Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 menantang
Pagi harinya.
" Ara tolong rapikan dasi " ucap Rey menghampiri Ara yang sedang menyisir rambut itu .
" Biasanya bisa sendiri?" ucap Ara meletakkan sisirnya lalu membantu merapikan dasi Rey yang sudah siap dengan stelan jas kerja .
" Aku tidak boleh minta tolong?" tanya Rey yang tentunya diangguki Ara namun ketika Ara sedang memperbaiki dasi Rey menyemprotkan parfum ke tubuhnya.
" Ihhhh, Papi harum banget " ucap Ara dengan polosnya langsung berjinjit memeluk leher Rey .
" Kamu mau ?" tanya Rey mengelus punggung Ara yang kini memeluknya dengan begitu erat .
" Iya" ucap Ara langsung mengembang kedua tangan nya agar Rey menyemprotkan parfum tapi pria itu malah menyemprotkan parfum semakin banyak ke bajunya tanpa memberikan Ara sedikitpun.
" Papi " rengek Ara meronta-ronta.
" Sini peluk biar wanginya pindah " ucap Rey memeluk lagi Ara yang sudah cemberut itu.
" Papi pelit " ucap Ara dengan cemberut saat Rey tidak mau memberinya parfum.
" coba cium baju kamu ?" ucap Rey yang membuat Ara meronta-ronta saat wangi parfumnya benar-benar menempel dengan sempurna.
" Papi ini harum banget " senang Ara semakin memeluk Rey erat .
Muachh
" Ayo berangkat " ucap Rey mengecup kening Ara karena mereka akan ke kantor pagi ini .
" Ihhh Papi apaan sih cium-cium Aku " ucap Ara menggerutu menghapus bekas bibir Rey di keningnya walaupun sambil terus berjalan mengikuti Rey.
" Itu namanya dikecup bukan dicium Istriku" jawab Rey yang berjalan santai menggenggam tangan Ara .
" Ihhhh, astaga Papi kenapa jadi alay sih " ucap Ara yang geli sendiri melihat semua perlakuan Rey .
" Apanya yang alay sih ?" tanya Rey merasa tak ada yang berbeda .
" Apaan panggil Istriku" tak setuju Ara .
" Ya terus kamu istri siapa ?" tanya Rey ikut masuk kedalam mobilnya begitu bodyguard membukakan pintu.
" Bukan Is,"
" Ehhhh mulut " ucap Rey mengangkat tangan kiri Ara yang memakai cincin pernikahan mereka .
" Papi aja nggak pa,"
" Aku tidak pernah melepaskannya sejak pertama cincin ini melekat di jariku " pernyataan valid Rey .
" terus pacar Papi nggak marah kalau selama ini di pakai Cincinnya? " tanya Ara yang selama ini memang tidak pernah memperhatikan, Ara pikir Rey tidak memakai cincin pernikahan mereka .
" Terus kalaupun marah dia mau apa?" ucap Rey duduk bersandar ke kursi mobil dengan santai .
" Dia takut sama Papi ?" spontan saja Ara bertanya.
" Iyalah, Aku laki-laki masa takut sama perempuan " jawab Rey mengelus rambut panjang Ara yang duduk di sampingnya.
" Ehhh, jangan sentuh-sentuh kepala Aku " ucap Ara menepis tangan Rey .
Muachh.
" Kenapa Aku tidak boleh menyentuh milik ku" pernyataan Rey merangkul kepala Ara lalu mengecup pipi Ara berulang kali .
" Milik apaan maksud Papi ?" ucap Ara menantang mata Rey .
" Kamu istri Aku ya berarti milik Aku " pernyataan valid Rey .
" Enggak , Aku nggak mau dimiliki oleh laki-laki yang sudah dimiliki oleh wanita lain " pernyataan tegas Ara juga merasa sesak dengan pernyataan Rey yang membuat Ara seolah tidak berdaya untuk melawan .
" Ara Aku sudah memutuskan hubungan ku dengan Hazeera dan sejak saat itu Aku adalah milik kamu , milik kamu seutuhnya Ara" pernyataan Rey memberikan Ara hak atas itu .
" Aku tau, kalau Aku salah selama ini tapi tolong berikan Aku kesempatan kedua untuk berubah dan memperbaiki semuanya " ucap Rey memegang kedua tangan Ara .
