sahabat surga. Sebagaimana hadits Rasulullah yang berbunyi:
“Dalam hadits disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, ‘Perempuan berjenis manusia asal dunia lebih utama daripada para bidadari surga 70.000 kali lipat.’”
Perempuan diberi pengecualian khusus dalam beribadah
Pada masa-masa tertentu, perempuan diperbolehkan untuk tidak menunaikan salat dan puasa, seperti saat haid dan nifas. Hak khusus tersebut tentunya tidak dimiliki oleh laki-laki. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW:
“Siapa saja wanita yang mengalami haid, maka sakitnya haid yang mereka alami akan menjadi kafarah (tebusan) bagi dosa–dosanya yang terdahulu.”
Dapat masuk surga dari pintu mana pun
Dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Jika seorang wanita menunaikan salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana pun yang kau mau.’” (HR. Ahmad).
Perempuan hamil dan melahirkan setara dengan jihad
Dalam Islam, kedudukan seorang perempuan sangat mulia. Bahkan, pengorbanan perempuan yang sedang hamil dan melahirkan sama pahalanya seperti jihad. Rasulullah SAW bersabda:
“Mati syahid ada 7 selain yang terbunuh di jalan Allah. Orang yang mati karena thaun, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena ada luka parah di dalam perutnya, orang yang mati sakit perut, orang yang mati terbakar, orang yang mati karena tertimpa benda keras, dan wanita yang mati, sementara ada janin dalam kandungannya.” (HR. Abu Daud 3111).
Derajat ibu lebih tinggi daripada ayah
Perempuan juga dimuliakan dengan cara ditinggikan derajatnya sebagai seorang ibu. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits Rasulullah berikut ini:
“Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah seharusnya aku harus berbakti pertama kali?’. Rasulullah memberikan jawaban dengan ucapan ‘Ibumu’ sampai diulangi tiga kali, baru kemudian yang keempat Nabi mengatakan ‘Ayahmu’.” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).
Gadis itu mengguyur badannya hingga memucat ia merasa jijik dengan apa yang terjadi.
Berlama dikamar mandi membuat Anggrek menghentikan kegiatannya dan mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat taubat.
Enah mengapa ia merasa hina dan tak becus menjaga diri sehingga laki-laki itu bisa memeluknya dengan mudah.
Katakanlah Anggrek cengeng dan lebay. Tapi siapapun yang jadi Anggrek akan merasakan hal yang sama.
