NovelToon NovelToon
Permainan Terlarang

Permainan Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Pembantu / Pembaca Pikiran
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alim farid

**Sinopsis:**

Luna selalu mengagumi hubungan sempurna kakaknya, Elise, dengan suaminya, Damon. Namun, ketika Luna tanpa sengaja menemukan bahwa mereka tidur di kamar terpisah, dia tak bisa lagi mengabaikan firasat buruknya. Saat mencoba mengungkap rahasia di balik senyum palsu mereka, Damon memergoki Luna dan memintanya mendengar kisah yang tak pernah ia bayangkan. Rahasia kelam yang terungkap mengancam untuk menghancurkan segalanya, dan Luna kini terjebak dalam dilema: Haruskah dia membuka kebenaran yang akan merusak keluarga mereka, atau membiarkan rahasia ini terkubur selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alim farid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

luna, dengan gerakan yang lembut dan penuh kehati-hatian, mengelus Junior damon. Setiap sentuhan tangannya menyebabkan pria itu bergetar halus, namun setelah beberapa saat, ia berhenti, tampak kebingungan dan malu, tidak tahu bagaimana melanjutkan. Terlebih lagi, objek yang ia pegang kini tegak berdiri dengan jelas, menonjolkan keperkasaannya yang mengesankan, membuat luna bertanya-tanya bagaimana benda sebesar itu dapat memasuki tubuh seorang wanita.

“Kenapa berhenti? Teruskan saja,” desis damon dengan nada penuh hasrat, matanya tertancap pada luna, menunggu tindak lanjutnya. luna hanya menatapnya dengan tatapan penuh keraguan, dan melihat kegugupan luna, damon merasa frustrasi dan kembali menarik tangan luna untuk melanjutkan sentuhan tersebut.

“Benda ini sedang menantimu untuk bermain, sayang,” suara damon bergema dengan nada yang menggoda.

“Jangan malu, aku sudah berjanji akan mengajarkanmu. Ayo, bergeraklah,” lanjut damon dengan penuh semangat. Setelah beberapa saat ragu, luna akhirnya memutuskan untuk melanjutkan, tangannya kembali bergerak, mengelus dengan lembut, lalu mulai bergerak naik turun.

“Ngghh... Heemmm...” erangan damon meluncur lembut, mulutnya terbuka dan matanya menatap langit-langit mobil, merasakan kenikmatan yang luar biasa.

“Lebih cepat...” desah damon dengan suara serak, mengarahkan luna. Gairah luna semakin menyala, dorongan untuk memberikan kepuasan yang maksimal menjadi lebih kuat. Tangannya bergerak dengan cepat, mengocok benda tersebut dengan ritme yang semakin intens.

“Ahhh... Ya, begitu... Sstt...” gerakan luna semakin cepat, bersamaan dengan erangan kuat damon yang semakin mendekati puncak kenikmatan.

“Aahkkk...” desah damon panjang saat ia mencapai klimaks pertamanya. Keringat menetes deras dari wajahnya, dan cairan berlimpah menyembur keluar. Setelah merasakan kepuasan yang mendalam, ia menatap luna dengan nafsu dan kekaguman. Meskipun luna tidak berpengalaman, ia mampu memberikan pengalaman yang unik dan menggugah yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Tidak ada wanita lain yang mampu menggetarkan hatinya seperti ini.

damon merasa yakin, mulai saat ini, luna akan menjadi satu-satunya wanita dalam hidupnya. Dengan tekad itu, ia mengecup bibir luna dengan lembut, menarik gadis itu ke pangkuannya seperti sebelumnya, lalu memeluknya erat. luna merasa perutnya bersentuhan dengan bagian tubuh damon yang masih terekspos dan berusaha keras menahan napas.

“Terima kasih, aku sangat puas,” bisik damon lembut di telinga luna. Rasa bangga dan kebahagiaan luna terasa meluap, mengetahui bahwa kakak iparnya puas dengan apa yang telah dilakukannya.

“Tapi kau harus tahu, kepuasanku belum lengkap karena aku belum berhasil menancapkan milikku ini ke dalam dirimu,” lanjut damon dengan nada serak. luna tersipu malu mendengar kata-kata tersebut.