" Aku akan melakukan apapun asal kamu beri kesempatan kedua " sambung Rey .
" Okey, Ara cuma mau Papi tanda tangan surat semalam dan setelah batasnya selesai kita akan berpi, mmmh" Rey langsung mencium Ara agar tidak melanjutkan ucapan nya .
" Aku tidak mau bercerai Ara " pernyataan tegas Rey mengusap bibir Ara setelah mengakhiri ciuman nya .
Rey benar-benar tidak melihat situasi dan kondisi untuk berciuman dengan istrinya bahkan di perjalanan seperti sekarang tanpa malu padahal ada bodyguard juga didalam mobil .
" Akkkh, enggak , ciuman pertama Ara " Ara langsung berteriak keras dan meronta-ronta bahkan menangis karena Rey telah mengambil ciuman pertama nya .
" Ara maaf Aku kebablasan " ucap Rey mendekap Ara yang sudah tidak mau dia sentuh itu .
" Enggak " ucap Ara duduk menjauh dari Rey sampai mepet ke pintu mobil agar bisa menjaga jarak dengan Rey .
...........
Sesampai di perusahaan Ara langsung keluar dari mobil buru-buru tak ingin lagi bicara dengan Rey namun begitu turun yang dia lihat malah Hazeera yang sudah mengamuk di pintu utama perusahaan karena dilarang masuk .
" akhirnya kau datang gadis sialan , semua yang terjadi padaku karena ulah kamu jadi rasakan akibatnya sekarang" ucap Hazeera langsung mengejar Ara dengan tangan yang sudah bersiap menyerang .
Plakkk
" Kau kenapa wanita gila ?" ucap Ara yang sedang bad mood tapi datang pula Hazeera yang berani sekali akan menjambak rambut Ara yang tidak tau dimana letak salahnya.
Jadi Ara tampar !.
" Masih bertanya kenapa setelah semua yang kau lakukan bahkan Rey memutuskan Aku karena Kamu , dasar perebut calon suami orang lain " teriak Hazeera yang sudah merasa begitu panas sejak Rey memutuskan hubungan mereka semalam .
Hazeera merasa bukan cuma karena masalah kemarin Rey memutuskan nya tapi karena Ara yang menjadi alasan utamanya.
Plakkk.
" Kalau bicara yang sopan " ucap Ara menampar wajah Hazeera tanpa terprediksi untuk yang ke dua kalinya .
" Kau" Hazeera menarik rambut Ara yang sudah berani menampar nya sampai 2 kali sehingga membuat orang-orang yang menatapnya bergegas melerai bahkan Rey berlari untuk mencegah begitu Hazeera yang bertubuh tinggi menarik rambut Ara yang hanya sebatas dadanya.
Brak .
Semua orang sampai melek melihat kekuatan Ara yang membalikkan tubuh Hazeera keatas sampai jatuh ketanah dengan cara yang sungguh diluar nalar .
" Berani dia menjambak rambut ku" senyum kecut Ara menatap Hazeera yang sudah tidak bergerak lagi setelah jatuh ketanah sepertinya pingsan .
Ara kembali melanjutkan langkah nya memasuki perusahaan Rey tak peduli dengan tatapan semua orang yang sampai diam membeku melihat hal yang baru saja Ara lakukan .
Rey meminta bodyguard yang untuk mengurus Hazeera yang sepertinya memang pingsan lalu dia kembali mengejar Ara yang sudah masuk kedalam perusahaan.
" Ara " ucap Rey memegang tangan Ara yang berjalan cepat sekali .
" Enggak " ucap Ara melepaskan dengan paksa tangan Rey yang menggenggam tangan nya.
" Iya, Iya . Kita bicara di ruangan ya" ucap Rey kini hanya berjalan mengikuti Ara yang terlihat sangat bad mood.
" Pacar Papi itu kalau berani mengusik lagi, Aku tembak kepalanya" ucap Ara yang merasa terganggu sekali dengan Hazeera yang selalu mengusik padahal Ara tidak pernah lagi mengganggunya.
" Ja, jadi waktu itu kamu beneran akan menembak kepalanya?" tanya Rey dengan serius karena teringat dulu Hazeera pernah mengadu .