“M... Memangnya benda sebesar itu bisa masuk ke dalam diriku? Bagaimana caranya?” tanya luna dengan nada polos, menyadari betapa naifnya pertanyaannya setelahnya. Ia merutuki dirinya sendiri karena terlalu terlena oleh daya tarik pria ini.

“Kalau kau penasaran, kita bisa mencobanya sekarang,” goda damon dengan tatapan menggoda. luna segera berpindah ke jok sebelah dengan gerakan cepat.

“A... Aku sudah capek, ayo pulang saja,” serunya cepat, berusaha mengalihkan pembicaraan. Jika dibiarkan, mereka bisa-bisa benar-benar berakhir di hotel. Meskipun pria itu sangat menggoda, luna merasa belum sepenuhnya siap. Ia masih merasa malu dan takut.

damon menatap luna dengan perhatian mendalam. Wajah gadis itu memang tampak lelah. Pria itu memutuskan untuk tidak memaksakan keinginannya. Kesehatan luna menjadi prioritas utamanya.

“Baiklah, ayo pulang. Kita akan melanjutkan pembicaraan ini di lain waktu,” ucapnya sambil memberikan kedipan mata penuh arti. luna berusaha menahan rasa malunya, tidak pernah membayangkan dirinya terjebak dalam hubungan terlarang dengan kakak iparnya sendiri—hubungan tanpa status yang hanya memberikan kenikmatan semata.

damon merisleting celananya, siap-siap menyalakan mesin mobil dan meninggalkan tempat itu. Suasana pasar malam masih ramai, tetapi tidak mampu mengalihkan perhatian mereka.

“Kak damon,” panggil luna lembut. damon yang sedang menyetir meliriknya sesekali.

“Mm?”

“Masalah kantor, aku minta maaf. Gara-gara aku, perusahaan kakak mengalami kerugian besar dan banyak orang hampir dipecat,” ucap luna dengan tatapan penuh rasa bersalah. Ia merasa masalah yang terjadi hari ini adalah akibat dari kesalahannya sendiri.

“Itu bukan kesalahanmu. Statusmu masih sebagai mahasiswi magang. Atasanmu yang tidak kompeten, tidak mengikuti instruksi dengan benar. Pekerjaan sepenting itu seharusnya tidak menjadi tanggung jawab kalian. Jangan merasa bersalah untuk hal seperti ini. Satu hal lagi, jangan pernah membahas masalah pekerjaan denganku,” kata damon tegas, matanya tetap fokus pada jalan sambil sesekali melirik luna.

luna terdiam, tidak membalas kata-katanya. Rahang damon mengeras saat pikirannya melayang pada Dian, yang ia yakin telah meracuni pikiran luna sehingga gadis itu merasa bersalah atas situasi tersebut. damon mengetahui betul sifat Dian yang tidak mau disalahkan dan sering menyalahkan orang lain. Karena itu, ia sangat tidak suka pada Dian dan merasa harus melindungi luna dari pengaruh negatif seperti itu.

“Tutup matamu dan jangan pikirkan lagi masalah pekerjaan. Semua sudah kembali seperti semula. Sekarang, beristirahatlah,” gumam damon lembut, berpikir luna masih memikirkan masalah kantor. Namun, ketika ia melirik sebentar ke arah luna, ternyata gadis itu sudah tertidur. damon tersenyum pelan, tangan kirinya mengelus lembut kepala luna.

“Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu. Aku berjanji,” bisiknya dengan tekad yang mendalam, sebelum kembali fokus pada jalan di depannya.

1
Endang Yusiani
mirip-mirip
Alim Farid: apanya mirip"kak
total 1 replies
Debby Tewu
lanjut ceritanya
Debby Tewu
lanjut dong veritanya
Divana Mareta
lanjut thor...
Subrianti Subrianti
Luar biasa
Alim Farid: makasih kakak 🙏🙏🙂
total 1 replies
bb_yang_yang
Yuk, thor, update secepatnya! Pembaca mu sudah tidak sabar lagi. 😍
Jock◯△□
Ganti tanggal jadi sekarang ya thor!
Asnisa Amallia
Gimana ceritanya bisa sehebat ini? 😮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!